NovelToon NovelToon
Aku Bukan Pengangguran

Aku Bukan Pengangguran

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Penyesalan Suami
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Wahyuni Soehardi

Wati seorang istri yang diperlakukan seperti babu dirumah mertuanya hanya karena dia miskin dan tidak bekerja.

Gaji suaminya semua dipegang mertuanya dan untuk uang jajannya Wati hanya diberi uang 200ribu saja oleh mertuanya.

Diam-diam Wati menulis novel di beberapa platform dan dia hanya menyimpan gajinya untuk dirinya sendiri.

Saat melahirkan tiba kandungan Wati bermasalah sehingga harus melahirkan secara Caesar. ibu mertua Wati marah besar karena anaknya harus berhutang sama sini untuk melunasi biaya operasi Caesar nya.

Suaminya tidak menjemputnya dari rumah sakit. saat Wati tiba dirumah mertuanya dia malah diusir dan suaminya hanya terdiam melihat istrinya pergi dengan membawa bayinya.

Bagaimana nasib Wati dan bayinya? Akankah mereka terlantar dijalanan ataukah ada seseorang yang menolong mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahyuni Soehardi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 16

Tono meminta istrinya untuk menjadi asisten nya di kantor saat dia dilantik menjadi direktur utama di perusahaan papanya almarhum. Pamannya yang selama ini memegang perusahaannya akan tetap bekerja tapi hanya membantu saja. Dan akan mempersiapkan dirinya untuk pensiun.

“Ton aku kan biasa bekerja di butik, pekerjaan ku mendesain dan membuat pakaian.” Kata Fitri.

Hanya untuk sementara saja sayang. Supaya kau nanti tidak canggung saat harus mendampingiku sebagai istri direktur. Asistenku tetap mbak Lanawati kau hanya belajar sedikit-sedikit yang penting kau punya pengetahuan contohnya saat kita dinner hari ini. Kau bingung bagaimana makan steak kau tidak pede berada ditempat mewah. Nah kau harus mulai terbiasa dengan hal-hal seperti itu. Dan seorang direktur sudah saatnya menempati rumah yang seharusnya bukan ikut mertua. Jangan kuatir jatah ibu tidak akan berkurang.” Jawab Tono.

“Baiklah aku akan mencoba nya.” Jawab Fitri.

Malam kian larut tapi Tono tidak juga mengajaknya pulang, dia mengajak Fitri berkeliling. Saat di dapur dia menunjukkan kulkas dan isinya. Semua sudah lengkap.

Tono tahu Fitri tidak terbiasa didapur untuk itu dia menyediakan ART yang bertugas memasak didapur.

Tono lalu mengajak Fitri ke kamar utama mereka. Tampak semua sudah dipersiapkan. Kasur dengan sprei putih dan dua buket mawar merah di kedua sudut meja disamping tempat tidur ukuran king size itu.

Tono mematikan lampu dan berganti dengan lampu temaram kamar itu.

Dengan sekali angkat istrinya sudah berada didalam gendongannya.

“Inilah impianku sejak lama Fit. Malam pertama dirumah milikku sendiri. Selama ini kita selalu bercinta di bilik sempit tidak leluasa bersuara, takut suara desahan terdengar dari luar. Sekarang kita bebas hanya ada kita berdua di rumah ini.”

Dipagutnya bibir istrinya yang kemudian membalas ciumannya. Semua seolah mimpi di otak Fitri begitu mendadak kejutan dari suaminya bertubi-tubi datang dalam waktu sehari. Langkah kaki suaminya terhenti dan dia sudah berada di pangkuan suaminya yang tidak melepaskan ciumannya. Pelan-pelan ciumannya turun. Tono meninggalkan banyak bekas kepemilikannya dileher Fitri.

Tono membuka resleting belakang gaun Fitri dan menyerang dua gundukan kembar yang menjadi candunya. Dengan satu tangan terlepaslah bra warna hitam yang menutupi dada Fitri. Tono dengan buas menyerangnya dengan remasan dan hisapan. Fitri mendesis sesekali mendesah.

“Mendesahlah dengan bebas Fit. Teriak lah kalau perlu kita bebas disini. Bisik Tono dan kembali menyerang.

“Ton jangan mulai gila pelan-pelan sakit ah .. kau apakan saja tubuhku ini…?” Keluh Fitri yang hapal kelakuan suaminya saat mencumbunya dengan bebas saat tidak ada orang dirumah.

“Aku ingin menghajarmu beronde-ronde” sambil berdiri dan membuka baju Fitri. Kini Fitri hanya memakai dalaman. Tono membuka pakaiannya hingga tidak tersisa sehelai benang pun dan Fitri dibuatnya polos tanpa apa-apa. Didorongnya Fitri hingga menukik dan diserangnya istrinya dari belakang. Fitri hanya meringis tapi dia tetap berusaha melayani suaminya dengan baik. Di Akhir permainan Fitri menjepitnya kuat-kuat sampai Tono lemas dan terkulai di lantai.

Malam itu Tono betul-betul memanfaatkan momen dengan istrinya sampai pagi.

Mereka bangun hampir tengah hari. Fitri merasa perutnya keroncongan. Dia bangun dan membersihkan dirinya. Dia memakai handuk kimono yang ada di toilet kamarnya. Lalu keluar hendak membuat kopi. Tiba-tiba ada suara yang menyapanya.

“Selamat pagi nyonya, apa nyonya mau saya buatkan minuman? Sarapan sudah siap dari tadi.” Kata seorang wanita berusia 40 tahunan.

“Tolong buatkan aku kopi hitam dengan sedikit gula.” Pintanya.

“Baik nyonya. Silahkan kalau nyonya mau sarapan.” Jawabnya

Fitri berjalan menuju meja makan dan menyendok nasi goreng, telur mata sapi dan sesendok acar mentimun. Dalam sekejap makanan yang ada dipiringnya licin tandas. Dia meneguk air yang disediakan ART nya dan kembali ke kamar sambil membawa secangkir kopi yang tadi dipesannya.

Suaminya masih terlelap. Fitri menikmati kopinya sambil memeriksa pesan masuk di handphonenya.

Seperti biasa kicauan ibunya yang khas menanyakan kluyuran kemana saja sampai tidak pulang. Ah ibunya ini aneh tampaknya lupa kalau Fitri sudah menikah dan halal bepergian dengan suaminya sampai menginap. Fitri tidak membalas pesan ibunya. Dia melihat story adiknya yang berada di pesawat dengan anak istrinya.

Dia mengirim pesan ke adiknya dan dibalas kalau mereka sedang liburan di kampung halaman Wati.

Fitri melihat kehidupan adik laki-lakinya lebih bahagia saat berumah tangga secara mandiri dan memisahkan diri dari ibu mereka yang toxic. Akankah dia juga akan memisahkan diri dari ibunya seperti adiknya?

Rumah ini sepertinya bukan rumah baru Fitri baru pertamakali melihatnya. Justru di masa lalu Fitri sering ke rumah orang tua Tono yang bagaikan istana. Orang tua nya yang terlalu sibuk membuat kedua sejoli itu seperti tuan dan nyonya di rumah besar itu. Dan percintaan mereka sudah dimulai saat mereka masih bocil. Dari waktu ke waktu cinta Tono padanya tidak berubah tetap romantis dan membara diranjang. Dulu mereka sering bermain sandiwara percintaan di kamar mewah milik orang tua Tono yang bergaya klasik. Mereka berperan sebagai raja dan ratu di sebuah negeri. Percintaan nan romantis dan permainan ranjang ala-ala imajinasi mereka menjadi aktivitas sehari-hari sepulang sekolah. Fitri tersenyum mengenang masa-masa itu. Dia menatap suaminya dan sesekali menghirup kopinya.

Tono menggeliat dia meraba kasur disampingnya dan tidak mendapatkan istrinya disisinya. Dia menoleh ke arah sofa dimana istrinya duduk sambil menikmati secangkir kopi.

Dia bangkit menghampiri istrinya yang langsung menegurnya, “bersih-bersih dulu Ton awas berani menciumku kalau belum mandi.” Ketus nya.

Tono cuma nyengir dan melangkahkan kakinya menuju toilet yang ada di kamar itu.

Tono keluar dari toilet dengan hanya dililit handuk di pinggangnya. Lalu membuka lemari besar dikamar itu.

Dia membuka lemari dan mengenakan baju yang rapi. Lalu membuka pintu lemari yang lain dan berkata, “ini semua baju-baju mu Fit aku sudah menyiapkan semuanya.” Kata Tono sambil menunjukkan baju-baju yang tergantung rapi di dalam almari besar itu, dibawahnya ada berjejer sepatu dan sandal wanita di pintu lemari yang lain ada beberapa tas wanita.

Fitri maju mendekati lemari besar itu dan meraba salah satunya. Tono mengambilnya dan memberikannya kepada istrinya.

“Pakailah sepertinya ini cocok untukmu kita akan keluar setelah sarapan. Kau sudah sarapan?” Tanya nya.

“Sudah habis nunggu kamu bangun kelamaan. Perutku lapar,” jawab Fitri.

“Aku akan sarapan berdandanlah lalu kita berangkat.” Perintah suaminya.

“Kita mau kemana?” Tanya Fitri.

“Nanti kau akan tahu. Bersiaplah aku sarapan dulu.” jawabnya sambil keluar dari kamar itu.

Fitri melihat di meja rias itu peralatan make up juga lengkap. Dia mulai berdandan tipis-tipis lalu memakai baju yang tadi dipilihkan Tono.

Dia lalu membungkuk untuk memilih sepatu yang cocok dengan bajunya dan tas yang senada. Dia memindahkan barang-barang yang tersimpan di tas lamanya ke dalam tasnya yang baru.

Fitri merasa dirinya menjadi orang kaya raya dia memutar-mutar tubuhnya didepan cermin lalu mencubit lengannya semua serasa seperti mimpi tapi ini nyata.

Dia keluar untuk menemui suaminya.

Tono menatapnya dengan pandangan kagum. Dia sudah selesai makan, lalu menghabiskan minumannya dan bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri istrinya.

“Kau cantik sekali Fit. Ini baru istri Direktur.” Pujinya sambil mencolek dagu Fitri.

1
Wanita Aries
Fitri hati” jgn trllu prcaya tmn baru.
Akhirnya bisa damai
Nuri_cha: Halo sahabat pembaca,

Aku baru saja menulis novel terbaru. SIAPA AKU DI SISIMU

Bercerita tentang seorang wanita yang baru terbangun dari koma, dan tiba-tiba sudah memiliki suami.

Mampir yuk, semoga sesuai dengan genre kamu.

Terima kasih 🙏🏻
total 1 replies
Wanita Aries
Lanjut thor
Wanita Aries
Syukurlah fitri gak hilang ingatan
Wanita Aries
Suka ceritanya thor
Wanita Aries
Rasakan noh di tinggal ank”nya
Wanita Aries
Nah gtu dong dony harus tegas
Wanita Aries
Parahnyaa ehh pny mertua edan bgtu
Wanita Aries
Mantap wati
Fitriah Fitri
ku bingung deh ... bukan menantu biasa sm aku bukan pengangguran ceritanya sama ya fitri2 juga
Sri Wahyuni: maaf kak terjadi kesalahan up load
total 1 replies
Wanita Aries
Mampir thor
Fitriah Fitri
semoga fitri cepet pulih dan bs kembali lg bersama keluarganya di kota
Fitriah Fitri
alhamdulillah... ibunya sudah sadar akan kesalahannya
Ma Em
Semoga Wati dan Dony bahagia setelah berpisah dari mertua toxic nya .
Uswatun Hasanah
Kak author kok belum up lagi sih ... 🙏🙏🙏
Sri Wahyuni: sudah kak. maaf ya telat
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!