PERNIKAHAN MUDA BELIA

Aldian tersenyum lembut dan mencium tanganku. "Aku tahu kamu pasti bisa, Sayang. Aku percaya sama kamu" balasnya.

Sesampainya disekolah seperti biasa rutinitas yang berlaku kami lakukan. Aldian mengantar sampai depan kelasku. Bestie ku yang makin heboh menceritakan crush nya masing-masing. Sampai akhirnya aku menyampaikan sebuah berita ke mereka "Guys ... Hari Minggu pada punya acara gak jam 10 pagi ?" tanyaku tiba-tiba. "Emang kenapa ? Caren mau ngajak kita ke Mall ? Atau ngajak berenang ? Atau ngajak makan gitu ?" ujar Shella penuh nafsu kalau ada yang ngajak hang out. "Aku sih gak ada acara Ren. Paling seperti biasa jomblo mah rebahan aja bawaannya" jawab Alma dengan gaya lucunya yang menandakan ia memang jomblo. "Aku juga gak ada. Lagian ada Abang Rio paling diajak berantem sama dia" ujar Dio menimpali. "Aku sama Aldian hari Minggu itu tunangan. Dan aku pengen kalian semua hadir" ucapku membuat ketiga sahabat ku shock. "What ??? Tunangan ??? Ih Aldian mah gitu dia main samber aja. Teman Shella kan jadi hilang satu ntar" ucap Shella dengan suara menggelegar. Sehingga teman-teman ku yang ada dikelas udah pasti mendengar pembicaraan kami. "Iya kami mau tunangan hari Minggu besok jam 10 pagi. Ntar undangan akan dikirim sama Aldian ke kalian" ujarku kembali dengan nada datar. "Yeiy ... akhirnya Caren tunangan juga. Dia mah emang gak cari pacar tapi cari calon suami" timpalan Alma dengan suara lantang akhirnya didengar oleh gerombolan Susan yang genit dan binal. "Eh Susan sini deh ... Kamu waktu itu ngincar Aldian jadi pacar kamu kan ? Kayaknya niatmu batalin aja deh. Ini Caren sama Aldian mau tunangan" goda Dio memanas-manasi Susan yang hari ini memakai liptint warna merah jambon. "Eh biarin aja Aldian tunangan sama Caren ... yang penting nanti nikahnya sama aku" ujar Susan dengan PD nya melangkah keluar kelas. Teman-teman lainnya sibuk memberi selamat kepadaku. "Eh udah gak usah kasih selamat kayak apa aja. Lagian belum hari H jadi pamali kalau euforia nya sekarang" ucapku sambil memberi alasan agar teman-teman tidak perlu memberikan ucapan selamat apapun. Ini gara-gara 3 orang sahabatnya yang mulutnya ember. Berita yang harusnya dirahasiakan jadi konsumsi publik

Setelah pengumuman tunangan yang mendadak, aku menjadi pusat perhatian di sekolah. Susan dan kelompoknya mulai menyebarkan rumor negatif tentang diriku dan Aldian, mencoba merusak kebahagiaan kami.

"Eh tau gak kalau Caren hamil anak Aldian"

"Caren sama Aldian kena grebek tuh makanya disuruh tunangan"

"Eh si Caren gak nyangka ya kalau sering di ninu ninu sama Aldian"

Entah ada berapa ratus fitnahan yang muncul disekolah. Bahkan beberapa surat kaleng masuk ke ruang kepala sekolah. Tapi karena kepala sekolah SMA PANCA BHAKTI adalah Pak Gemala adik sepupu dari Tante Alya mamanya Aldian, maka beliau sudah mengetahui rencana pertunangan keduanya. Aldian ingin pacaran dengan halal dan memang ingin menikah muda. Jadi bukan karena hamil duluan atau kena grebek. "Pak Gemala maaf apa saya boleh menanyakan perihal surat kaleng yang kita terima beberapa hari lalu. Terkait masalah Aldian dan Caren mantan Ketos SMA PANCA BHAKTI" ujar Ibu Lidya salah satu guru BK disekolah tersebut. "Ya ada apa Bu ? Kalau masalah itu saya sudah tau dan saya sudah konfirmasi kepada kedua keluarga masing-masing pihak. Bahwa mereka memang akan bertunangan sesuai kesepakatan keluarga dan bukan karena hamil duluan seperti yang tertera di surat tersebut. "Oh baik pak Gemala, karena saya tau sekali bahwa kedua anak tersebut adalah anak yang berprestasi dan tidak pernah sekalipun berbuat onar" ucap Bu Lidya kembali. Lagian kan tidak ada aturan yang melarang siswa bertunangan di sekolah kita ?" kembali pak Gemala menyatakan argumen nya dengan santai. "Iya benar memang tidak ada pak" jawab Ibu Lidya.

Memang tidak ada larangan resmi bagi siswa SMA untuk menikah, namun beberapa sekolah mungkin memiliki aturan internal untuk mencegahnya demi kelancaran pendidikan. Untuk di SMA PANCA BHAKTI tidak mengatur mengenai larangan bertunangan ataupun menikah. Namun menurut hukum, pernikahan di bawah usia 21 tahun memerlukan izin orang tua.

Sementara itu, Shella, Alma, dan Dio berusaha melindungi ku dari serangan verbal dan membantu mempersiapkan acara tunangan. Mulai dari memilih kebaya yang akan di pakai, MUA hingga dekorasi. Sedangkan untuk catering sudah di handle oleh Tante Ella dan Bunda. Sedangkan untuk tempat akhirnya diputuskan dirumah Tante Ella saja agar tidak kerepotan untuk bolak balik dari rumah ayah ke rumah Tante Ella.

Setelah bel sekolah berbunyi, mereka segera menuju kantin untuk makan siang seperti biasa. Tapi baru saja mereka masuk ke area kantin sekolah, Susan cs kembali berkoar-koar disebuah meja sambil menyindir bahwa ada mantan Ketos hamil duluan. Dan tentu saja hal itu membuat wajah ku merah padam. Dengan santai aku berjalan beriringan dengan Dio kearah gerombolan Susan yang sedang asyik bergosip sambil memegang semangkuk soto ayam. Dengan sengaja Dio menyenggol tangan ku, dan dengan sengaja aku menumpahkan kuah soto yang masih panas itu persis di atas rambut Susan. Tentu saja mengenai wajahnya yang penuh dempulan. "Ups ... sorry gak sengaja Susan. Maaf ya bedak kamu jadi luntur" ujar ku sambil mengusapkan tissue di wajah Susah yang terkena kuah tadi. "Akh sialan Caren ... Kamu sengaja ya siram aku pakai kuah soto" teriak Susan yang penuh dramatis di kantin. Apalagi dia lihat warna tissue yang diusap oleh Caren sudah menghapus semua dempulan yang ada di wajahnya. "Eh maaf loh Susan ... Aku beneran gak sengaja karena tadi kesenggol Dio. Karena Dio lari ke toilet katanya dia kebelet BAB" ujar ku menahan rasa geli melihat separuh kulit wajah yang dipenuhi dempul terhapus oleh tissue yang aku usapkan tadi.

Saat Susan akan membalas apa yang kulakukan padanya, Aldian tiba-tiba berada disebelah ku dan berkata kepada Susan. "Susan ... Aku rasa Caren memang gak sengaja menumpahkan kuah sotonya tadi. Tapi kalaupun sengaja, aku rasa gak sebanding dengan fitnahan yang kamu lakukan sama Caren. Kalau kamu gak terima, gak apa-apa laporkan aja Caren dengan pihak sekolah atau pihak kepolisian sekarang. Dan aku juga akan kirim bukti bahwa kamu kemaren gak sakit selama 2 hari, tapi kamu check in di sebuah hotel di kawasan Bogor. Dan aku punya bukti berupa foto-foto candid kamu di hotel itu dengan siapa dan ada juga bukti transfer pembayaran yang masuk rekening mu" ujar Aldian dengan suara lirih agar tidak terdengar siswa-siswi lainnya. Sambil memelukku dari samping "Ayo sayang ... kita makan mie ayam aja. Kasian soto kamu udah tumpah" ujar Aldian sambil menarik tanganku untuk kembali ke meja pojok.

***