"Rachel dijodohkan demi mahar, lalu dibuang karena dianggap mandul. Tapi pelariannya justru membawanya pada Andrean Alexander—seorang CEO dingin yang tanpa sadar menanam benih cinta… dan anak dalam rahimnya. Saat rahasia masa lalu terbongkar, Rachel menyadari bahwa dirinya bukan anak kandung dari keluarga yang telah membesarkan nya.
Bagaimana kelanjutan kisah nya.
Mari baca!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon I.U Toon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berbohong
BAB. 17
Bohong jika Rachel tidak butuh pertanggung jawaban itu, karena dia telah kehilangan kesuciannya dan masa depan nya. Tapi dia tidak mau menikah hanya sebatas tanggung jawab. Rachel tidak tau harus dibawa kemana rumah tangga nya nanti jika itu yang menjadikan alasan mereka menikah saat ini. Dia mencoba berfikir realistis sekarang ini.
"Cinta itu bisa tumbuh seiring berjalannya waktu. Yang terpenting saat ini saat anak itu lahir dia telah memiliki orang tua yang lengkap. Memang ya kamu gak kasian jika iya lahir tanpa seorang ayah disampingnya?
"Bukan begitu maksud saya pak, saya hanya...."
Belum habis Rachel bicara Andrean langsung memotongnya " Kamu pikir saya akan diam saja melihat ada wanita yang tengah hamil anak saya? Kamu pikir saya ini pria yang tak punya rasa tanggung jawab?" Andrean meraup wajahnya kasar, baru kali ini dia menghadapi orang yang keras kepala seperti Rachel.
Nyatanya memang banyak kalangan kaya yang tidak bisa menerima kalangan biasa seperti Rachel.
Rachel juga yakin jika Andrean yang mapan itu pasti punya wanita yang tengah iya idam-idamkan saat ini. Tidak mungkin Seorang Andrean Alexander yang tampan, mapan dan bertubuh kekar tidak mempunyai tambatan hati. Dia juga tidak bisa masuk ke dalam lingkungan orang kaya hanya dengan modal tanggungjawab.
"Saya harap kamu dapat memikirkan lagi tawaran saya tadi Rachel!. Sekarang bisa kembali ke ruangan kamu!".
"Baik pak, saya permisi!". Rachel berjalan keluar meninggalkan ruangan tersebut dengan hati bimbang. Pasalnya dia sangat ingin anaknya tersebut mempunyai ayah. Tapi di sisi lain banyak hal yang menjadi bahan pertimbangan nya.
Rachel kembali ke meja kerjanya. Disana telah ada Intan yang menyambut kedatangannya. Dia selalu mengganggu ketenangan hidup Rachel saat iya sedang bekerja. Intan sengaja menunggu Rachel kembali dari ruangan Andrean agar dapat meng olok-olok dirinya.
" Rachel, gimana dengan hasil Test kesehatan kamu! Coba berikan padaku!". Intan sangat penasaran dengan hasil tersebut karena saat Rachel keluar dari ruangan test tersebut dya terlihat pucat dan selalu memegangi perut nya. Di tambah saat mereka sedang Makan di kantin Rachel sempat ingin muntah.
"Ini masalah pribadiku, kenapa harus ku tunjukkan kepadamu!" Tegas Rachel
"Bukan apa-apa sih. Ku beritahu kamu ya.. Aku ini kelurga nya Pak Andrean. Hubungan kami amat dekat. Jadi aku berhak tau juga jika benar kamu telah hamil dan memiliki hubungan gelap dengan seseorang".
" Hei lancang sekali mulut kamu ya!!" teriak Tissa kesal.
Sebagai seorang teman Tissa sangat kesal saat Rachel di olok-olok oleh intan. Dia selalu ingin melindungi Rachel dari wanita jahat itu.
"Hei.. Kamu yang harusnya jaga mulut kamu. Kamu tidak dengar tadi intan bilang dia adalah keluarga nya pak Andrean jadi kalian jangan sekali-kali bikin dia kesal atau posisi kalian jadi taruhannya" ucap seseorang yang selalu mendukung Intan saat akan menindas Rachel.
Setelah mendengar Rachel dapat perlakuan yang tidak baik dari rekan kerjanya Andrean selalu datang kelokasi tersebut.
Dia selalu siaga jika terjadi sesuatu terhadap calon istrinya yang telah mengandung anaknya tersebut.
" hem. Ada kejadian apa disini. Kenapa pada kumpul disini ?" Tanya Andrean yang datang.
" Berhubung anda adalah bos baru disini pak, ini sudah menjadi tugas bapak untuk membersihkan hal-hal kotor seperti ini.. Ini Rachel karyawan yang sedang di curigai jika dia hamil tanpa menikah pak". tunjuk intan pada Rachel disana.