NovelToon NovelToon
Terikat Janji Dengan Princess

Terikat Janji Dengan Princess

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Vampir / Cinta Terlarang / Iblis / Akademi Sihir / Perperangan
Popularitas:919
Nilai: 5
Nama Author: zeyynmaloth

Gimana jadinya jika Putri bangsawan kelas atas jatuh cinta pada Kesatria yang ternyata merupakan keturunan iblis.

Awalnya sang putri hanya ingin berteman dan bermain bersama. Namun disaat sedang bermain, mereka berdua diserang iblis jahat. Mereka berdua dalam bahaya, sang putri tak bisa berbuat apa apa. Untung saja si mc keturunan iblis, jadi dia bisa melindungi sang putri.

Mulai saat itu sang putri berjanji untuk membalas budi pada sang mc, bahkan berjanji untuk menjadikannya suami.

Karya ini hanya karangan belaka, segala sesuatu yang mirip hanyalah kebetula.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zeyynmaloth, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kaz

"aku lihat kau sedang putus asa. Apa kau menginginkan kekuatan agar masalah mu tuntas?"

Ucap Helena kepada seorang pria.

"tapi masalah ku...."

Ucap pria itu, belum sempat menyelesaikan perkataan nya, tiba tiba saja Helena memotong ucapan pria itu.

"apapun masalah mu, semua nya akan tuntas. Kau hanya perlu menerima kekuatan luar biasa ini."

Ucap Helena membujuk.

"baik lah, aku sudah hilang harapan."

Ucap pria itu setuju.

"keputusan yang bijak."

Ucap Helena memuji dengan ekspresi puas.

Helena mengeluarkan sebuah kotak dan memberikan nya kepada pria itu. Pria itu tanpa pikir panjang mengambil kotak yang diberi Helena. dan saat dibuka ternyata tiba tiba saja ada sosok makhluk yang terbang dan masuk ke dalam tubuh pria tersebut.

Malam itu di akademi sihir, terlihat Guinevere mulai mencoba untuk tidur. Saat itu Guinevere membaringkan tubuhnya dan berselimut. Sebelum tidur dia flash back sehari setelah perpisahan nya dengan William.

Terlihat Guinevere kecil mencoba kembali mendekati diri kepada anak anak di negeri Sundr. Disana Guinevere melangkah menuju taman dimana ada banyak anak kecil disana.

"kali ini aku melakukan nya sendiri, tanpa ditemani ayahku. Aku harus bisa berteman dengan mereka."

Ucap Guinevere kecil dalam hati.

"Hai..."

Sapa Guinevere sambil melangkah kearah anak anak disana.

Sontak anak anak itu semua nya melihat kearah Guinevere. Mereka hanya terdiam dan sika mereka berubah selayak nya grogi karena berada di atas panggung.

"aku ingin bermain dengan kalian, apa boleh?"

Tanya Guinevere.

Karena tak enak jika tak ada yang menjawab, salah satu dari mereka menjawab pertanyaan Guinevere.

"e...ehh.... boleh..."

Ucap salah satu anak perempuan disana.

"terima kasih..."

Ucap Guinevere.

Mereka pun bermain bersama, dan pada akhirnya anak anak disana mulai menyadari bahwa Guinevere itu baik. Suatu ketika ada salah satu anak yang berbisik kepada teman nya. Hal itu dilihat oleh Guinevere. Guinevere pun merasa tidak enak karena berfikir dia lah yang sedang jadi topik. Tiba tiba saja ada anak laki laki yang bernama Kaz berlari kearah mereka.

"hoiii...."

Ucap Kaz sambil melambaikan tangan nya.

Saat itu juga anak anak yang ada disana hanya bisa tersenyum tanpa melambaikan tangan nya kembali. Sikap anak anak disana sangat lah aneh. Sikap asli anak anak disana tak ingin ditunjukkan dan ada yang mengganjal. Anak anak disana mencoba menahan diri agar tidak dekat dengan Guinevere.

Kaz, anak yang baru datang pun kebingungan dan menatap salah satu teman nya dengan tatapan seolah berkata "kenapa?". Guinevere pun hanya bisa melihat ke kiri ke kanan dan menyimpulkan bahwa dirinya tak diinginkan disana.

Ekspresi ceria Guinevere berubah. Anak yang baru datang itu sering kali mengajak teman nya untuk ikut dengan nya ke tempat yang menjauhi Guinevere lalu membisikan sesuatu.

"ehh.... apa yang kamu dengar dari anak itu?"

Tanya Guinevere pada anak yang habis dibisikkan Kaz.

Anak itu mulai memasang wajah panik.

"t... ttii... tidak kok.. bukan apa apa."

Ucap anak itu dengan perkataan yang terbata bata.

"yahh... kenapa dengan orang orang disini?. Tak ada jalan lain selain aku menanyakan langsung kepada anak itu (kaz)"

Ucap Guinevere dalam hati.

"haii... tadi kau berbisik itu ada apa ya ?"

Tanya Guinevere dengan nada ramah.

"bukan apa apa kok. Aku hanya..."

Ucap Kaz.

"apa yang kau maksud bukan apa apa itu?"

Tanya Guinevere.

"ya pokoknya gak penting. Buat sekarang kita lanjutin aja main nya ya."

Ucap Kaz sembari mengalihkan pembicaraan.

Percakapan seperti itu ternyata dilihat oleh Daisy, anak perempuan teman Kaz.

"aku rasa dia tak seperti yang Kaz bicarakan padaku. Aku rasa Guinevere ini baik dan hanya ingin berteman."

Ucap Daisy dalam hati.

Daisy merasa iba akan apa yang dialami Guinevere. Setelah bermain sebentar, Guinevere pun memutuskan untuk pulang dengan memasang ekspresi sedih. Guinevere pulang bermain tanpa mendapat teman. Walau anak anak disana menjauhi nya, tapi Guinevere menyempatkan diri untuk memberi ucapan perpisahan.

"sampai nanti ya, nanti kita bermain lagi."

Dengan wajah yang memaksa riang.

Anak anak disana tak membalas ucapan selamat nanti Guinevere. Malahan Kaz terlihat puas melihat Guinevere akhirnya pulang. Namun Daisy tak tinggal diam, dia berjalan perlahan dan bilang bahwa dia akan pulang.

"sampai jumpa teman teman, aku juga akan pulang. Aku mau mandi."

Ucap Daisy.

"ya"

Ucap salah satu anak disna.

"bukan kan kau ingin menyusul Putri Guinevere?"

Ucap Kaz.

"itu tidak benar... apa hanya karena aku mengucap kan selamat tinggal di saat yang tidak tepat kau berhak menuduh ku begitu?"

Tanya Daisy dengan wajah marah.

Daisy pun berlari menjauhi Kaz dan teman temannya. Di jalanan sepi, terlihat Guinevere kecil menyusuri jalan sendirian. Dia berjalan dengan wajah tunduk dan mulai berfikir yang tidak tidak.

"apa aku hancurkan saja mereka ya? Tapi mereka juga berhak untuk hidup. Ada apa ya denga si Kaz itu? dia tak suka kah jika aku berteman dengan teman nya?."

Ucap Guinevere dalam hati.

Tiba tiba saja terdengar suara teriakan. Suara itu adalah suara anak perempuan dan memanggil manggil namanya.

"Putri Guinevere...."

"Putri Guinevere...."

"Putri Guinevere...."

Perlahan suara itu semakin jelas. Setelah di lihat dari asal suara itu, ternyata itu adalah suara anak kecil yang tadi ia temui di taman. Anak itu pun sekarang sudah berada di dekat Guinevere. Saat itu juga Guinevere melihat wajah yang memanggil manggil namanya dengan jelas.

"haii... aku Daisy. Maaf tadi aku tak menyebut kan namaku."

Ucap Daisy dengan nada ramah.

Guinevere pun akhirnya punya teman selain William. Gadis itu pun menunjukkan sikap ramah nya padah Guinevere dan bilang kalau besok dia mau bermain berdua saja dengan Guinevere.

"ehmm... putri Guinevere, mau gak besok kita bermain bersama?"

Tanya Daisy.

"boleh saja "

Balas Guinevere.

Daisy pun senang setelah mendengar hal itu.

"aku kepikiran tahu, kenapa sih dengan si anak laki laki itu?"

Tanya Guinevere.

"ohh ... itu .... dia itu Kaz, dia anak yang suka bilang kepada anak yang lain nya kalau kamu itu berbahaya. Tapi setelah ku lihat sendiri, ternyata kau itu baik, kamu itu ternyata orang baik."

Ucap Daisy.

Guinevere pun melihat wajah tulus Daisy, Daisy pun menceritakan semua tentang Kaz. Setelah mendengar cerita Daisy, Guinevere sempat berfikir untuk mengirimkan pasukan kerajaan untuk memburu Kaz. Namun Guinevere tak pernah melakukan itu.

Guinevere dan Daisy setelah momen itu menjadi teman baik. Daisy sekarang jadi dijauhi oleh Kaz dan bahkan dikabarkan Daisy kena perundungan oleh Kaz dan yang lainnya. Masa berteman Daisy dengan Guinevere tak berlangsung lama karena Guinevere langsung disuruh untuk belajar dan tinggal di akademi sihir.

Flash back Guinevere pun berakhir, terlihat Guinevere masih terbaring dan tidak sedang menutup matanya. Guinevere yang mengingat masa masa itu pun memikirkan kondisi Daisy sekarang. Guinevere berfikir nasib yang sangat buruk menimpa pada Daisy.

Beralih ke Death Yok, terlihat Helena sedang bersama sosok iblis baru. Ini merupakan iblis yang bertubuh manusia. Helena dan iblis itu pun berjalan sampai menjumpai Kane.

"siapa iblis baru itu?"

Tanya kane.

"dia adalah manusia yang kerasukan Azzarhon. Kita bisa menyebut nya Azzarhon."

Balas Helena.

"ohh begitu."

Ucap Kane.

"tidak boleh seperti itu Helena. Wadah ku ini setuju dirinya menjadi wadah, kita patut menghargai nya."

Ucap Azzarhon.

"seperti nya manusia yang menjadi wadah mu ini memang jahat sejak kecil."

Ucap Helena berteori.

"sepertinya begitu."

Ucap Azzarhon.

"ini sangat menarik, nampaknya kekuatan kita bertambah. "

Ucap Kane.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!