NovelToon NovelToon
TRANSMIGRASI ZAREENA

TRANSMIGRASI ZAREENA

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Konflik etika / Pelakor / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Transmigrasi
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: dlbtstae_

Zareena, wanita cantik nan sempurna menikah dengan pria yang sangat dicintainya hingga pernikahannya dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Elvano. Lima tahun pernikahannya terasa begitu sangat indah, hingga kenyataan menghantam relung hatinya. Suaminya berselingkuh dengan adik angkatnya, bahkan keluarganya begitu memihak pengkhianat.


Di khianati dan disingkirkan, Zareena tiada dalam kesedihannya. Namun kepergiannya bukan akhir dari segalanya. Dalam gelapnya alam baka, Zareena bersumpah.


“Jika diberikan kesempatan kedua, aku akan memilih mengubah takdirku, melindungi putraku dari pengkhianat”.


Dan ketika ia membuka mata, ia kembali bukan sebagai Zareena, tapi sebagai ancaman yang tak mereka duga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mimpi Zareena

Zareena berdiri di tengah taman yang luas. Rumputnya berwarna hijau zamrud, dan bunga-bunga bermekaran dengan warna yang terlalu cerah untuk menjadi nyata. Langit di atasnya berwarna oranye keemasan, seperti lukisan senja yang tak pernah berubah. Namun, anehnya, ia merasa tidak tenang. Entah kenapa, tempat itu terlalu indah… terlalu sunyi.

Kakinya melangkah pelan, melewati jalan setapak berbatu putih, dan di ujung jalan itu… …ada seseorang berdiri.

Seorang wanita. Bergaun putih panjang, rambutnya terurai indah seperti sutra hitam. Sosok itu berdiri membelakanginya, menghadap danau yang tenang dengan permukaan seperti cermin.

Zareena ingin memanggil, namun bibirnya terasa terkunci. Jantungnya berdegup kencang tanpa sebab. Ada aura yang aneh dari wanita itu. Bukan menakutkan, tapi… familiar.

Perlahan, wanita itu berbalik.Zareena terbelalak. Wajah itu…

“Ka–kamu?”

Suaranya sendiri terdengar asing. Wajah wanita itu… adalah wajahnya.

Namun ekspresinya berbeda. Matanya lebih teduh, sorotnya lebih dalam… dan di balik senyum lembut itu, Zareena bisa merasakan kesedihan yang begitu dalam.

“Akhirnya… kamu datang juga.”

Zareena mengerjap. “Siapa kamu?”

Wanita itu tersenyum kecil. “Nama kita sama. Zareena.”

Hening. Angin berhembus pelan, menerbangkan kelopak bunga sakura yang entah dari mana datangnya.

“Aku adalah kamu… yang pertama.” Wanita itu mendekat, langkahnya ringan, hampir seperti melayang. “Aku adalah pemilik tubuh yang kini kamu tinggali.”

Zareena membeku. Otaknya berusaha menolak kalimat itu, namun hatinya… entah kenapa percaya.

“Maksudmu… aku…”

“Ya. Kau telah masuk ke tubuhku. Dunia yang kini kau tinggali adalah duniaku.” Suaranya lembut, tak ada amarah di sana. Justru ada kelegaan.

 “Dan aku… telah memilihmu.”

Zareena menelan ludah. “Tapi… kenapa aku? Kenapa bisa begini? Aku hanya aku cuma gadis biasa yang jatuh dari sepeda dan bangun jadi orang lain!”

Wanita itu tertawa kecil. Tawanya tidak menyakitkan, justru menenangkan. “Kadang, takdir tak butuh alasan.”

Zareena menggeleng. “Tidak, ini… terlalu aneh. Aku tidak minta ini. Aku bahkan nggak ngerti kenapa aku bisa ada di tubuhmu. Di novel itu… kau adalah istri dari pria pengkhianat, Andra. Dan kau punya anak kecil yang terlalu manis untuk dilukai dan kamu juga sedang mengandung anak kedua. Dunia ini…”

“Dunia ini adalah kutukan dan berkah. Dan aku…”

Wanita itu menatap ke danau. “...aku tidak bisa melanjutkannya lagi.”

Zareena mendekat pelan, meski lututnya lemas. “Apa maksudmu?”

Wanita itu menoleh. Matanya yang hitam pekat memancarkan kelelahan yang sudah lama dipendam. “Aku ingin keluar dari semua ini. Tapi tubuh ini terlalu kuat mengikat jiwa. Lalu kau datang… membawa cahaya yang tak pernah kumiliki. Semangat hidupmu, keberanianmu… itulah yang kubutuhkan untuk membebaskan semuanya.”

Zareena mengernyit. “Aku tidak mengerti…”

Wanita itu mengulurkan tangan, dan dari tangannya muncul sebuah benda kecil berwarna merah gelap. Bentuknya seperti kristal, tapi berdenyut pelan seperti jantung.

“Ini…”

Zareena menatapnya penuh kewaspadaan. “Apa itu?”

“Ini adalah Core Memory. Inti dari semua kenangan dan rahasia yang kusimpan. Tentang Andra, tentang adiknya, tentang keluarga kami… bahkan tentang kematian mamaku yang tak pernah dibahas dalam cerita manapun.”

Zareena menahan napas. “Kematian? Bukannya mama kamu masih hidup?”

“Dunia ini… tidak berjalan seperti cerita di bukumu. Ada sisi gelap yang disembunyikan. Tentang siapa Andra sebenarnya, siapa adik angkatku, dan… tentang aku yang tak pernah benar-benar dicintai.”

Zareena menelan ludah. Ia bisa merasakan tubuhnya gemetar. “Kenapa memberikannya padaku?”

“Karena hanya kau yang bisa membongkarnya.”

Wanita itu menggenggam tangan Zareena, lalu perlahan meletakkan kristal itu ke telapak tangannya. Saat jari mereka bersentuhan, sebuah gelombang panas menjalar ke seluruh tubuh Zareena. Sekejap saja, namun cukup untuk membuatnya hampir roboh.

“Aku telah mempercayakan segalanya padamu, Zareena.”

Wanita itu tersenyum. “Tapi ingat… jangan pernah percaya pada Andra. Bahkan jika ia menangis darah sekalipun.”

Zareena mengerutkan dahi. “Apa maksudmu? Dia berselingkuh, iya. Tapi…”

“Tidak sesederhana itu.”

Suara wanita itu semakin berat, semakin bergetar. Udara di sekitar mereka berubah dingin, bunga-bunga mulai layu satu per satu.

“Ada sesuatu… yang disembunyikan oleh dunia ini darimu. Sesuatu yang tidak akan kamu baca di halaman manapun. Termasuk dari novel yang kau pegang. Dan hanya aku yang tahu.”

Zareena ingin bertanya lebih banyak, namun seketika angin menderu keras. Langit berubah kelam, suara gemuruh terdengar dari kejauhan.

“Waktu kita habis.”

“A–apa? Tunggu! Aku masih ingin tahu siapa sebenarnya kamu! Siapa Andra! Dan kenapa aku?!”

Wanita itu tersenyum, namun kini matanya mulai berkaca-kaca.

“Lindungi Elvano… dia bukan hanya seorang anak biasa.”

Deg.

“Bocah itu… menyimpan kunci untuk memutus takdir yang menghancurkan kita berdua.”

Zareena membatu. “Elvano…? Maksudmu… dia juga–?”

Tiba-tiba, dunia mulai retak. Langit pecah menjadi pecahan kaca, taman indah itu runtuh seperti ilusi. Danau berguncang seperti pusaran air raksasa, menyedot semua ketenangan.

Wanita itu berjalan mundur, wajahnya mulai pudar.

“Zareena…”

Suara itu samar, hampir tertelan badai.

“Ingat satu hal…”

Zareena meraih tangannya, namun hanya menggenggam udara kosong.

“…jika kamu ingin menyelamatkan mereka… kau harus ingat nama asliku.”

“Nama asli?” pekik Zareena. “Siapa namamu?!”

Namun wanita itu tersenyum penuh rahasia, dan dalam hembusan terakhir angin itu, dia mengucapkan satu nama.

Nama yang tidak akan tertulis di novel mana pun.

Nama yang membuat tubuh Zareena bergetar, seolah jiwanya mengenali sesuatu yang terlupakan.

Tapi sebelum dia sempat mencerna semuanya, kegelapan menelannya.

Zareena terbangun. Napasnya memburu. Keringat membasahi pelipisnya meski AC menyala. Ia menatap langit-langit kamar yang mewah dan putih. Jantungnya berdetak begitu kencang.

“Aku bermimpi…”

Ia menoleh ke sisi tempat tidur. Elvano masih tertidur pulas, memeluk boneka kecil.

Zareena menatap tangannya. Telapak tangannya kosong. Tapi rasa panas dari kristal itu masih tersisa.

“Nama asli…”

Suara wanita itu masih terngiang. Pelan-pelan, Zareena bangkit dari ranjang dan berjalan ke arah cermin besar di pojok kamar.

Ia menatap pantulan wajahnya.

“Siapa kamu… sebenarnya?”

Dan dalam hatinya, sebuah suara kecil membisikkan nama itu sekali lagi. Nama yang akan mengubah segalanya.

*

*

*

*

Zareena duduk di kursi bar yang ada di dapur dengan tatapan melamun. Setelah terbangun dari mimpinya Zareena memilih untuk ke dapur.

Tatapannya penuh kebingungan. Dia menyadari bahwa sudah lama dia berada di dunia novel yang dia baca setiap waktu senggangnya. Lamunan Zareena tak membuatnya sadar jika seorang wanita paruh baya mendatanginya.

“Zaree…”

Panggilan itu tak kunjung direspon oleh Zareena membuat wanita tak lagi tua itu menepuk pundak cucu menantunya.

“Zaree, hey !”.

Zareena tersentak. Lalu menoleh ke sebelahnya. “ Oma ?!”

“Kamu kenapa melamun di dapur, sendirian ? Apa kamu merindukan suamimu ?” tanya Alana lembut.

“Oma…”

“Tidak apa-apa, katakan kepada oma. Atau oma telepon Andra  suruh dia datang kemari ?”.

Zareena tak menggeleng dan juga mengangguk. Hati kecilnya belum siap bertemu dengan Andra. Tapi disisi lain, dia sangat merindukan suaminya.

“Alana,Zaree ? Tumben kalian ngobrol di dapur !” tegur Audrey yang baru saja masuk dari pintu belakang.

“Mommy/ Oma buyut ?!”.

“Mommy darimana saja ?? Daddy nungguin mommy dikamar !” seru Alana gemas.

“Hehe, mommy nyari udara segar di paviliun belakang. Sekalian mommy panen anggur milik bucanmu !” kata Audrey memperlihatkan keranjang rotan berisi anggur yang gemuk.

“Emang masih berbuah ?” tanya Alana polos.

“Kamu liat sendiri ini penuh keranjangnya. Kemarin El sama Anna metik anggur makanya mommy petik habis. El sama Anna nggak bagi mommy, jadinya mommy balas dend4m.”

“Ah, sudahlah mommy mau ke kamar dulu ! Kasian daddy mu lumutan dikamar nggak ada mommy !” seru Audrey meninggalkan cucu dan putrinya.

Alana dan Zareena saling tatap, tingkah Audrey begitu menggemaskan. Bahkan dia memetik semua buah anggur karena Elvano dan Orianna tidak membaginya sedikit.

“Oma buyut lucu ya, oma !”. Alana tertawa pelan. Hingga suara seseorang membuat Alana dan Zareena tertawa keras.

“ ANGGULLLLL NA MANAAAA INIIII !! KOK HABISSSSSSS !!!” 

1
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
next
Heni Mulyani
lanjut
Yuni Anto
next Thor gpl /Angry//Determined//Angry//Determined/
Cindy
next
Cindy
lanjut
Cindy
next
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Heni Mulyani
lanjut author
Heni Mulyani
lanjut
DISTYA ANGGRA MELANI
Lnjt up doble
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!