Pesona Suami Dadakan.

Saat Daren dan Dania turun dari mobil seseorang menabrak Daren dan membuat nya sedikit oleng.

" kalau jalan hati-hati." tegur Daren dan melanjut kan langkah nya.

"Nia mandi duluan." kata Nia yang langsung masuk ke kamar mandi.

Saat Nia masuk ke dalam kamar mandi Daren membuka jas nya dan merasakan lengan nya sedikit sakit.

"kenapa sakit."gumamnya.

"ini kenapa.?"tanyanya karena dia melihat seperti bekas suntik.

Daren memencet-mencet sisa luka itu dia heran melihat ada bekas di lengan nya.

Daren membiarkan nya saja,dia tidak memusingkan nya mungkin saja itu gigitan nyamuk.

Setalah Nia keluar dia langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Dania yang baru melihat ponsel nya terkejut dengan banyak nya panggilan yang masuk,apalagi ada ratusan chat.

"mereka kenapa?"Taya Dania yang langsung memanggil kembali the geng nya.

Setelah panggilan nya di angkat,Dania sudah di cerca dengan banyak nya pertanyaan terkait dengan ciuman yang mereka lakukan.

"dasar...ternyata kamu sudah pro."kata Aqila.

"bagaiman rasanya ciuman dengan om Daren.?"tanya Azura

"seperti nya minta nambah."timpa Kayla

Sementara Dania bingung mau jawab apa, darimana mereka tau kalau dirinya berciuman dengan Daren.

"wah....kayak nya ketagihan." kata Aqila yang di buat-buat.

"aku mau juga tapi cari lawan nya dulu..!seru Kayla lagi.

"aku mau menikah saja karena takut khilaf. "ungkap Azura.Dan masih banyak lagi gurauan mereka sehingga Dania tidak sadar kalau Daren sudah keluar dari kamar mandi.

ke tiga perempuan di balik layar itu terpana melihat tubuh Daren yang hanya di balut dengan handuk dan memperlihat kan otot -otot nya tidak lupa dengan perut kotak-kotak nya.

Baik Daren maupun dania tidak menyadari kalau tubuh Daren di lihat oleh ke tiga perempuan itu.

"kalian kenapa.?" tanya Dania bingung dan dengan mata yang membola Dania melihat penampakan daren dari belakang nya,tapi Daren sudah membelakangi nya.

Dania langsung menutup ponsel nya dan berbalik.

"apa yang om lakukan.!" teriak Dania yang melihat ke arah Daren dengan marah.

"mau pakai baju." jawab Daren.

"tapi tubuh nya tidak di pamer juga sama sahabat nya Nia."terang Dania.

"siapa yang memamerkan sama mereka.?"kata Daren.

"tapi mereka tadi melihat om seperti ini.!" kata Nia.

"berarti itu rejeki mereka." ucap Daren santai.

aww...

Daren tiba-tiba mengeluh dan memegang kepalanya.

"om kenapa.?" tanya Dania.

"tidak apa-apa."ucap nya lalu Daren mengambil pakaian nya lalu mengenakan nya.

malam semakin larut Dania sudah damai di alam mimpinya tapi berbeda dengan Daren dia merasakan panas dan juga menggigil.

Tidak biasanya dia seperti ini, dia seperti menginginkan sesuatu dan melihat ke arah Nia yang tidur nyenyak.

"Nia."panggil nya parau.

"Nia..."panggil nya lagi.

Nia yang merasa terganggu terbangun dan melihat ke arah Daren.

"om kenapa.?"tanya Dania yang melihat wajah Daren berkeringat.

"Nia tolong ambilkan minum." pinta nya.

Dengan cepat Nia mengambil nya.

"ini."

Daren langsung meminum minuman nya dengan tandas.

"om,,, sakit?,Nia panggil kan dokter ya.?" ucap Nia panik karena wajah Daren pucat tapi berkeringat.

"tidak perlu mas cuma ingin istrahat."jawabnya.

Lalu Daren pun tertidur begitu juga dengan Dania, tapi lagi -lagi Daren tidak bisa tidur Daren terbangun dan membuka baju nya karena hawa panas keluar dari tubuh nya.

"Nia...?"panggil Daren.

"tidurlah om, Nia ngantuk.!"ucap nya tanpa menghiraukan Daren.

Melihat nia yang tidak mau di ganggu akhir nya Daren bangun dari tidur nya dan masuk ke dalam kamar mandi.

Daren sudah mengerti dengan apa yang dia rasakan dia tidak ingin membuat Dania marah dan membenci nya walaupun itu hak nya.

"siapa pun kalian aku pastikan kalian akan hancur." geramnya dengan menyalakan shower dan membiarkan diri nya di guyur air.

Daren memegang lengan nya dan dia sekarang tau bekas yang ada di lengan nya, pasti seseorang menyuntik nya dengan obat perangsang dan orang itu adalah orang yang menabrak nya.

"akan ku buat perhitungan pada kalian." gumam nya.

Dania yang mendengar gemercik air merasa terganggu dan dia menoleh ke samping nya lalu dia melihat jam di dinding.

"apa dia sudah gila,mandi sepagi ini.?" gumamnya.

Karena dania sudah tidak mengantuk akhir nya Nia,terbangun dan duduk di ranjang menunggu Daren keluar kamar mandi.

Dari jam tiga dan sekarang sudah jam empat subuh yang arti nya Daren sudah satu jam masuk kedalam kamar mandi.

"apa dia tidur di kamar mandi.?" gumamnya lalu dia bangun dan ingin memanggil Daren tapi saat dania ingin memanggil nya Daren sudah keluar dari kamar mandi dengan rambut basah dan juga muka pucat.

"kamu mau masuk ke kamar mandi.?"tanya Daren yang membuang muka,karena melihat penampilan dania membuat nya kembali panas.

Sangat luar biasa dosis yang di berikan orang itu pada suntikan nya tadi.

"om kenapa.?"tanya Dania yang melihat wajah pucat Daren.

"tidak apa-apa."ucap nya lalu melangkah m tinggalkan Nia yang berdiri terpaku.

Nia hanya memperhatikan Daren yang memakai pakaian nya lalu kembali merebahkan diri nya tapi tubuh nya menggigil.

Nia yang melihat perubahan Daren itu mengernyit kan kening nya.

"walaupun dia belum menyukai suami nya tapi tetap kalau ada apa-apa pada daren itu adalah tanggung jawab nya.

"om..!"panggil Dania yang sudah ikut naik ke atas ranjang lalu dia memegang Daren.

"Nia jangan dekat-dekat." kata Daren.

"kenapa sih om?, kalau sakit kasih tau Nia." ucap Nia yang masih memegang Daren.

Dania memegang kening Daren dan merasakan kening Daren dingi tapi berkeringat,tapi itu membuat Daren meremang.

"Nia jangan dekat-dekat.!" kata Daren yang menghempas kan tangan Nia kasar.

"om kok kasar sama Nia.?" tanya Nia.

"tidur lah Nia, jangan memegang om." kata Daren yang masih memunggungi Dania.

karena tidak terima di perlakukan seperti ini Dania langsung membalikan paksa tubuh Daren dan melihat Daren yang sudah pucat dan seperti menahan ke sakitan.

"apa yang terjadi om.?" tanya Dania panik.

"Nia harus panggil dokter."ucap nya lagi.

Daren menghentikan dan memegang tangan Dania,

"dokter tidak bisa menyembuhkan kan nya"terang Daren.

"kenapa?,om sedang sakit dan om harus di tangani dengan cepat."ucap Dania panik.

"mas di suntik dengan obat perangsang dan kamu tau apa itu obat perangsang. ?" kata nya parau dan juga menatap Dania dalam.

Jelas Dania tau obat itu, kalau tidak di atasi dengan cepat maka korban nya akan mengalami kejang-kejang apalagi dengan dosis tinggi dan seperti nya orang itu menyuntik nya dengan dosis tinggi.

"om...!" panggil Dania parau lalu Dania melihat jam di dinding nya sekarang sudah menunjukan jam lima pagi berarti Daren sudah tersiksa tiga jam apa yang harus dia lakukan

.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...