Seorang pendekar agung, sang Kaisar Alkemis tunggal yang tak tertandingi, Ling Han, tewas dalam upayanya menggapai tingkatan dewa. Sepuluh ribu tahun kemudian, berbekal gulungan rahasia ‘Invincible Heaven Scroll’, ia terlahir kembali di tubuh seorang pemuda yang memiliki nama yang sama.
Sejak saat itu, jagat raya pun bergejolak saat ia mulai menantang ribuan jenius di era baru ini. Perjalanannya untuk menjadi legenda kini dimulai kembali. Di bawah kolong langit dari segala era yang pernah ada, akulah yang terkuat!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukma Firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16: Merangkak Keluar dari Sini!
"Ling Han, jangan keterlaluan!" Cheng Hao mengangkat kepalanya dan berseru. Ia tidak akan dan tidak mungkin menyerah dalam masalah ini.
Ling Han tertawa dingin dan berkata, "Padahal aku baru saja khawatir kau akan menyerah, yang akan membuatku kehilangan alasan untuk membunuhmu!"
'Apa... pria ini benar-benar ingin membunuhku?'
Sekujur tubuh Cheng Hao gemetar. Ia menatap Ling Han dan melihat ekspresi bengis di wajahnya. Ling Han jelas tidak sedang bercanda. Cheng Hao tidak bisa mengendalikan getaran tubuhnya dan berkata, "Apa kau ingin memicu perseteruan berdarah antara dua klan besar? Apa kau ingin menjadi pendosa terbesar dalam sejarah Klan Ling?"
"Klan Cheng kecil, dan kau pikir kau layak berlagak di depanku?" Ling Han berkata dengan nada menghina. "Jika Klan Cheng-mu berani bergerak, aku akan memusnahkan kalian semua!"
Boom! Kerumunan di sekeliling langsung meledak dalam riuh suara.
Sombong sekali! Klan Ling dan Klan Cheng adalah kekuatan yang setara di Kota Awan Abu-abu. Ling Han, si "sampah" ini, baru saja berkata akan memusnahkan seluruh Klan Cheng sendirian? Apakah dia gila?
Namun, melihat wibawa Ling Han yang memancarkan aura luar biasa, entah mengapa semua orang terdiam. Mereka merasakan hal yang sama: pemuda di depan mereka bukan lagi sampah yang mereka kenal. Bahkan beberapa gadis menatapnya dengan mata berbinar. Begitu jantan; lutut mereka bahkan terasa sedikit lemas.
"Sombong sekali! Tidak butuh seluruh klan, kakakku saja sudah cukup untuk menekanmu sendirian!" teriak Cheng Hao dengan penuh perlawanan. Di matanya, Ling Han hanyalah mainan yang selalu ia dan kakaknya, Cheng Xiang, tindas. Ia tidak bisa menerima kenyataan posisinya berbalik.
"Pa!"
Ling Han menamparnya lagi dan bertanya dengan nada mengintimidasi, "Jadi kau benar-benar ingin mati?"
Jika Klan Cheng berniat membalas dendam, Ling Han tidak keberatan memusnahkan mereka. Mengingat rasa hormat Zhu He Xin padanya, menyuruh sang Grandmaster bertindak adalah hal sepele. Meskipun Zhu He Xin bukan jenius bela diri, ia memiliki kultivasi tingkat Gushing Spring. Menghancurkan Klan Cheng semudah membalikkan telapak tangan baginya.
Keringat dingin bercucuran di wajah Cheng Hao. Di depan Ling Han, ia merasakan tekanan yang tak tertandingi dan ancaman kematian yang nyata. Pemuda ini bukan lagi Ling Han yang dulu... dia sekarang adalah Dewa Kematian yang mengerikan!
"Plak!" Lututnya melemas dan ia berlutut di tanah. Menghadapi pilihan antara nyawa dan harga diri, ia membuang harga dirinya tanpa berpikir dua kali.
Seluruh lapangan gempar. Cheng Hao, Tuan Muda Kedua Klan Cheng, benar-benar berlutut di depan anggota klan musuh! Ini adalah noda hitam yang akan terukir selamanya dalam sejarah Klan Cheng.
"Keren sekali!" teriak para gadis yang mulai terpesona oleh aksi Ling Han.
"Ling Han, apa kau sudah puas!" ucap Cheng Hao dengan gigi terkatup. Pikirannya saat ini hanyalah ingin segera pergi, lalu kembali bersama kakaknya untuk menuntut balas.
"Merangkak keluar dari sini!" ucap Ling Han tenang.
"Apa!" Cheng Hao mengira ia salah dengar.
"Bugh!" Ling Han menendang punggung Cheng Hao, memaksanya bertumpu dengan kedua tangan di tanah.
"Ling Han, kau berani menghinaku seperti ini, aku akan membunuhmu! Membunuhmu!" Cheng Hao hampir gila. Berlutut saja sudah penghinaan luar biasa, tapi sekarang dia disuruh merangkak seperti anjing?
"Memangnya kenapa kalau aku menghinamu? Sampah!" ucap Ling Han dingin. Bukankah Cheng bersaudara sudah cukup sering menghinanya dulu?
"Kau merangkak keluar dari sini, atau kau mati di sini. Pilih," tegas Ling Han.
Semua orang tertegun. Sampah macam apa yang berani memaksa putra kedua Klan Cheng merangkak seperti anjing di depan umum? Dia benar-benar luar biasa!
Cheng Hao berkeringat hebat. Namun menghadapi ancaman kematian, kemauannya terlalu lemah. Perlahan, ia mulai menggerakkan tangannya dan merangkak di tanah.
"Hahahaha!" Tawa penonton meledak. Tuan Muda Kedua Klan Cheng merangkak seperti anjing bukanlah pemandangan yang bisa dilihat setiap hari!
Air mata Cheng Hao tumpah. Ia merangkak lebih dari sepuluh langkah, lalu segera melompat berdiri dan berlari keluar lapangan pelatihan. Ia ingin mencari kakaknya, Cheng Xiang! Bunuh! Bunuh! Bunuh!
"Prok, prok, prok!" Suara tepuk tangan menarik perhatian semua orang. Mereka terdiam melihat gadis cantik dan ramping yang sedang bertepuk tangan.
Shen Zi Yan berhenti bertepuk tangan dan berkata, "Harus kuakui, ini pertunjukan yang sangat menarik. Namun, kau pikir kau bisa memikatku dengan hal seperti ini? Kau berhalusinasi. Jangan kira aku tidak tahu niatmu. Sayangnya, jarak di antara kita terlalu jauh; kau bahkan tidak bisa dibandingkan dengan jari kelingkingku. Disukai oleh orang sepertimu adalah penghinaan bagiku!"
"Kau terlalu percaya diri! Bodoh!" Ling Han menggelengkan kepala. Demi menghormati pendahulunya, ia tidak ingin meladeni gadis bodoh ini.
"Dengan bakat bela diriku, aku pasti akan terkenal di masa depan!" ucap Shen Zi Yan dengan angkuh. "Kau tidak perlu bicara lagi, aku tahu semua ini kau lakukan untuk menarik minatku. Tapi sayangnya, aku tidak akan pernah melirik karakter kecil sepertimu! Semuanya sudah berakhir! Aku sudah mendapatkan undangan ke Akademi Hu Yang! Kau, yang hanya sampah, berani menyukaiku? Kau tidak layak! Tidak layak!"
Ling Han benar-benar kehilangan kata-kata. Menghadapi orang se-narsis ini, biasanya ia akan langsung memberikan tamparan keras. Namun saat ia baru saja hendak bergerak, matanya menangkap sosok cantik yang berjalan perlahan memasuki lapangan.
Liu Yu Tong!
Ia adalah wanita yang sangat cantik dan selalu menjadi pusat perhatian. Seketika, semua orang terpaku—dia begitu cantik! Dibandingkan dengannya, Shen Zi Yan terlihat seperti gadis desa. Kecantikan Liu Yu Tong begitu elegan dan dingin, membuat siapa pun yang menatapnya merasa seolah-olah sedang melakukan penistaan.
Liu Yu Tong berjalan melewati Ling Han tanpa berhenti. Shen Zi Yan merasa tertekan; kecantikan wanita ini membuatnya gila karena cemburu.
Liu Yu Tong berhenti tepat di depan Shen Zi Yan, dan dengan satu gerakan tangan, sebuah tamparan mendarat di wajah gadis itu.
"Pa!" Nyaring dan jelas.
"Kau—" Shen Zi Yan terkejut, lalu meledak dalam amarah. Ia mencoba membalas tamparan itu. Namun, apa yang bisa dilakukan lapis kesembilan Body Refining melawan lapis kesembilan Element Gathering?
"Pa!" Tangan Liu Yu Tong kembali melayang, mendaratkan tamparan kedua yang telak di wajah Shen Zi Yan.
Rambut Shen Zi Yan berantakan, wajahnya bengkak, dan matanya penuh kebencian. Ia berteriak dan menyerang lagi, tapi sia-sia.
"Pa, pa, pa!" Ia ditampar berulang kali seperti boneka tanpa perlawanan. Semua orang terengah melihat perbedaan kekuatan yang begitu jauh. Siapa sebenarnya dewi es ini, dan mengapa dia menampar Shen Zi Yan?
"Apa hakmu untuk merasa bangga?" tanya Liu Yu Tong dengan dingin.
