NovelToon NovelToon
Cinta Paksa

Cinta Paksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Keluarga
Popularitas:313
Nilai: 5
Nama Author: siti tyna

Ara yang melarikan diri ke luar negeri, tidak sengaja menyaksikan pembunuhan terhadap bosnya saat bekerja, dan itu membuatnya menjadi tawanan pria yang kejam, bahkan lebih kejam dari orang orang di masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti tyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17

Ara berpindah duduk di sebelah ian yang sibuk menatap sebuah berkas yang dia tidak tau apa

"apa kau ingat denganku aku?"

Tanya Ara, tangannya di lipat di perutnya dengan kaki di silang, dia penasaran apa pria di sebelahnya ingat padanya.

"apa itu penting?"

Ian balik bertanya dengan suara dingin dan berat, dia bahkan tidak menoleh pada wanita di sebelanya, dan dia tidak tertarik untuk melihat.

"huh, sudahlah"

Ara menghela napas lalu hendak bangkit berdiri untuk kembali ke tempat duduknya, tapi ia menhentikan langkahnya saat tangannya mendadak di tarik dengan kencang, kalau ara memiliki tubuh lemah, pastinya dia akan terjatuh ke lantai atau ke pangkuan pria itu.

Ara mengangkat alis sambil menatap tangannya mewakili pertanyaannya.

"berapa umurmu?"

Tanya ian dengan wajah yang masih datar.

"lima belas"

Jawab ara singkat, lalu menarik tangannya dengan kasar, kemudian ia duduk kembali di kursinya tadi.

Seharusnya ara belum bisa menikah karena masih di bawah umur, tapi dengan kekuasaan amir, segalanya mudah bagi pria itu.

ian terlihat berpikir

"apa kau tidak apa apa?"

Tanya ian setelah diam beberapa saat.

Ara menoleh dengan pandangan bertanya tanya.

"apanya?"

Tanyanya

"malam pertama, apa kau tidak apa apa?"

Tanya ian tampa perasaan.

kalau ara sedang makan atau minum, pasti gadis itu akan tersedak karena pertanyaan pribadi itu.

Ara menaikkan bola matanya menutupi rasa gugunya.

"menurutmu?"

Tanyanya balik, yang bermaksud 'pikir sendiri'.

"tidak di coba, maka tidak akan tau"

jawaban ian membuat ara menoleh, ia memaki dengan pandangan matanya.

"kalau kau benar benar tidak tahan, kau bisa menyewa seseorang wanita"

Ucap ara tampa beban.

Dan itu membuatnya mendapat tatapan tajam dari pria tang baru menjadi suaminya, tapi ara tidak peduli, dia melengos sambil berdecak.

"jaga mulutmu"

Hardik ian dengan wajah marah, dia tidak menyangka wanita yang ia nikahi memiliki sifat yang sangat berbanding terbalik dengan wanita yang dia cintai dan dia harus bersama wanita ini seumur hidup.

Ian menghela napas untuk mengurangi rasa kesalnya, bagaimanapun buruknya wanita yang ia nikahi, ia harus tetap menerimanya, karena dia tidak bisa lepas dari pernikahan ini, maka satu satunya jalan adalah mengubahnya menjadi seperti yang dia inginkan.

ara menatap ian dengan sengit

"tidak perlu membentakku, aku bukan bawahanmu sialan"

teriaknya kehilangan kesabaran, walaupun ian tidak mengomentari apa apa tentangnya, tapi ara sangat peka dengan pandangan orang lain terhadapnya.

Ian melotot kaget sekaligus marah karena bentakan ara, baru kali ini ada yang membentak dan memakinya secara bertatap muka begini, dan itu membuat darahnya mendidih.

baru saja ian menjulurkan tangannya.

Ceklek

secepat kilat ara berdiri mengeluarkan pistol dan menodongkan pada pria yang lebih tinggi darinya, kalau dulu ara hanya sebatas ketiak, sekarang dia sudah mencapai leher pria di depannya.

"kamu berani menembakku?"

Tantang ian, ia berjalan semakin maju.

Ara menatap kesal pada pria yang kini sudah menjadi suaminya yang sah, dia benar benar ingin menembak pria di depannya untuk mempertahankan harga dirinya, tapi dengan kekuatannya sekarang bahkan melawan arkan saja dia tidak bisa.

"menjauhlah"

Ara menunjuk kursi yang tadi di duduki ian, tapi pria itu semakin mendekat padanya, dan secepat kilat, kini pistol yang tadinya masih berada di tangan ara berpindah tangan, bahkan pelurunya sudah berguguran ke lantai, ian mendorong ara duduk, mengurung dengan kedua kakinya.

Deg deg deg

Entah karena panik sebab sudah terpojok atau karena tubuh mereka yang terlalu dekat hingga membuat gugup, ara merasa jantungnya berdebar cepat seperti ia sedang lari meraton, wajah yang sudah setahun ini tidak ia lihat sekarang begitu dekat, sangat dekat hingga napas pria itu terasa menampar wajahnya.

"jaga prilakumu, atau kau akan habis di tanganku"

Ancam ian dengan wajah dingin, bahkan sangat dingin, ia menatap benci wanita yang menjadi salah satu penyebab dia dan mia harus berpisah.

"cih"

Hanya itu yang keluar dari mulut ara dengan perasaan yang tertekan karena merasakan bahaya, pria di depannya sama bahayanya dengan amir dan farhan, ara baru sadar kalau dia terlalu melebih lebihkan kemampuanya yang baru mempelajarinya selama satu tahun.

Ian menghempas tangan ara dengan kasar, lalu kembali duduk ke kursinya.

Semua tidakan mereka tidak luput dari pantauan seseorang pria yang merupakan bawahan amir.

'apa mereka akan baik baik saja?'

Batin pria itu menatap datar keduanya dari tempat ia berdiri, dia tidak bisa membayangkan bagaimana hari hari mereka ke depannya, meskipun ada beberpa pengawal yang ikut serta dan melihat pertengkaran mereka, mereka hanya diam tidak berkutik, karena sudah peraturannya begitu, mereka hanya akan menerima perintah, dan bicara hal yang perlu di bicarakan, tugas mereka hanya menjaga dan menutup mata pada urusan pribadi bos mereka.

perjalanan mereka kembali sunyi hingga sampai di tempat tujuan, entah untuk apa mereka di bawa ke pulai pribadi milik amir bersama beberapa pengawal, tapi ara dan ian sama sama tidak peduli dengan apa yang amir rencanakan, ar hanya menganggap perjalanannya sebagai liburan, selama satu tahun penuh ia menjalani harinya dengn belajar dan latihan, di awal awal ia pernah ingin menyerah karena merasa jenuh dengan pelatihan dan peraturan farhan yang begitu ketat, tapi bukan farhan namanya kalau otak liciknya tidak di gunakan untuk mengendalikannya.

saat ara dan ian keluar dari pesawat, mereka sudah di tunggu dengan helikopter yang akan mengantar mereka menuju pulau, beberapa menit perjalanan kini mereka benar benar sampai persis di depan villa mewah di tengah pulau tersebut, ara tidak tau mereka ada di mana, dia hanya berlari menuju pintu masuk karena ingin cepat cepat ke toilet.

Dan tingkahnya membuat ian bertanya tanya, apa dia benar benar tidak bisa mundur dari pernikahan ini, sepertinya dia tidak akan pernah bisa mencintai wanita yang sangat jauh dari tipe idamannya.

berbeda dengan ian yang merasa sangat terbebani, ara yang sangat kelelahan langsung tidur dengan menggunakan bathrobe setelah membersihkan diri, dia bahkan tidak berniat mencari barang barangnya untuk mengganti baju, yang ia inginkan adalah segera tidur, hanya sebentar gadis itu berbaring dan memejamkan mata, dia sudah terbang ke alam mimpi, tidak memperdulikan suaminya mau berbuat apa.

ceklek

Sepasang mata elang menatap ara yang tidur terlentang dengan posisi yang rapi, ian menghela napas berar, ia mengkode bawahannya yang menyeret koper mereka untuk pergi, setelah mendorong dua koper besar ke arah lemari, ian terduduk lelah di atas sofa, sekarang sudah hampir pagi dan dia belum tidur sama sekali, dengan tubuh yang terasa berat ian berdiri dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dia ingin cepat tidur.

....

keesokan harinya

Matahari yang menembus tirai putih di sebuah kamar membuat mata ara mulai bergerak gerak dan akhirnya terbuka perlahan, ara mencoba meregangkan tangannya hingga tidak sengaja ia menyenggol sesuatu tepat di sebelahnya.

"ssshhh"

ara yang merasa terkejut seolah tersentrum itu menoleh cepat, karena terlalu terkejut melihat seseorang di sampingnya yang tidak menggunakan pakaian membuat gadis itu refleks mundur dan.

brukk

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!