Evan, pangeran mahkota dari kerajaan Li yang biasanya selalu hidup mewah dengan banyak wanita disisinya. Kini setelah kedua orang tuanya tiada dan dikhianati oleh paman2 serta saudara2nya.
Evan jatuh kejurang penderitaan yang paling dasar. Tanpa status Pangeran mahkota, tidak ada orang yang ingin berteman dengannya lagi.
Evan dihina, dicaci, dan dicemooh oleh semua orang yang ada disekitarnya.
Menjadi pangeran sampah yang terbuang dan dibenci oleh semua orang, Evan tidak tahu harus berbuat apa.
Di sepanjang perjalanan yang tidak tahu harus kemana, Evan terus menangis.
Evan yang tidak tahu harus kemana, pergi kedalam hutan.
Hingga di suatu malam keajaiban terjadi, disuatu malam Evan tertimpa bintang jatuh dan tubuhnya dimasuki oleh Jiwa 12 Kaisar Dewa Elemen.
Dengan adanya kekuatan 12 Elemen, Evan memiliki dua tujuan utama dalam hidupnya.
Membalas Dendam dan Melenyapkan Seluruh Ketidak Adilan Diseluruh Dunia.
Perlahan sikap Evan yang Naif dan Bodoh mengalami perubahan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tri wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sekte perguruan matahari merah 2
"sebenarnya aku memang ingin masuk perguruan matahari merah, jadi bolehkah aku jika tinggal disini?, aku tidak ingin terlalu mencolok" ucap evan
"bisa tentu saja bisa" ucap kakek jing
"kakek memang yang terbaik!" ucap cao cao gembira
setelah itu keadaanpun kembali menjadi tenang dan malampun tiba
"ririn kenapa kau belum tidur?" tanya evan kepada ririn
"aku belum bisa tidur" jawab ririn sambil melihat bulan
"malam ini bulan terlihat lebih cantik dari biasanya yah" ucap evan
"yah" ucap ririn
"ririn aku ingin mengatakan sesuatu padamu, aku mencii...."
"Kak!!, kenapa kalian belum tidur?" ucap cao cao yang memotong kalimat evan
"kak ririn tidak bisa tidur, jadi aku menemaninya, dan kamu kenapa keluar malam-malam begini?" ucap evan bertanya
"aku tadi kebelet jadi aku pergi untuk buang air. ya sudah yah aku ingin tidur selamat malam" jawab cao cao sembari pergi
"tadi kau ingin mengatkan apa evan??" tanya ririn
"sudahlah lupakan saja, lebih baik kamu tidur sekarang okey??" ucap evan
"baiklah, kamu juga tidur jangan selalu berlatih dan lupa untuk istirahat" ucap ririn
merekapun berpisah dan tidur dikamar masing-masing. keesokan harinya evan berbincang dengan kakek jing
"aku kemarin mendengar bahwa kakek adalah salah satu tetua diperguruan matahari merah ini, tetapi mengapa sekarang kakek menjadi seperti sekarang?" tanya evan
" panjang ceritanya, dulu aku adalah salah satu tetua yang dihormati disekte ini, tetapi suatu hari aku mendapat tugas untuk mencari sebuah pusaka, aku berhasil tetapi akibatnya aku kehilangan semua hasil pelatihanku dan dantianku rusak" jawab kakek jing menjelaskan
"hmmmm dunia memang seperti itu, kakek jangan berkecil hati, karena mungkin ada orang yang nasibnya lebih buruk dari kakek" ucap evan
"yah, kakek yakin bahwa kamu pasti akan menjadi seorang yang hebat dimasa depan, sedangkan saya....., sudahlah ini memang sudah menjadi nasibku" ucap kakek jing
-" evan, elemen apimu juga bisa menyembuhkan dantian" ucap api dalam benak evan
"saya bisa menyembuhkan dantian anda" ucap evan
"jangan bercanda, membuat pil obat untuk menyembuhkan dantian adalah pekerjaan yang sulit dan itu hanya dilakukan oleh seorang alkemis tingkat tinggi dan juga bahan-bahannya juga langka" ucap kakek jing
-"api, kamu sungguh bisakan?, dan bahan-bahannya katanya sulit dicari" tanya evan kepada api
-"kamu hanya butuh buah api, bahan itu cukup langka tetapi aku telah merasakan keberadaannya disuatu tempat tidak jauh dari sini dihutan, kalau bahan lainnya kita bisa menggantinya" ucap api
"saya yakin saya bisa tapi saya membutuhkan waktu untuk mencari bahannya" ucap evan dengan yakin
"apakah kamu seorang alkemis?" tanya kakek jing
"yah aku seorang alkemis, kakek jing jangan khawatir aku pasti akan menyembuhkan kakek ini sebagai tanda terima kasihku karena mengijinkan aku dan ririn tinggal" ucap evan
"kalau begitu saya akan sangat berterima kasih kepadamu jika kamu memang bisa" ucap kakek jing
"kakek jangan terlalu sungkan begitu, kalau begitu aku akan langsung pergi mencari bahannya" ucap evan sembari pergi
"kamu berhati-hatilah, kalau kamu dalan bahaya kamu langsung menyerah saja" ucap kakek jing memperingati
"yah kakek tenang saja" ucap evan
setelah itu evan pergi menghampiri ririn
"kau akan kemana?" tanya ririn
"aku akan pergi untuk beberapa hari, kamu tunggulah aku disini dan tolong jaga kakek jing dan cao cao selagi aku pergi" ucap evan
"........"
"sudah-sudah nanti setelah aku kembali aku akan membawakanmu hadiah, okey?" ucap evan sembari mengusap kepala ririn dan pergi