NovelToon NovelToon
Batas Kesabaran Seorang Istri

Batas Kesabaran Seorang Istri

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahmuda / Tamat
Popularitas:646.4k
Nilai: 4.5
Nama Author: m anha

Jingga, Anak dari seorang konglomerat. Meninggalkan keluarganya demi menikah
dengan pria yang di cintainya.

Bukannya mendapatkan kebahagiaan setelah menikah, ia justru hidup dalam penderitaan.

Akankah Jingga kembali ke kehidupannya yang dulu atau bertahan dengan pria yang menjadi suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon m anha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Istri Atau Pembantu

"Jingga! Ayo bangun, kamu itu pemalas sekali sih! Jangan jadikan Nabila sebagai alasanmu untuk tak menyiapkan sarapan. Apa kamu berniat lagi tak menyiapkan sarapan pagi ini?" kesal Ambar terus mengetuk pintu kamar Aditya, ia mengira jika semalam Jingga pulang dan saat ini ada di kamar. Semalam ia sangat lelah seharian bersama dengan teman-temannya membuat ia tidur lebih awal.

"Jingga, bangun kamu! Cepat bereskan rumah, rumah sangat berantakan, piring-piring kotor juga belum dicuci. Cepat buka pintunya! Bangun kamu pemalas!" teriaknya lagi sambil terus menggedor-gedor pintu kamarnya, tak peduli apakah cucunya akan terbangun dengan apa yang dilakukannya, yang jelas ia ingin menantunya itu membereskan rumah dan juga memasak untuknya, perutnya terasa sangat lapar. Semalam ia hanya makan malam dengan mie instan saja.

Ambar memundurkan langkahnya saat pintu kamar terbuka, ia sudah siap-siap akan memarahi Jingga. Namun, ia mengerutkan keningnya saat melihat justru Aditya lah yang keluar sambil mengucek matanya, sepertinya anaknya itu baru bangun tidur.

"Kok kamu sih yang keluar, mana istrimu? Kamu jangan terlalu memanjakannya, lihat," tunjuknya pada ruang tamu yang sangat berantakan karena ulahnya sendiri dan juga teman-temannya kemarin. "Minta dia bereskan semua ini, sebelumnya minta dia buat sarapan dulu, ibu sangat lapar," ucapnya masih dengan bernada kesal.

Dengan malas Aditya berjalan menuju ke dapur dan meminum air putih, disusul oleh Ambar yang terus saja mengomel tak jelas. Ia duduk di ruang tv begitupun dengan Aditya, Aditya menghela nafas berat dan duduk di samping ibunya.

"Kamu itu kenapa, sih? Apa ada masalah lagi dwngqn isteimu? Apa istrimu lagi berbuat ulah dengan tak mau keluar kamar?" kesal Ambar yang melihat ke arah kamar yang masih belum ada tanda-tanda jika Jingga akan keluar dari kamar itu.

"Jingga tak ada di kamar, Bu," jawab Aditya menyandarkan bahunya di sandaran sofa sambil memijat keningnya yang terasa berdenyut.

"Apa maksud kamu? Apa Jingga semalam tak pulang?" tanyanya membuat anaknya itu pun mengangguk.

"Jika dia tak pulang lalu dia ke mana membawa Nabila di malam hari?"

"Dia pulang ke rumah orang tuanya dan orang tuanya akan mengurus perceraian kami," ucap Aditya masih dengan menutup matanya bersandar dengan malas di sofa ruang tv.

"Apa? Bercerai?" Ambar sangat terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh putranya, walau bagaimanapun Nabila adalah cucunya, ia selama ini memang tak pernah sedekat itu dengan Nabila. Namun, ia tetap menyayangi cucunya itu. Belum lagi ia berfikir jika Jingga sudah tak ada lagi di rumahnya, itu berarti semua pekerjaan rumah, memasak dan membereskan rumah akan kembali ke tangannya termasuk pengurus putranya.

"Lalu bagaimana? Apa kamu akan membiarkan Jingga meminta cerai darimu?"

"Apa Ibu pikir aku bisa melawan pak Gunawan, sudah dipastikan jika dia mengatakan akan menceraikan kami itu akan terjadi," ucap Aditya yang semalam sudah berpikir keras jalan apa yang harus diambilnya untuk melawan mereka. Ia bahkan sudah menghubungi beberapa teman-teman pengacaranya dan dalam kasus ini, posisinya sangat berat untuk menolak perceraian itu karena dia tertangkap basah sedang selingkuh dan masalah Nabila sudah dipastikan Nabila akan bersama dengan ibunya, mengingat Nabila masih sangat kecil dan masih membutuhkan ASI dari ibunya. Belum lagi dengan kekuatan uang yang dimiliki oleh pak Gunawan sudah dipastikan ia akan kalah telak dalam persidangan. Aditya hanya bisa pasrah jika memang ia harus bercerai dengan Jingga.

"Ya sudah kalau memang pernikahan kalian tak bisa dipertahankan lagi ibu, mau kau menikah dengan wanita lain secepatnya."

"Ibu, aku belum bercerai dengan Jingga dan Ibu sudah memintaku untuk menikah lagi?" ucap Aditya melirik tajam pada ibunya.

"Jika kamu tak menikah lalu siapa yang akan mengurusmu, siapa yang akan mengurus rumah dan siapa yang akan membuat makanan untukmu? Ibu sudah terlalu tua untuk mengurus semua itu, carilah istri yang lebih penurut lagi dari Jingga, yang bisa mengerjakan semua pekerjaan rumah."

"Ibu memintaku untuk mencari istri atau mencari pembantu? Pasti Jingga merasa tak tahan untuk menjadi istriku karena semua beban Ibu limpahkan padanya, ia harus mengurusku, mengurus Nabila, mengurus ibu dan mengurus rumah, ia pasti terbebani dengan semua itu," ucap Aditya yang baru menyadari semua itu setelah mendengarkan ucapan dari Jingga yang tadi saat di restoran.

"Kamu kok jadi nyalahin ibu, ya memang sudah itulah tugas sebagai seorang istri. Memangnya kamu menikahinya hanya untuk melayanimu saja, untuk melahirkan anakmu saja dan kamu meminta ibu yang mengurus rumah dan pengurus keperluan lainnya, begitu maksudmu?"

"Bukan begitu maksudku, Bu! Setidaknya Ibu tidak melimpahkan semua pekerjaan itu pada Jingga setidaknya jika Jingga yang membereskan rumah Ibu yang menjaga Nabila, begitupun sebaliknya. Jika dia sedang menjaga Nabila ibulah yang sesekali membereskan beberapa pekerjaan rumah. Sekarang Jingga sudah pergi, aku yakin dia tak akan kembali lagi padaku."

"Lagian masa seperti itu saja dia sudah menyerah, memang sudah itu tugas seorang istri. Dianya saja yang masih terlalu ke anak-anakkan dan belum berpikiran dewasa. Kalau dia lelah, dia bisa protes, tak harus langsung pergi begitu saja dan kembali ke rumah orang tuanya," kesal Ambar yang tak tahu masalah lain yang mereka hadapi, masalah yang lebih besar dari semua itu, yaitu perselingkuhan Aditya dan Tessa.

Aditya yang bingung menjadi semakin bingung saat menelpon Tessa, wanita selingkuhannya itu sama sekali tak mengangkat panggilannya, pesannya juga tak dibalas, padahal selama ini ia selalu cepat dalam membalas dan juga mengangkat pesannya.

***

Sementara itu di tempat lain senyum mengembang di bibir Gantara , di mana kemarin ia kembali tak sengaja melihat pertengkaran keduanya dan ia yakin jika Jingga tak akan memaafkan suaminya dengan setelah apa yang dilakukannya. Gantara memegang ponselnya, menimang-nimang, apakah ia harus menghubungi Gunawan atau tidak, ia sangat ingin tahu keadaan Jingga saat ini. Ia tahu jika Jingga saat ini sudah kembali ke kediaman kedua orang tuanya, semua itu ia ketahui saat menelpon satpam di rumah itu.

Gantara pria baik dan juga sangat ramah kepada siapapun, termasuk satpam dan juga asisten rumah tangga di rumah itu, membuat dia sangat dihormati saat datang ke kediaman Jingga sehingga saat semalam ia menghubungi satpam yang bekerja di rumah itu dan mengatakan apakah Jingga sudah pulang ke rumah kedua orang tuanya membuat satpan mengatakan apa yang sebenarnya jika Jingga ada di rumah orang tuanya saat ini dan menurut info yang ia dapatkan Jingga akqn bercerai dengan suaminya.

'Jika Aditya tak bisa membahagiakanmu, aku yang akan membahagiakanmu, Jingga. Aku tak perduli jika kamu telah menikah dengan Aditya sebelumnya dan sudah memiliki anak. Namun, rasa cinta ini masih begitu dalam untukmu. Aku pastikan jika kamu bersamaku, kamu akan selalu bahagia,' gumam Gantara masih terus menimang-nimang ponselnya.

1
Andri
cari suami yg setara jangan kayak aq yg miskin nikah ama yg kaya di jadikan keset ama mertua q tapi gk semua yg kaya kayak gitu juga
Andri
kapok mu kpn jingga
Winindra Herawati
gantara pepet terus jingga
ros
ms masih 1 rumah jaga cucu saja x mau bila dah pisah sllu ingin bertemu. dasar nenek setan
NoorHasni Hamdan
Luar biasa
Des Nita
Biasa
Des Nita
Kecewa
Iis Sumarni
Buruk
Surati
bagus
Nani Te'ne
Suka
🌷💚SITI.R💚🌷
kmrin kmn aja anak sm ibu sama aja nyiksa jongga..
🌷💚SITI.R💚🌷
jangan salah pilih
🌷💚SITI.R💚🌷
coba klu bisa dit
🌷💚SITI.R💚🌷
emang seluruh apapun seorang anak pasti orang tuay akan memaafkn
🌷💚SITI.R💚🌷
klu udh sadar tinggalin aja
🌷💚SITI.R💚🌷
luar biasa jingga kuat nangeet
🌷💚SITI.R💚🌷
mulai ada masalah.. sebtuly restu orang tua itu penting
🌷💚SITI.R💚🌷
nyimak dulu
DN
GK ada kapok nya nih si nenek licik
Cahaya Langit
yang mana nama yang benar gunawan atau batara
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!