menceritakan tentang perasaan aneh seorang pengusaha muda yang dikenal kejam pada lawan bisnisnya terhadap saudara kembarnya sendiri.
perasaan yang tak biasa itu semakin lama semakin membuatnya tidak bisa mengendalikan diri setiap dekat dengan sang adik kembar.
ada unsur adegan ***, yang Tidak nyaman bisa di skip adegan *** nya.
"kak, kita tidak seharusnya seperti ini",
"maafkan aku, tapi jujur aku mencintai mu",
"kak, ini salah, kau tidak boleh mencintaiku, aku adik kembarmu, adik kandungmu",
"aku tahu, tapi...",
sosok tegas, bengis, dengan tatapan dan aura yang begitu tajam itu hanya akan luluh pada sang adik kembar.
apakah cinta Arkana terbalaskan?
ataukan harus kandas ditentang takdir?
yuk ikuti kisah Arkana menaklukkan takdir hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Area 21+, bocil dilarang mampir, kalau gak suka skip aja ya🤫🤫
Arkan melangkah tergesa diikuti David di belakangnya, rautnya tegas, namun ada kemarahan dan juga kekhawatiran tergambar di wajahnya.
"David, kenapa kau tidak bisa lebih cepat lagi?", ucapnya tidak sabaran, kalau saja dia bisa menghilang, pasti sudah dia lakukan sejak tadi,
"ini sudah cepat, aku juga harus tetap berhati hati agar kita tidak Sampai celaka", ucap David mencoba tetap tenang dan sabar,
arkana hanya bisa berdecak kesal, pikirannya benar benar tidak tenang, bagaimana kalau sampai Clio tidak bisa menjaga rakeela dan Zoya?
keadaan rakeela dan Zoya saat ini pasti sudah sangat membuat Clio kesulitan, dan kalau Clio sampai meminta bantuan orang lain, arkana begitu takut kalau sampai ada yang berbuat jahat pada kedua gadis itu.
tadinya arkana dan David masih harus bertemu dengan salah satu klien dari Swiss, dan Memang klien tersebut tidak memiliki banyak waktu, sehingga pertemuannya bersama Arkana harus di laksanakan malam itu juga sebelum besok pagi klien tersebut harus kembali ke negaranya.
Dan tiba tiba saja saat Arkana hendak mengantar sang klien sampai kedalam mobilnya, Clio menelpon dan memberi tahu kalau rakeela dan Zoya sepertinya habis di berikan sesuatu oleh seseorang dan keduanya seperti orang kepanasan dan ingin terus membuka baju mereka.
Arkana yang mengerti situasi langsung saja menuju ke tempat dimana Clio sudah mengirimkan lokasinya, bersama David, Arkana mendatangai tempat itu.
Kalau rakeela bisa masih bisa dia kendalikan, tapi kalau Zoya, Clio pasti akan kuwalahan dan kalau ada David, nanti dia bisa membantu membawa Zoya.
mereka sampai di sebuah rumah yang dari luar sudah terdengar ramai, banyak penjaga dan mereka tidak luput dari pemeriksaan dan dimintai undangan, tanpa banyak bicara Arkana memberikan kartu namanya dan dia bisa langsung masuk kedalam, karena semua penjaga Disana mengenal siapa Arkana.
arkana sudah mengeluarkan ponselnya hendak menghubungi Clio,
"ARKAAANN, DAVIIID",
Suara Clio lebih dulu memanggil mereka berdua, Arkana dan david langsung berlari kearah Clio,
Mata david membulat sempurna melihat penampilan Clio yang jauh dari kata baik baik saja.
rambut acak acakan, kancing kemeja yang sudah hilang beberapa biji, pipi yang dan tangan yang banyak sekali bekas cakaran,
"biasa aja mata Lo vid", sindir Clio, membuat David mengerjakan mata seolah cuek,
"dimana mereka?", tanya Arkana,
"di dalam mobil", jawab Clio menunjuk mobil di depannya.
Arkana langsung membuka pintu bagian depan, dan ada rakeela yang bahkan setengah bajunya sudah terbuka, beruntung kaca mobil itu di desain gelap kalua di lihat dari luar, jadi tidak ada yang bisa melihat keadaan rakeela.
arkana langsung membuka jaket dan memakaikannya di tubuh rakeela, di kursi belakang keadaan Zoya masih bisa di bilang aman, dia hanya merancau, hanya lengan gaunnya yang sedikit melorot.
"kakkkk, panas", rancau rakeela,
"diam, tenang", ucap Arkana,
arkana kembali menutup pintu mobil,
"kalian berdua bawa Zoya ke apartemennya, jangan lupa panggilkan dokter, untuk sementara, David, pakaikan jas Lo buat nutupin badan Zoya, dan terpaksa salah satu diantara kalian harus memegangi Zoya Agar tidak Sampai membuka bajunya",
ucapan arkana membuat dia lelaki itu melongo, memegangi Zoya?
Dalam keadaan seperti ini?
Apa Arkana tidak salah?
Apa nanti Zoya tidak akan memperkosa salah satu diantara mereka?
"ayo kenapa malah melamun?", sentak arkana,
" kan, apa gak sebaiknya tangan Zoya diikat aja?", usul Clio, dia sedari tadi sudah menjadi korban keganasan perempuan itu, sampai dia kena cakar dan Jambak,
"terserah, tapi apa kalian tega?", tanya Arkana,
" gue yang nyetir", ucap David,
"enak aja, gue udah dari tadi ngurus mereka berdua, capek gue, Lo aja yang pegangin Zoya", tanpa banyak bicara lagi, Clio segera masuk mobil dan duduk di belakang kemudi, David berdecak kesal,
sedangkan Arkana dia langsung membawa tubuh rakeela keluar dari mobil, karena mobil itu akan digunakan untuk mengantar Zoya, jadi arkan memakai mobil yabg tadi dia bawa bersama David.
Arkana mendudukkan rakeela di bangku di samping kemudi, lalu dia duduk di belakang kemudi, memasangkan rakeela seatbelt agar tetap aman,
"kak, panas kak, aku... Aku... Aku Tidak tahan", rakeela menarik leher Arkana dan mencium rakus bibir arkana,
"Tidak diisi sayang, sabar", ucap Arkana menyudahi ciuman itu seraya mengusap pelan bibir rakeela dan rakeela merajuk kecewa,
Arkana menjalankan mobil meninggalkan tempat itu setelah mobil yang di tumpangi Clio dan yang yang lain lebih dulu pergi.
Arkan membawa mobil mewah itu dengan kecepatan tinggi, dia ingin segera sampai di apartemennya, dan benar saja, tak sampai 20 menit mobil arkan sudah sampai di apartemennya.
Arkana menggendong tubuh rakeela, rakeela yang sudah di kuasai gairah dia kembali meraup rakus Bibir Arkana, melumat dan mencecapnya bergantian.
"sabar sayang, ini masih di tempat umum", bisiknya ditelingi rakeela, setelah dia melepas pagutan bibir rakeela,
"panas kak, aku sudah tidak tahan", rancaunya, rakeela benar benar sudah tidak bisa mengendalikan dirinya lagi, entah apa yang sudah masuk kedalam tubuhnya, tapi yang jelas saat ini dia benar benar ingin di sentuh.
hingga Arkana sudah berhasil masuk kedalam unit miliknya, Arkana menidurkan rakeela di kamar milik rakeela,
"kak...", panggil rakeela,
"iya sayang", jawab Arkana,
tanpa ba bi Bu, rakeela menarik tangan Arkana hingga Arkana jatuh tepat diatasnya, lagi lagi rakeela mengalungkan tangannya di leher Arkana dan kembali menyerang arkana Dengan ciumannya.
Arkana tidak tinggal diam, dia membalas ciuman rakeela, tidak dengan kasar ataupun menggebu gebu, tapi dengan lembut agar rakeela bisa menikmati ciuman itu, saling mencecap, saling bertukar Saliva, lidah mereka saling berperang di dalam sana.
Rakeela menyudahi ciuman panas itu setalah dia kehabisan nafas, tapi Arkana langsung menyerang leher rakeela Dengan ciuman ciuman brutal, menjilat, menyesap hingga meninggalkan bekas kemerahan, dan itu saja itu berhasil membuat rakeela melenguh merdu.
tangan rakeela tidak tinggal diam, dia membuka satu persatu kancing kemeja milik Arkana, hingga berhasil melepasnya, tangannya mengusap perut kotak kotak Arkana, dan mengusap puting Arkana yang terlihat begitu menarik untuknya, dia pun menjilatnya dan itu semakin membuat nafsu arkana semakin menggebu.
"jangan nakal sayang", ucap Arkana seraya menjilat telinga rakeela,
"kak, bantu aku", ucap parau rakeela,
"bantu apa sayang?", goda arkana,
tanpa arkana duga, rakeela berdiri dan melepas gaunnya dan kini hanya tersisa bra yang menutupi bukit kembar menonjol miliknya dan juga kain segitiga yang menutupi bagian inti rakeela.
Mata arkana membuat sempurna, dia menelan salivanya susah payah melihat pemandangan indah didepannya.
Rakeela duduk di pangkuan arkana dengan menghadap ke arahnya, Arkana masih membatu di tempatnya, hingga gairahnya semakin memuncak saat rakeela menciumi wajah, bibir dan lehernya, rupanya rakeela juga sudah pro Dengan hal seperti ini, terbukti dia berhasil membuat tanpa merah di leher Arkana.
arkana mendongak penuh kenikmatan, tangannya mengusap punggung polos rakeela, dan kini keduanya kembali berciuman panas, Dengan tangan arakan yang sudah meremas salah satu bukit indah milik rakeela.
"kaaaaaakkkkk",.....