NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ashley Or Asheel

Transmigrasi Ashley Or Asheel

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: MWS~

Ashley adalah seorang yatim piatu yang bertransmigrasi ke dalam novel 'Nayla Love Story '. Ia menjadi Asheel, antagonis ke dua di dalam novel. Asheel Merupakan karakter yang akan mati di tangan kakaknya sendiri.

Bagaimana jadinya hidup Ashley sebagai Asheel?, akankah ia mati mengenaskan?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MWS~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16.

...☆HAPPY READING☆...

...----------------...

Seorang guru berjalan masuk ke dalam ruang kelas. Para siswa siswi yang melihat kedatang guru tersebut langsung kembali ketempatnya masing-masing. " oke anak-anak, buka halaman 374 dan kerjakan soal di halaman tersebut. Kalian bisa cari sumber jawaban di manapun, misalnya di perpustakaan. Oke itu saja, ibu akan kembali sebelum istrirahat dan akan memeriksa jawaban kalian." ucap sang guru.

" ibu mau kemana?" tanya ketua kelas.

" ibu ada sedikit urusan. Kalo gitu ibu pamit dan kerjain tugasnya." ucap sang guru kemudian pergi keluar kelas.

" baik buk!." seru mereka.

...****...

Asheel berjalan menelusuri lorong sekolah sembari memeluk bukunya. Ia berencana ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas yang tadi diberikan guru. " di kelas terlalu berisik, gw jadi gk fokus." kesalnya mengingat betapa berisiknya kelasnya tadi, yang membuat ia malah tak fokus untuk mengerjakan tugas.

Sesampainya di perpustakaan, asheel berencana untuk duduk di meja paling pojok. Namun, ia terkejut saat melihat gevan yang duduk sembari mengerjakan sesuatu di laptopnya. Asheel duduk di samping gevan. " lo ngapain van?" tanya asheel.

Gevan terkejut, ia melihat asheel yang duduk di sampingnya dengan raut wajah bertanya. " gw gk ngapa-ngapain." jawab gevan.

" yang bener, coba gw lihat." ucap asheel tak percaya mencoba melihat laptop gevan. Gevan berusaha menutupi laptopnya namun nihil, asheel berhasil melihat semuanya.

" what!, van lo hacker?" tanya asheel kagum.

Gevan menghela nafasnya, " ya, jangan bilang siapa-siapa lo!." ucap gevan memperingati

" tenang aja, gw gak ember kok." balas asheel meyakinkan. "oh ya, lo hack apaan?" tanya asheel penasaran.

" gw lagi berusaha hack sistem seseorang yang waktu itu ngirim video ke ezra." jawab gevan kembali fokus pada laptopnya.

" video angkasa dan nayla?" tanya asheel lagi dan lagi.

" lo tau?" tanya gevan terkejut. " dari mana lo tau?."

" gw tau itu dari mark dan leon, mereka curiga ke gw, jadi nanya soal video tapi gw berhasil yakinin mereka kalo bukan gw pelakunya." jelas asheel.

Gevan merasa lega, setidaknya bukan asheel seperti yang mereka curigai. Jika itu asheel, ia tak tau harus ada di pihak mana. Ah, maksudnya, aska pasti akan membela asheel melihat kedekatan mereka sekarang.

" kenapa gk cek cctv aja?" tanya asheel mencoba memberi saran.

" kita udah pernah coba cek cctv, tapi eror. Cctv di rumah lo di hack, dan sekarang ini gw berusaha buat nembus sistem pertahanan orang yang hack cctv lo buat balikin rekaman cctv hari itu." jelas gevan.

" gitu ya, rumit juga sih." ucap asheel. Gevan tak membalas, ia terus fokus pada laptopnya. Tak ingin banyak berpikir, asheel memutuskan untuk mengerjakan tugasnya.

Sementara itu seseorang nampak mendengarkan apa yang di bicarakan mereka berdua dari balik tembok. " begitu rupanya, lo ternyata yang coba nembus sistem pertahanan gw. Bagus juga lo sembunyinya gevan." ucapnya tersenyum sinis.

...****...

Saat ini asheel dan gevan sedang berjalan menuju kantin bersama. namun, saat di tengah jalan asheel tiba-tiba merasa mules. " van, gw kayaknya harus ke toilet deh. Ada panggilan alam." ucapnya langsung berlari tampa mendengar balasan gevan. Gevan menggeleng melihat kelakuan gadis itu," dasar."

Sementara itu di sisi lain, bianca, diana dan tania sedang berdiri di depan wastafel. " hah, kalian ngerasa gk kalo sekarang kita makin banyak saingannya." keluh diana.

" lo bener. dulu nayla, sekarang di tambah asheel. Citra cewek itu makin baik karena udah berhenti gangguin nayla di tambah sekarang dia sering banget main sama geng carbius." balas tania yang merasa setuju dengan diana.

" pokoknya kita harus singkiran mereka. Posisi primadona sekolah harus jadi milik kita. Gw capek udah berusaha mati-matian buat famous dengan berusaha singkirin nayla, eh malah nambah satu lagi." kesal diana.

Tania mengangguk, ia melihat bianca. " gimana menurut lo ca?" tanyanya pada bianca yang dari tadi hanya diam menatap pantulan dirinya di cermin.

Bianca menarik nafasnya dalam, " guys, menurut gw kita harus berhenti sih." ucapnya pada mereka.

" maksud lo apa hah!, enak banget lo main mutusin buat berhenti kayak gini!" balas diana tak terima.

" gk gitu, tapi gw gak mau buat citra kita makin buruk nantinya." ucap bianca mencoba membuat mereka mengerti.

" ca, citra kita itu buruk karena nayla. Lo mau biarin nayla yang selama ini pura-pura polos itu gitu aja. Lo mau biarin ezra di tipu sama dia. Lo udah gk suka ezra lagi ya." ucap tania pancang lebar.

" kalo soal ezra, gw gk peduli. Gw udah mutusin buat move on dari dia. Gw juga ngerti kalo kalian mungkin punya dendam sama nayla. Tapi guys, gk ada gunanya kita balas dendam ke nayla. Biarin karma yang bekerja. Gw pengen bangun citra baik kita, dan menurut gw, gk ada gunanya famous. Kalo sekalinya kita famous, kita bakal terus ngikutin standar orang-orang dan lupa sama jati diri kita." jelasnya pada mereka mencoba menbuat mereka mengerti.

" halah, bilang aja kalo lo takut sama nayla. Kalo emang lo gk mau, biar kita aja. Kalo emang kita udah gk sependapat lagi, mending kita cukup sampai sini." ucap diana keras kepala lalu pergi dari sana.

" gw kecewa sama lo." ucap tania ikut menyusul diana.

" guys bukan gitu, argh" bianca membanting lipstik di tangannya ke lantai. Apakah salah baginya mengingatkan teman-temannya untuk berhenti sebelum semakin jauh.

" kenapa jadi gini sih." lirihnya berjongkok menyembunyikan wajah di lututnya.

Asheel bingung melihat diana dan tania yang keluar dari toilet dengan wajah kesal dan marah. Mereka kenapa, pikirnya dengan raut bingung. Asheel masuk kedalam toilet, ia terkejut melihat bianca yang nampak berjongkok menyembunyikan wajahnya di lututnya dengan bahu yang nampak bergetar. " oh, berantem toh." gumamnya mengerti.

" lo gk apa kan?, kenapa lo berantem sama mereka?" tanyanya

Bianca mengangkat kepalanya dan menghapus kasar air matanya. " gw gk apa." jawab bianca berusaha terlihat baik-baik saja.

" oke kalo gitu, jangan berantem lama-lama ya." ucap asheel kemudian masuk kedalam bilik kamar mandi karena merasa sudah tak tahan lagi.

Asheel keluar dari bilik kamar mandi, dapat ia lihat bianca yang berdiri di depan wastafel sembari menunduk. " lo beneran gak papa kan?" tanyanya sekali lagi sembari mencuci tangannya.

" persahabatan gw putus." ucap bianca tiba-tiba.

" wow, bagus dong." santai asheel meski sedikit merasa terkejut.

" menurut lo, gw salah gk ngingetin mereka buat berhenti sebelum mereka bertindak makin jauh yang suatu saat bisa jadi bumerang buat mereka." lanjutnya tak begitu masalah dengan ucapan santai asheel tadi.

" kalo menurut gw sih gk salah. Sebagai sahabat, kita harusnya dengerin saran sahabat kita kan." ucap asheel mengeluarkan pendapatnya.

" tapi kenapa mereka gk?"–bianca.

" gw juga gk tau, gw manusia biasa, gw gk tau apa yang ada di pikiran setiap orang. Tapi kalo menurut gw, bisa aja ego mereka terlalu tinggi atau," asheel menjeda ucapannya.

" atau apa?" tanya bianca penasaran.

" mereka gk anggap lo sebagai sahabat, bisa aja mereka manfaatin lo buat penuhin keinginan mereka." lanjutnya.

" gk mungkin!, mereka gk akan kayak gitu!." sangkal bianca tak percaya.

" gw cuma berpendapat, pikiran manusia itu gk ada yang tau." ucap asheel kemudian pergi dari sana.

Bianca terdiam, ia tak ingin percaya ucapan asheel. Namun di sisi lain, melihat begitu gampangnya diana memutuskan persahabatan mereka membuatnya menjadi ragu. Ia merasa seperti sebuah barang yang di buang begitu saja saat sudah tak berguna.

Argh.

Bianca mengacak rambutnya. Ia pusing dengan semua ini, mengapa saat ia berusaha menjadi orang baik di saat bersamaan persahabatannya hancur. Apakah saat kita ingin menjadi baik, kita juga harus kehilangan salah satu hal berharga dalam hidup kita.

......................

1
Hebe
Sempurna deh ini. 👌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!