Cakka Barani, seorang mahasiswa yang juga merupakan otaku yang berasal dari dunia modern, mendapati dirinya tiba-tiba saja terlempar ke dunia lain saat keluar dari kamarnya. Berkat pengetahuan yang dimilikinya, mampukah dia bertahan hidup di dunia baru yang penduduknya bertahan hidup mengandalkan sihir dan pedang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Awaluddin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16: Kurang Dari 10 Detik
Saat ini kami berkumpul di area latihan yang berada di belakang Guild Petualang, hanya ada anggota party Darkmoon, Lightsword, Guild Master, Yoru, dan Yuki. Di dalam arena hanya ada kami berempat; aku, Theo, Yoru, dan Yuki. Sementara Theo berhadapan melawan Yoru, aku akan berhadapan melawan Yuki.
"Hey Yuki kau duduk manis saja di belakangku, biar aku yang menyelesaikan ini sendiri dengan cepat!"
Apa kata dia? Dia akan melawan kami berdua sementara dia hanya sendirian? Dan dia juga berkata akan menyelesaikannya dengan cepat? Apa-apaan pria sombong ini.
"Berani juga kau berkata seperti itu di hadapan dua petualang Rank A." Kataku dengan sedikit kesal.
"Jangan salahkan aku jika kau terluka, kau sendiri yang memintanya." Ucap Theo.
"Kalau begitu pertarungan antara Theo dan Luna melawan Yoru dan Yuki dimulai!" Teriak Guild Master di pinggir arena.
"Datanglah, wahai api yang menjadi inti panas, kobarkanlah... Fireball!"
"Perkuatlah diriku ini, wujudkanlah... Fourcross!"
Dengan cepat aku melantunkan aria untuk sihir api, sementara Theo melantunkan aria untuk memperkuat tubuhnya dengan sihir penguatan yang dapat melipatgandakan kekuatan menjadi empat kali lipat, dengan bayaran stamina yang dikuras akan sangat banyak.
Heeh dia langsung menggunakan sihir itu, apakah mungkin dia sudah tahu kekuatan pria bernama Yoru itu saat beradu pedang di ruangan Guild Master?
Biasanya setelah aku melepaskan mantra Fireball, aku akan langsung melantunkan aria untuk sihir angin, namun untuk saat ini, itu tidak perlu karena ini hanyalah sebuah latih tanding untuk mengukur seberapa jauh kekuatan mereka berdua.
Setelah Fireball mendekati Yoru, Theo langsung menerjang ke hadapan Yoru untuk bersiap menebasnya setelah mantraku mengenainya... namun kejadian yang tidak biasa baru saja terjadi di depan mataku, serangan yang seharusnya mampu membakar hangus seekor Hound Wolf sampai menjadi abu, ditepis dengan santainya menggunakan tangan seakan sedang mengusir seekor serangga. Gerakan tangan yang tampak lembut itu berhasil memadamkan serangan yang mampu membakar monster yang telah banyak membunuh petualang Rank B.
Apa-apaan pria ini? Kekuatan macam apa itu?
Sementara aku sibuk mencerna apa yang baru saja terjadi, tanpa sadar pandanganku sudah berubah ke arah langit. Tak perlu ditanya apa yang terjadi denganku, jawabannya adalah aku telah jatuh terbaring ke tanah. Di sampingku berdiri pria sombong bernama Yoru sambil mencengkeram kepala petualang Rank A dengan hanya satu tangan, yah... petualang itu adalah Theo.
Eh? Apa yang terjadi? Apa yang baru saja terjadi? Kami berdua kalah secepat ini dengan seorang yang menyebut dirinya pedagang?
"Jadi, apakah aku sudah menang?"
Dengan senyum di wajahnya dia mengatakan kalimat itu, benar-benar sebuah kekalahan total. Setelah bangkit, aku melihat wajah terkejut semua orang yang telah menyaksikan pertarungan kami. Sementara itu, Yuki yang tadinya hanya berdiri diam di belakang Yoru sesaat sebelum dimulainya pertandingan ini, berjalan kemari dengan sangat anggun bak seorang ratu.
"Kau ini berlebihan sekali yah, aku jadi merasa kasihan dengan mereka." Katanya tanpa sedikit pun rasa kasihan yang terkandung dalam suara Yuki.
"Yuki, karena mereka telah memperlihatkan sesuatu yang sangat menarik, bagaimana jika kita berdua juga mendaftar menjadi seorang petualang?" Tanya pria bernama Yoru itu kepada Yuki dengan suara seakan mengejek kami.
"Baiklah kalau itu keputusanmu." Jawab Yuki dengan singkat.
Eh apa maksud dia dengan berkata seperti itu? Apakah dia sedang mengejek kami? Jika dilihat dari percakapan mereka, tampaknya pria bernama Yoru ini memiliki status lebih tinggi dibandingkan dengan Yuki.
Setelah latih tanding yang sangat singkat itu, mereka berdua pun dibawa oleh Guild Master untuk mendaftar menjadi seorang petualang. Sementara itu kami, anggota party Darkmoon dan Lightsword tetap tinggal di area latihan.
"Kalian berdua tidak apa-apa?" Tanya Darkuin khawatir.
"Yah kami baik-baik saja." Jawab Theo singkat.
Meskipun Theo berkata seperti itu, aku yakin jauh di dalam hatinya dia benar-benar tidak baik-baik saja. Kami berdua benar-benar dipecundangi oleh seorang pria yang menyebut dirinya sebagai pedagang.
"Hey kalian tadi melihat pertandingan kami, kan? Sebenarnya apa yang kalian semua lihat? Sampai saat ini aku masih belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi saat pertandingan dimulai." Tanyaku kepada yang lainnya.
"Sesaat setelah kau melancarkan serangan apimu ke arah pria itu, aku melihat dia menepisnya dengan sedikit menggerakkan telapak tangannya seolah sedang menepis serangga. Setelah itu dia tiba-tiba terlihat seperti menghilang dan kemudian sudah mencengkeram kepala Theo dengan satu tangan, lalu dia mendorong bahumu hingga kau terjatuh ke tanah dengan tangan yang satunya."
Yang menjawab adalah Sasa, dengan Job Assassin-nya dia bisa melihat dengan jelas pergerakan seseorang, tapi kali ini, bahkan Sasa pun tidak mampu melihat gerakannya dengan jelas setelah pria itu menggagalkan serangan ku.
Siapa sebenarnya pedagang itu?
Theo hanya terdiam mendengar jawaban dari Sasa, dia pasti masih belum percaya dengan apa yang telah terjadi kepadanya, bagaimanapun kami berdua yang seorang petualang Rank A dikalahkan oleh seorang pedagang kurang dari 10 detik.
Setelah beberapa menit berlalu, kami memutuskan untuk kembali ke dalam Guild Petualang. Di depan pintu masuk, kami melihat kedua pedagang itu telah selesai mendaftarkan diri menjadi seorang petualang. Mereka berjalan keluar dengan wajah datar tanpa melirik ke arah kami sedikit pun.
Kalah dari orang sepertinya benar-benar membuatku sangat kesal.
"Ke mana mereka akan pergi?" Tanyaku kepada resepsionis yang berada di konter.
"Mereka berkata ingin tinggal di sini selama tiga hari sebelum melanjutkan perjalanan ke kota, jadi saat dia bertanya mengenai penginapan, aku menyarankannya untuk pergi ke Tavern."
"Jadi begitu yah." Balasku ramah terhadap jawaban yang diberikan petugas resepsionis.
"Satu lagi, Guild Master memanggil kalian untuk ke ruangannya." Petugas resepsionis melanjutkan.
"Baik."
Serentak kami membalas dan segera menuju ke ruangan Guild Master. Setelah mengetuk pintu dengan seksama, kami pun dipersilahkan untuk masuk. Di dalam ruangan, raut wajah Guild Master terlihat begitu serius seakan ingin memberikan informasi yang sangat rahasia.
Apakah ini tentang kekuatan mereka berdua?
"Kalian semua dengar baik-baik apa yang akan aku katakan."
Mendengar perkataan dari Guild Master, kami semua menelan ludah bersiap mendengar dengan seksama, namun perkataan selanjutnya dari Guild Master benar-benar di luar perkiraan kami semua.
"Umumnya kami yang bekerja di Guild Petualang akan menempatkan petualang yang baru bergabung ke dalam guild berada di Rank paling bawah, yaitu Rank E. Awalnya aku berniat langsung menempatkan mereka berada di Rank B bahkan Rank A kalau perlu setelah melihat mereka mengalahkan Theo dan Luna dengan sangat mudah tetapi," Guild Master berhenti sejenak dan hal itu memberikan lebih banyak ketegangan, "status pria itu hanya setara dengan petualang Rank E namun Intelligence-nya setara dengan petualang Rank S, sedangkan wanita itu selain Nama dan Job-nya tidak ada yang diketahui itu sebabnya aku memutuskan keduanya berada di Rank E. Mereka juga mendapatkan Job yang aneh, selama aku menjadi seorang Guild Master, baru kali ini aku melihat Job yang seperti ini."
"Ehh?"
Respons kami semua sama, bukannya berteriak terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Guild Master, tapi sebaliknya kami hanya bisa diam tidak percaya. Setelah itu Guild Master memberikan kami dua lembar perkamen yang seharusnya sangat rahasia yang hanya bisa dilihat oleh petugas Guild Petualang. Lembar perkamen itu merupakan hasil pengukuran kekuatan dari dua orang yang baru saja mendaftar sebagai seorang petualang.
———————————————————————————
Nama : Yoru
Usia : 22 Tahun
Job : Wanderer
Atribut
STR : 10
DXT : 12
INT : 129
MP : 50
———————————————————————————
———————————————————————————
Nama : Yuki
Usia : ???? Tahun
Job : Wanderer
Atribut
STR : ?????
DXT : ?????
INT : ?????
MP : ?????
———————————————————————————
"Apa maksud dari semua ini Guild Master? Apakah ada yang salah saat dilakukan pengukuran sebelumnya?" Tanya Theo terlihat tidak terima dengan apa yang dilihatnya.
"Aku sendiri tidak tahu, kita abaikan status milik pria bernama Yoru ini, hasil pengukuran milik Yuki belum pernah terjadi sejak 200 tahun didirikannya Guild Petualang." Jawab Guild Master.
"Aku benar-benar tidak percaya telah dikalahkan oleh orang tidak jelas dengan status yang seperti ini, lupakan soal Intelligence-nya, apa-apaan job yang dimilikinya itu. Wanderer? Job macam apa itu? Aku belum pernah mendengar ada petualang dengan Job ini? Ini sangat tidak masuk akal."
Yah wajar saja Theo menjadi seperti itu, setelah kalah dalam kurang dari 10 detik lalu melihat status orang yang mengalahkannya terlihat sangat tidak masuk akal begitu. Bahkan aku pun yang dikenal selalu tenang di segala situasi, merasa sangat kesal jauh di lubuk hatiku.
Apa-apaan mereka berdua itu, siapa sebenarnya mereka?