NovelToon NovelToon
AKU YANG DIANGGAP HINA

AKU YANG DIANGGAP HINA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Pelakor / Kehidupan di Kantor / Wanita Karir / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:18.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dae_Hwa

“Perut itu harusnya di isi dengan janin, bukan dengan kotoran mampet!”

Ara tak pernah menyangka, keputusannya menikah dengan Harry—lelaki yang dulu ia percaya akan menjadi pelindungnya—justru menyeretnya ke dalam lingkaran rasa sakit yang tak berkesudahan.

Wanita yang sehari-harinya berpakaian lusuh itu, selalu dihina habis-habisan. Dibilang tak berguna. Disebut tak layak jadi istri. Dicemooh karena belum juga hamil. Diremehkan karena penampilannya, direndahkan di depan banyak orang, seolah keberadaannya hanyalah beban. Padahal, Ara telah mengorbankan banyak hal, termasuk karier dan mimpinya, demi rumah tangga yang tak pernah benar-benar berpihak padanya.

Setelah berkali-kali menelan luka dalam diam, di tambah lagi ia terjebak dengan hutang piutang—Ara mulai sadar: mungkin, diam bukan lagi pilihan. Ini tentang harga dirinya yang terlalu lama diinjak.

Ara akhirnya memutuskan untuk bangkit. Mampukah ia membuktikan bahwa dia yang dulu dianggap hina, bisa jadi yang paling bersinar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

“Aku kerja dari pagi sampai malam, kamu enak-enakan di sini sambil kutekan?! Kamu punya otak nggak?!” Harry menatap nyalang istri siri nya yang sedang menghiasi kuku-kuku panjangnya dengan kuteks. “Suaminya pulang, bukannya diurus—makanan juga gak di siapkan. Kamu tuh bisa becus nggak jadi istri?”

Perutnya sudah kelaparan, kakinya sudah lemas dan bergetar. Niatnya sepulang bekerja, Harry akan segera menyantap makanan dengan lahap, lalu lanjut dengan istirahat hingga pagi. Namun, sepotong lauk-pauk ... bahkan sebutir nasi pun tak tersaji. Tentu Harry naik pitam.

Puspa meletakkan botol kuteks nya dengan tenang. Membalas tatapan Harry tak kalah nyalang. “Beli aja. Aku malas masak!”

“Beli? Mau beli makanan di mana aku malam-malam begini? Badan ku juga udah capek! Nggak sanggup aku mau keluar lagi!” ketus Harry.

“Yaelah!” Puspa memutar malas bola matanya. “Kan bisa pesan di ojol! Ribet banget sih, Mas!”

“Ribet? Kalau aku punya bini, ngapain harus buang-buang duit sampe pesen di ojol segala? Tenagamu itu digunain! Udah, buruan kamu masak ... laper banget aku!” Suara Harry semakin meninggi.

“OGAH! Kamu nggak liat kuku-kuku ku udah cantik begini? Kamu pergi ke rumah ibumu aja lah, makan di sana. Lagian aku capek ngemas rumah seharian!”

Puspa berjalan mendekat, lalu mendorong Harry sampai keluar dari kamar.

BLAM!

Pintu dibanting kuat.

“Jangan lupa mandi! Badanmu Bau banget! Awas aja kamu kalau kayak malam-malam sebelumnya, tidur nggak pake mandi dulu! Nggak tahan aku sama aroma mu, Mas!” cibir Puspa.

Harry menendang pintu dengan geram, “gayamu capek ngemas rumah seharian, apa yang kamu kemas? Rumah masih berantakan. Baju-baju kering masih bertumpuk di atas sofa, lantai masih berpasir! Kalau emang dasarnya malas berbakti sama suami, ngomong aja terus terang! Biar aku pulangin langsung ke rumah orang tuamu!”

Sekali lagi, Harry menendang pintu, lalu ia mengendus-endus area ketiaknya—sungguh beraroma masam.

Harry melangkah gontai, menuju ke halaman rumah. Ia lekas menyalakan motor—melaju ke rumah sang ibu.

...****************...

“Lauk tempe? Bukannya tadi pagi belanja ayam ya, Bu?” tanya Harry pada sang ibu, kala Bu Syam hanya menyajikan tempe goreng yang sudah dipotong setipis tisu.

“Udah abis. Tinggal itu yang ada,” jawab Bu Syam datar. “Lagian, kamu bulan ini kan nggak ada ngasih uang belanja. Mana mungkin Ibu bisa nyiapin makanan yang enak-enak buat kamu.”

Harry menghela napas panjang, makin ia tak berselera. “Ya, mau gimana, Bu? Ibu kan tau, jadi buruh Toserba gajinya nggak seberapa. Belum bayar listrik, bensin, belanja bulanan. Belum lagi nyicil bayar hutang ke ayahnya Puspa. Bukan nggak mau ngasih, tapi, emang nggak nutup, Bu.”

Bu Syam menjeling malas, wajahnya merengut.

“Udah buruan kamu makan. Abis itu pulang. Ibu bentar lagi mau tidur,” balas Bu Syam.

“Tumben jam segini mau tidur, Bu? Biasanya juga jam segini kita juga masih ngobrol-ngobrol santai.” Harry mulai mengunyah makanan tak berkuah, anak tekaknya serasa serat tercekat.

“Ngantuk,” jawab Bu Syam malas.

Melihat reaksi sang ibu yang ogah-ogahan menjawab pertanyaannya, Harry mencengkram erat sendok dan garpu di tangannya. Buru-buru ia menghabiskan makanannya dan lekas berpamitan pulang.

Bu Syam mengintip kepergian sang putra dari balik jendela. Setelah tak lagi terlihat, Bu Syam buru-buru menuju ke dapur. Membuka lemari penyimpanan lauk-pauk, tangannya menerobos masuk hingga ke area terdalam—dan keluar dengan membawa mangkuk berisi potongan ayam goreng.

“Minimal harus nyumbang uang belanja kalau mau makan enak!” Wanita separuh baya itu menyimpan semangkuk ayam goreng ke dalam lemari pendingin.

...****************...

Sore itu, Ara berkunjung ke rumah Bu Farida. Sudah menjadi jadwal rutin, Ara akan menginap di rumah sang ibu setiap malam minggu.

“Assalamu'alaikum,” ucap Ara.

“Wa'alaikumsalam,” sahut Bu Farida dari dalam kedai. “Sini masuk, Ar.”

Ara mengangguk singkat, keningnya berkerut samar kala melihat sosok yang pernah nyinyir saat hari pembukaan kedai pertama kali.

‘Ngapain Bu Sumiyati kemari? Belanja? Sampai masuk ke dalam kedai?’ batin Ara bertanya-tanya.

“Eh, Janda Muda, baru pulang kerja?” Manik Bu Sumiyati menelisik penampilan Ara dari ujung kaki hingga ke ujung kepala.

“Iya, Bu Sum,” jawab Ara sekedarnya.

“Kerja di mana sih kamu, Ara? Kok bisa secepat itu kekumpul duitnya untuk buka kedai?” tanya nya dengan nada nyinyir.

“Jual sempak di Tanah Abang,” jawab Ara asal. Ia paling malas meladeni orang-orang bermulut nyinyir yang dikuasai iri dan dengki.

Bu Sum berdecak sebal, ia tau Ara berdusta. Lalu, ia kembali menatap Bu Farida.

“Gimana, Bu Ida? Ada nggak?” tanya nya. Rautnya tak sudah tak sabar.

Bu Farida menghela napas pelan. “Maaf ya, Bu Sum. Bukannya nggak mau meminjamkan, tapi, uang dagang saya ya—untuk putar modal. Kalau uang simpanan, memang belum ada. Sudah terpakai untuk keperluan Iraz pelatihan.”

Sudah setengah jam Bu Sumiyati merayu Bu Farida, untuk meminjamkannya uang sebanyak tiga juta. Namun, Ibu Farida kekeuh menolaknya. Bukan rahasia lagi, Bu Sumiyati terkenal sebagai orang yang paling sulit mengembalikan apapun yang sudah ia pinjam. Terutama terkait tentang uang.

“Haduh, gimana sih, Bu Ida? Pedagang kok nggak punya uang simpanan lebih. Si Iraz tuh, buruan di suruh kerja! Suruh cari uang! Jadi biar gampang kalau saya mau minjem duit!” Bu Sum berkacak pinggang. Gemetar kakinya berdiri setengah jam, tapi, tak membuahkan hasil. Geramnya setengah mati.

Wanita dengan daster kembang setaman itu menoleh ke arah Ara. Maniknya kembali menelisik tajam. Sedetik kemudian, matanya pun berbinar.

“Ara ....” Bu Sum mendekati Ara, memasang senyuman semanis madu. “Boleh nggak, cincin kamu dijual dulu? Uangnya pinjemin ke saya. Atau, digadai dulu juga boleh. Nanti saya ganti kok ....”

*

*

*

1
vj'z tri
😱😱😱😱 cepet sehat ya Thor 🥰🥰🥰🥰🥰
vj'z tri
leng geleng geleng geleng geleng geleng geleng geleng,nggut manggut manggut manggut manggut manggut manggut 💃💃💃💃💃 ayo DJ mainkan musik nya 🤣🤣🤣
Tini Ratnadilla
semoga cepat sehat ya thor
Miaaaoowww😸
semoga kk author lekas sembuh y dan bisa update lagi😘😘😘
Wati Nanda
rasain kau harry,punya istru belian di sia siakan malah mungut batu krikil sih🤣🤣
Azfachasr
Semoga lekas membaik outhor,
💕Bunda Iin💕
syafakillah ya thor🤲
💕Bunda Iin💕
baik thor....aamiin
💕Bunda Iin💕
cie cie cie ara cemburu nih ye
💕Bunda Iin💕
👍👍👍👍👍
💕Bunda Iin💕
perbantuan ga thor😂🤣
💕Bunda Iin💕
persis di negri konoha mau minjam galak or manis ditagih galak pula🤦‍♀️
💕Bunda Iin💕
ada duit anak di sayang ga ada duit anak di buang😂🤣
💕Bunda Iin💕
kemarin ada bini yg tulus lo sia²in😂
Rohmi Yatun
semoga cepet sembuh ya Thor🤲
𝐘𝐖💋🄳🄷🄰🄽🄸👻ᴸᴷ
Ade sgera sehat kembali y ❤️🤗😘 ... Smngaaattttttt 🔥🤟💪
𝐘𝐖💋🄳🄷🄰🄽🄸👻ᴸᴷ
Amiiinnnnnnn 😇🤲🙏
istianah istianah
sudak periksa kak ,istirahat yg cukup minum air putih yg bnyak di buat rehat kak ,,
semoga cepat sembuh
istianah istianah
🤣🤣 namanya sama pasti orangnya sama nyinyiran 🤣🤣🤣
istianah istianah
nah lo biar thu rasa itu b sum
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!