Hidupnya tak mudah, bahagia seperti enggan menghampirinya. Sejak kecil hidup dalam kemiskinan dan keluarga yang hancur berantakan.
Ayahnya seorang pemabuk berat dan penjudi.
Ibunya berselingkuh dan wanita simpanan seorang pengusaha. Bahkan kakaknya pun kurang lebih sama seperti orang tuanya.
Gita tetap bertahan dalam keluarga itu demi dua adiknya yang masih kecil.
Hingga malam itu menghancurkan semuanya. Keluarganya tercerai berai, Gita terpaksa berpisah dengan dua adik kesayangannya.
Usianya baru lima belas tahun, tapi harus menanggung akibat dari kesalahan yang tak dilakukannya.
Gita diusir dari kota itu dengan cacian dan hinaan dari warga. Arga, putra selingkuhan ibunya bahkan membakar rumah gubuknya.
Hingga dua belas tahun kemudian dia kembali dengan tujuan mencari kebenaran tentang kematian ibu dan selingkuhannya.
Apa benar ayahnya itu benar seorang pembunuh ataukah dia difitnah oleh seseorang yang berkuasa?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naira_W, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alasan Sebenarnya
POV ANDIKA
Andika menggeser tubuhnya menggunakan pinggulnya. Lelaki itu mendekati meja tempatnya menyimpan peralatan.
Dengan susah payah akhirnya dia bisa mengambil dua kruk yang dia sembunyikan di balik meja itu.
Andika menumpukan tubuhnya pada tangan sebelum memposisikan kruk itu di bawah ketiaknya.
Bertepatan itu, pintu ruangannya terbuka. Andika menoleh dan menatap tajam ke arah lelaki yang mask ke dalam ruangan.
Lelaki yang menjadi kepala lembaga permasyarakatan ini begitu menyebalkan walaupun sebenarnya sangat baik.
"Udah puas.. Saya udah melakukan perintah anda. Jadi sekarang kembalikan barang-barang saya." kata Andika kesal.
"Eits.. Masih ngambek. Jangan suka marah-marah pak, nanti cepat tua." ledek Yogi.
"Cih... Kalau menghadapi petugas seperti anda memang harus seperti ini. Pak Yogi sudah menyalahi aturan dan wewenang. Mana bisa orang luar sembarang masuk ke tempat ini."
"Siapa bilang dia orang luar?" Yogi tersenyum mengejek Andika.
"Gita itu tamu khusus, sengaja saya undang untuk mengobati penyakit seorang tahanan paling tua di tempat ini." sambungnya lagi.
"Dasar kepala lapas gila." gerutu Andika.
Lelaki itu memilih pergi meninggalkan Yogi. Dengan bantuan dua kruk nya dia berjalan ke arah pintu.
"Kasian sekali nasib wanita cantik itu. Dia jauh-jauh berharap bertemu denganmu tapi malah dibuat nangis. Seharusnya pak Andika jujur dengan keadaan bapak."
"Cerewet... Jangan pernah lagi mengijinkan dia datang ke tempat ini. Dia tak pantas berada di tempat ini bahkan itu hanya menginjakkan kakinya di gerbang masuk gedung."
Andika pun keluar dari ruangan itu dengan tertatih-tatih. Sudah dua belas tahun dia harus mengandalkan dua benda di kanan kirinya ini untuk berjalan.
Inilah alasannya mengapa dia tidak mau bertemu dengan Gita atau siapapun yang mengenal putrinya. Andika tak mau dikasihani dan membebani mereka.
Keterbatasan fisiknya membuat dia tak lagi bisa berjalan normal. Dua kakinya sudah diamputasi akibat kecelakaan. Dan itu juga karena kebodohannya.
Malam itu, dia mendengar dari para anggota polisi yang berjaga di sel tahanan jika rumah yang selama ini dia tinggali terbakar.
Lebih tepatnya dibakar oleh putra dari tuan Rizal. Seketika saja Andika menjadi panik, dia khawatir pada dua anaknya yang masih kecil.
Gita dan Gilang
Bagaimana nasib dua anaknya. Mereka tak memiliki kerabat ataupun siapa-siapa yang bisa melindungi mereka.
Di malam dini hari, Andika mengelabui para polisi yang berjaga. Andika melukai dirinya dengan menggunakan ujung sendok yang dipatahkan.
Akhirnya dia dibawa ke rumah sakit. Di tengah perjalanan, dia mencoba kabur dan berhasil keluar dari mobil yang membawanya ke rumah sakit.
Tapi nasib baik tak berpihak padanya. Andika malah tertabrak mobil pengangkut sayuran yang akan menuju ke pasar induk.
Andika mengalami cedera serius. Kakinya terlindas dan akhirnya harus diamputasi.
Hukumannya pun semakin berat karena dianggap tidak kooperatif. Andika akhirnya pasrah menerima hukuman ini, setelah mendapatkan surat dari wanita bernama Lia karena Andika tak mau bertemu wanita itu.
Wanita itu mengabarkan jika Gita aman tapi tidak dengan Gilang. Putranya menghilang setelah tau keadaan kakaknya.
Andika merasa gagal. Gea entah seperti apa keadaannya, Gilang pun menghilang. Hanya Gita yang masih dia tau ketahui kabarnya.
Putri keduanya itu tumbuh sangat cantik... Ada sedikit rasa bangga saat melihatnya sukses dengan kaki sendiri.
Tapi hidup putrinya juga malang.. Gita menjadi janda di usia yang sangat muda. Andika tau putrinya menikah dengan seorang pembalap terkenal. Andika memberikan surat ijin yang dia titipkan kepada petugas lapas saat Lia mengirimkan undangan pernikahan putrinya.
Andika sadar diri, dia tak mau mempermalukan putrinya karena status narapidana yang melekat padanya.
Andika menghela nafas dengan kasar. Sebesar apa dosanya, hingga Tuhan menghukumnya seperti ini.
Jika bisa diputar kembali, dia akan memilih anak-anaknya daripada bertahan mencintai dan bertahan hidup bersama istrinya. Berharap jika istrinya akan sadar dan berubah.
Jika dulu dia menceraikan Diana mungkin anak-anaknya akan hidup bahagia.
Cinta... Sebodoh itukah dia karena begitu mencintai Diana. Ternyata sesuatu yang dipaksakan tak akan berakhir baik.
Andika berjalan melewati taman kecil yang dirawat oleh para napi. Mereka punya jadwal piket mengurus dan menyiram tanaman-tanaman tersebut.
Inilah satu-satunya keindahan yang bisa dinikmati oleh mereka, para pesakitan dan sampah masyarakat.
Dia dulu juga menyukai tanaman hias. Setiap bulan dia akan menyisihkan gajinya untuk membeli beberapa tanaman yang dia sukai.
Setiap sore atau hari libur dia akan mengurus tanaman-tanaman itu, dengan dua putrinya yang katanya ingin membantu tapi malah merecokinya.
Andika tersenyum kecut dan memandangi langit diatas mengingat moment manis itu sambil berdoa untuk anak-anaknya.
Andika begitu hanyut dalam pikirannya hingga tak menyadari jika ada tangan yang memeluknya dari belakang
"Ayaaah..."
Arga atau Bara?
😘😙😙❤❤❤
siapa sih yg bakar ibu gita sebenarnya..
😘😍😙😗❤❤❤
❤❤❤😍😍😙😙
bisakah Gita benaekan Gilang..
❤❤❤❤😍😙😙
bunuh Arga jga fosa besar...
❤❤❤😘😍😙😙
😀😀😀
❤❤❤❤❤
❤❤❤😍😙😙😙
❤❤❤😘😙😗
Arga penolongnyaaa...
❤❤❤❤😘😍😙
lanjuttt torrr, sehatt, semangatttt, suksessss🙏🙏💪💪💪💪💪👍👍😍😍
❤❤❤😍😙😙
gilang tetap hidup..
❤❤❤😍😙😙
masih hidup..
kok gak hubungi tante lia..
bikin kuatir aja.
❤❤❤❤
bapaknya garong tau aja kw amna Gita pergi..
😀😀😀❤❤😘😙😗
jga takut ancaman Arga ya nurut2 aja ..
❤❤❤😘😍😙
❤❤❤❤😍😙😗
❤❤❤😍😙😙
❤❤❤😘😍😙🤦♂️
❤❤❤😘😍😙😙