NovelToon NovelToon
Yuan Chen Penguasa Tiga Alam

Yuan Chen Penguasa Tiga Alam

Status: sedang berlangsung
Genre:Kebangkitan pecundang / Romansa Fantasi / Action / Budidaya dan Peningkatan / Dikelilingi wanita cantik / Fantasi Timur
Popularitas:98.7k
Nilai: 5
Nama Author: APRILAH

Yuan Chen, seorang yatim-piatu yang hidup dilanda kemiskinan. Direndahkan, dikucilkan, dihina, dan diperlakukan tidak baik oleh semua orang, sudah menjadi makanan sehari-hari baginya.
Di dunia yang mengandalkan kekuatan sebagai hal utama, Yuan Chen tak mempunyai kesempatan untuk berlatih, ia selalu sibuk setiap harinya hanya untuk mencari sesuap nasi.
Namun, kehidupannya perlahan berubah, di saat takdir mempertemukannya dengan seorang Kakek tua yang memberinya Batu Hitam yang memberikannya kekuatan dan menjadikannya sangat kuat. Dan saat itulah Yuan Chen pun bangkit dari keterpurukannya dan memulai perjalanannya di dunia kultivasi yang kejam ini. Inilah kisah Yuan Chen, seorang pemuda yang berhasil menguasai Tiga Alam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kompetisi Murid Baru - Babak 32 besar bagian kedua

Yuan Chen tertawa keras, suaranya menggema di seluruh arena pertarungan. "Ha haa! Senior Song, ini sangat menyenangkan!" katanya, mata yang tajam dan bersinar dengan api semangat. Dia menikmati pertarungan yang sengit ini, dan dia merasa bahwa kemampuan dirinya semakin terasah.

Song Yang Xian tersenyum, mata yang tajam dan penuh dengan api pertempuran. "Benar, ini sangat menyenangkan!" katanya, mengangguk puas. "Aku belum pernah merasakan pertarungan yang seperti ini dalam waktu yang lama."

Dua orang itu berdiri saling berhadapan, energi spiritual mereka masih membara dan siap untuk meledak kapan saja. Suasana di arena pertarungan semakin tegang, penonton menahan napas menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Cahaya keemasan yang bercampur kilatan petir berwarna keemasan menyebar dari bilah pedang, membuat arena pertarungan menjadi semakin terang. Energi spiritual Yuan Chen yang membara kini mencapai puncaknya, membuat pedangnya bersinar dengan kekuatan yang luar biasa.

Pedang itu sendiri tampak seperti telah menjadi bagian dari tubuh Yuan Chen, dan cahaya keemasan yang keluar darinya seolah-olah merupakan manifestasi dari kekuatan dan semangatnya. Kilatan petir yang berwarna keemasan menambah kesan bahwa pedang ini bukanlah pedang biasa, melainkan pedang yang memiliki kekuatan ilahi.

Song Yang Xian menatap pedang itu dengan mata yang terbelalak, rasa kagum dan takjub terpancar dari wajahnya. "Pedang Dewa Petir!" serunya, mengacu pada nama pedang yang legendaris itu. "Kau benar-benar memiliki kekuatan yang luar biasa, Yuan Chen!" sambungnya, memuji Yuan Chen.

Yuan Chen tersenyum ringan, "Pedang Dewa Petir?" katanya dengan sedikit nada keraguan. "Ini hanyalah pedang pemberian guruku, Qin Yi!" sambungnya, menyebut nama gurunya dengan penuh hormat.

Song Yang Xian terkejut, "Apa? Ini pedang pemberian Tetua Qin Yi?" katanya dengan nada yang penuh dengan rasa penasaran. "Aku tidak tahu bahwa Tetua Qin Yi masih memiliki murid seperti kamu, Yuan Chen."

Yuan Chen mengangguk, "Ya, aku adalah murid Tetua Qin Yi. Dan pedang ini adalah salah satu pusaka yang dia berikan padaku." Dia memandang pedang di tangannya dengan rasa hormat, "Pedang ini memiliki kekuatan yang luar biasa, dan aku masih belajar untuk menggunakannya dengan baik."

Song Yang Xian mengangguk, "Aku tidak sabar untuk melihat kemampuanmu menggunakan pedang itu. Mari kita akhiri pertarungan ini!" serunya, energi spiritualnya kembali membara dan siap untuk bertempur lagi.

Song Yang Xian yang telah lama berlatih tertutup, tentu tidak mengetahui akan Yuan Chen yang baru saja bergabung dengan Akademi Tujuh Warna, dan menjadi Murid Tetua Qin Yi.

Song Yang Xian tidak mengetahui latar belakang Yuan Chen yang sebenarnya, informasi tentang Yuan Chen masih terbatas, dan Song Yang Xian hanya tahu bahwa Yuan Chen adalah lawan yang tangguh dan patut diperhitungkan.

Bagi Song Yang Xian, yang penting adalah kemampuan Yuan Chen di lapangan, bukan latar belakang atau sejarahnya. Dan dia sudah tidak sabar untuk menguji kemampuan Yuan Chen lebih lanjut, untuk melihat seberapa kuat sebenarnya lawan yang dihadapinya. "Ayo, Yuan Chen! Tunjukkan padaku apa yang kamu bisa!" serunya, energi spiritualnya semakin membara dan siap untuk bertempur.

Dengan gerakan yang sangat cepat, Song Yang Xian melompat tinggi ke udara, pedang angin di tangannya berputar dengan kecepatan yang luar biasa, menciptakan gelombang kejut yang kuat. Udara di sekitarnya bergolak, membuat suara desingan yang keras.

Yuan Chen menatap Song Yang Xian dengan mata yang tajam, pedang di tangannya siap untuk menghadapi serangan lawan. Dia dapat merasakan kekuatan angin yang dihasilkan oleh pedang Song Yang Xian, dan dia tahu bahwa serangan ini tidak bisa dianggap remeh.

Dengan gerakan yang tenang dan terukur, Yuan Chen mengangkat pedangnya, siap untuk menghadapi serangan Song Yang Xian yang akan datang. Angin yang dihasilkan oleh pedang Song Yang Xian semakin kuat, membuat rambut Yuan Chen terbang ke belakang.

"Yuan Chen!" teriak Song Yang Xian, dan bersiap mengayunkan pedangnya dengan kekuatan yang luar biasa. "Senior Song!" sahut Yuan Chen, ia pun bersiap mengayunkan pedangnya, tubuhnya benar-benar melengkung seperti bambu, seolah-olah pedang di tangannya sangatlah berat.

Dengan teriakan yang keras, Song Yang Xian mengayunkan pedangnya ke arah Yuan Chen. Pedang angin yang tajam memotong udara dengan suara desingan yang keras. Yuan Chen menatap pedang lawan dengan mata yang tajam, dan dengan gerakan yang sangat cepat, dia mengayunkan pedangnya untuk menghadapi serangan lawan.

Benturan logam bertemu logam membuat sebuah ledakan besar, mengeluarkan cahaya yang cemerlang dan membutakan semua pandangan untuk sesaat. Lantai arena hancur berantakan, retakan-retakan besar menyebar ke segala arah seperti gelombang kejut. Debu dan asap memenuhi udara, membuat suasana menjadi semakin tegang.

Ketika debu dan asap mulai menghilang, penonton bisa melihat bahwa Yuan Chen dan Song Yang Xian masih berdiri tegak, pedang mereka masih terhunus dan bersinar dengan energi spiritual. Keduanya menatap tajam ke arah lawan, mata mereka berkilat dengan api pertempuran.

"Ha!" seru Song Yang Xian, mengayunkan pedangnya lagi dengan kekuatan yang lebih besar. "Haa!" teriak Yuan Chen, dia pun mengayunkan pedangnya untuk menghadapi serangan lawan.

"Yuan Chen!" teriak Song Yang Xian, dan bersiap mengayunkan pedangnya dengan kekuatan yang luar biasa. "Senior Song!" sahut Yuan Chen, ia pun bersiap mengayunkan pedangnya, tubuhnya benar-benar melengkung seperti bambu, seolah-olah pedang di tangannya sangatlah berat.

Dengan teriakan yang keras, Song Yang Xian mengayunkan pedangnya ke arah Yuan Chen. Pedang angin yang tajam memotong udara dengan suara desingan yang keras. Yuan Chen menatap pedang lawan dengan mata yang tajam, dan dengan gerakan yang sangat cepat, dia mengayunkan pedangnya untuk menghadapi serangan lawan.

Yuan Chen mundur selangkah, lalu dengan gerakan yang sangat cepat dan lincah, ia memutar tubuhnya dengan kaki yang seperti mengapung di atas tanah, dan pedangnya meluncur dengan kecepatan yang luar biasa, menghantam ke arah leher Song Yang Xian dengan kekuatan yang mematikan. Suara desingan pedang yang tajam memenuhi udara, membuat penonton menahan napas dan merasakan bulu kuduk mereka berdiri.

Tapi Song Yang Xian tidak lengah, dengan gerakan secepat angin, dia segera melompat ke atas, menghindar dari serangan pedang Yuan Chen yang sangat berbahaya itu. Pedang Yuan Chen hanya beberapa sentimeter saja dari leher Song Yang Xian, membuat rambutnya sedikit tergerai oleh angin yang dihasilkan oleh pedang, dan tanah di bawahnya retak karena kekuatan serangan yang luar biasa.

Song Yang Xian mendarat dengan ringan di atas tanah, matanya yang tajam menatap Yuan Chen dengan penuh konsentrasi dan kekaguman. "Bagus!" serunya, "Kau benar-benar kuat, Yuan Chen! Tapi ini akan segera berakhir!" Dia pun mengangkat pedangnya, siap untuk mengeluarkan serangan berikutnya dengan kekuatan yang lebih besar.

"Wujud Pedang Angin!" ucap Song Yang Xian, menyerukan nama jurusnya dengan suara yang keras dan penuh semangat. Pedangnya yang terangkat lurus ke atas berada di atas kepalanya, bersinar dengan energi spiritual kehijauan yang kuat.

Tiba-tiba, energi spiritual kehijauan meledak dari pedangnya, meluncur ke langit dengan kekuatan yang luar biasa, membuat awan di atas arena tercerai-berai dan bergulung-gulung. Udara di sekitarnya bergolak, membuat rambut Yuan Chen terbang ke belakang.

Dan kemudian, dengan momentum yang begitu menakutkan, pedang angin sepanjang seratus meter berwarna kehijauan tiba-tiba muncul dari langit, menghantam ke arah Yuan Chen dengan kecepatan yang luar biasa. Pedang angin itu mengeluarkan suara menggelegar yang membuat tanah berguncang, dan membuat penonton menahan napas karena takut.

Tiba-tiba, seekor naga yang terbentuk dari energi cahaya berwarna keemasan muncul di depan Yuan Chen, melindungi dirinya dari tebasan pedang angin yang sangat kuat. Naga cahaya itu meringkukkan sayapnya, membentuk perisai yang kuat dan kokoh di depan Yuan Chen.

Pedang angin yang menghantam dengan kekuatan luar biasa itu mengenai tubuh naga cahaya, namun tidak bisa menembus perisai yang kuat itu. Energi pedang angin itu terserap oleh naga cahaya, dan kemudian lenyap tanpa meninggalkan bekas.

Yuan Chen menatap naga cahaya yang melindunginya dengan rasa kagum dan takjub. Dia tidak tahu dari mana naga cahaya itu berasal, tapi dia tahu bahwa naga cahaya itu telah menyelamatkannya dari serangan pedang angin yang mematikan.

Song Yang Xian terkejut melihat naga cahaya yang melindungi Yuan Chen. "Apa...?" dia bergumam, tidak percaya apa yang dilihatnya. "Bagaimana mungkin...?" Dia menatap Yuan Chen dengan mata yang penuh dengan rasa penasaran dan kekaguman. "Junior Chen! Aku mengaku kalah!" kata Song Yang Xian, ia pun bertekuk lutut di atas arena yang telah hancur berantakan, karena kehabisan energi spiritual atas jurus pedang terakhirnya yang sangat menguras tenaga.

Yuan Chen pun tersenyum, dan Naga Emas itu tiba-tiba menghilang seperti debu yang diterpa angin. Kemudian, Yuan Chen pun berjalan menghampiri Song Yang Xian, dan mengulurkan tangannya, membantu Song Yang Xian bangkit berdiri.

"Senior Song! Terimakasih!" ucap Yuan Chen sembari menggantung senyumannya.

1
APRILAH
/Grin//Grin//Grin/
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Berjuang... 🍑
APRILAH: /Determined//Determined//Determined//Determined/
total 1 replies
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Waooow 🍑
Syah Raman
wahahah
APRILAH: mwehehehe
total 1 replies
Nurhani ❤️
Tetua Xue Beng bukan sih, si pria berjubah hitam itu?
APRILAH: siapa hayoh 🤣🤣🤣
total 1 replies
Joe Maggot Curvanord
ga ada jurus apa gtu thorr
APRILAH: sampai sini, Yuan Chen baru punya satu jurus kak
total 1 replies
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Makslendhepz
APRILAH: /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Adifa
aku suka banget sama fantasi 🥰
Adifa
lariii😅
Suci Nurhanifah
Lanjut thor, satu vote meluncur /Determined/💪💪
APRILAH: terimakasih kak
total 1 replies
Wang Qiu'er
Waduh, kalo di usir gitu, apa bakal jadi dendam buat Yuan Chen ?
Syah Raman
Dalam segi narasi sih bagus, cuman pas di dialog kenapa agak lama nunggu jawaban, sebaiknya, kalau ada karakter yang bertanya, karakter yang satunya langsung jawab.🤣
Alyanceyoumee
banyak bahasa yang asing... biasa bergelud di dunia romansa. baca yang fantasi harus banyak mencerna. 🤧
CumaHalu
udah 30th terakhir jadi ahli bela diri tapi usianya baru 18th?? itu sejak dalam perencanaan gitu kah thor jadi ahli beladirinya🤭
CumaHalu: ooh begitu...😁🙏 jadi dia nanti bakalan jadi temen Yuan Chen
total 2 replies
CumaHalu
wah, kakek main ngilang aja, napa ga nunggu Yuan Chen pergi dulu sih kek...
Kutipan Halu
keliatannya dekat tapi ternayata jauh yaaa, kerennn sih bisa jalan dia tas air. ini pertama kalinya aku baca novel gendre ini kk maaf yaa kalu komennya rada2 ngaur🙏🙏🙏
APRILAH: siyap, aman kak
total 1 replies
Syah Raman
mungkin ada beberapa narasi yang tidak aku mengerti, tapi cerita ini cukup menarik
Syah Raman: ya, semangat terus 💪
total 2 replies
ig: kekeutami2829
desa embun pagi sm kek desa dkt rmh ku thor. disana lbih dingin dan dataran tinggi
APRILAH: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Ndra Yoha
tambah lg Up nya
APRILAH: otw kak
total 1 replies
ig: kekeutami2829
inti mksdny apa? 🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!