Anak Yang Sengaja Di Tukar

Sofia kembali ke mobil dimana bastian telah menunggunya sedari tadi

" Kamu sudah selesai sayang?" Tanyanya

" Iya, maaf karena membuatmu menunggu lama " jawabnya tersenyum begitu Bastian membuka pintu mobil untuknya

" Tidak apa apa, lagian itu juga gak terlalu lama kok " ucapnya kemudian melajukan mobilnya kembali ke apartemen

" Oiya, gimana pembicaraan kalian? Pasti mereka sangat bahagia bertemu denganmu kan?" Tanya bastian begitu mereka sampai di apartemen

Sofia mengeluarkan airmatanya dan mulai terisak

" Kamu kenapa sayang? Ada apa?" Tanya bastian

" Mereka jahat banget bas, mereka tidak senang dengan kehadiranku, bahkan mereka mengatakan bahwa mereka sama sekali tak merasa sedih dan berharap aku sudah mati " jawabnya

" Apa? Mereka mengatakan itu?"

" Iya, bahkan mereka memintaku untuk melepaskanmu karena kamu adalah tunangan amora"

" Sofia dengarkan aku, aku akan meminta papaku untuk membatalkan pertunangan itu, dan aku akan segera menikahimu "

" Benarkah?"

" Iya aku janji sofia, jadi tak usah pedulikan perkataan mereka, aku mencintaimu dan akan ku buktikan ucapanku " jawabnya

" Baiklah aku percaya padamu "

" Terimakasih sofia " ucap Bastian memeluk sofia

******

Pov Bastian

Bastian Dirgantara, itu lah namaku, Siapa yang tak mengenalku, anak tunggal dari seorang pengusaha di bidang kesehatan bahkan aku adalah pewaris beberapa rumah sakit besar di kota ku

Di sekolah, aku adalah cowok yang bisa di bilang jadi rebutan cewek cewek di sekolah, tak terkecuali gadis cantik seorang anak pengusaha terkenal dari keluarga mintura, yaitu Amora

Ya, Amora Salsabillah. gadis cantik yang sedikit arogan dan angkuh, Dia selalu berusaha mendekatiku, bahkan beberapa kali mengungkap perasaannya padaku. namun, jujur saja aku tak punya perasaan apapun padanya, tak menarik saja bagiku

-------

Cantik.!!!

Kata itu lah yang tanpa sadar keluar dari bibirku ketika bertemu sofia untuk pertama kali, sofia yang baru saja di perkenalkan oleh kepala sekolah di depan semua murid sebagai murid pindahan berprestasi yang akan mengikuti lomba mewakili sekolah kami

Pertama kali aku melihat senyumnya seketika aku jatuh cinta padanya, Senyum yang begitu manis, lesung pipi, gigi kelinci dan otak cemerlang semua ada pada sofia

Aku diam diam selalu mencari tahu tentang Sofia, hingga suatu hari aku mendapati sofia sedang terburu buru masuk ke ruang guru, dengan membawa banyak buku, terbesitlah rencana agar aku bisa menggunakan kesempatan itu untuk berkenalan dengan nya

"Maaf, aku gak sengaja" Kata itu keluar dari mulut sofia, padahal tanpa dia tau aku yang sengaja menabrak nya. Buku yang di bawa oleh sofia pun berhamburan, aku segera membantu mengumpulkan buku buku itu..

" Makasih ya"

" Bastian" aku langsung memotong ucapan nya dan mengenalkan diriku, jujur saat itu jantungku seperti mau copot saking kencangnya berdetak berada di dekat sofia

Suatu hari sekolah kami mencari kandidat untuk wajah putri sekolah kami, aku mengusulkan sofia adalah siswi yang cocok untuk menjadi putri sekolah kami, mereka pun setuju dan memilih Sofia untuk menjadi wajah sekolah kami

Saat itu lah aku mendekatkan diri padanya, bahkan aku pernah mengatakan jika aku menyukainya. namun, dia hanya tersenyum dan tak mengatakan apa pun padaku

Waktu pun berjalan, teman teman memintaku untuk menjadi putra sekolah kami dan berdampingan dengan sofia, jelas saja aku mau dan memang aku sangat ingin itu terjadi, hingga kami pun membuat janji untuk mengadakan foto berdua sebagai putra putri sekolah

Namun sayang, sejak hari itu sofia tak pernah hadir di sekolah dan tak pernah ada kabar setelah sepeninggalan ayahnya. bahkan sahabatnya pun tak tau keberadaan sofia, aku sangat khawatir dan sedikit kesal apalagi mengetahui bahwa amora yang akan menggantikan posisi sofia

Beberapa tahun pun berlalu, aku belum juga mendengar kabar tentang sofia. namun perasaanku padanya entah mengapa tak bisa hilang, aku masih mencintainya dan masih mengharapkannya

Lain halnya dengan amora, meskipun dia tumbuh menjadi wanita yang cantik. namun tetap saja dia masih tak menarik bagiku, bahkan aku tak rela dan tak ikhlas menjalankan pertunangan dengannya

Entah mungkin ini takdir tuhan yang membawaku ke kota kecil sehingga aku bisa bertemu kembali dengan gadis pujaanku sofia. dan kami akhirnya menjalin hubungan meskipun sofia tau jika aku telah bertunangan dengan amora

Namun aku sedikit terkejut begitu mengetahui bahwa dia dan amora ada hubungan kekeluargaan lantaran ibunya telah menikah dengan pak erik papa Amora