kehidupan pernikahan karena perjodohan dan keuntungan bisnis semata, membuat seorang putri satu-satunya keluarga konglomerat negeri harus merasakan hidup didalam sangkar emas yang penuh dengan dusta dan nestapa.
hingga sang cinta pertama datang dengan membawa kembali cinta dan kenangan yang pernah ada.
bukan cinta mereka yang salah, tapi keadaan yang membuat cinta itu kembali ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
pagi ini bella sudah menyiapkan semua keperluan Aluna di apartemennya, Mulai dari sarapan, cemilan, film yang bisa di tonton Aluna saat dia bosan, pokonya hari ini Aluna harus full di apartemen Bella, tidak boleh kemana mana sesuai dengan perintah dari keluarga besar Aluna lada Bella.
Untuk bekerja pun Aluna dilarang oleh Bella, dia hanya mengatakan kalau tidak ingin ada yang menyakiti Aluna lagi, karena bukan tidak mungkin kan Doni atau istrinya menyuruh orang untuk mencelakai Aluna setelah apa yang terjadi.
Aluna hanya mengiyakan saja, toh dia juga malas melakukan apapun dan tubuhnya masih capek dan sedikit sakit setalah Adu jotos dengan Doni kemarin.
"pokonya Lo gak boleh kemana mana, semua kebutuhan Lo sudah gue siapin, kalau Lo mau pesen makanan tinggal pesen aja apa yang Lo mau", pesan Bella panjang lebar pada Aluna,
"siap Bu bos", Aluna mengangkat tangan memberi hormat,
"bosnya elo btw", bella memutar matanya malas,
"udah sana berangkat, jangan sampe telat, jangan makan gaji buta Lo", ucap aluna membuat Bella mencebik kesal,
"gue gak pernah makan gaji buta ya, sorry sorry aja", ucap Bella tak terima,
"udah sana sana berangkat, gue mau full rebahan hari ini", kata Aluna dengan wajah songongnya.
Bella berangkat ke kantor sedangkan Aluna duduk di sofa menikmati cemilan sambil memainkan ponselnya, ada banyak panggilan dari sang mama sejak semalam, tapi dia tidak mendengar karena ponselnya di mode silent.
"hallo, ma", sapa Aluna,
"ya ampun sayang, kamu kemana aja, kenapa telpon mama tidak diangkat sejak semalam?", tanya mama sheila bertubi tubi,
"maaf bunda semalam Aluna kecapekan dan tidur lebih awal, dan ponsel Aluna selama mode silent jadi Tidak tahu mama telpon", ucap Aluna berbohong,
diseberang mama menghembuskan nafas kasar, anaknya itu masih saja menyembunyikan semuanya pada dirinya, padahal mama sheila mengetahui semuanya.
"kamu tidak apa apa kan nak?", tanya mama sheila, tak langsung menjawab Aluna bingung kenapa mamanya bertanya seperti itu, apa mungkin mamanya itu mengetahui sesuatu?
"Luna baik baik saja ma, mama telpon Aluna semalam ada apa?", tanya Aluna,
"tidak, hanya saja semalam mama mimpi buruk, mama mimpi kamu berdarah darah, jadi mama hawatir takut terjadi apa apa sama kamu nak", bohong mama sheila, beliau ingin tahu sampai kapan anaknya itu akan berbohong.
"Aluna tidak apa apa ma, ini saja Aluna mau berangkat ke kantor", alibi Aluna,
"ya sudah kamu hati hati dijalan, kalau ada apa apa langsung kabari kami Disini",
"baik mamaku sayang".
panggilan berakhir, Aluna menghembuskan nafas kasar, dia merasa begitu berdosa pada mamanya karena sudah membohonginya.
"maaf ma Luna sudah berbohong, tapi setelah semua bukti sudah ada di Luna pasti Luna akan menceritakan semuanya", monolog Aluna.
dikantor Aluna, Bella yang sedang fokus dengan berkas di depannya mendapatkan Tamu tidak terduga,
"elbiru, ya tuhan, ini benar elo kan?", tanya Bella tak percaya dengan apa yang dia lihat,
"iye bel, ini gue, masa iya Lo lupa sama wajah tampan gue ini", ucap narsis elbiru seraya tersenyum jahil membaut bella mencebikkan bibir sebal,
"bukannya lupa, tapi gue shock, Lo udah ngilang bertahun tahun, terus tiba tiba nongol disini",
"gue gak ngilang Bella, gue pulang kampung", ralat elbiru,
"ya terserah Lo aja deh ru, oh ya Lo kok bisa tahu kantor ini?", tanya heran Bella,
"dikasih tahu Aluna, oh ya dia dimana bel, apa dia sedang sibuk?", tanya elbiru,
Bell terdiam, ragu ingin memberi tahu semua pada elbiru, tapi sepertinya memang harus agar elbiru juga bisa menjaga Aluna.
"dia di apart gue, dia sedang sakit", jawab Bella,
"sakit, Aluna sakit apa bel?", tanya elbiru kaget,
sejenak Bella menghembuskan nafas kasar sebelum menjawab pertanyaan elbiru,
"dia bertengkar dengan semuanya, ralat, lebih tepatnya dia menghajar suaminya sampai mereka berdarah darah karena suaminya berusaha memperkosa Aluna",
ucapan Aluna membuat mata elbiru terbelalak, apa maksud ucapan bella bukan kah mereka suami istri, kenapa suaminya Aluna malah ingin memperkosanya, sungguh semuanya membuat elbiru semakin bingung
"kenapa, kenapa bisa seperti itu bel, mereka suami istri kenapa suaminya bisa sampai ingin memperkosa Aluna?", tanya elbiru,
"Aluna tidak memberi tahu lo sesuatu ru?", tanya Bella, elbiru menggeleng, sudah bisa Bella tebak.
"gue akan menceritakan semuanya pada lo, meskipun sebenarnya ini bukan tanah gue buat cerita ke Lo, tapi gue harap setelah mendengar semuanya Lo bisa menjaga dan selalu ada disamping Aluna,...........",
Bella menceritakan detail kisah rumah tangga Aluna sejak awal dia menikah, elbiru menyimak semuanya dengan seksama, dia mengepalkan tangan erat, dia tidak terima Aluna diperlakukan seperti itu, dan setelah ini dia berjanji akan kembali mengambil hati Aluna dan menjadikannya istrinya.
"kurang ajar, akan aku habisi lelaki itu bel, akan kau buat dia menderita, aku Tidak terima Aluna di perlakukan seperti ini", ucap elbiru dengan tatapan penuh amarah,
"Lo harus menjaganya ru, aku yakin kalian saling mencintai kan sampai saat ini?",
"apa semua karena ketidak percayaan gue waktu itu bel Samali Aluna harus mengalami semua ini, gue emang bodoh dan tidak berguna bel", ucap elbiru lebih sesal,
"sekarang bukan waktunya menyesali semuanya ru, tapi sekarang ya g terpenting adalah Lo harus menghibur aluna, Lo yakinin dia ru, dia butuh Lo sekarang, karena dia tidak bisa menceritakan semuanya pada keluarganya, ya meskipun semua keluarganya sudah mengetahui semuanya", kata Bella,
"pasti bel, gue akan menebus semuanya, gue akan melindungi Aluna dan gue akan menjadikan Aluna istri gue, Aluna harus jadi milik gue kaki lelaki brengs** itu Berani mendekati atau melukai aluna, gue akan bikin dia menyesal ada didunia ini", ucap elbiru penuh penekanan pada dirinya sendiri.
"datang ke apartemen gue, aluna ada disana, dia pasti seneng Lo datang, apartemen gue ada dijalan XX, unit nomor 909", kata Bella, besar sekali harapan Bella pada elbiru,
"ok bel, makasih banyak, gue akan kesana sekarang".
Tak butuh waktu lama, karena Memang jarak apartemen Bella dan kantor hanya 10 menit saja, elbiru mengetuk pintu kamar bernomor 909 itu, jantungnya sedikit deg deg an sebenarnya, tapi dia berusaha tenang.
Aluna yang sedang menonton televisi pun bergegas membuka pintu, dia kira Bella kembali.
"eeeeelll", badan Aluna menegang saat melihat siapa yang ada di depannya saat ini,
Grep...
elbiru segera memeluk Aluna Erat seolah tak ingin lagi kehilangan perempuan yang sangat dia cintai itu, hatinya berdenyut nyeri melihat ada plester di kening aluna, pasti karena kejadian semalam, pikir elbiru.
Mereka duduk di sofa, elbiru menatap intens wajah Aluna yang nampak bingung.
"el, Lo kok bisa disini?", tanya Aluna akhirnya, tak menjawab, elbiru masih menatap lekat manik aluna.
"hemmmmmmmpppthhh..."
elbiru tiba tiba saja mencium bibir Aluna, melumatnya lembut, menyesap bergantian bibir atas dan bawah milik Aluna yang baginya terasa sangat manis dan memabukkan itu, Aluna yang terbuai dengan permainan bibir elbiru langsung mengalungkan tangannya dileher elbiru, keduanya saling membelit kan lidah, seolah menyalurkan hasrat yang sudah lama terpendam.
hingga pada akhirnya entah sejak kapan posisi mereka saat ini sudah terlentang di atas sofa dengan elbiru menindih tubuh Aluna, saat nafas Akuan sudah benar benar memburu elbiru menyudahi aktifitas panas mereka.
"elll...", panggil lirih aluna,
Cup...cup...cup...
Elbiru menciumi seluruh wajah Aluna, sedangkan Aluna mematung dengan apa yang elbiru lakukan.
hampir saja mereka kebablasan. Aluna tahu ini salah karena sampai saat ini statusnya masih sah sebagai istri Doni, tapi dia tidak bisa memungkiri kalau bersama elbiru dia selalu bahagia dan nyaman, rasa cintanya pada elbiru bahkan masih sama besar seperti dulu, apakah cintanya ini salah?