NovelToon NovelToon
When Love Comes Back

When Love Comes Back

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers / Pelakor jahat
Popularitas:13.4k
Nilai: 5
Nama Author: Maple_Latte

Irish kembali, membawa dua anak kembar dan luka lama yang telah berubah menjadi kekuatan. Ethan, pria yang dulu mengabaikannya tanpa rasa, kini tak bisa mengalihkan pandangan. Ada yang berbeda dari Irish, keteguhan hatinya, tatapannya, dan terutama... anak-anak itu. Nalurinya berkata mereka adalah anaknya. Tapi setelah semua yang ia lakukan, pantaskah Ethan berharap diberi kesempatan kedua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maple_Latte, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EP: 17

Awalnya, Irish hanya berniat langsung mencari taksi, tetapi Jansen tiba-tiba menepi dan menawarkan tumpangan, tapi sebelum itu, dia menawarkan untuk mampir ke rumahnya dulu, baru nanti dia mengantar Irish pulang.

Irish, sebagai perempuan dewasa yang sudah kenyang menghadapi banyak pria, langsung paham maksud ambigu itu. Kesannya terhadap Jansen pun runtuh seketika. Memangnya hanya karena tampan dan naik mobil mewah, lantas dunia harus bertekuk lutut padanya? Menyebalkan, pikir Irish dalam hati.

Tanpa basa-basi, ia menolak tawaran Jansen.

Jansen sendiri, yang sejak kecil tinggal di luar negeri dan terbiasa jadi pusat perhatian perempuan, merasa tertarik karena Irish justru menolaknya dua kali. Biasanya cukup tunjuk jari, semua wanita langsung datang padanya.

Jansen menatap Irish sambil tersenyum samar, kemudian berkata dengan nada membuatnya merinding, “Kalau kamu tidak ikut, mungkin dia akan kecewa.”

Irish mengernyit, heran, dia siapa? Namun ia malas bertanya lebih jauh. Urusan anak orang kaya memang kadang aneh dan tak tertebak.

Jansen rupanya tidak tersinggung sama sekali, bahkan melihat Irish bersin, ia langsung melepaskan jasnya dan memakaikan di bahu Irish sambil tersenyum, “Meskipun kamu tidak mau menghargai niatku, setidaknya jangan sampai membeku.”

Irish tidak menolak jasnya, terlalu dingin rasanya di luar ini.

Saat itu juga, sebuah mobil lain berhenti tepat di depan mereka.

“Pak Jansen." suara Ethan terdengar, lalu menoleh pada Irish, “Masuk, aku antarkan pulang.”

Irish langsung menatap tajam ke arahnya, seolah berkata. Siapa kamu sampai sok mau mengantar?

Melihat sorot mata Irish, Ethan menahan kesal, mendekat sambil berbisik, “Jansen itu bukan orang biasa. Di luar negeri reputasinya... agak gila. Kalau dia tertarik padamu, aku tidak yakin bisa membantu kalau terjadi apa-apa.”

Irish membaca keseriusan di wajah Ethan. Melirik Jansen yang baru saja menawarinya “main ke rumah”, Irish pun cepat-cepat berlari ke mobil Ethan.

Ethan sempat menoleh ke Jansen sambil menahan nada ketus, “Nona Irish ini tamuku, aku yang akan mengantarnya. Terima kasih.”

Jansen mengangkat bahu santai, “Awalnya kupikir Nona Irish mau bersenang-senang dan bertemu orang-orang menarik. Sayang sekali.”

Ethan hanya menanggapinya dengan sikap diplomatis, kemudian segera masuk ke mobilnya dan menyalakan mesin.

Irish duduk di kursi depan, sedangkan Dion yang mabuk tertidur di kursi belakang. Irish memperhatikan Ethan menaikkan suhu mobil secara otomatis, lalu ia melepas jas Jansen yang masih menempel di pundaknya.

“Irish,” tanya Ethan pelan, “kau baik-baik saja?”

Irish menoleh, lalu mendesah, “Ethan, Jansen memang seberbahaya itu?”

Ekspresi Ethan sedikit melunak, “Karena urusan bisnis, aku sempat mencari tahu reputasinya. Urusan bisnisnya mungkin bagus, tapi kehidupan pribadinya... terlalu berantakan.”

Irish mengangguk, merasa lega karena tidak terbawa rayuan Jansen. “Untung aku tidak ikut dengannya,” gumamnya.

Sesaat suasana hening. Irish lalu menatap ke luar jendela yang gelap dan berkata, “Ethan, bisakah kau antarkan aku pulang dulu? Sudah malam sekali, anak-anakku hanya berdua di rumah, aku khawatir.”

Mendengar Irish menyebut Vivi dan Nathan, itu membuat Ethan diam, karena teringat terakhir kali dia bertemu kedua anak itu.

Irish melihat Ethan terdiam, jadi mengulang, “Bisa kan, Ethan?”

Ethan baru tersadar, menoleh padanya, tak menjawab, hanya menekan speed dial di ponselnya.

Setelah Irish berkata, Ethan langsung menelpon asistennya.

“Jemput aku di pusat kota. Aku dalam perjalanan ke sana,” ucap Ethan cepat, lalu menutup telepon dan kembali fokus menyetir tanpa menoleh ke Irish lagi.

Irish hanya diam, selama dia bisa pulang, tak masalah siapa yang akan mengantarnya. Duduk bersama Ethan memang canggung, tetapi tetap lebih aman daripada dengan Jansen.

Ia bersandar di jok, mencoba beristirahat.

Dari belakang, Dion meracau dalam mabuknya, kata-katanya tak jelas, membuat Irish menoleh. Ia teringat Dion minum banyak setelah bertengkar besar dengan Kirana.

“Kasihan juga,” gumam Irish pelan, lalu bertanya pada Ethan, “Pak Dion baik-baik saja kan?”

Ethan tidak menoleh, hanya bergumam dingin, “Urus saja dirimu sendiri.”

Irish meliriknya, jengkel. Kenapa Ethan bersikap seperti orang yang berutang padanya? Apa ia merasa tidak enak karena dulu menekan Irish di pekerjaan?

Irish menghela napas, lalu mendengus, “Kalau soal urusan sendiri, aku memang ada yang mau kusampaikan padamu, Ethan.”

Ethan tetap fokus menyetir, tidak bereaksi.

Irish kesal, lalu menatapnya tegas, “Ethan, kalau kau mau pamer betapa bahagianya kau dengan istrimu, aku sudah tahu sejak lama. Jadi tidak usah mempermalukanku lewat pekerjaan.”

Ethan akhirnya melirik sekilas, tidak paham. “Apa maksudmu mempermalukan?”

Irish menahan napas, emosinya tumpah juga, “Bukankah kamu minta aku mendesain gaun untuk istrimu? Aku habiskan waktu berbulan-bulan, tapi di pesta tadi gaunnya tidak dipakai. Bukankah itu caramu merusak pekerjaanku?”

Meski sebelumnya ia sudah bertekad tak mau ribut soal ini, melihat Ethan sekarang, semua kekesalannya mengalir lagi.

Ethan mendengus, nadanya datar, “Itu karena Bibi Yu lupa membawanya.”

Irish tertegun.

Ethan melanjutkan tenang, “Aku sudah tanyakan ke Carisa. Dia menyesal sekali tidak sempat memamerkan karyamu hari ini. Jangan berburuk sangka.”

Irish terdiam beberapa detik, menatap keluar jendela. Kalau benar begitu, setidaknya hatinya sedikit lega, meski rasa kecewanya belum sepenuhnya hilang.

1
Nanda
The best thorku😊
Nanda
The best thorku😉
Delisa
Bagus thor.. bintang lima pokoknya
Mikeen SI
Ceritanya bagus karna gk terlalu berat...
Mikeen SI
Ceritanya bagus karna gk terlalu berat...
Ddek Aish
siap2 kau bakal tersingkir jalang
Desi Trikorina
semangat lanjut ceritanya thor
Waryu Rahman
Thor update tambah lagi donx
Ddek Aish
itu belum seberapa dari penderitaan yang dialami oleh Irish.
Adinda
Lanjut thor
Adinda
kapan si carissa ketahuan thor, lanjut Thor
Desi Trikorina
asik bacanya tidak terlalu menekan pembaca
Ddek Aish
Ethan pasti galau dengan perasaanny sekarang
Adinda
Lanjut thor
Nurul Boed
lepasin jessy dari jeremy kak,, abis tu semoga kelakuan bejat Carisa dan zyan juga segera ke bongkar

gemessaa lihatnya
Desi Trikorina
thor hajar wanita dan laki2 jalang yang ngak tau terimakasih itu..biar mereka sadar
Waryu Rahman
judulnya di ganti ya thor
Lela Alela: Iya kak, judulnya saya ganti
total 1 replies
Ety Murtiningsih
hadehhtt ada lagi manusia macem jeremy
Desi Trikorina
hajar jeremy dan ibunya dong dokter
Nurul Boed
jgn sampek uang Irish buat pacarnya jeremy kak,, bener² ngak relaaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!