NovelToon NovelToon
MANAGER LOVE STORY

MANAGER LOVE STORY

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / BTS / Blackpink / Angst
Popularitas:324
Nilai: 5
Nama Author: timio

Dunia hiburan jadi tempatnya bermain, ia lah pekerja di belakang layar suksesnya penampilan para artisnya. Orang yang mengorganisir segala sesuatu agar tertata dengan indah dan rapi, orang yang di tuntut untuk sempurna agar menyempurnakan artisnya. Artisnya yang salah, ia yang bertanggung jawab.

Helena Cady, wanita ceria 28 tahun yang sejak awal usia 20an sudah bergabung dengan Huge Ent, sebuah agensi hiburan besar di Mithnite, dalam waktu lima tahun ia berhasil menjabat sebagai manager seorang artis besar yang dinaungi oleh Huge Ent.

Dan ia tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan menjadi pemecah hubungan baik, antara member kakak dan adik di sebuah boy grup terkenal NEMESIS, yang terdiri dari 5 orang pria tampan. Helena terjebak cinta segitiga diantara dua member Nemesis dan semua kerumitan di dalamnya.

🍁🍁

Yuk, kepoin yeorobun 💜

Borahae 💜💜

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gua Bukan Pacar Lu Lagi

Hari ini semua orang berkumpul di ruang latihan khusus Nemesis, ke lima member lengkap di dalam sana. Manajer masing-masing member juga sudah ada di ruangan kecuali manajer Theo dan Yogie, siapa lagi kalau bukan Helena dan Juna. Mereka berlima bercengkerama seperti biasa, tidak jauh dari bercandaan dan saling geplak.

"Kakak cantik gua lama bener dah." Timpal Jay.

"Iya tumben. Mas Juna juga biasanya yang paling ontime ini malah telat. Kenapa manajer lu?", tanya Hose.

"Ngga tahu." Jawab Yogie pendek.

"Manajer lu? Ahh... Ngga usah dijawab, lu pasti ngga peduli." Timpal Jimmy bertanya dan menjawab pertanyaannya sendiri pada Theo.

Seperti biasa Theo tetap pada ekspresinya, datar. Padahal ia juga harap-harap cemas kenapa Helena belum muncul juga. Sementara Yogie sibuk dengan batinnya yang sejak tadi terus berdebat dan menduga sendirian. Agak menyesal ia tidak bergerak lebih cepat kemarin, jika saja ia lebih cepat ia pasti langsung tahu siapa diantara ke empat pria di depannya ini yang memacari Helena diam-diam.

"Hose? Dia ramah sama semua cewe, dia emang begitu, tapi apa mungkin? Interaksi aja mereka seadanya. Jimmy? Dia masih sama Elea sampai sekarang, ngga mungkin Helena jadi selingkuhan. Jay? Dia cuma flirty, tapi ngga bener-bener serius. Dan Theo? Theo? Ahhh ngga mungkin lah, orang gila itu, masa dia? Dua tahun siapa yang sanggup macarin orang gila kayak Theo. Ngga mungkin ah." batin Yogie sibuk sambil memandang satu per satu wajah adik membernya.

"Maaf semua, kita telat. Hujan, kita kejebak mk di cafe sebelah. " Seru Juna, pria itu dan Helena saling membantu mengeringkan diri. Helena mengeluarkan tisu dari tote bag nya mengelap lengan Juna, begitu juga Juna mengambil tisu baru dan mengelap kening Helena, lalu cekikikan lirih entah karena apa, hanya mereka berdua yang mengerti.

"MAS JUNA? Ah ngga mungkin, gua denger jelas banget dia nyebut-nyebut Nemesis, jelas bukan mas Juna, ah tapi gua sempet jantungan." Batin Yogie.

"Siapa sebenarnya penyebab kacau hubungan gua ini? Mas Juna atau Yogie? ", batin Theo.

🌵

Huge Ent termasuk agensi besar yang dimana semua orang didalamnya cukup nyaman melakukan pekerjaannya masing-masing. Jangan kira berapat akan seperti rapat perusahaan pada umumnya, yang ber dasi, dengan power point, seseorang presentasi didepan sana, direktur didepan dan sebagainya, tidak ya yeorobun.

Seperti sekarang, ada 11 orang yang duduk membentuk lingkaran di ruang latihan super luas itu, di sertai minuman selera masing-masing yang tadinya di bawa Helena dan Juna. Masing-masing manajer duduk disamping artisnya. Ini lah rapat yang ditunggu para member, rotasi manajer. Lingkaran yang berisi 5 artis, 5 manajer dan 1 direktur mereka itu sedang menyuarakan pendapat masing-masing, yang satu berbicara, 10 orang mendengarkan.

Setiap manajer sudah menyampaikan apa yang mereka inginkan hanya Helena yang bungkam dan mengikuti alur saja. Ia hanya sedang tidak nyaman, pasalnya perlahan-lahan Theo terus mengikis jarak di antara mereka, sehingga sekarang lengan mereka menempel.

"Ah anjirr... ", umpat Helena dalam hati.

"Helena? Ada yang mau disampaikan?". Tanya direktur mereka.

"Tidak pak."

"Yakin?".

"Hehe, iya pak."

"Baik, seperti tahun-tahun sebelumnya, kita akan melakukan rotasi manajer lagi. Permohonannya sudah di setujui CEO sendiri, hasilnya mutlak, tidak bisa di ganggu gugat, jika keberatan tunggu tahun depan untuk rotasi lagi."

Theo semakin merapatkan dirinya pada Helena, sementara wanita itu menahan hatinya kuat-kuat agar tidak menoleh lagi.

"Jay tetap ya, Kris tetep bareng kamu. Jimmy juga, Joseph tetap bersama kamu, Hose juga, Clara tetep bareng kamu, hmmm?".

Seruan hmmm itu membuat Yogie dan Theo agak terkejut, ada apa?

"Yogie bersama Helena, Theo bersama Juna. Sekian rapatnya."

Deg

Theo langsung menatap kepada wanita yang sibuk dengan ponselnya itu. Helena sama sekali tidak perduli lagi kepadanya. Tidak meliriknya sama sekali. Patah se patahnya.

"Helena... ", serunya lirih.

"Hmm?", tanya Helena dengan tenangnya dan menoleh.

"Sayang... Maksud kamu apa?!", tanya Theo dengan mata berkaca-kaca, suaranya lantang dan cukup membuat semua orang yang berada disana mendengar seruan itu.

"UHHUKKK... UHHUKK.... ", Jimmy tersedak minumannya sendiri.

Semua orang bungkam, mata mereka tertuju pada dua orang itu, terlebih Yogie yang menatap datar, dan terlihat tenang tapi pikirannya berisik.

"Anj!n9, ternyata Theo." Batin nya.

"IKUT AKU HELENA...!!! ", teriak Theo langsung menarik paksa Helena dari sana, dan keluar lah kedua orang itu. Sembilan orang yang ada disana saling tatap satu sama lain.

"A-apa katanya tadi? Sa-sayang? Theo sama Helena? Gua ngga salah denger kan?", kaget Hose.

Yogie menyadari sesuatu, ternyata selama ini ia sudah mendapatkan semua clue nya. Terkadang ia merasa tingkah Theo terlalu berlebihan, ia selalu berusaha mendominasi, menjauhkan Helena dari semua orang. Bagaimana Theo datang subuh kala itu ketika pesta saat konser mereka berakhir padahal ia punya kamar sendiri, untuk apa ia mendatangi Helena pada waktu itu?

Tentang kata-kata yang tidak selesai Theo ucapkan saat bersama Helena, 'Gua pa... ' pacar maksdunya kan? 'Say... Helena...' pasti tujuannya ingin mengatakan sayang kan? Seperti barusan.

Ditambah lagi sewaktu Helena di rawat, pertanyaan Juna yang baru ia sadari hari ini "Kenapa bukan Theo yang datang?" Disaat seluruh penghuni Huge tahu se tidak ramah apa Theo kepada Helena, malah di suruh menjaga Helena yang sakit? Dan se tegas apa Juna menyarankan agar membiarkan Theo yang merawat. Berarti...

"Lu udah tahu soal mereka ya mas?", tuding Yogie, dan pria tinggi itu langsung disorot oleh sekelilingnya.

"Aohhh... ", desahnya.

🌵

Theo tidak perduli lagi pada apapun. Sepanjang jalan ke studio musik miliknya, ia di tatap terkejut oleh orang-orang yang di lewatinya, dan tatapan mengiba pada Helena yang di seret itu.

Brakk... Theo membanting pintu dan mendudukkan Helena di sofa.

"Helena... Kamu kenapa?".

"Ngga kenapa-napa."

"Sayang, aku salah apa, please jangan kayak gini." Theo sudah menangis.

"Ngga, kamu ngga salah. Aku yang salah, salah menilai orang."

"Sayang please, jangan ngomong gitu. Aku buat salah apa ke kamu? Kamu tinggal bilang, aku bisa perbaiki. Jangan gini sayang please... ". Ucap Theo sambil memeluk erat Helena.

Helena tidak menangis, matanya kering, dan biasa saja. Ia mengurai pelukan Theo.

"Per hari ini aku anggap kita selesai ya, Theodore. Sama kayak kontrak kerja kita yang udah selesai. Ayo kita berhenti aja, ini bukan permintaan aku ke kamu. Karena tanpa persetujuan kamu pun aku bakal tetep keluar dari hubungan ini. Lain kali, kalau mau bohong yang totalitas, jangan setengah-setengah."

"Sayang... Kamu ngomong apa?", Theo sudah menangis.

Klek klek klek....

"Helena... ", seruan dari luar. Itu suara Yogie.

Ia hendak beranjak tapi ditahan sekuat tenaga oleh Theo. "Ngga sayang... Please... Aku ngga bisa Helena... ".

"Lepasin... Apa sih... Lepas... ", prang... Pajangan jatuh karena Theo dan Helena saling tarik dorong didalam sana.

"HELENA... " bugh bugh bugh... Yogie panik di luar.

"PASS CODE NYA SAMA KAYAK APARTEMEN AKU KAK... ", teriak Helena karena tidak bisa melepas kan diri dari Theo. Ia berharap Yogie membantunya keluar dari sana.

Klek...

"THEO... ", teriak Yogie.

"Lu mabok ya? Lepasin Helena, lu ngga berhak ngatur-ngatur dia lagi."

"GUA PACARNYA, LU HARUS TAHU ITU YOGIE." balas Theo.

"BUKAAAAN ANAK SETAN BUKAAN... GUA BUKAN PACAR LU LAGI... HIKS... ", teriak Helena sekencangnya. Spontan genggaman tangan Theo melemah, ia terkejut inilah pertama kali ia melihat Helena meledak-ledak.

"Jangan egois, hanya karena gua selalu ngutamain elu, bukan berarti lu segalanya di hidup gua Theo. Lu salah. Gua begitu karena emang kerjaan gua begitu. Gua di bayar buat begitu. Ok, kita memang pacaran, dua tahun Theo, dua tahun. Stay private demi kebaikan lu sama gua sendiri, tapi berapa orang yang lu ajak stay private? Baru-baru ini aja atau memang baru ketahuannya sekarang?! ", tanya Helena dengan air mata yang sudah berhamburan.

Deg

Theo terdiam, ia membeku, begitupun Yogie yang sejak tadi sudah tidak tahu harus berbuat apa, seolah ia sedang menjadi saksi pertengkaran suami istri di ruangan itu.

"Puas kan lu nge bego begoin gua dan gua cuma bisa senyum. Lu tahu ngga mawar merah pekat yang lu bawa itu aromanya beda banget sama bau yang nempel di badan lu waktu itu? ".

Theo tidak bisa bertingkah lagi, ia diam dan perlahan menunduk.

"Aroma di tubuh lu itu aromanya mawar kuning, gua tahu Theo, tapi gua diam. Itu di sofa itu, sofa hitam itu tempat kita biasa nulis lagu bareng, tempat kita cerita panjang kali lebar sampai larut tempat lu nyium gua, meluk gua, hiks... Gua nemu rambut pirang panjang disitu? Jangan ngomong dulu gua belom selesai... BELOM... ", bentak Helena karena ia melihat Theo sudah menarik napasnya untuk menjawab.

"Lu mau tahu paling epicnya apa? Ini yang paling sakit Theo, pain tolerance gua limitnya disitu, tiga tahun kita kerja bareng, dua tahun kita pacaran, toilet itu, toilet syaland itu, cuma boleh dipakai kita berdua, lu ngga pernah ngebiarin siapapun masuk ke sana kecuali gua. Dan lu tahu apa yang gua temuin Theo? Gua nemuin peng4man lu didalam sana, otak gua random aja pengen cek tong sampah, limitnya disitu Theo. Itu bukan gua. Lu pake benda syaland itu bukan bareng gua. Gua ngga mau tahu siapa itu, silahkan lu bermain sesuka lu, silahkan. Jangan ajak gua, jangan bawa-bawa gua di belakang permainan murahan lu itu. Setia itu mahal, Theo, dan lu ngga punya."

Detik itu juga Helena membuka pintu yang sempat tertutup itu lalu menutupnya lagi dengan kasar. Ia pergi entah kemana. Yogie menatap Theo dengan tajam. Sementara adik membernya itu ambruk disana, ia tergugu menunduk tapi tidak sampai kedengaran tangisnya. Tapi Yogie tahu ia mmenangis.

"Entah apa alesan lu nyelingkuhin perempuan baik-baik kayak gitu. Lu memang adik gua, tapi disini, khusus bagian ini gua ngga bisa toleransi ke elu, Theo. Akan lebih terhormat kalau lu mutusin dia dulu baru mulai yang baru. Lu bakal nyesel se nyeselnya Theo, dan gua harap lu ngga akan kaget, ini kesempatan gua, gua akan perjuangin dia mati-matian. Ngga akan gua lepas. Ini konsekuensi yang harus lu terima."

Lalu ia pergi meninggalkan Theodore yang bahkan tidak tahu harus apa sekarang.

.

.

.

.

TBC... 🌵

1
Timio
Ok Amy 💜 ditunggu ya, borahae 💜💜
rey na' daniansyah
saya tunggu ampe tamat ya thor, awas jja klo ngegantung ya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!