NovelToon NovelToon
Menikahi Bos Mantanku

Menikahi Bos Mantanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Me Akikaze

"Apakah kamu sudah menikah?" tanya Wira, teman satu kantor Binar. Seketika pertanyaan itu membuatnya terdiam beberapa saat. Di sana ada suaminya, Tama. Tama hanya terdiam sambil menikmati minumannya.

"Suamiku sudah meninggal," jawab Binar dengan santainya. Seketika Tama menatap lurus ke arah Binar. Tidak menyangka jika wanita itu akan mengatakan hal demikian, tapi tidak ada protes darinya. Dia tetap tenang meskipun dinyatakan meninggal oleh Binar, yang masih berstatus istrinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Akikaze, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pernikahan

Undangan sudah disebar, ada wajah-wajah bahagia akhirnya bisa melihat Tama akan menikah. Dan yang tidak mereka duga, laki-laki itu akan menikah dengan salah satu kolega dari perusahaan ini. Helena Rajasa. Siapa yang menyangka? karena hubungan mereka sama sekali tidak terendus oleh siapapun.

"Keren banget si tiba-tiba menikah sama bu Helena, bahkan kita tidak tahu kalau mereka ada hubungan, iya nggak pak Wir?" Alina begitu bahagia melihat temannya akhirnya akan melepas masa lajangnya. Wira nampak terkesima juga saat melihat undangan didominasi warna biru navy itu.

"Kasih tahu tipsnya dong Tam, kok bisa kamu naklukin bu Helena yang cantik itu, bahkan bos kita kalah" bisiknya lalu tertawa. Tama hanya melihat kelakuan teman-temannya itu.

Ini adalah perdebatan antara dia dan Helena beberapa waktu yang lalu, jika Tama hanya menginginkan pernikahan yang sederhana saja tanpa banyak undangan. Tapi berbeda dengan Helena, dia merasa kedudukannya bukan sebagai orang biasa, banyak rekan dan juga kolega yang harus tahu dan diundang di pernikahannya. Maka dia tetap kekeh mengadakan pesta besar.

"Aku tidak mau mereka tidak mengetahui pernikahan kita, aku tidak tahu dituduh tiba-tiba melahirkan tanpa suami." pendiriannya tetap sama. "Jika kamu memang sampai detik ini tidak berani memberi tahu keberadaanku ke Ibu kamu, tidak apa-apa mas, Kita menikah tanpa Ibu," ujarnya memutuskan. Dan Aksa memilih opsi ini, dia masih terlalu menjadi pengecut untuk menyampaikan masalah ini ke Ibunya.

Ya, undangan disebar tanpa membubuhkan nama kedua orang tuanya, dan orang tuanya yakni tinggal Ibunya pun tidak akan hadir dalam acara ini karena tidak diberi tahu.

***

Undangan pernikahan Tama dan Helena baru sampai di tangan Aksa hari ini, di mana pernikahan Tama akan digelar. Karena perjalanan bisnisnya beberapa hari ini.

"Hari ini?" tanya Aksa pada Putra.

"Iya pak, sekalian ini undangan untuk mbak Binar. Putra memegang sebuah undangan lagi.

Aksa terdiam sambil mengingat jadwalnya hari ini.

"Sudah saya cek tadi di mbak Binar, tidak ada jadwal malam ini Pak,"

"Oh baik, soalnya saya juga merasa tidak enak jika tidak datang ke undangan Pak Tama," Aksa merasa lega.

"Baik pak, akan saya sampaikan undangan mbak Binar,"

Putra keluar dari ruangan Aksa, melangkah ke ruangan Binar yang tak jauh dari ruangan Aksa. Nampak wanita itu tengah menatap layar komputer di depannya.

"Pak Putra," sapa binar saat menyadari Putra mendekati mejanya. Putra tersenyum.

"Pesta malam ini," Putra mengangkat undangan dengan tangan kanannya.

"Pak Putra mau menikah?" Binar nampak senang dengan undangan yang dilihatnya sebelum dia membacanya.

"Bukan...masih lama saya. Ini dari pak Tama,"

Mendengar nama itu disebut, waktu seakan berhenti sejenak, jantungnya berdegub lebih kencang, Binar harus bisa menguasai dirinya. Jangan sampai terlihat tidak baik-baik saja di hadapan Putra.

Binar membaca nama yang tertera, Tama dan Helena tertulis di sana. Perlahan tangan Binar memegang undangan tersebut dan membukanya setelah Putra berlalu meninggalkannya. Baru dua bulan perpisahannya dengan Tama, kini laki-laki mantan suaminya itu sudah akan menikah lagi. Dan benar saja wanita itu.

Binar memandang undangan itu dengan mata nanar, bukan masalah perasaannya, dia sudah menepiskan rasa cinta yang sudah dia kubur dalam-dalam dari hatinya. Hanya saja tidak seharusnya dia mengetahui ini.

"Apa kamu akan datang nanti?" tanya sebuah suara membuyarkan lamunan Binar, Binar menoleh ke arah sumber suara. Aksa sudah berada tepat di depan mejanya.

"Oh Pak," mata itu lagi, Aksa melihat mata sendu itu lagi. Mata yang kelihatan baru saja selesai menangis. "Oh iya Pak, saya akan datang," ucapan itu yang keluar dari mulutnya, padahal sejak pertama menerima undangan itu, dia sudah menimbang-nimbang, mungkin saja dia tidak akan datang, kenapa kalimat itu yang meluncur.

"Apa kamu akan datang dengan suami kamu?" tanya Aksa tenang. Dia sudah menerima bagaimana keadaan Binar. Pertanyaan itu semakin membuatnya ingin berteriak sebenarnya. Binar menggeleng.

"Kalau mau, kita berangkat bersama, maksudku ada Putra juga," sambungnya.

"B-baik Pak," tangan Binar berkeringat, jantungnya kembali tak karuan.

"Ok," Aksa segera berlalu meninggalkan Binar. Mereka pulang ke rumah masing-masing setelah semua pekerjaan hari ini usai. Hampir semua orang kantor akan bersiap datang ke pernikahan Aksa dan Helena malam ini.

Perdebatan bantinnya belum usai, jika dia tiba-tiba tidak datang dia akan terlihat kalah di mata Tama dan juga Helena. Binar memantapkan diri untuk datang ke pernikahan mantan suaminya itu. Binar membuka lemari baju, melihat beberapa gaun koleksinya.

Binar berdiri lama di depan lemari bajunya, mencoba menenangkan diri sambil menetapkan pilihan gaun yang tergantung rapi. Dia memilih gaun warna satin berwarna keemas an, sederhana, elegan dan nyaman. Tidak mencolok, tidak pula terlalu using. Tepat seperti yang dia butuhkan malam ini.

Setelah bersiap denngan make up dan gaunnya sudah melekat di badannya, Binar bergegas keluar dari rumahnya. Kebetulan Putra sudah mengirmkan pesan dia sudah berada di depan. Di luar, langit sore bergeser menuju malam. Lampu-lampu kota mulai menyala, menciptakan pantulan samar.

Mobil hitam yang biasanya dikendarai oleh Aksa sudah menunggu di depan, Binar merasa tak enak hati harus bersama dengan pembesar Perusahaan tempat dia bekerja.

“Maaf sudah membuat anda menunggu,”

“Tidak apa mbak,” sahut Putra. Sementara Aksa tengah menatap layar ponselnya, membuag rasa kagumnya saat melihat Binar keluar dari rumahnya. Wanita itu kembali mengusiknya. Namun tetap menunjukkan wajah datarnya. Tidak ada tatapan berlebihan atau komentar yang tidak perlu. Begitu pintu tertutup, dia hanya mengangguk singkat menyadari kehadiran Binar.

“Kita langsung berangkat?” tanya Aksa pada Putra, bukan pada Binar.

“Siap Pak,”

Mobil melaju dengan stabil. Suasanya di dalamya hening tetapi tidak cangguhng, seperti ada sekat ruang yang harus dijaga. Aksa menahan perasaannya dan menetralisirnya, Binar menenangkan dirinya agar dia baik-baik menghadapi malam ini. Meskipun detak jantungnya sedang tidak baik-baik saja, bahkan sebelum berangkat. Dia harus minum obat agar dirinya lebih tenang.

Mobil perlahan memasuki area hotel mewah. Lampu-lampu dekor bernuansa biru navy memenhubi pintu masuk. Tamu berdatangan mengenakan busana formal.

Putra turun terlebih dahulu, membuka pintu untu Aksa. Sementara Binar membukanya sendiri dan turun perlahan. Degup jantungnya semakin tidak beraturan, tapi dia masih bisa menguasai dirinya, beberapa kali dia mengirup udara dan menghembuskan perlahan.

“Kita masuk bersama,” ujar Aksa singkat. “Agar tidak terpisah”

Kalimat yang sederhana dan masuk akal. Binar mengangguk. Dan langkah mereka pun menuju pintu masuk, di mana pesta pernikahan mantan suami Binar akan digelar.

1
Sunaryati
Maka sekali lagi nasehat emak cari kehidupan pribadi Binar, Nak Aksa. Tak sulit bagimu mengetahui riwayat pribadi karyawan kamu. Cintamu tidak salah Binar, telah bebas, dia telah dicerai suaminya. Balaskan sakit hati Binar dengan menghancurkan usaha Helena dan pecat Tama, mantan suaminya, miskinkan keduanya🙏🙏
neur
kereeen
Sunaryati
Selidiki Pak Aksa siapa suami Binar, setelah tahu pecat saja, kan istrinya juga menyarankan untuk keluar dari perusahaan anda
Sunaryati
Kau sekarang karirmu bagus Tama tapi ingat karma
Sunaryati
Tabiatmu buruk suka mengkonsumsi minuman soda dan beralkohol, hatimu busuk begitupun dengan Tama, fix anak yang ditunggu cacat atau keguguran dan rahim diangkat. Sedangkan Binar makin bersinar
Sunaryati
Calon mantan mertuamu nanti akan malu sendiri oiya perusahaan Helena sudah bermasalah kan? Mungkin sebentar lagi kolaps
Sunaryati
Semoga setelah lepas dari Tsma kamu menemukan kebahagiaan kamu, Binar. Dan Tama Tama hidup dalam penyesalan, kemiskinan, dan kehampaan, itu harapan emak Thoor. Pengkhianat jangan dilindungi 💪💪🙏🙏
Sunaryati
Semoga berjalan lancar dan sukses Bos Aksa dengan pendamping sekretaris handal
Sunaryati
Semoga anak Helena cacat karena selalu mengkonsumsi minuman beralkohol
Sunaryati
Semangat semoga kamu semakin sukses dan dikelilingi banyak orang yang menyayangimu, Binar
Sunaryati
Segera layangkan gugatan cerai jika perlu laporkan dengan bukti, tentang perzinahan
Sunaryati
Benar kamu harus cepat- cepat pergi. toh Tama juga berpikiran untuk melepasmu dan Helena menginginkan Tama. Tapi kemungkinan Tama lusa berselingkuh lagi, kamu yang diperjuangkan 5 tahun saja diselingkuhin apalagi Helena hanya sebentar, apalagi jika Helena tak punya kuasa lagi
Sunaryati
Syukurin kamu suami tamak, pokoknya kamu dan Helena harus dapat karma yang pedih. Kamu wanita tersakiti yang tangguh emak suka. Jika dia manusia itu sudah dapat karma emak beri 5 ⭐
Sunaryati
Beri karma pada Helena dan Tama Thoor, buat bangkrut dan Tama dipecat
Sunaryati
Oh kirain lihat Tama dan selingkuhannya, ternyata Bosnya yang mabuk
Sunaryati
Kamu seharusnya instropeksi diri Tama, atau kamu terlanjur nyaman dengan perselingkuhan kamu
Sunaryati
Langsung ketahuan kan Tama, sebentar lagi hancur hidupmu dan tamat karirmu dan selingkuhan kamu seharusnya direkam Binar, jadi jika Tama mengelak ada bukti.
Sunaryati
maksudnya Binar
Sunaryati
Wah Binatang jadi sekretaris Pak Aksa, semoga tempat kerja suaminya dan bisa membongkar perselingkuhan mereka.
Sunaryati
Nah benarkan ada bau perselingkuhan?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!