🥈Runner Up [EVENT KONFLIK RUMAH TANGGA]
📍Beside Story Of [SELEPAS KATA TALAK]
"Kau rebut suamiku, kurebut suamimu, jadi
jangan salahkan aku merebut suamimu!"
"Haruskah kita berakhir begini? Saling membenci dan menyakiti? Untuk apa kita bertahan kalau hanya saling mencari pembuktian,"
Almaira Alshad, seorang wanita yatim piatu yang dinikahi oleh Arlan Megantara seorang pengusaha ritel harus menelan pil pahit saat suaminya menjual dirinya kepada seorang pria dewasa yang ternyata adalah sosok yang Alma anggap paman sendiri.
Dirga Afdarianto, seorang pria beristri yang pernikahannya juga buruk mengetahui bahwa istrinya berselingkuh dengan sosok Arlan sehingga ia menawarkan Arlan untuk membeli Alma sebagai bahan untuk Dirga melakukan lomba selingkuh dan balas dendam kepada istrinya selama ini sehingga membuat Alma harus menjadi istri kedua Dirga yang secara tidak langsung mendapat pandangan pelakor oleh banyak orang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16. Sekretarisku Canduku?
Setelah kejadian tadi, Dirga lebih memilih mendiamkan dirinya di dalam ruangannya, Ishaya benar-benar sudah keterlaluan sekarang, Dirga sudah membuat keputusan jika begini terus dia lebih memilih menikahi Alma dan menalak Ishaya segera.
Disaat Dirga sibuk dengan pikirannya, Alma yang notabene sekarang menjadi sekretarisnya, Alma membuka ruangan Dirga dan berjalan pelan menuju Dirga.
"Assalamualaikum, permisi, Om."
Dirga mengangkat kepalanya, Alma datang dengan secangkir kopi yang dia buat, dia tahu kini Dirga tengah banyak beban pikiran.
"Ada apa?" tanya Dirga yang membuat Alma menaruh gelas kopi diatas meja Dirga.
"Tidak ada, apa-apa, hanya mengantarkan kopi untuk Om," jawab Alma berusaha tersenyum.
Dirga menghela napas. "Ucapan Ishaya tadi tidak usah kamu, pikirkan dalam hati yah."
Alma mengangguk.
Dia mengambil kursi kemudian ikut duduk. "Om gak perlu khawatir, aku gak bakalan sakit hati kok, aku kan strong."
Dirga tidak mengeluarkan ekspresi apapun, ingin rasanya Alma membuat Dirga senyum namun wajah Dirga rasanya sudah ditakdirkan menjadi beku permanen.
"Sepertinya takdir terlalu jahat sama saya, apa karena saya semakin jauh dengan Allah makanya Allah menguji saya begini?" Dirga mengeluarkan isi hatinya.
"Jangan menyalahkan takdir dan ketetapan Allah, karena apapun yang Allah berikan kepada kita adalah yang terbaik," jawab Alma yang membuat Dirga menatapnya.
"Kau terlalu berpikir positif Alma."
Alma menaruh tangannya dimeja dia memangku dagunya sendiri dan menatap Dirga dalam posisi seperti itu.
"Jangan menatap saya begitu."
"Om, om tahu gak tentang kisah perdebatan Nabi Musa dan Nabi Adam? Tentang jika saja Nabi Adam tidak memakan buah khuldi mungkin sekarang kita semua sudah ada di surga."
Dirga menggeleng. "Tidak, saya tidak tahu."
"Rasulullah pernah bercerita bahwa Nabi Adam dan Nabi Musa sebenarnya pernah berdebat, yang waktu itu, Nabi Musa berkata, Wahai Adam, dirimulah yang Allah ciptakan dengan tangan-Nya sendiri. Allah telah meniupkan pada dirimu dari ruh-Nya. Namun engkaulah yang telah menyengsarakan manusia dan membuat mereka keluar dari surga." Alma memulai ceritanya.
Dirga menaruh fokus kepada Alma yang sedang bercerita, entah kenapa momen ini sangat menarik bagi Dirga sendiri.
"Mendapat pertanyaan seperti ini, Nabi Adam menjawab, Wahai Musa, sebagai orang yang telah Allah sucikan dengan kalam-Nya, mengapa engkau menyakiti diriku atas amal perbuatan yang telah aku lakukan? Allah telah mencatat (mentakdirkan) hal itu atas diriku sebelum Dia menciptakan langit-langit dan bumi ini." lanjut Alma. "Dan Rasullulah mengatakan, Nabi Adam dapat mengalahkan Nabi Musa saat itu."
Dirga mengernyitkan dahinya kemudian menatap Alma serius. "Lalu?"
"Apa yang bisa Om ambil dari kisah ini?" tanya Alma yang membuat Dirga berpikir sejenak.
"Nabi Adam berusaha menjelaskan bahwa semua kejadian sudah menjadi ketetapan Allah yang sudah ditulis bahkan sebelum semuanya diciptakan."
Alma tersenyum dan menunjuk Dirga. "Nah, tepat sekali."
"Jadi kenapa Om, harus menyalahkan takdir dan ketetapan Allah yang sudah dituliskan jauh sebelum semuanya di ciptakan?"
Skatmat!
Kalimat Alma menghantam sanubari Dirga yang sedang mengeluh tentang kondisi hidupnya sekarang dan menyalahkan takdirnya.
"Mungkin benar, Om kurang dekat dengan Allah tapi ada kesempatan untuk itu, karena Allah selalu menanti, doa-doa orang yang bertaubat ke jalan yang benar," jelas Alma.
Alma berdiri kemudian berjalan menuju pintu ruangan tersebut. "Om. Aku pernah dengar kalimat ini, Allah itu dekat dengan kita bahkan lebih dekat dari urat nadi kita."
Dan lagi.
Dirga terdiam.
•
•
•
TBC
Assalamualaikum
Jangan Lupa Like