zehra, gadis cantik dengan segala persona yang dia miliki.Gadis cantik yang selalu saja membuat masalah dengan siapa pun yang telah berani mengusik diri nya.zehra tidak pernah terbayangkan bahwa di umur dia yang masih terbilang muda masih di bangku SMA, malah kedua orang tua nya menjodohkan zehra dengan anak sahabat Papa nya.yang sangat membuat zehra menolak perjodohan itu karena calon yang di jodohkan sama dia sudah memiliki kekasih, susah payah zehra menolak perjodohan itu tapi kedua orang tua nya tetap memaksa dia harus menerima perjodohan yang akan di lakukan itu.~dia tidak pernah menginginkan sebuah perjodohan sebelum nya,apa lagi dijodohkan dengan kekasih dari seorang yang gue anggap sahabat ~ZEHRA AURIGA ALEXANDER***Bagaimana kelanjutan kisa Zehra selajutnya!!Mari ikut kisanya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri prisella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab :12 telat
Di pagi hari yang cerah,mata Zehra terbuka pelan,menatap cahaya pagi yang masuk melalui jendela kamarnya. Jam dinding menunjukkan pukul 06:00. Ia menggrliat,meregangkan tubuhnya yang masih terasa lelah setelah balapan semalam,untuk saja saat dia samapai di mansionnya orang tua nya belum pulang dan bodyguard papa nya sedang tidak berjaga di depan jadi dia bisa masuk dengan leluasa dan tidak ketahuan orang tua nya kalau dia semalam balapan lagi.
Zehra melompat dari tempat tidur dan berjalan ke arah kamar mandi.Setelah mandi dan berpakaian,ia turun ke dapur untuk sarapan.Terlihat di meja makan kedua orang tuanya sudah menubggu ia untuk sarapan
''Selamat pagi,sayang,''kata Mama Rara dan Papa Dafa dengan senyum.
''Selamat pagi,Ma pa''jawab Zehra mencium pipi kedua orang tuanya itu.
Sarapan pagi berlangsung dalam kesunyian.Mereka sudah dalam kesunyian. Mereka sudah terbiasa dengan keheningan saat makan,sebagai wujud penghormatan terhadap tata krama makan yang baik.
Setelah sarapan, Zehra mengambil tas dan berangkat kesekolah.Namun, lain ceritanya saat di perjalanan, macet parah membuatnya terjebak di jalan.
''Gara-gara macet jadi telat gue''ujar Zehra yang sedang berdiri memandang tembok pembatas yang cukup tinggi itu.
''Malas bangett, kalau pulang nanti gue di interogasi papa. pasti mata-mata nya akan mengadukan gue yang bolos, udah ah majat aja lah''ujar Zehra,Zehra langsung melepaskan tas nya dan langsung melambungkan tas nya masuk terlebih dahulu.
Di rasa tas nya sudah mendarat dengan sempurna,setelah itu Zehra langsung mengambil aba-aba untuk meloncat ke atas sana.
Lagipula di bawah nya sudah ada balok kayu yang tersusun, mukngkin emang di gunakan untuk mereka yang terlambat datang.
Dalam sekali percobaan Zehra langsung tiba di atas dinding perbatasan itu,seketika Zehra terkejut saat melihat Samudra yang sedang berdiri menghadap ke arah dia dengan satu tangan yang di masukan ke dalam saku celana dan satu tangan nya lagi di gunakan untuk memegang tas Zehra.
Sedangkan Zehra langsung mengumpat karena ketahuan OSIS itu,tak lama Zehra merasa senang.Mana tau kan Samudra ini mengadu kan kelakuan dia, terus dia bisa di keluarkan dari sekolah.
jangan mengira kalau Zehra sudah pasrah bersekolah di sini,bagaimana pun dia masih ingin keluar dari sekolah ini.
''Turun''ujar Samudra dengan suara nya yang datar,sedangkan Zehra memutar bola mata malas nya mendengar suara sok datar Samudra itu.
Hap
Zehra mendarat dengan sempurna, Zehra langsung menyodorkan tangan nya untuk meminta tas nya.Samudra langsung memberikan tas milik Zehra itu.
''Karena Lo telat,Lo bersihkan aula sekarang''ujar Samudra yang ,memulai memberikan Zehra hukuman karena terlambat.
''Ya''ujar Zehra yang langsung hendak pergi dari sana,dia sangat malas bertemu dengan Samudra ini.Tujuan nya saat ini adalah aula,berarti Zehra harus berputar-putar dulu untuk mencari dimana letak aula. Kayak nya Zehra harus mengajak Maurel untuk menunjukkan Zehra tata letak di sekolah ini, nggak ada kayak nya harapan Zehra di keluarkan dari sekolah ini.
''Gue kangen Lo Zehra''ujar Samudra, Zehra sendiri menghentikan langkah nya saat mendengar ucapan yang keluar dari mulut Samudra.Zehra dan Samudra masih berdiri saling membelakangi.
Sedangkan Zehra mengepal kan tangan nya, sebelum akhirnya dia pergi meninggal kan Samudra yang masih berada di sana.
Samudra sendiri membalikkan badan nya di saat Zehra sudah pergi menjauh dari sana,Samudra menatap ke arah Zehra sampai akhirnya Zehra menghilang saat Zehra sudah berbelok ke arah koridor.
Zehra sudah samapai di aula dan dia mulai membersikan aulah samapai bersi sampai tak lama Maurel datang menghampirin diri nya.
''Hallowww''teriakan Maurel yang langsung masuk ke dalam aula tempat Zehra berada sekarang,Maurel langsung berlari ke arah Zehra saat Zehra menatap ke arah nya.
''Stop''ujar Zehra menghentikan lari Maurel, Zehra menatap ke arah jejak kaki Maurel yang tirtinggal di lantai yang barusan dia pel itu.
Sekarang sudah waktu nya istirahat maka nya Maurel bisa menghampiri Zehra,Samudra juga yang mengatakan kepada Maurel kalau Zehra sedang berada di aula membersikan aula.
padahal yang Maurel lihat Zehra sedang duduk dengan bermain handphone, mana nya yang kena hukum??pikir Maurel
''Apa??"Tanya Maurel menatap ke arah Zehra bingung, untuk apa Zehra menyuruh di berhenti.
''Lo lihat ke arah belakang, Lo dari mana sih kenapa sepatu Lo kotor banget itu.Gue baru aja selesai membersihkan nya''ujar Zehra mendesah lelah,aula yang sangat luas itu butuh waktu 2 jam setelah untuk Zehra membersihkan nya.
Tapi Maurell yang baru datang membuat aula nya kembali kotor,Maurel pun menatap ke arah yang di suruh Zehra.
Seketika Maurel menampilkan cengiran nya,pantas saja Zehra menyuruh dia berhenti.Jejak sepatu nya terlihat jelas saat ini,Maurel mengingat saat Kevin mengajak dia ke taman tadi sebelum Kevin mengantarkan nya ke sini.
Di taman itu tadi tanah nya agak basah karena tadi malam hujan,di saat Zehra tiba di rumah nya semalam tak lama hujan turun.Mungkin karean hujan semalaman membuat tanah itu menjadi becek.
''Aku bantuin ya''ujar Maurel memundurkan langkahnya, dia yakin kalau Zehra saat ini pasti akan capek.Maurel menatap ke arah sekeliling aula yang sudah bersih,membayangkan kalau dia yang kena hukum seperti itu mukin dia sudah pingsan duluan kayak nya.
Maurel langsung membuka sepatu nya di depan pintu aula,setelah itu Maurel masuk dengan kaos kaki saja.Maurel langsung berjalan mengambil alat pel,sedangkan Zehra hanya menatap ke arah Maurel yang mulai mengepel lantai yang di buat nya kotor.
Untuk apa Zehra melarang nya, toh emang Maurel yang membuat lantai nya kotor.Zehra sedari tadi masih di sini karena menunggu lantai nya kering,dia tidak ingin ada yang masuk dan membuat lantai nya kotor setidaknya sampai lantai nya benar-benar kering.
Kalau misalnya Zehra pergi terus ada yang masuk membuat aula nya menjadi kotor kembali,pasti nanti Samudra akan mengatakan kalau dia tidak jadi menjalankan hukuman nya.
Mengingat nama Samudra membuat Zehra terasa sakit, apalagi mendengar perkataan Samudra di saat dia ketahuan terlambat di tembok pembatas tadi.
''Gue kangen Lo Zehra''ucapan itu seakan terus saja berputar di dalam otak nya Zehra, semakin Zehra berusaha melupakan semakin kata-kata terus berputar dengan keras nya.
Bakan sampai bertemu tadi pun,Zehra benci Samudra, sangat membenci nya.Salah satu alasan Zehra menolak keras bersekolah di sini karena Samudra,dia tidak ingin jumpa dengan Samudra.
Memikirkan itu membuat otak Zehra berputar tentang kedekatan mereka dulu.
Flashback...
******
*BERSAMBUNG*
* Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar*
* Salam manis dari AUTHOR 🤭*