Jeandra tanpa sengaja bertemu dengan Azkara yang membutuhkan bantuan nya. tanpa mereka duga itu adalah awal ketertarikan mereka.
akankan benar cinta bersemi karena seringnya bertemu..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
status baru
"Azka... Gimana kabar menantu papa hari ini" tanya papa pada Azkara yang tak melihat ada teman Jeandra disana dan Jeandra yang sudah bangun
Mendengar itu Semua mata melihat ke arah suara dan dengan pertanyaan masing-masing
"pa..." ucap Azkara saat melihat papanya masuk kedalam ruangan sambil melihat ke arah ketiga wanita yang kaget dengan kedatangan papa juga ucapan papa.
"iya, papa cuma mau tau kabar menantu pa.... pa.." ucapan papa terbata saat melihat ke arah Jeandra "maa syaa allah, kamu udah sadar nak.. Koq papa ngga dikabarin nak" lanjut papa sambil berjalan ke arah Jeandra dan juga teman-temannya.
Naomi dan dita yang masih bingung agak menjauh memberi ruang untuk pria paruh baya ini, walau mereka punya pertanyaan untuk Jeandra
"syukurlah kalo kamu udah sadar nak, papa selalu berdoa kalo kamu bisa segera sadar" ucap papa tulus pada Jeandra sambil menepuk bahu Jeandra dengan mata berkaca-kaca
"iya om.. Makasih untuk doanya" ucap Jeandra uang masih bingung walau ia sudah mulai menerima pernikahannya dengan Azkara
"Koq masih panggil om, kamu udah tau kan kalo harus panggil papa" ucap papa agak sedikit kecewa
"pa.. Biarin jean adaptasi dulu, kita masih punya banyak waktu, jean juga baru sadar kan" bela Azkara sambil berdiri dekat papanya
"iya.. Iya papa lupa. Ya sudah papa ngga bisa lama-lama. Mama udah nelpon papa terus dari tadi disuruh pulang" jawab papa sambil menghembuskan nafasnya kasar" papa selalu berharap kamu bahagia nak"
Setelah itu papa keluar ruangan diantar oleh Azkara
"jean.. Koq bisa itu bapak-bapak panggil lo menantu..?" tanya naomi penasaran
"kalian pulang dulu aja ya, kalo gw udah pulih gw akan cerita koq. Gw juga agak pusing sekarang" ujar Jeandra yang kembali bingung dengan keadaan nya saat ini
"ok... Istirahat yang banyak ya say, gw sama dita pamit kalo ada apa-apa kabarin gw" ucap naomi mengalah pada sahabatnya ini tak ingin memaksa. Toh Jeandra pasti akan menceritakan apapun padanya.
Naomi dan dita pun pamit pulang, diluar ia juga bertemu dengan Azkara dan berpamitan
"maaf ya, papa bikin suasana jadi agak kacau" ucap Azkara saat sudah duduk di samping Jeandra
"ngga apa-apa mas, jean cuma kaget aja tadi om pasti kecewa ya sama jean" jawab Jeandra dengan kekhawatiran mengingat papa mertuanya tadi
"papa pasti ngerti keadaan kamu sayang, sekarang kamu mau makan.? Temen kamu bawa bubur kayanya" tawar Azkara melihat bubur dimeja sambil mengalihkan pembicaraan mereka
"boleh mas, jean juga lapar" jawab Jeandra yang mulai merasakan perutnya kelaparan.
Azkara dengan perlahan menyuapi Jeandra karena tangan kanan Jeandra masih belum bisa digerakkan karena ada tulang yang bergeser. Jeandra hanya bisa pasrah karena keadaannya yang memang tak memungkinkan.
.
.
1 minggu setelah sadar dari koma, Jeandra di perbolehkan untuk pulang dengan catatan harus melakukan rawat jalan rutin 1 minggu sekali, qalau saat ini keadaan Jeandra sudah terlihat pulih, namun Azkara sangat protectif menjaga kesehatan Jeandra
Azkara membawa Jeandra kembali ke apartemen dimana mereka tinggal Sebelumnya. Tak ada yang berubah, Jeandra masih tinggal di kamar pribadinya, Azkara memberikan Jeandra waktu untuk menerima pernikahan mereka tanpa terpaksa, jadi Azkara sudah bertekat akan meluluhkan hati istrinya.
"sayang kamu tidur dikamar kamu ya..." ucap Azkara membuat Jeandra bingung. Karena setau Jeandra orang yang sudah menikah bukan hanya tinggal 1 rumah tapi 1 kamar.
Azkara melihat wajah bingung istrinya dan langsung menjelaskan agar tak terjadi kesalah fahaman
"mas bukan ngga mau tidur 1 kamar sama kamu, justru itu yang mas mau karena kamu udah jadi istri mas. Tapi mas sadar kalau pernikahan kita yang mendadak membuat kamu bingung, jadi kita mulai dari awal lagi ya. Kita ketemu kenalan pacaran lalu menikah, dan sekarang kita sedang pacaran, walau susunannya berantakan mas tetep mau bikin kamu suka sama mas, bukan karena kita sudah menikah tapi dari hati kamu yang yakin kalau mas adalah suami terbaik buat kamu, atau.... Kamu mau langsung 1 kamar sama mas.?" jelas Azkara panjang lebar sambil menggoda sang istri
"Eh... Ngga, jean di kamar jean aja sendiri dulu. Jean minta maaf ya mas, jean bukan ngga suka sama mas, cuma pernikahan kita yang mendadak bikin jean bingung harus bagaimana. Dan terima kasih karena mas udah mau mengerti keadaan jean"
"apapun buat kamu sayang, asal kamu jangan Larang mas buat perhatian sama kamu, mas kepengen memberikan semua hal terbaik buat istri mas"
Ucapan Azkara membuat pipi Jeandra yang sudah mulai kembali ke bentuknya semula pun merona, dan membuat Azkara terkekeh.
"ya sudah istirahat sana, kalo ada apa-apa panggil mas, atau telpon mas. Pintu kamar mas ngga ditutup jadi kamu bisa masuk kapan aja" ujar Azkara dengan tengil.
Sikap Azkara yang tak pernah orang lain lihat, dan hanya pada Jeandra Azkara menunjukannya membuat hati Jeandra berdebar melihat senyum Azkara yang sangat manis.
" sekali lagi makasih ya mas. jean istirahat dulu" pamit Jeandra yang tak kuat dengan sikap manis suaminya
Hah... Sebenernya jean seneng udah jadi istri mas Azka, toh sejak awal kan emang jean sudah suka sama mas Azka. Hanya saja jean masih kaget dengan perubahan status yang tiba-tiba. Udah lah urusan nanti ya nanti aja dipikirin lagi, sekarang mikirin yang hari ini aja.
.
"Alhamdulillah jean udah bisa keluar dari rumah sakit. Semoga keputusan ayah benar nak. maaf kalo ayah ngga bisa nemenin kamu di saat kamu terbaring dirumah sakit. Ayah cuma ngga mau kamu kena omelan istri ayah" gumam ayah sakha saat mendapatkan pesan dari Azkara yang mengabarkan kalau Jeandra sudah di perbolehkan pulang hari ini
Ayah menatap kosong rumah yang dulu ia tempati bersama dengan Jeandra juga ibunya. Itu adalah masa-masa bahagianya. Namun entah setan dari mana yang membuat ayah berselingkuh dengan mirna mamanya amara. Ayah bahkan tega meninggalkan istri juga anaknya berhari-hari untuk menemani mirna dan anaknya amara liburan.
Sampai suatu hari ibu juga Jeandra melihat ayah sakha yang sedang tertawa bahagia bersama mirna juga amara di sebuah restoran.
Ayah tanpa rasa bersalah malah membuang muka melihat anak juga istrinya. Dan sejak saat itu kegilaan ayah semakin parah dan membuat istrinya sakit sampai meninggal, dan menumbuhkan kebencian di hati Jeandra terlebih ketika sang ibu meninggal tapi sang ayah malah sedang berlibur bersama selingkuhan juga anaknya.
jean tuh d luar ekspektasi