"om, kenapa mengejar ngejar aku terus sih, jangan bilang mau menjadikanku sugar baby,, jangan ya om ya,, aku masih perawan dan aku kagak mau ".
oceh seorang gadis yang sedang berada satu mobil dengan laki laki dewasa tampan dan penuh karismatik..
Alvano Aditama,, seorang CEO tampan di sebuah perusahaan aditama grub yang bergerak di bidang properti..
namun nasip tak seperti seindah wajah tampannya..
diusia yang menginjak 30 tahun vano harus menjadi hot duda yang masih perjaga..
bagaimana kisah vano saat mengejar gadis incaranya yang baru berusia 18 tahun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon giyonk17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tidak tertarik
Mobil hitam yang di tumpangi Vano dan Alea pun telah sampai di halaman mansion mewah milik Vano, Vano menatap istrinya yang telah terlelap dan bersandar pada pundak Vano.
Willy melirik sekilas dari kaca spion pemandangan di belakang kursi kemudi, terlihat boss nya masih menatap lekat lekat ke arah wajah cantik Alea.
Willy menarik nafas pelan,dan keluar dari mobil Lalu membukakan pintu untuk Vano, yang sedang dah bersiap untuk mengangkat tubuh alea.yang sudah terlelap seperti mayat hidup itu.
Perlahan Vano menurunkan tubuh Alea pada keranjang king size di kamarnya. Sebelumnya pak har terlah meminta beberapa pelayan untuk memindahkan pakaian dan batan milik Alea kedalam kamar utama.
"apa dia akan tidur dengan mengunakan gaun pengantin seperti ini". gumam Vano tatapanya tertuju pada wajah lelah Alea.
"pak har, minta pelayan perempuan untuk mengantikan pakaian nya"! Kata Vano kepada pak har yang masih berdiri di ambang pintu kamar tersebut.
"baik tuan"! Kata pak har segera memanggil dua pelayan untuk membantu nona mudanya mengganti pakaian. sedangkan Vano memilik untuk masuk kedalam kamar mandi dan membersihkan diri.
tak butuh waktu lama baju penganting mewah itu telah berganti dengan piama tidur.
"sebenarnya nona muda tidur apa pingsan bisa bisa nya tidak bangun saat di gantikan pakaiannya"! gimana salah satu pelayan yang membantu Alea berganti baju.
"mungkin sangking lelahnya jadi tidak sadar jika kita ganti pakaiannya"! Jawab pelayan satu nya.
Ehmm"!! suara pak har pun membuat dua pelayan tersebut terlonjak kaget dan segera keluar dari kamar mewah tersebut dan menuruni anak tangga menuju lantai bawah.
Alea perlahan menggeliat kak tubuhnya matanya mengerjap dan menatap ke sekeliling,nuansa kamar yang berbeda lagi.
"dimana lagi ini"! Gumamnya matanya sudah terbuka lebar lebar saat ini.
ceklek"!!
Vano yang baru saja selesai mandi dan hanya berlilitkan handuk Putih sebatas pinggang pun menatap ke arah istri kecilnya yang baru bangun .
"oh my God,dia tampan dan begitu menggoda"! gumam Alea yang sudah sudah payah menelan ludahnya yang sudah terasa sangat pahit itu .
"apa dia sedang terpesona kepadaku"! Gumam Vano bukanya cepat berganti baju,malah diam mematung seakan membiarkan Alea menatap tubuh nya sedikit lama.
"kamu mau ngapain,jangan macam macam ya, aku belum siap"! Alea menarik selimut dan menutupi tubuhnya sampai batas dada, saat Vano berjalan mendekat, bukan karena ingin ngapa ngapain gadis yang belum genap 24 jam menjadi istrinya, Vano hanya akan mengambil ponsel yang teronggok di atas meja, ponsel itu sejak tadi terlihat menyala.
"CK , dia kepedean sekali ingin aku apa apa in.apa dia sudah tidak sabar ingin malam pertama denganmu"! gumam Vano ,yang tidak menjawab apa apa hanya diam dan berjalan mendekat ke arah meja.
Dan benar saja ,sejak tadi Willy telah menghubunginya .
"hallo"!! Kata Vano setalah menggeser tombol hijau .
"boss ,maaf ,sepetinya sejak tadi ponsel saya memanggil anda secara otomatis"! Jelas Willy dari seberang telpon.
"apa maksud mu"! Sahut Vano dengan kening yang sudah bertaut.
"hehee, maaf boss, ponsel saya ada di saku celana, mungkin tanpa sadar sudah menelpon anda "! Jawab Willy yang tak enak hati.
"CK, kau tidak akan kerjaan sama sekali"! Sahut Vano lalu mematikan panggilan telpon begitu saja.
"ma--- tut.tut.tut."!! Sialan. Dimatikan Tania permisi"! geruntu Willy saat mendapati panggilan telah berakhir begitu saja.
Di dalam kamar Alea masih mantap ke arah Vano sambil mendekap tubuhnya dengan selimut, sampai Vano masuk ke dalam ruang ganti pun mata Alea tidak lepas dari tatapanya ke arah tempat buh seksi Vano .
"tunggu, sejak kapan baju ku berganti piama, siapa yang menggantikannya, jangan bilang dia yang suka dah mengganti pakaian ku"! Ucap Alea yang baru sadar jika gaun pengantinnya sudah berubah menjadi piama tidur.
Vani kembali keluar dengan bokser dan singlet yang melekat pada tubuh nya ,laki laki itu memang selalu berpenampilan begitu saat tidur .
"katakan ,apa kamu yang mengganti pakaian ku, jangan bilang kamu sudah meraba dan memenangi tubuhku si saat aku terlelap, dasar mesum"!! umpat Alea kepada suami nya.
"cih, bahkan aku tidak tertarik dengan tubuhmu "! Jawab Vano ,langkahnya menuju ranjang dan mengambil sebuah bantal dan membawanya menuju sofa yang cukup besar di dalam kamar tersebut .
"apa kau bilang, tidak tertarik dengan tubuh ku ,jangan jangan kau impoten ya,tidak bisa berdiri ,makanya tidak tertarik dengan tubuh wanita"! Sahut Alea tak mau kalah.
"kau"!! pekik Vano ,dengan tatapan tajam tertuju kepada alea.sedangkan gadis itu sudah melengos memalingkan wajahnya menatap kearah lain.,setalah perdebatan kecil itu pun,Alea dan Vano terdiam dalam keheningan malah, hingga terdengar suara dengkuran halus yang berasal dari mulut Alea.
",CK, dia sudah tertidur lagi, dasar ratu tidur ,apa dia lupa jika sudah punya suami ,bagaimana bisa dia tidur dalam melupakan malam pertama"! gumam Vano kesal , tubunya yang semula berbaring kini sudah duduk dan menatap ke arah Alea yang memang sudah tertidur pulas kembali.
Vani beranjak dari duduknya dan berjalan mendekat ke arah Alea. Di tatapnya wajah gadis cantik itu dalam dalam.
"dia cantik sekali ,tapi sayang nya sangat cerewet,dulu ibu nya nyidam apa sampai melahirkan gadis modelan begini"; kata Vano lirih ,tak terasa wajahnya semakin dekat dengan wajah Alea .hingga---
"cup"!! Satu ciuman pun mendarat tepat pada bibir mungil gadis yang sudah pindah ke alam mimpi itu.vani tersenyum tipis ,heran bagaimana bisa dia tidak terusik sama sekali dengan ciuman itu.
"manis ,"! gumamnya sambil mengigit bibir bawahnya, ciuman yang baru pertama kali Vano berikan kepada seorang wanita,yang tak lain adalah istrinya sendiri.
Vano perlahan naik ke atas ranjang ,berharap Alea tidak akan menyadari hal tersebut ,andai Alea terbangun entah alasan apa yang akan Vani berikan pada istri kecilnya, bukanlah barusan Vano bilang tidak tertarik ke pada tubuh Alea.
padahal jika dilihat tubuh Alea begitu indah dan nampak berisi di berbagai bagian ,tidak mungkin jika Vano tidak tertarik dengan hal itu, apalagi ikat pernikahan sudah membuat kedua nya halal untuk melakukan hal yang lebih dari sekedar tidur bersama bukan .
"dia harum sekali sih, bukan kah dia belum mandi malam ini,tapi rambut nya wangi,tubuhnya juga sangat wangi"! gumam Vano tanpa sadar Sudah mendekatkan indra penciumannya parah rambut dan pundak Alea yang masih tidur setengah semaput itu.
entah sadar apa tidak ,tangan Vano sudah melingkar pada perut ramping Alea ,dan perlahan laku laki tanpan itu pun ikut terlelap dan menyusul Alea pindah ke alam mimpi.