NovelToon NovelToon
Rindu

Rindu

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: devi oktavia_10

Sama seperti namanya, Rindu Trihapsari gadis cantik yang merindukan kasih sayang dari keluarganya.



Rindu gadis cantik dan sangat pintar, namun semua yang dia miliki tidak pernah terlihat di mata keluarganya, gadis cantik itu tidak pernah mendapatkan kasih sayang seperti kembarannya, Rindu seolah ada dan tiada di dalam keluarganya


Bagaimanakah kisah Rindu? yukkk.... kepoin karya terbaru mamak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

"Sayang, pakai mantelnya, udaranya sangat dingin." ucap Karen menambahkan mantel tambahan di tubuh sang istri.

"Ahhh.... Akhirnya aku bisa menginjakan kaki di negara ini." ucap Rindu mengembangkan tangannya.

Karen tersenyum senang, melihat wajah berbinar sang istri, tidak sia sia dia membawa istrinya berlibur di negara menara eiffel itu.

"Kamu senang sayang? " tanya Karen memeluk pinggang sang istri.

"Mmm.... Sangat senang, aku nggak menyangka bisa ke sini, apa lagi bersama orang yang aku cintai." ucap Rindu membalikan tubuhnya dan membalas memeluk tubuh sang suami.

Rindu menatap Karen dengan penuh cinta, dan gadis itu berjinjit, lalu melabuhkan satu kecupan di pipi sang suami.

Cup.....

Senyum Karen mengembang saat mendapat kecupan manis itu.

"Kita pulang ya sayang, udaranya terlalu dingin untuk kamu, mas nggak mau kamu sakit, sayang." ucap Karen lalu merangkul sayang bahu sang istri.

"Ya ampun, mama menyiapkan semua ini untuk kita selama di sini?! " pekik Rindu berkaca kaca, saat membuka satu koper yang berisi berbagai macam makanan dan bumbu masak indonesia.

"Iya sayang, mama takut menantunya belum terbiasa dengan makanan asing, jadi mama sengaja membawakan semua ini." sahut Karen yang memeluk pinggang sang istri yang duduk di lantai apartemen.

Rindu sungguh terharu mendengar ucapan sang suami, sungguh selama menikah dan tinggal di rumah mertuanya itu, Rindu selalu di limpahkan kasih sayang oleh ke dua mertuanya, dan juga suaminya itu.

"Haiii.... Kenapa menangis hmm..." Karen mengusap pipi sang istri yang basah dengan air mata.

"Aku sudah nggak pernah mendapatkan perhatian seperti ini, setelah nenek meninggal dan mas pergi kuliah ke negeri ini, aku berusaha memenuhi keinginan ku sendiri tanpa ada yang perduli, jangankan perduli tentang makanan kesukaanku, perhatian saat aku sakit aja pun tidak, aku sakit ya sembuh sendiri." isak Rindu di dalam pelukan suaminya itu.

Sungguh perih hati Karen mendengar isak pilu sang istri.

"Mulai sekarang apa yang tidak kamu dapatkan dari orang tua mu, akan kamu dapat dari mama dan papa, dan mas berjanji akan membuat kamu selalu bahagia, sayang, maaf. Mas terlalu lama meninggalkan kamu, tapi mulia saat ini mas akan selalu ada untuk kamu." ucap Karen sungguh sungguh dengan mengelus pundak sang istri yang turun naik akibat menangis.

Cuppp....

Karen menangkup ke dua pipi sang istri. "Cukup kali ini aja kamu menangis kesedihan, dan untuk ke depannya kamu hanya boleh menangis karena bahagia." ucap Karen menatap mata sang istri dengan tatapan lembut.

Rindu mengangguk pelan.

"Ayo kita makan, mas sudah lapar." keluh Karen mengelus perutnya.

"Tunggu sebentar, aku mau merapikan ini dulu." ucap Rindu dengan cekatan menatap barang bawaannya ke lemari penyimpanan.

Karen tidak melarang sang istri, justru dia menyiapkan makan malam untuk mereka bedua.

"Loh, kok mas yang menyiapkannya, kenapa nggak nunggu aku aja." ucap Karen tidak enak hati.

"Tidak apa apa sayang, pekerjaan rumah bukan hanya di lakukan oleh istri saja, kita bisa melakukannya secara bersama." sahut Karen menarik kursi untuk istrinya itu.

Hati Rindu menghangat mendengar ucapan suaminya itu.

"Sayang, kamu klau mau tidur, tidur lah dulu, mas mau memeriksa kerjaan mas sebentar." ucap Karen mengusap puncak kepala sang istri.

"Aku belum ngantuk mas, aku mau menemani saja di sini." tolak Rindu masih betah duduk selonjoran di karpet bulu di ruang tamu apartemen mewah itu, sambil menonton film kesukaannya.

"Ya sudah, klau ngantuk tidur di kamar ya, nggak usah tunggu mas." ucap Karen lembut.

"Mmmm..." angguk Rindu dengan mata tidak pernah teralihkan dari layar TV.

Karen hanya tersenyum tipis melihat wajah cantik sang istri, yang lagi serius menonton yang katanya kekasih halu nya itu, padahal suaminya itu tidak kalah ganteng dari artis korea itu.

"Ma, kok aku nggak pernah lihat Rindu ya." tanya Rinda saat mereka sedang berkumpul, walau tidak tinggal satu rumah, tapi Rinda masih bisa memantau kegiatan Rindu selama ini, karena rumah mertuanya Rindu ada di seberang jalan rumah mereka.

"Kata jeng Mayang, Rindu di ajak Karen ke Paris." santai nyonya Dian menatap layar televisi yang sedang menayangkan sinetron ikan terbang.

"Apaaa... Ke Paris?! ngapain? " kaget Rinda tidak terima.

"Astaga, kamu apa apaan sih dek, bikin kaget mama aja." ucap nyonya Karin mengusap dadanya, karena kaget ulang putri kesayangannya itu.

"Maaf ma, aku kaget aja." ucap Rinda dengan rasa bersalah.

"Lagian kamu ada ada aja pakai teriak teriak segala." kesal nyonya Karin.

"Abis aku kesal mah, ketahuan kan klau dia itu sangat matre, dua hari lalu yang lalu, aku liat Rindu ngeborong pakaian dan perhiasan, sekarang malah ikut ikutan ke Paris, ngapain coba, malu maluin keluarga aja" kesal Rinda tidak terima dengan kebahagian kembarannya, dia ingin memanas manasi sang mama.

"Kamu ngapain mikirin Rindu terus sih Nda, padahal tuh anak udah nggak ada di rumah ini, trus masalahnya apa klau Rindu shoping ini itu, toh dia shoping juga sama mertua dan suaminya, meraka aja nggak masalah, lalu kenapa kamu yang sewot." sela Rian yang mulai tidak suka dengan sifat adiknya itu.

"Abang gimana sih, apa nggak malu nanti kita di anggap jelek sama keluarga tante Mayang, gara gara Rinda yang matre itu." sewot Rinda.

"Nggak, biasa aja, abang lihat tante mayang dan keluarganya senang senang aja, bahkan abang dengar om Dinata juga memberikan 5% saham di perusahaan Dinata grup untuk Rinda, trus Rindu juga memegang black card sekarang pemberian dari Karen." santai Rian.

Rinda melotot tidak percaya, semakin panas lah hati Rinda mendengar keberuntungan kembarannya itu.

"Abang tau dari mana? " tanya Rinda dengan sangat penasaran.

"Tau dari Karen sendiri, sebelum mereka pergi ke Paris abang sempat menemui Karen, untuk mengembalikan kartu ATM yang Rindu tinggalkan, tapi tidak di terima oleh Karen, Karen bilang, Rindu tidak butuh kartu itu, dia sudah mempunyai black card dari Karen dan kartu gold dari tante Mayang, jadi Rindu tidak akan kekurangan uang, dan setiap bulan keuntungan perusahaan juga akan masuk ke dalam rekening Rindu." terang Rian, tentu saja ucapan sang kakak semakin membuat panas hati Rinda.

Kembarannya itu keluar dari rumah ini, bukannya menderita, malah hidup semakin sukses, semakin membuat Rinda iri hati.

"Sial, kenapa dia selalu beruntung." geram Rinda mengepalkan tanganya menahan amarah di dadanya.

"Kamu kenapa? " tanya Rian menatap heran kepada sang adik.

"Ehhh... Nggak kenapa napa, hanya sedang berfikir aja, abang nggak ngerasa ya, apa yang aku bilang selama ini, memang ada benarnya kan" ucap Rinda mulai mengompori keluarganya.

"Maksud kamu? " heran Rian.

"Selama Rindu di rumah, selalu inginkan uang,, tidak mau berkumpul sama keluarga, asal sudah di kasih uang dia lansung menghilang, dan setelah menikah, belum ada sebulan, sudah berhasil menguras harta keluarga tante Mayang." ucap Rinda dengan menggebu gebu.

"Saya tidak pernah merasa di poroti oleh menantu saya."

Bersambung....

1
Lala Kusumah
rasain Lo Rinda, fitnah terus sih kerjaan nya , heran 🫣🫣🙆🙆😡😡
aroem
bagus
Teh Euis Tea
maklum baru jd bawaannya on trs🤣
syukurlah bu fatimah sm ayah jajangnya ikut rindu biar rindu ada temannya
Nurainimaulina Ayu
awas KLO dah sukses jgn merasa d abaikan
Bak Mis
semoga slalu bahagia selamanya
Putri Laely
lanjut thor
Lala Kusumah
bahagia selalu ya Rindu n Karen 🙏🙏
Teh Euis Tea
makanya jgnsuka ngerendahin orang sekarang diamkan, ternyata orang yg km rendahin ternyata lebih pintar dari km amelia
Bak Mis
makanya jgn liat orang dari luar nya aja, sekarang mati kutu kan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Lala Kusumah
baru nyaho siapa itu Rindu Lo pada ya, Rindu gitu loh dilawan 😍😍👍👍
Putri Laely
lanjut thor
Teh Euis Tea
mantap jawaban papa dinata mergua idaman😁
Bak Mis
panas ya makanya omongan nya ngelantur 😇😇😇
Lala Kusumah
iri bilang bos 😜😜😁😁
Bak Mis
sudah terlambat Bu sekarang nikmatin aja penyesalan nya
Lala Kusumah
kalian pada baru menyadarinya bahwa kalian sudah begitu dalam menyakiti Rindu, terlambat huhf 😡😡
Teh Euis Tea
alahhhh rindu udah bahagia baru pd nyesel nanti tuan putri marah lupa lg sm rindu
Bak Mis
kebakarlah niatnya mau hasut gak taunya kebakaran tuh /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
nonoyy
panas panas ada yg butuh damkar sekarang 😝
⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝©Sakura⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉
pengen bgt aq sumpel mulut rinda sama teflon deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!