{ cerita ini lanjutan dari " Tiba-tiba Jadi Gadis Petani" } ....
Tiba-tiba saja jiwa Eleanor di pindahkan ke dunia paralel lain. Ia menjadi gadis miskin yang lemah dan sakit-sakitan. Kedua orang tua gadis tersebut tidak bisa membawanya kerumah sakit karena tidak ada biaya untuk pengobatannya.
.
.
.
"Eh.. dimana aku bukankah aku sedang menikmati hidup mewah ku" gumam eleanor saat ia ia membuka matanya ia sudah berada dalam gubuk reyot..
.
.
.
ini hanya cerita santai tidak banyak konflik...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Enam Belas
Ia melihat Rara yang makan sendiri yang dari ia diam saja masih fokus dengan makanannya, makanannya sederhana saja yaitu nasi goreng pakai telur dadar mata sapi.
" Sayang sekali kita tidak bisa makan bersama-sama, besok kita juga bawa bekal supaya kita bisa makan bersama lagi." Ucap Ririn lalu ia mengajak Adel ke kantin.
"Ya, kamu benar Rin tidak asyik kalau kita makan berdua saja, kalau begitu kami ke kantin dulu untuk makan, kalian berdua makanlah disini dengan tenang." Jawab Adel menyetujui usul Ririn dan ia juga pamit kepada Lea dan teman di sampingnya yaitu Rara yang dari tadi hanya diam.
" Ya, pergilah sebentar bel masuk berbunyi jangan sampai telat." Balas lea kepada mereka berdua. Kemudian Ririn dan Adel pergi ke kantin untuk makan karena mereka sudah lapar.
Sepeninggalan mereka berdua hanya tersisa Lea dan Rara saja di kelas, lalu ia bertanya kepada Rara tentang sandwich yang dia berikan.
" Apa kamu sudah memakan makanan yang aku berikan, mengapa kamu hanya makan nasi goreng?" Ucap Lea sambil memperhatikan Rara yang dari hanya diam.
Huk... Huk...
Rara tersedak dan batuk-batuk karena tertelan makanan ia terkejut Lea tiba-tiba berbicara dengannya, ia sudah mencoba diam dari tadi supaya tidak terlihat oleh mereka bertiga. Ia juga bingung mengapa Lea mau duduk dengan dirinya, dia hanyalah gadis tidak menarik tidak ada yang mau berteman dengan dirinya, tapi tiba-tiba saja Lea datang pada nya hadis tercantik di kelasnya juga terpintar tentu ia tidak percaya.
"Minumlah, pelan-pelan makannya tidak ada juga yang merebutnya." Ucap Lea sambil memberikan botol minum kepada Rara, ia sudah mencampuri air itu dengan air spiritual.
Rara cepat-cepat minum tanpa ia sadari bahwa air yang dia minum adalah botol air Lea.
" Terimakasih." Ucap Rara setelah merasakan airnya berbeda dengan air yang biasanya ia minum baru ia sadar ia bukan meminum air dalam botolnya sendiri.
Air yang ia minum terasa enak dan segar mengalir seluruh sarafnya, membuat dirinya segar kembali yang banyak pikiran, ia tergagap karena sudah meminum air orang lain.
" Maa..af Lea aku tidak sengaja meminum air mu dan aku juga menghabiskannya, maafkan aku." Ucap Rara tergagap juga cemas sambil memberikan botol minum kosong kepada Lea.
"Tidak masalah santai saja, mana botol minummu aku minum air mu saja, soalnya airku sudah habis, hehe." Ucap Lea dengan lembut sambil tersenyum.
" Tapi airku tidak enak seperti airmu, airku hanya air putih biasa tanpa di campur gula." Ucap Rara lagi sambil memberikan botol minumnya kepada lea.
" Air ku juga air biasa sama seperti air mu, aku minta sedikit airmu!, aku minta air sedikit airmu ya?" Ucap Lea sambil membuka botol minum air Rara lalu ia menuangkan sedikit air kedalam botol minuman sendiri tanpa pengetahuan Rara ia menambahkan air spiritual kedalam botol minum Rara.
" Ini terimakasih karena sudah mau membagi air denganku." Ucap Lea sambil memberikan botol minum Rara kembali.
"Apa airnya cukup, kamu mengambilnya hanya sedikit ambillah sedikit lagi." Ucap Rara sambil menyodorkan kembali botol minumnya.
" Sudah cukup!, makanlah dan makan juga sandwich yang aku berikan padamu pagi tadi, sebentar lagi bel berbunyi." Ucap Lea sambil memakan makanannya, ia memakan salad buah saja karena ia sudah kenyang soalnya di kantor kepala sekolah ia juga makan yang hidangkan oleh kepala sekolah.
" Aku berencana untuk membawanya pulang untuk ibuku." Ucap Rara lagi dengan pelan lalu ia menghabiskan nasi gorengnya.
" Makanlah!, aku masih memilikinya kamu bawa yang ini saja untuk ibumu." Ucap Lea sambil mengeluarkan tiga buah roti sandwich kepada Rara.
" Ini lalu bagaimana denganmu, tidak usah simpan saja buat dirimu sendiri." Ucap Rara kembali mengembalikan kepada Lea.
" Tidak apa-apa, aku kurang suka dengan sandwich simpan cepat keburu ada yang ada masuk kedalam kelas." Ucap Lea lalu ia menghabiskan salad buahnya dan mengabaikan Rara.
Rara segera menyimpan makanan tersebut dan memakan sandwich yang diberikan Lea kepada nya yang tadi pagi. Ia merasakan sandwichnya sangatlah enak, baru kali ini makan dengan kenyang, kemudian ia minum setelah itu ia terkejut ternyata air juga enak seperti air Lea yang diminumnya.
Rara memperhatikan Lea yang dari asyik makan dengan cantiknya " mengapa airku rasanya sama dengan punya Lea." Gumam Rara dengan heran.
Lea menyadari Rara memperhatikannya lalu ia menoleh " ada apa?, ada sesuatu yang kamu sampaikan." Kata Lea sambil menyimpan kotak bekalnya kedalam tasnya.
Rara menjawab pertanyaan Lea " airku rasanya enak sama seperti airmu?" Kata Rara dengan heran.
" Perasaan kamu saja kali, atau mungkin karena aku memegang airmu menjadi enak karena diriku sendiri kan manis." Canda Lea sambil tersenyum kepada Rara.
" Mungkin juga karena kamu manis jadi tertular ke botol minumku." Jawab Rara dengan polosnya lalu ia menyimpan botol minumnya dan kotak bekalnya kembali.
Lea sendiri tidak begitu peduli apa yang di pikirkan oleh Rara tentang dirinya, meski Rara curiga padanya tapi ia tidak memiliki bukti dan petunjuk, curiga hanya sia-sia saja lama-kelamaan pasti terlupakan begitu saja pikir Lea.
Tidak lama setelah itu bel masuk berbunyi siswa-siswi kembali masuk ke kelas, termasuk Ririn dan Adel lalu mereka berdua langsung menghampiri Lea, dan menceritakan kejadian di kantin hari ini.
" Untung saja kamu tidak ke kantin hari ini, Lea!" Ucap Ririn kepada Lea saat ia duduk langsung di depan lea ia berceloteh.
" Ada apa? Heboh bangat." Balas Lea dengan santainya, lalu ia kembali menulis sesuatu di bukunya entah apa yang di tulisnya.
" Kamu menjadi selebriti dan terkenal, saat kamu ujian tadi pagi ada yang merekamnya, lalu ada yang menyebarkannya disosmed." Ucap Adel menambahkan pemberitahuan Ririn.
" Bahkan berita tentang dirimu meledak karena kedatanganmu yang mengejutkan di area sekolah, pertama dengan penampilanmu yang memukau, kedua dengan kepintaranmu dan kecerdasan, semua anak-anak disekolah penasaran denganmu." Ucap Ririn lagi dengan antusias.
" Untung saja Amanda dan Riko tidak sekolah selama seminggu ini, kalau mereka sekolah hari ini aku tidak tahu apa yang akan mereka lakukan padamu." Tambah Adel memikirkan dua orang itu, yang selalu mengganggu ketenangan Lea.
" Kemana mereka, mengapa tidak datang?" Ucap Lea penasaran. Mereka berdua termasuk anak jenius tidak mungkin tidak hadir tanpa sebab.
" Mereka mengikuti lomba olimpiade matematika dan fisika ke kota besar, mereka pergi selama seminggu ini minggu depan baru kembali." Ucap Ririn menceritakan kepada Lea kepergian mereka berdua.
cerita nya tidak bertele2 , FL nya jga gak menye2 pokoknya recommended dah.
untuk author nya semangat terus dalam berkarya.
dan kalau bisa terus crazy up ya author.