NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Ke Dalam Tubuh Putri Buangan

Reinkarnasi Ke Dalam Tubuh Putri Buangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nfzx25r

Seorang gadis muda yang memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan terjun ke dalam laut lepas. Tetapi, alih-alih meninggal dengan damai, dia malah bereinkarnasi ke dalam tubuh putri buangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nfzx25r, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dingin Tapi Peduli

Hari mulai pagi. Cahaya matahari yang hangat perlahan menembus sela-sela dedaunan, menyelinap masuk ke dalam gua dan menyentuh lembut wajah Putri Minghua. Kelopak matanya bergerak perlahan sebelum akhirnya terbuka. Ia menarik napas panjang, lalu mengangkat tubuhnya perlahan sambil memandang sekitar.

“Sanghyun…” lirihnya, nyaris tak terdengar.

Kepalanya menoleh ke kiri dan kanan. Hatinya mulai diliputi kegelisahan. Ia bangkit, berjalan menyusuri sudut-sudut gua, menyingkap setiap celah kecil yang mungkin Sanghyun sembunyi di baliknya. Tapi nihil. Tak ada sosok itu di sana.

Perasaan dingin merambat perlahan ke dalam dadanya. Ia kembali ke mulut gua, duduk di atas tanah yang sedikit basah oleh embun, memandangi langit yang perlahan memutih disinari mentari pagi.

“Di mana dia…?” gumamnya pelan. Suaranya terdengar hampa, seperti bisikan hati yang terluka. “Apa dia meninggalkanku lagi…?”

Ia menunduk. Tangannya meraih ranting kecil yang tergeletak tak jauh dari kakinya. Dengan gerakan kosong, ia mulai menggoreskan ranting itu ke tanah. Bentuk-bentuk tak beraturan tercipta, tapi hatinya tetap tak tenang. Gurat kegelisahan jelas tergambar di wajahnya.

Langkah kaki ringan terdengar dari dalam gua. Suaranya lemah, terseret pelan. Putri Xiaolan muncul, tubuhnya masih pucat dan lemah, tapi matanya memancarkan kerinduan yang dalam.

“Kak…” panggilnya lirih, berhenti tepat di belakang punggung Putri Minghua.

Putri Minghua menoleh cepat, terkejut melihat adik perempuannya berdiri di sana. Rasa rindu, heran, dan cemas bercampur jadi satu dalam sorot matanya.

“Xiaolan…?” bisiknya. Lalu dengan nada penuh kebingungan, “Kenapa kamu pergi dari istana? Apa yang terjadi?”

Putri Xiaolan menundukkan pandangannya. Bahunya sedikit bergetar, seolah sedang menahan sesuatu yang berat di dadanya. Ia tidak langsung menjawab, hanya berdiri terpaku dengan tatapan kosong menatap tanah gua yang dingin.

Keheningan pagi itu akhirnya pecah saat suara langkah tergesa dan gemericik air terdengar dari kejauhan. Tak lama, Sanghyun muncul dari balik semak belukar, membawa beberapa ekor ikan segar, buah-buahan liar, dan seikat kayu di pelukannya. Pakaian dan rambutnya basah kuyup, menandakan ia menyusuri aliran sungai atau masuk ke dalam rimbunnya hutan demi kebutuhan mereka.

Putri Minghua sontak menoleh, matanya langsung menatap tajam ke arah Sanghyun dengan tatapan yang tak bisa ia sembunyikan, antara lega dan kesal.

"Aku mencarimu sedari tadi," suaranya terdengar lirih namun tegas, menggantung di udara pagi yang mulai hangat. “Kenapa tidak mengajakku untuk mencari makanan? Setidaknya katakan sesuatu sebelum pergi…”

Sanghyun menoleh ke belakang sekilas, namun ekspresinya tetap datar. Di belakangnya ternyata telah berdiri Jinhai, ikut membantu membawa buah-buahan segar. Sanghyun menarik napas, lalu menjawab dengan nada singkat yang terasa menusuk.

"Ini urusan laki-laki. Kau cukup duduk manis dan makan setelah ini,” katanya tanpa menatapnya, lalu berjalan begitu saja melewati Putri Minghua dan Putri Xiaolan yang masih berdiri di mulut gua.

Jinhai menunduk sebentar memberi salam kecil, lalu mengikuti Sanghyun tanpa banyak bicara. Di tangannya, buah-buahan liar tampak masih meneteskan embun pagi, segar dan matang, seperti baru saja dipetik.

Putri Minghua terdiam, bibirnya sedikit terbuka namun tak ada kata yang keluar. Dadanya terasa sesak oleh sikap dingin Sanghyun yang tiba-tiba. Tapi sebelum emosi meledak, suara napas Xiaolan yang tersengal-sengal membuatnya kembali sadar pada kenyataan.

Ia segera menoleh dan menatap wajah adiknya yang masih lemah. Wajah pucat Xiaolan terlihat semakin lesu, namun matanya tetap bersinar seakan berusaha tegar meski tubuhnya nyaris tak sanggup berdiri tegak.

Dengan lembut, Putri Minghua meraih tangan adiknya, menggenggamnya erat lalu membimbingnya perlahan masuk ke dalam gua.

“Tidak apa-apa jika kau belum ingin membahasnya sekarang…” ucapnya lembut, mencoba menenangkan, meskipun hatinya sendiri masih berkecamuk. “Tapi kita harus masuk dulu, ya? Isi energi dulu… kau butuh kekuatan.”

Xiaolan mengangguk pelan tanpa suara. Langkahnya lambat, namun ia mengikuti Minghua masuk ke dalam, menjauh dari ketegangan yang belum selesai di luar.

Dan meskipun tubuhnya berjalan menjauh, hati Minghua masih tertinggal di pintu gua, bersama bayang-bayang punggung Sanghyun yang menjauh, dingin… dan tak terbaca.

Putri Minghua membimbingnya duduk di samping dengan lembut, gerakannya penuh kehati-hatian seolah takut menyakiti.

Di kejauhan, suara Sanghyun yang sibuk membakar ikan terdengar jelas, suara letupan api dan gesekan kayu yang terbakar cukup nyaring, membuat Tantan yang tengah terlelap mulai terusik.

Perlahan, siluman kecil itu mengerjapkan matanya, tampak bingung sejenak. Ia mengucek kedua matanya yang masih, memandangi sekitar dengan wajah mengantuk, lalu mengarahkan pandangannya pada sosok Putri Minghua yang duduk tak jauh darinya.

Begitu melihat wajah lembut perempuan itu, mata Tantan langsung berbinar. Tanpa ragu, ia bangkit dan berjalan tergopoh-gopoh menghampirinya.

Putri Minghua menyambutnya dengan senyum hangat yang penuh kasih, senyum yang membuat hati siapa pun merasa tenang.

"Sini, Tantan," panggilnya dengan nada suara yang lembut dan menenangkan.

Tantan pun mendekat, lalu dengan cepat memanjat ke pangkuan Putri Minghua seperti seorang anak kecil yang menemukan pelukan ibunya kembali.

Perlahan-lahan, ia mendudukkan Tantan di pangkuannya, memeluk tubuh mungil itu dengan hangat. Tangan kecil Tantan secara refleks memeluk balik pinggangnya, dan Putri Minghua membelai rambutnya yang acak-acakan dengan penuh kelembutan.

Beberapa saat kemudian, aroma harum mulai menyebar di udara. Ikan yang dibakar perlahan mulai matang, kulitnya mengeluarkan suara gemeretak kecil saat menyentuh bara api. Dengan sigap, Sanghyun membalik ikan terakhir dan menyingkirkan beberapa bara yang terlalu panas. Begitu yakin semuanya matang, ia segera membagi rata hasil bakarannya di atas daun lebar.

Tanpa banyak bicara, ia bangkit berdiri, gerakannya cepat dan tegas seolah sedang mengejar waktu.

Putri Minghua langsung berdiri dari duduknya, masih menggendong Tantan yang tertidur kembali di pelukannya. Wajahnya menunjukkan rasa cemas yang tak bisa ia sembunyikan.

“Kau mau ke mana lagi?” tanyanya tanpa ragu, suaranya terdengar jelas di antara heningnya hutan. Ada nada khawatir di dalam suaranya, yang bahkan tak sempat ia sembunyikan.

Sanghyun sempat berhenti sejenak, menoleh dengan mata yang tenang namun sulit ditebak. Tatapannya datar, tak menunjukkan amarah atau kelembutan, hanya dingin dan kaku seperti dinding batu.

“Mengambil air,” jawabnya singkat, suaranya rendah dan tanpa intonasi. Setelah itu, tanpa menunggu tanggapan, ia langsung berbalik dan melangkah pergi, menembus semak-semak seolah tak ingin ada percakapan lebih lanjut.

Putri Minghua terdiam di tempatnya, menatap punggung Sanghyun yang perlahan menghilang di balik pepohonan. Dada kecil Tantan masih naik-turun di pelukannya, dan di tengah keheningan hutan, suara jangkrik dan sisa letupan api terdengar.

Ada sesuatu dalam cara Sanghyun pergi yang membuatnya merasa kesepian, seolah ada jarak tak kasatmata yang semakin membentang di antara mereka hingga membuat keduanya sulit untuk berkomunikasi dengan bebas.

1
Cha Sumuk
ap ga ada ingatan yg tertggl hemmm
Murni Dewita
double up thor dan tetap semangat
Nfzx25r: Iya, makasi
total 1 replies
Murni Dewita
next
Murni Dewita
nyimak
Murni Dewita
👣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!