NovelToon NovelToon
Jerat Dendam Sang Mafia

Jerat Dendam Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Romantis / Balas Dendam / Mafia / Dendam Kesumat / Konflik etika / Enemy to Lovers / Tamat
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Arandiah

Warning 21+!! mengandung banyak adegan dewasa dan kekerasan.

Deva Ghazanvar, seorang pria dewasa berusia 30 tahun. Seorang Mafia berdarah dingin, harus membalaskan dendam pada keluarga Darian Emery. Hingga pembantaian pun terjadi, dan hanya menyisakan Putri semata wayang dari keluarga Emery, Davina Emery.

Demi pembalasan dan kepuasannya sendiri, Deva menikahi Davina, membuat wanita itu mati secara perlahan di tangannya.

Bagaimanakah cara Deva, menekan istrinya secara perlahan menuju jurang kematian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arandiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepergian Deva

Selamat membaca ...

...****************...

Setelah mempercayakan Davina pada Aliya, Deva langsung bergegas pergi ke kantor perusahaannya. Sedangkan, Aliya langsung menjalankan tugas dari Deva, yaitu mengurus Davina. Tak butuh waktu lama, Aliya sudah menggantikan pakaian Davina dan membasuh luka sayatan tersebut.

Beberapa selang waktu setelah Davina bersih dan rapih, wanita itu melenguh dan meringis. Ya, Davina sadar, dengan rasa sakit yang teramat sangat, bahkan luka sayatan itu masih terasa perih bagai luka yang disiram garam.

“Awwhh!” ringis Davina saat merasakan perih di bagian dada kirinya, kemudian ia sadar jika suaminya baru saja melakukan hal itu pada dirinya.

Davina kembali terisak saat sadar jika Deva memang pria yang susah untuk ia taklukan, rasanya ia ingin membunuh dirinya sendiri, karena tak sanggup jika terus menerus hidup dengan pria kejam seperti Deva. Ia ingin mengakhiri rasa sakit ini, sungguh Davina merasa putus asa.

“Nona, apa nona sudah merasa jauh lebih baik?” tanya Aliya khawatir. Aliya memang sudah mengoleskan salep pereda nyeri pada luka Davina, tapi ternyata memang tidak terlalu berpengaruh, karena lukanya cukup dalam dan banyak.

“Aliya, aku sudah tidak sanggup lagi,” ucap Davina yang kini sudah terisak, bahkan lelehan bening yang ada di pelupuk matanya sudah meluncur bebas membasahi pipinya.

“Nona, saya mohon, jangan mengatakan hal itu. Saya yakin, jika nona bisa melewati semua ini, asal nona mau sabar menghadapi sikap tuan Deva,” pinta Aliya berusaha membujuk Davina, agar tidak bertindak gegabah.

“Kurang sabar apa lagi, Aliya? Aku sudah berusaha mematuhinya, lalu tadi pagi, saat aku hanya mengungkapkan keinginan ku, dia malah ingin membunuh ku secara perlahan. Katakan padaku, alasan apa lagi agar aku bertahan bersamanya?” cecar Davina dengan segala pertanyaannya, sambil terus terisak dan menahan rasa nyeri di bagian tubuhnya.

“Nona, saya mohon, nona harus bertahan. Saya akan selalu mendukung nona, agar nona bisa bahagia bersama tuan Deva,” ucap Aliya yang semakin membuat Davina terisak.

“Apa kau sudah gila, Aliya. Bagaimana bisa aku bahagia dengan pria yang akan membunuh ku kapan saja. Di mana letak kebahagiaan ku,” ucap Davina tersedu-sedu.

“Nona, sebaiknya nona makan dulu, sudah lama nona tidak sadarkan diri. Ini, saya bawakan buah juga,” ucap Aliya mengalihkan topik pembicaraan, tapi Davina yang melihat respon Aliya seperti itu, langsung menangis lagi.

“Saya akan menyuapi nona, ya. Ini demi kebaikan nona juga, jika tidak ingin tuan Deva kembali murka,” ucap Aliya khawatir.

“Apa sekarang kau juga sedang mengancam ku, Aliya?” tanya Davina kesal.

“Tidak, nona. Sebaiknya nona jangan dulu muncul di hadapan tuan Deva untuk beberapa waktu, saya akan membantu nona untuk mencarikan alasan, agar tuan Deva percaya,” ucap Aliya dengan tulus.

“Benarkah, Aliya?” tanya Davina tak percaya, dan Aliya langsung menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Setelah beberapa saat, Aliya menerima panggilan telepon, di mana panggilan tersebut dari sang tuan, Deva.

“Halo, tuan,” sapa Aliya pada sosok pria kejam tersebut.

“Aku sudah menambahkan beberapa pengawal untuk menjaga wanita itu, dan aku juga sudah mengabarkan hal ini pada Max. Aku ada urusan di luar kota untuk waktu satu bulan ke depan,” ucap Deva memberikan kabar.

Biasanya Deva tidak pernah mengabari Aliya secara mendetail, tapi entah kenapa semenjak ada Davina, pria itu jadi lebih banyak bicara, meskipun bukan pada Davina.

“Apa saya harus memberitahu nona Davina?” tanya Aliya sengaja.

“Tidak. Jangan beritahu dia kemana aku pergi dan berapa lama aku pergi. Kau cukup jaga dia dan jangan sampai wanita itu membuat ulah, apalagi sampai kabur. Jika terjadi sesuatu, kau orang pertama yang akan aku hukum,” ancam Deva dan langsung memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak, membuat Aliya menghela napasnya panjang.

“Aliya, ada apa dengan dirimu?” tanya Davina penasaran.

“Emm, bukan apa-apa nona,” jawab Aliya berkilah.

...****************...

Terima kasih.

1
Las3_@ina
Luar biasa
Febby fadila
aku rasa Deva ini sdah jatuh cinta sama Davina dari awal tp atas kejadian adikx jadi dia melupakan rasa itu dan menanam kebencian
Febby fadila
masih abu² tentang Maslah Erika dan pacarx
Febby fadila
siapapun yg diposisi Davina pasti akan melakukan hal yg sama
Febby fadila
ya Allah hidup kek di neraka aja
Febby fadila
hmmm cb kamu kasih Deva obat tidur yg dosis tinggi baru susun rencana kabur
Febby fadila
mafia kok agak bodoh juga masa nggak selidiki dulu dengan baik kematian adikmu itu
Febby fadila
mending diam aja di t4 nggak usah berulah, jadilah dirimu sendiri itu lbih baik
Febby fadila
ya Allah aku sampai nangis thor😭😭😭 awas aja klw sampai sewaktu Deva menyesal trus langsung dimaafkan ini gila
Febby fadila
kenapa Davina ini coba mending diam aja dirumah
Febby fadila
aku berharap Deva yg duluan jatuh cinta sama Davina,, thorrr
Febby fadila
klw menurutku yg jdi visualnya Emma diganti sama Davina aja karna Emma lbih imut dari visualnya davina
Febby fadila
ngapain kamu Emma mau cinta laki² iblis seperti Deva itu
Febby fadila
buat deva jatuh cinta sebucinnya sama kamu baru pergi ninggalin dia, tp ingat kamu juga harus tutup rapat hatimu jangan sampai goyah
Febby fadila
aku berharap ini cuman Dave slah paham sama Davina dan ketika semua sdah terbongkar Davina sdah pergi jauh dari dave
Febby fadila
semoga kamu nggak menyesal Dave aku yakin klw kamu hanya salah faham saja
Febby fadila
aku yg merasakan nyeri dibadanku ya
Febby fadila
sungguh malang nasibmu davina
Febby fadila
ada kesalah pahaman ini mah, lanjut
Febby fadila
knp nggak selidiki dengan baik dulu main langsung membunuh orang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!