3 tahun membina rumah tangga, nyatanya tidak membuat Keygan Afkar mencintai Lengkara Shafura, wanita yang terpaksa ia nikahi karena perjodohan.
Selama pernikahannya, Keygan selalu bersikap dingin bahkan tidak pernah sekalipun menyentuh Shafura. Karena baginya, Shafura hanyalah wanita murahan yang rela menjual diri demi popularitasnya sebagai seorang model terkenal.
Sampai akhirnya Shafura memilih untuk mengakhiri rumah tangganya, karena ternyata Keygan masih memiliki hubungan dengan mantan kekasihnya.
Namun penyesalan justru harus dirasakan Keygan setelah mengetahui jika Shafura bukanlah wanita murahan seperti yang Keygan tuduhkan selama ini. Namun Keygan terlambat, karena tepat di hari perceraiannya, Shafura menepati janjinya untuk pergi dan menghilang dari hidup Keygan untuk selamanya.
Akankah Keygan kembali bertemu dengan Shafura?
Apa yang akan Keygan lakukan saat mengetahui jika Shafura menyembunyikan fakta besar darinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 32
Ada satu hal yang sejak tadi mengganggu pikiran Keygan. Shafura selalu mengatakan jika dirinya sudah memiliki keluarga baru. Bagaimana mungkin jika selama lima tahun ini saja hatinya masih tertuju pada Shafura.
"Apa jangan-jangan dia pikir aku sudah menikah lagi?"
Keygan mengacak rambutnya frustasi. Ya, sepertinya Shafura berpikir begitu. Keygan baru ingat sekarang, pertemuan terakhirnya dengan Shafura, saat itu dia menampar nya demi Jovanka.
"Aku harus menjelaskannya. Aku gak mau dia salah paham, apalagi ngira aku nikah sama wanita itu."
Keygan segera beranjak, ia tidak peduli walaupun jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Keygan akan menemui Shafura dan menjelaskannya.
Berbekal alamat yang Edgar berikan, Keygan menyusuri jalanan kota menuju kediaman keluarga Vernon. Setelah hampir setengah jam perjalanan, Keygan akhirnya sampai di area kediaman mewah keluarga Vernon.
Tidak jauh dari posisinya saat ini, terlihat sebuah mobil masuk ke pekarangan rumah mewah itu. Dari jaraknya saat ini Keygan bisa melihat Shafura dan kedua anaknya turun dari mobil itu, lalu disusul oleh pria yang Keygan tahu bernama Garin.
Keygan mengepalkan tangannya saat melihat Shafura terlihat akrab dengan pria itu. Ia bisa melihat dari cara keduanya tertawa, tidak ada kecanggungan sama sekali diantara mereka.
"Apa mereka benar-benar sudah menikah?"
Rasa sesak kembali menguasai hati Keygan. Wajar saja sebenarnya jika Shafura kembali menikah, dan benar kata Fagan, Shafura cantik dan kaya, tidak mungkin tidak ada pria yang menolak pesona seorang Shafura. Keygan juga tidak ada hak apa pun untuk melarang, karena diantara mereka sudah tidak memiliki ikatan apa pun lagi.
"Apa aku saja yang bodoh mengira Shafura masih mengharapkan ku?"
Keygan pikir Shafura akan menunggunya, dia juga pikir Shafura masih mengharapkan untuk keduanya bisa kembali.
Apa Keygan lupa saat pertemuan terakhirnya dengan Shafura, dia yang sudah membuat Shafura terluka, bahkan Keygan menampar nya hanya demi wanita lain. Mengingat itu rasanya tidak mungkin jika Shafura masih mengharapkannya.
"Benar, aku sudah menyakitinya begitu dalam. Bagaimana mungkin dia masih mengharapkan ku?"
Keyhan tersenyum getir, dia merutuki kebodohannya. Bukan salah Shafura jika menikah lagi, Shafura berhak bahagia. Ini semua salahnya sendiri karena terlambat menyadari ketulusan Shafura.
Walau rasanya menyesakkan, apakah Keygan harus menyerah?
Keygan turun dari mobilnya, ia bertekad akan tetap menemui Shafura. Keygan tidak peduli walaupun Shafura sudah memiliki suami lagi, yang pasti Keygan yakin kedua bocah kembar itu adalah anaknya.
"Kak makasih ya, maaf sudah membuatmu khawatir."
Keygan melangkah semakin dekat dengan Shafura. Dari jaraknya saat ini Keygan bisa mendengar samar-samar suara Shafura yang meminta maaf dan mengucapkan terima kasih pada dokter itu.
"Tidak apa-apa, Sha. Jangan marahi mereka, ya. Mereka masih anak-anak," ucap Garin. Dokter itu khawatir jika Shafura akan memarahi kedua anaknya.
Rakha dan Khara sengaja menghubungi Garin untuk datang ke kantor Shafura. Kedua bocah itu mengatakan jika keadaan mereka sedang gawat, yang akhirnya membuat Garin sangat khawatir.
Shafura mendengus kesal. Dia tidak menyangka kedua anak nakal itu akan mengatakan jika Garin adalah daddy mereka. Shafura merasa tidak enak hati pada Garin.
"Tapi mereka sudah keterlaluan, Kak." Shafura mengerucutkan bibirnya terlihat begitu menggemaskan.
Bukan hanya Garin saja yang merasa gemas dengan tingkah ibu dua anak itu, tapi Keygan juga harus mati-matian menahan emosinya yang semakin bergemuruh.
Apalagi Shafura bertingkah menggemaskan seperti itu di hadapan pria lain, membuat hati Keygan semakin terbakar.
Namun Keygan hanya mampu mengepalkan tangannya diam-diam, mau cemburu pun rasanya percuma, karena pria itu lebih berhak atas Shafura.
"Sha, apa aku benar-benar tidak memiliki kesempatan untuk menjadi daddy mereka?"
Garin menatap dalam mata Shafura, entah sudah yang keberapa kalinya dia menyatakan keinginannya untuk menjadi pendamping Shafura sekaligus menjadi ayah dari kedua anaknya.
Garin berharap kali ini Shafura mau mempertimbangkan perasaannya. Apalagi kedua anaknya juga sudah mau memanggilnya daddy.
Garin tidak tahu saja jika kedua bocah kembar itu hanya memanfaatkannya untuk membuat Keygan sakit hati. Nampaknya bukan hanya Keygan saja yang menjadi salah paham, tapi karena ulah kedua bocah itu membuat Garin pun kembali berharap pada Shafura.
"Maaf, Kak." Ucap Shafura dengan lirih.
Shafura menundukkan kepalanya, dia benar-benar merasa bersalah pada pria di hadapannya ini. Namun mau bagaimana lagi, perasaan tak bisa dipaksakan. Shafura tidak bisa berpura-pura menerima Garin apalagi pura-pura mencintai pria ini.
Shafura takut justru Garin akan semakin terluka jika dirinya memberinya harapan palsu.
"Apa karena pria itu?"
Garin menghembuskan napasnya berat. Ia bisa melihat dari tatapan Shafura, tanpa harus wanita itu menjelaskan nya padanya.
"Maaf, Kak."
Lagi-lagi Shafura meminta maaf membuat Garin berdecak kesal.
"Berhenti minta maaf, Sha. Ini bukan salah Kamu."
Garin juga sadar ini bukan salah Shafura. Garin juga tidak akan bahagia andai Shafura menerimanya hanya karena terpaksa. Mungkin memang Shafura bukanlah jodohnya. Sekuat apa pun dia berusaha jika Shafura bukan ditakdirkan untuknya, selamanya tetap tidak akan bersatu.
"Tapi, kita masih bisa berhubungan baik kan, Kak?"
Walaupun tidak sebagai pendamping hidup, Shafura berharap hubungan diantara dirinya dan Garin masih bisa baik-baik saja. Bisa sebagai teman ataupun kakak.
"Tentu saja. Kita akan selalu baik-baik saja. Anggap saja aku adalah abangmu. Dan mulai sekarang, Kamu adalah adik kesayangan ku," ucap dokter tampan itu sambil mengacak rambut Shafura gemas.
Keduanya sepakat untuk menjadi saudara. Walaupun tetap saja ada rasa sesak yang Garin rasakan. Namun pria itu mencoba menyembunyikan nya, dia tidak mau hubungannya dengan Shafura berantakan hanya karena keegoisannya yang memaksakan cinta Shafura.
"Jadi, kalian bukan suami istri?"
Deg
"𝘔𝘢𝘴 𝘒𝘦𝘺𝘨𝘢𝘯, 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘴𝘪𝘯𝘪?"
...----------------...
Sementara itu Hanika dan Afkar begitu bahagia saat Edgar mengatakan jika Keygan sudah bertemu Shafura. Mereka langsung menuju ke Paris saat itu juga karena Hanika yang sudah sangat merindukan Shafura.
Namun Edgar belum sempat mengatakan jika selama ini Shafura memiliki anak dengan Keygan. Bisa dibayangkan bagaimana reaksi Hanika dan juga Afkar saat mengetahui mereka sudah punya cucu, kembar pula.
"Dad, apa Shafura akan bahagia bertemu kita?"
Setelah perceraiannya dengan Keygan, Shafura benar-benar memutuskan hubungannya dengan keluarga Bhatara. Padahal Shafura sudah janji akan selalu menghubungi Hanika kapanpun saat mereka saling merindukan.
Hanika merasa terpukul dan kecewa dengan sikap Shafura. Namun Hanika tidak bisa menyalahkannya atas keputusannya itu, dia tahu Shafura sangat terluka. Mungkin dengan cara itulah Shafura bisa melupakan rasa sakitnya, dengan melupakan orang-orang di masa lalunya, termasuk dirinya.
"Tentu saja. Daddy yakin Shafura akan bahagia," ucap Afkar sambil memeluk istrinya. Keduanya kini sedang berada di dalam pesawat menuju tempat di mana Shafura berada.
"𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘬𝘦𝘬𝘢𝘤𝘢𝘶𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘝𝘦𝘳𝘯𝘰𝘯," 𝘨𝘦𝘳𝘶𝘵𝘶 𝘈𝘧𝘬𝘢𝘳 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪.
𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥
yg kau anggap krucil itu bukan krucil sembarangan tau , mlh sebaliknya km yg metong duluan
mntan'nya shafura kah????
helloowww.....tu ank orng woy,bkn ank kucing....enk aja maen hbisi sgla,ga tau apa pwangnya mkin bnyak skrng....