NovelToon NovelToon
Kisah Singkat Chen Huang

Kisah Singkat Chen Huang

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Chen Huang, seorang remaja berusia 15 tahun, menjalani hidup sederhana sebagai buruh tani bersama kedua orang tuanya di Desa Bunga Matahari. Meski hidup dalam kemiskinan dan penuh keterbatasan, ia tak pernah kehilangan semangat untuk mengubah nasib. Setiap hari, ia bekerja keras di ladang, menanam dan memanen, sambil menyisihkan sebagian kecil hasil upahnya untuk sebuah tujuan besar: pergi ke Kota Chengdu dan masuk ke Akademi Xin. Namun, perjalanan Chen Huang tidaklah mudah. Di tengah perjuangan melawan kelelahan dan ejekan orang-orang yang meremehkannya, ia harus membuktikan bahwa mimpi besar tak hanya milik mereka yang berkecukupan. Akankah Chen Huang berhasil keluar dari jerat kemiskinan dan menggapai impiannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 16 — Ning Xue

Saat nama Ning Xue dipanggil, hatinya berdebar kencang. Dia melangkah maju dengan tenang, meski jelas terlihat ketegangan di wajahnya. Chen Huang memberinya anggukan penuh keyakinan.

“Kau pasti bisa, Ning Xue,” ucapnya pelan, namun terdengar seperti gemuruh kepercayaan di telinga Ning Xue.

Dia berdiri di arena, menghadapi Kera Abu-abu yang tampak jauh lebih mengerikan dari dekat. Tingginya hanya 1,5 meter tetapi auranya membuat Ning Xue merasakan tekanan yang luar biasa.

Sang instruktur bertanya, “Apakah kau sudah siap?”

Ning Xue menutup matanya sejenak, mengatur napas, lalu menjawab dengan tegas, “Aku siap.”

SWOSSHH!

Kera Abu-abu itu langsung melompat ke arahnya dengan kecepatan kilat, tinjunya melayang ke depan. Ning Xue berhasil menghindar dengan melompat ke samping, tetapi gelombang angin dari serangan itu membuat rambutnya beterbangan.

“Dia cepat sekali!” pikir Ning Xue.

Kera itu kembali menyerang, kali ini dengan pukulan bertubi-tubi. Ning Xue mencoba menghindar, tapi satu pukulan berhasil mengenainya di bahu.

DUAK!

Dia terhuyung ke belakang, rasa sakit menjalar ke seluruh tubuhnya. Namun, dia menggigit bibir, menahan rasa sakit itu.

“Aku tidak boleh menyerah!” batinnya.

Dia fokus menggunakan teknik yang telah dilatihnya bersama Chen Huang. Tubuhnya diperkuat dengan energi spiritual, meski belum sempurna, itu cukup untuk mengurangi rasa sakit dari serangan berikutnya. Dia mulai bergerak lebih gesit, memanfaatkan kelincahan tubuhnya untuk menghindari pukulan-pukulan kera yang besar dan bertenaga.

DUARR!

Kera itu menghantam tanah, menciptakan lubang besar setelah Ning Xue berhasil menghindar. Namun, tenaga kera itu seolah tidak ada habisnya.

Beberapa menit berlalu, dan Ning Xue sudah mulai kelelahan. Kakinya gemetar, napasnya memburu, dan keringat membasahi wajahnya. Tapi, dia terus bertahan, memanfaatkan kecepatan dan kelincahannya untuk mengulur waktu.

Saat kera itu mulai mengumpulkan energi di mulutnya, Ning Xue tahu serangan berikutnya akan jauh lebih berbahaya. Bola energi abu-abu muncul, memancarkan tekanan luar biasa ke seluruh arena.

“Aku harus menghindar!” pikir Ning Xue.

WHOOOSHHH!

Bola energi itu melesat ke arahnya. Ning Xue melompat ke udara, berputar, dan mendarat dengan elegan di sisi lain arena. Bola energi itu menghantam tanah, menciptakan ledakan besar yang membuat debu mengepul.

Di balik debu itu, kera abu-abu tampak mulai melambat. Nafasnya berat, dan gerakannya tidak secepat sebelumnya. Ini adalah peluang bagi Ning Xue.

Dia menguatkan diri, membuang rasa takut dan kelelahan. Meski tahu dia tidak cukup kuat untuk mengalahkan kera itu, dia hanya perlu bertahan beberapa menit lagi.

Kera itu menyerang lagi dengan pukulan dan cakaran, tetapi Ning Xue terus menghindar dengan gesit. Waktu terasa berjalan sangat lambat.

“Tiga menit lagi… Aku pasti bisa!” pikirnya sambil menggertakkan gigi.

Dia terus mengulur waktu, menunggu saat-saat terakhir. Ketika bel berbunyi menandakan akhir dari sepuluh menit, Ning Xue terjatuh ke lututnya, napasnya terengah-engah. Kera itu berhenti, lalu kembali ke posisi awalnya, menandakan bahwa ujian telah selesai.

Instruktur berdiri, mengumumkan dengan lantang, “Ning Xue, lolos!”

Arena dipenuhi tepuk tangan dan sorakan dari para penonton. Ning Xue, meski lelah, merasa bangga.

Chen Huang langsung mendekatinya, membantu Ning Xue berdiri sambil memberinya botol minuman herbal. “Kerja bagus, Ning Xue. Kau luar biasa.”

Ning Xue tersenyum lemah, air matanya berlinang. “Aku tidak akan menyerah… Aku akan terus berjuang di sisimu, Chen Huang.”

...

Setelah berhasil lolos ujian pertahanan, Chen Huang dan Ning Xue memutuskan untuk beristirahat di tribun penonton sambil menonton peserta lain yang sedang menghadapi Kera Abu-abu. Ning Xue masih terlihat kelelahan, tetapi senyumnya tak pernah hilang setelah keberhasilannya tadi. Chen Huang duduk di sampingnya, tetap waspada sambil memperhatikan pertarungan berikutnya.

“Lihat, ini giliran Zhang Meng,” ujar Ning Xue, menunjuk seorang pria bertubuh tinggi dengan langkah penuh percaya diri. Zhang Meng adalah salah satu dari tiga anak muda terkenal yang disebut berasal dari klan besar.

Zhang Meng melangkah ke tengah arena. Tubuhnya yang kokoh dan auranya yang mengintimidasi segera menarik perhatian semua orang. Kera Abu-abu itu, meski biasanya terlihat agresif, tampak lebih waspada kali ini, seolah tahu bahwa lawan di depannya berbeda dari yang lain.

“Dia pasti ada di ranah Pengumpulan Energi,” gumam Chen Huang.

Instruktur bertanya, “Apa kau sudah siap?”

Zhang Meng tidak menjawab dengan kata-kata, hanya mengangguk sambil memasang kuda-kuda.

SWOOSHH!

Kera Abu-abu langsung melesat seperti biasa, tetapi Zhang Meng tidak menghindar. Sebaliknya, dia berdiri kokoh dan menghadapi serangan itu secara langsung.

DUARR!

Tinju kera itu bertemu dengan tangan Zhang Meng yang terlapisi energi spiritual berwarna biru. Benturan tersebut menciptakan gelombang udara yang terasa hingga ke tribun.

Zhang Meng balas menyerang dengan pukulan lurus ke perut kera. Pukulan itu begitu cepat dan kuat sehingga membuat kera terpental beberapa meter. Kera itu bangkit lagi, tetapi Zhang Meng tidak memberinya kesempatan untuk menyerang balik.

BANG! BANG! BANG!

Rangkaian pukulan terus dilancarkan oleh Zhang Meng, hingga akhirnya kera itu roboh dan tidak mampu bangkit lagi.

Instruktur mengumumkan, “Zhang Meng, lolos!”

Sorakan terdengar dari penonton. Zhang Meng berjalan kembali ke tempatnya dengan tenang, tanpa sedikit pun menunjukkan kelelahan.

Giliran berikutnya adalah Lei Hua, seorang gadis cantik dengan rambut panjang berwarna biru yang diikat rapi dan tatapan tajam yang penuh percaya diri.

“Dia juga pasti kuat,” kata Ning Xue, sedikit terkesima dengan aura Lei Hua.

Lei Hua melangkah ke tengah arena. Tubuhnya yang ramping tidak mengurangi kesan kekuatan yang terpancar darinya. Kera Abu-abu itu sekali lagi bersiap menyerang.

Instruktur bertanya, “Apa kau siap?”

Lei Hua hanya tersenyum kecil, lalu memasang kuda-kuda.

Kera itu melesat dengan kecepatan tinggi, tetapi Lei Hua tidak menghindar sepenuhnya. Sebaliknya, dia bergerak sedikit ke samping, membiarkan tinju kera itu meleset, lalu memutar tubuhnya untuk melancarkan serangan balik dengan tinju yang dipenuhi energi spiritual berwarna ungu.

DUARR!

Pukulan itu tepat mengenai bahu kera, membuatnya terdorong mundur beberapa langkah. Tidak seperti Zhang Meng, Lei Hua menggunakan kecepatan dan kelincahan untuk mengatasi kekuatan kera.

Kera itu kembali menyerang dengan cakaran, tetapi Lei Hua menghindar dengan mudah, lalu memanfaatkan momentum untuk menyerang balik. Serangannya sangat akurat, mengenai titik-titik lemah kera tersebut. Dalam waktu singkat, kera itu terjatuh dan tidak mampu melanjutkan pertarungan.

“Lei Hua, lolos!” seru instruktur, disambut sorakan dari penonton.

Giliran terakhir dari ketiga anak klan besar itu adalah Ma Yue, seorang gadis cantik dengan rambut hitam panjang yang tampak tegas dan penuh percaya diri.

Ma Yue melangkah ke arena dengan ekspresi dingin dan tenang. Kera Abu-abu, meski tampak tangguh, tidak membuat Ma Yue gentar.

Instruktur bertanya, “Apa kau siap?”

“Siap,” jawab Ma Yue tegas.

Kera itu melesat lagi, kali ini dengan gerakan yang lebih agresif. Namun, Ma Yue menggunakan strategi berbeda dari dua pesaing sebelumnya. Dia menunggu hingga kera itu sangat dekat, lalu menunduk dan menghindar dengan gerakan yang sangat cepat.

BANG!

Ma Yue meluncurkan tendangan ke lutut kera, membuatnya kehilangan keseimbangan sesaat. Ketika kera mencoba bangkit, Ma Yue sudah berada di atasnya, menghujani pukulan dengan energi spiritual berwarna merah.

Serangan itu sangat efektif. Dalam waktu singkat, kera itu terbaring tak sadarkan diri.

“Ma Yue, lolos!”

Sorakan terdengar lebih keras kali ini. Ketiganya—Zhang Meng, Lei Hua, dan Ma Yue—menjadi sorotan semua orang di arena. Bahkan para tetua tampak tersenyum tipis, tampaknya terkesan dengan kemampuan mereka.

Sore itu, ujian pertahanan akhirnya selesai. Dari 500 peserta, hanya 100 orang yang berhasil lolos ke tahap ujian akhir. Chen Huang dan Ning Xue merasa lega bisa berada di antara mereka.

“Besok pasti akan lebih sulit,” ujar Chen Huang.

Ning Xue mengangguk. “Tapi kita sudah sampai sejauh ini. Kita pasti bisa melewatinya bersama.”

1
angin kelana
tahap selanjutnya
angin kelana
mc nya brp bintang yah?
afifo maning
gassspoll thor
angin kelana
lanjut
angin kelana
cape pastinya
angin kelana
gasss jangan kendorrr
angin kelana
semangatttt...
angin kelana
lawan lawan apapun musuhnya..
angin kelana
satu pukulan
angin kelana
semangat menggapai mimpi
G Wu
Novel DRAMA ANAK ANAK 90% ,, 10% sisa nya tidak jelas,MC nya yang mana !! ???
Saodah Xiaomi
alurnya menarik, cuma bab nya pendek. dan cepat habis, harus minta up, padahal baru bab 21, hadeuh,,,,,,,,,,,,,,. mungkin lanjut bacanya seminggu lagi, agar bisa puas bacanya, jika tiap hari up nya keluar
juharto delle
Memang top author ini kalau yang namanya bikin penasaran, lanjutkan
Darotama
seiring waktu tahap demi tahap jalan cerita lebih menarik semangat thor lanjut terus
Rusdi Udi
Luar biasa
angin kelana
lanjut
angin kelana
up
angin kelana
lanjut up
angin kelana
up up
angin kelana
lanjut up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!