[System Kekayaan Sang Iblis Kejam]
Jack O'Best seorang iblis dengan kekuatan dan kecerdasan tingkat tinggi. Menjadi jendral perang melawan ras lain di dunia astarot. Namun saat ini dadanya tertembus oleh senjata dari saudaranya.
Setelah kematiannya, Jack terbangun di sebuah hutan. Bukan dunia astarot, melainkan bumi alternatif. Bersamaan dengan itu, muncul sosok naga kecil imut. Bukan naga sungguhan. Namun hanya avatar dari system Kekayaan.
Dengan kekuatan ras iblis dan system kekayaan. Bagaimana Jack akan menjalani kehidupan barunya? Apakah dengan kekayaan yang ia dapatkan dari system? Atau dominasi mutlak dari kekuatan iblis?
Ikuti cerita kehidupan Jack sang iblis kejam di bumi!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tukang Sablon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Desa
"oke. Sekarang apa yang harus aku lakukan?" Jack bertanya pada npc dalam ponselnya.
Misi Navigasi.
Pergi ke desa terdekat.
Layar ponsel langsung menunjukkan fitur navigasi GPS. Dan menandai desa paling dekat dari posisi Jack saat ini.
Jack mengingat lokasi tersebut lalu menyimpan ponselnya.
" baiklah! Waktunya pergi."
Jack langsung melompat diantara pohon untuk mempercepat gerakannya. Sambil memeriksa fungsi dari cincin segel.
Dengan kemampuan Jack saat ini, Jack dapat jawaban seberapa banyak kekuatan yang disegel.
Saat ini dirinya masih mampu menggunakan kekuatan asli tubuhnya. Meski hanya 50% saja. Sementara kemampuan sihirnya hanya tersisa 5%. Sejenak kondisi ini membuatnya tidak nyaman. Namun seiring waktu Jack akan terbiasa.
Tak butuh waktu lama untuk Jack sampai di luar batas hutan. Hingga dia bertemu dengan ladang gandum milik warga.
Sesuai dengan ingatan yang Jack dapat, Jack tahu jika ladang tersebut merupakan mata pencarian para petani. Namun dirinya masih penasaran dengan bentuknya.
"hemm... Menarik. Dengan tumbuhan ini para manusia bisa makan." Jack sangat penasaran dengan rasa dari makanan manusia.
Di astarot, Jack selalu makan daging hewan buas. Sehingga tidak mengherankan jika tubuh iblis Jack sangat kuat dan berotot. Dengan sangat sedikit lemak ditubuhnya.
Dari kejauhan terlihat beberapa orang sedang mendekati Jack. Tampak dari pakaian yang dikenakan. Jelas mereka adalah seorang petani.
"hei! Siapa kau? Apa yang kau lakukan disini?"
"oh.. Aku Jack O'Best. Aku hanya memperhatikan hasil panen kalian yang besar."
Para petani ini memperhatikan penampilan Jack. Mereka mengira jika Jack sangat aneh. Dengan tubuh penuh debu dan pakaian yang terbuat dari kulit hewan. Jarang ada orang yang mau mengenakan pakaian seperti itu.
" dari mana asalmu? Kenapa pakaianmu sangat aneh?"
Jack memeriksa pakaiannya sendiri. Itu masih pakaian yang ia kenakan saat perang melawan ras elf.
Dengan kecerdasannya, Jack langsung berpikir cepat untuk menemukan jawaban yang tidak membuat mereka curiga.
" ini? Aku dari dalam hutan. Aku sebelumnya tinggal disana."
Para petani ini terkejut mendengar jawaban Jack.
"benarkah? Kukira tidak ada manusia yang tinggal di hutan ini."
"kau benar. Hutan ini sangat berbahaya. Bukan hanya adanya keberadaan hewan buas. Namun juga banyak hewan beracun yang tinggal didalamnya."
Pernyataan pemuda itu memberikan ide pada Jack.
"huh.. Yah.. Aku dan kedua orang tuaku tinggal didalam. Aku lahir dan besar di hutan ini. Namun ibuku meninggal ketika aku masih kecil. Dan ayahku baru meninggal beberapa minggu yang lalu. Mereka sama-sama tewas karena hewan buas. Karena itu mereka berpesan padaku untuk keluar dari hutan ini." Jack menceritakan kisah hidup yang ia karang sendiri. Tentunya dengan ekspresi sedih yang menambah bumbu dalam ceritanya.
Sesuai harapan Jack, para petani ini tertegun mendengar cerita Jack. Seakan mereka dapat merasakan perjuangan yang dialami Jack.
"kami turun prihatin."
"terima kasih" balas Jack.
Seorang petani merasa kasihan dengan nasib Jack. Sehingga dirinya pun berniat membantu.
"kau baru keluar dari hutan. Pasti kau tidak punya apa-apa. Datanglah ke desa kami. Kami akan membantumu sebisanya."
Jack senang rencananya berhasil. Namun dia tidak menunjukkan ekspresinya. Melainkan menirukan sikap dari para manusia.
"tidak perlu! Aku tidak ingin merepotkan kalian."
Mendengar ucapan Jack, para petani ini malah tersenyum. Sikap ini sangat normal dilakukan oleh manusia.
"tidak perlu dipikirkan! Kami senang bisa membantu sesama manusia."
Lalu salah satu petani merangkul leher Jack dan menariknya menuju ke desa. Sementara Jack tersenyum karena berhasil membodohi mereka.
Dalam perjalanan menuju desa para petani mengobrol dengan Jack dengan berbagai pertanyaan. Dengan mudah Jack menjawab pertanyaan tersebut. Sesuai kisah karangan tentang dirinya.
Hingga mereka sampai di desa para petani. Sebuah desa sederhana dengan rumah panggung dari kayu. Tanpa adanya kabel listrik yang terlintang di jalanan dan tanpa kendaraan mesin.
Dengan ingatan Jack, dirinya paham jika desa ini sangat terbelakang dalam bidang teknologi. Namun sangat baik dalam kehidupan berkelanjutan.
Mereka masuk kedalam desa dengan diiringi perhatian para warga lain. Penasaran dengan penampilan dan wajah asing Jack.
Hingga mereka berhenti didepan sebuah rumah panggung paling besar.
"ini adalah rumah kepala desa. Dia yang akan membantumu." tunjuk salah satu petani pada bangunan tersebut.
Lalu naik ke tangga dan memanggil kepala desa dengan lantang.
"pak Bejo! Anda masih dirumah?"
Lalu seorang pria paruh baya keluar dengan lesu.
"kau ini kenapa teriak dirumah orang? Apalagi ini masih pagi."
"kita ada tamu."
"tamu? Huh.. Dari kota mana lagi tamu ini?" kepala desa memang sering kedatangan tamu dari kota. Biasanya mereka melakukan penelitian tentang cara hidup di desa ini.
"bukan dari kota. Dia dari dalam hutan angker."
Kepala desa terkejut mendengar asal dari Jack. Dirinya langsung mencari sosok Jack dan mendekatinya.
"kau benar-benar dari hutan angker?"
"ya... Jadi namanya hutan angker?"
Kepala desa menatap Jack dengan intens. "huh.. Masuklah."
Jack dan kepala desa masuk ke rumah. Meninggalkan para petani yang kembali ke ladang.
Didalam rumah, Jack memandangi bagian interior rumah tersebut. Terlihat sangat sederhana. Dengan meja makan rendah didalamnya.
Di ruangan tersebut sendirian, Jack membuka ponselnya untuk memeriksa misi system.
Misi navigasi selesai.
Hadiah : Rp. 1.000.000
Lalu kepala desa kembali dari dapur untuk mengambil minum. Jack buru-buru menyimpan kembali ponselnya.
"aku tidak tahu jika ada yang tinggal dihutan angker."
Lalu Jack menceritakan kisah yang sama seperti pada para petani.
Kepala desa paham kisah Jack. Lalu dia penasaran dengan langkah Jack selanjutnya.
"apa yang akan kau lakukan setelah ini?"
"ayahku pernah bilang. Jika ingin hidup nyaman, maka kota adalah solusinya. Katanya fasilitas di kota sangat lengkap."
Kepala desa mengangguk. Memang benar fasilitas di kota jauh lebih lengkap. Namun juga sulit untuk mendapatkan penghasilan.
Lalu kepala desa membuka sebuah peta lokasi desanya.
"ini adalah desa kami. Kota terdekat adalah kota Wasongtin dengan jarak yang lumayan jauh. Butuh sekitar setengah hari untuk sampai disana dengan berjalan kaki."
Jack memperhatikan penjelasan kepala desa dengan baik. Meskipun dirinya sudah memiliki ponsel. Namun kondisi medan akan lebih detail dalam penjelasan kepala desa.
" huh... Kapan kau akan pergi? "
"sebentar lagi. jika pergi sekarang, aku bisa sampai sebelum malam tiba."
"benar. Tapi sebelum itu.."
Kepala desa mengambil beberapa barang dari kamarnya.
"kau harus mengganti pakaianmu."
Jack pun mengganti pakaian dengan milik kepala desa. Ukuran tubuh mereka hampir sama. Hanya berbeda dari kadar lemak. Namun secara tampilan cukup cocok untuk Jack.
"kau cocok dengan pakaian itu."
"terima kasih atas bantuanmu. Aku tidak tahu bagaimana harus membalasnya."