NovelToon NovelToon
Cinta Pada Pandangan Pertama

Cinta Pada Pandangan Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hani Syahada

Kalandra merupakan siswa pintar di sekolah dia selalu datang tepat waktu, Kalandra bertekad untuk selalu membahagiakan ibunya yang selama ini sendiri menghidupinya. Kalandara ingin memiliki istri yang sifatnya sama seperti ibunya dan setelah dia berkata seperti itu, ternyata semesta mendengar doanya Kalandra bertemu seorang gadis cantik ketika dia membaca buku di perpustakaan. Kalandra terpesona oleh gadis itu yang belakangan di ketahui bernama Aretha. Apakah Aretha juga punya perasaan yang sama seperti Yang Kalandra rasakan. Jangan lupa selalu tunggu cerita menarik dari Kalandra dan Aretha ya...!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani Syahada, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16 CPPP

Aku kemudian menggantung jaket ku di balik pintu kamar dan meletakkan helm di atas lemari, tetapi ketika aku meletakan helm di atas lemari tiba-tiba saja helmku menyentuh kain dan ketika aku mengambilnya ternyata itu sebuah sapu tangan yang di tengahnya ada bentuk hati, aku baru sadar kalau itu sapu tangan milik Retha yang kemarin tidak sengaja ke bawa di tasku.   

Aku sengaja untuk mengeluarkan sapu tangan itu dari dalam tas, karena aku berpikir kalau aku akan ketemu sama dia jadi lebih baik aku keluarkan dan ternyata aku malah lupa membawanya ke danau Bara-bara tadi. Sepertinya besok tidak hanya membawa bunga mawar, namun sapu tangannya juga karena aku tadi terlalu tegang saat ketemu Retha, sehingga aku melupakan sapu tangan itu, padahal dia sudah menelpon aku kemarin.

Aku merasa seperti orang tua saja, mudah lupa, padahal aku masih muda, apa mungkin karena aku banyak pikiran jadi cepat lupa tapi kalau mikirin Retha malah tidak lupa, sepertinya memang aku harus ke dokter, siapa tahu hatiku telah di curi makanya aku jadi tidak konsen begini, kenapa juga aku berpikir kayak begitu, aneh rasanya melihat diriku tiba-tiba jadi berpikir lebay begini.

Ketika aku berbicara sendiri di kamar, tanpa sadar ibuku mengintipnya di balik pintu karena tadi aku lupa menutup pintunya, ibuku hanya tertawa geli melihat tingkah anaknya yang lebay begitu, pakai bilang "hatinya telah di curi lagi dan harus di bawa ke dokter", kata-kata itu membuat badan ibuku tiba-tiba merinding karena biasanya, aku anak yang cuek tetapi setelah mengenal cinta anaknya hampir seperti orang gila dan karena sudah tidak tahan dengan omongan ku itu, ibuku pun mengetuk pintuku.

“Tokkk. Tokkk..

“Nak, istirahat sana, pasti kamu capek habis jalan jauh, makanya bicaranya lebay begitu! Pakek bilang hatiku telah di curi lagi! Memang siapa yang mau curi hatimu, kamu ngomong sama dia aja tidak berani!” sindir ibuku, sambil tertawa meledek saat melihatku.

Dan lagi-lagi aku kena semprot sama ibu, padahal tadi sudah tapi sekarang kena lagi. Lagian kenapa juga aku lupa menutup pintu kamar, kalau sudah kayak begini aku jadi malu sendiri, tidak tahu kenapa rasa malunya sampai ke ubun-ubun, ingin rasanya aku pakai helmku untuk mengurangi rasa malu ini, tapi ibu sudah di depan pintu sambil senyam-senyum lagi apa yang harus aku katakan ini, kalau aku mengelak ibuku pasti akan semakin mengejekku.

“Ibu, kenapa menguping pembicaraan anak muda, Andra kan, lagi belajar dialog drama! Ujarku yang tiba-tiba mengambil buku seolah-olah aku lagi menghafalkan skrip naskah.

Padahal ibuku tahu kalau aku tidak lagi menghafalkan skrip, karena kalau aku sedang salah tingkah dan berbohong maka hidungku akan merah, jadi ketika ibuku mendengar jawabanku, ibu hanya geleng-geleng kepala saja karena bingung mau bilang apa lagi sama aku, ibu sudah kehabisan kata-kata untuk aku yang sedang di mabuk cinta.

Mungkin juga ketika ibu muda dulu, tingkahku sama dengannya, apalagi ketika dekat dengan Ayah tapi kata nenek Retha aku sangat mirip sama ibu itu berarti tidak ada kata "mungkin" tapi pasti tingkahku mirip ibuku.

Kalau aku bilang ke ibu tentang nenek Retha, yang ngomong kalau aku foto kopian ibu apakah ibu akan marah lagi seperti tadi, karena sifat ibuku tidak bisa di tebak terkadang marah, kadang senyum, dan cerewet, kenapa tiba-tiba aku jadi ngomongin ibu, lebih baik aku diam saja dari pada aku kena semprot untuk yang kesekian kalinya.

“Okelah nak, ibu tidak akan meledek lagi, ibu akan kembali ke kamar! kamu cepat tidur, besok kan mau ketemu sama orang yang mencuri hati kamu, nanti kamu tidak konsen lagi! Sindir ibuku lagi sambil berlari kecil ke kamar yang tepat di depanku.

Aku hanya bisa terdiam mendengar ucapan ibu itu, dan aku merasa kalau Retha lebih anak kandung dari aku sendiri, jangan-jangan kalau nanti aku menikah sama Retha, apa yang dia omongin tentang aku pasti ibuku percaya sama dia, lebih baik tidak usah aku bayangkan karena itu sudah mulai terjadi kepadaku, mungkin aku sebagai laki-laki harus lebih memahami perempuan, agar nanti tidak salah bicara karena kalau sudah salah bicara, urusannya bisa panjang, sepanjang cintaku sama dia.

Kenapa juga aku tiba-tiba menggombal begini, mentang-mentang mau masuk jurusan Sastra, semua hal pakek kata-kata puitis.

Dan ngomong-ngomong soal Retha, aku belum telepon dia lagi soal ini, takutnya besok dia ada janji atau ada kesibukan lain, lebih baik aku telepon saja sekarang semoga dia belum tidur.

“Tut..Tut..Tut..

“Halo Andra, ada apa ya... Kamu telepon aku malam-malam begini! Apa ada hal penting yang ingin kamu sampaikan sama aku?”ucap Retha dengan suara yang pelan sambil menguap karena kaget teleponnya tiba-tiba berbunyi.

Aku pun, di saat mendengar suaranya seperti baru bangun tidur, membuat hatiku tidak enak karena sudah membangunkan tidurnya yang lelap, tetapi jika aku tidak telepon dia sekarang, aku akan lupa lagi nanti untuk mengembalikan sapu tangan itu, karena aku merasa sapu tangan itu memiliki makna yang mendalam, hal itu bisa aku lihat dari bentuk kainnya yang sepertinya sudah lama dan bukan baru, itu berarti sapu tangan itu selalu menemaninya.

Dan seperti biasa kalau sudah berdekatan sama Retha, meskipun itu hanya di telepon aku pasti seperti ini, lama menjawab teleponnya.

“Oh maaf Retha, aku tadi sambil merapikan tempat tidur, jadi belum sadar kalau teleponku sudah tersambung! Ujarku dengan berpura-pura seperti merapikan tempat tidur padahal aku dari tadi memikirkan dia.

"Jadi begini Retha, aku mau ngomong sama kamu, kamu besok sibuk tidak? Soalnya aku mau mengembalikan sapu tangan kamu, tadi aku lupa, oh iya... sekalian sama mawar merah yang aku beli di danau itu, juga buat kamu! Jadi kamu ada waktu kah besok?” Ujarku lagi sambil mengelap keringat yang tiba-tiba menetes.

Dengan tarikan napas yang panjang, akhirnya aku bisa lancar ngomong sama Retha, tanpa terlalu deg-degan tapi tetap saja keringat ini bercucuran membasahi wajahku, padahal Retha sudah tahu perasaanku padanya dan memberi aku waktu, tetapi tidak tahu kenapa rasa grogi ini tidak hilang juga.

“Oh.. iya.. sapu tanganku masih di kamu ya... Andra, kalau begitu kamu besok datang saja ke rumah nenekku ya.. untuk jamnya terserah kamu mau datang jam berapa, yang penting WA saja kalau sudah di depan rumah!” ujar Retha dengan nada yang menahan kantuk.

“Oke, Retha, selamat malam!” ucapku dengan penuh semangat.

“Selamat malam juga Andra!” ujarnya dengan nada manis meskipun menahan kantuk.

Aku yang mendengar ucapan “selamat malam” dari Retha membuat aku seketika ingin berteriak dan melompat dari kasur karena kata itu pernah aku sebut sebelumnya dan akhirnya kesampaian juga, hatiku tiba-tiba penuh dengan bunga dan ingin rasanya aku menari, cuma aku takut membangunkan ibu, lebih baik aku tidur saja sekarang dan semoga ketika aku tidur bisa memimpikan Retha.

1
mampir say~ AGREEMENT
Semangat kakk ... ditunggu yahhh
mampir say~ AGREEMENT
wahh pake pov satuu
Seven sweet
seru banget
HANDER
semangat tor, ditunggu bab selanjutnya
Seven sweet: Terima kasih thor, kamu juga semangat ya... di tunggu juga bab selanjutnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!