Eclipse, organisasi dunia bawah yang bergerak di bidang farmasi gelap. Sering kali melakukan uji coba demi mendapatkan obat atau vaksin terbaik versi mereka.
Pada awal tahun 2025, pimpinan Eclipse mulai menggila. Dia menargetkan vaksin yang bisa menolak penuaan dan kematian. Sialnya, vaksin yang ditargetkan justru gagal dan menjadi virus mematikan. Sedikit saja bisa membunuh jutaan manusia dalam sekejap.
Hubungan internal Eclipse pun makin memanas. Sebagian anggota serakah dan berniat menjual virus tersebut. Sebagian lain memilih melumpuhkan dengan alasan kemanusiaan. Waktu mereka hanya lima puluh hari sebelum virus itu berevolusi.
Reyver Brox, salah satu anggota Eclipse yang melawan keserakahan tim. Rela bertaruh nyawa demi keselamatan banyak manusia. Namun, di titik akhir perjuangan, ia justru dikhianati oleh orang yang paling dipercaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Hari demi hari yang terus bergulir, Reyver lalui dengan berkutat di laboratorium. Tidak ada hal yang ia lakukan, selain melakukan penelitian dan pengembangan.
Waktu terus berjalan dan virus yang akan ia jinakkan belum ada di tangan, terpaksa Reyver harus mengakalinya dengan cara lain. Berbekal sampel-sampel yang ada laboratorium, Reyver akan menciptakan 'sesuatu' yang bisa digunakan untuk melawan Carlo. Mengingat waktu yang sangat singkat, Reyver tak bisa beristirahat barang sejenak.
'Orang suruhan Tuan Carlo sudah kembali dari Negara Y hari ini. Jika merujuk pada informasi yang kudapatkan kemarin, tiga hari lagi perdana menteri akan melakukan kunjungan ke Negara X. Rey, apakah kau sudah ada rencana?'
Satu pesan masuk dari Martha, sesaat mencuri perhatian Reyver. Lelaki itu menghela napas berat, lantas menulis pesan yang ia harap juga akan dibaca oleh Carlo.
'Aku akan menyusup dan menyamar menjadi pelayan di Istana Negara Y, lalu mencari informasi di mana mereka meletakkan virus itu. Tidak ada yang tidak mungkin, Martha. Setelah letak virus itu kuketahui, pasti ada bermacam cara untuk mendapatkannya dan membawanya kembali ke laboratorium.'
'Jadi jika aku mengurus penerbanganmu sekarang, apa kau sudah siap, Rey?'
'Demi menghentikan rencana gila Tuan Carlo, kapanpun aku selalu siap, Martha.'
'Baiklah, kalau begitu aku akan segera mengurus penerbanganmu. Kau hati-hati, Rey. Berjanjilah untuk pulang dengan selamat, ada banyak mimpi yang harus kita perjuangkan bersama.'
Reyver tersenyum miris saat membaca balasan dari Martha. Ya, masih banyak mimpi yang harus mereka perjuangkan. Namun, keadaan yang sedemikian genting, ke depannya entah masih ada atau tidak kesempatan untuk menggapai mimpi-mimpi itu.
'Kau juga hati-hati, Martha.'
Sekali lagi Reyver menyuruh kekasihnya untuk berhati-hati, berharap wanita itu mengerti dengan maksud yang ia siratkan di dalamnya.
Sekitar sepuluh menit kemudian, Martha kembali mengirim pesan untuknya. Tiket penerbangan ke Negara Y sudah dipesan, jadwalnya empat jam ke depan. Mau tidak mau Reyver harus bersiap dari sekarang, karena laboratorium yang ia tempati kini berada di pinggiran kota dan jaraknya cukup jauh dari bandara.
Sementara itu, Carlo tersenyum puas di Eclipse. Dia membaca semua percakapan antara Reyver dengan Martha. Memang itulah yang Carlo harapkan, Reyver segera pergi ke Negara Y, sehingga tak bisa lagi merusuhi rencana yang sudah dia susun dengan matang.
Tak salah dia membiarkan Martha tetap berdiri di sisi Reyver, walaupun tahu bahwa wanita itu sudah berkhianat. Karena dengan adanya Martha, Carlo bisa memanfaatkan keadaan. Salah satunya dengan memberikan petunjuk palsu.
Carlo paham seperti apa Reyver. Selain cerdas, lelaki itu juga jarang percaya dengan siapa pun. Hanya Martha, satu-satunya orang di Eclipse yang dipercaya sepenuhnya. Ibarat kata, Martha adalah kelemahan Reyver.
"Reyver mulai bergerak meninggalkan laboratorium, Tuan," ucap Robert yang kala itu ikut duduk di ruangan Carlo. Ia pun turut menatap layar yang menampilkan posisi Reyver.
"Orang yang kita tempatkan di kantor pemerintahan Negara Y selalu siaga. Kapanpun Reyver masuk ke sana, mereka akan langsung menahannya. Dan Reyver ... ke depannya tidak akan punya pilihan lain, selain memohon padaku untuk kembali ke Eclipse." Carlo mengatakan kalimat itu dengan angkuh. Kepercayaan dirinya sangat tinggi untuk mendapatkan Reyver kembali.
Tak dipungkiri, Carlo memang masih mengharapkan mantan bawahan kesayangannya itu kembali ke Eclipse. Karakter Reyver yang cerdas, keras, dan pemberani sangat dibutuhkan oleh Carlo. Dia butuh orang-orang seperti itu untuk memperkuat kekuasaannya di dunia bawah.
Sekarang yang perlu dilakukan hanyalah menjinakkan Reyver agar ke depannya tunduk dan patuh padanya. Itu pula salah satu alasan yang membuat Carlo sampai saat ini tak pernah menyentuh keluarga Reyver, sekadar gertakan saja.
Hampir tiga jam lamanya, Carlo begitu betah mengikuti pergerakan posisi Reyver. Mulai dari laboratorium pinggiran kota sampai mendekati bandara. Senyum kemenangan Carlo makin terukir lebar, manakala Reyver benar-benar berhenti di bandara.
"Selamat datang di Negara Y, Reyver. Kau pasti tidak menyangka kalau aku sudah menyiapkan sambutan istimewa untukmu," ucap Carlo dengan sangat puas.
Bersambung...