Suamiku Idola Kampus

Kedua keluarga itu asik mengobrol, Sampai mata mereka dikejutkan dengan gadis cantik yang baru datang. Mereka semua terpana melihat kecantikan Zela termasuk Brayen yang sedari tadi tidak berkedip memandang Zela, Dia belum sadar kalau gadis cantik didepannya itu adalah si cewek aneh. Kecuali Zifa, Dia terlihat tidak begitu suka dengan kedatangan Zela tapi Dia berusaha menyembunyikan sebaik mungkin didepan orang tuanya.

" Sayang... Sini... " Ajak Mamah Hana.

Zelapun mendekati mereka, Dia duduk berdampingan dengan Zifa kakaknya.

" Ini Azela.. Han?? Tanya Bunda Wina.

" Iya Win... " Jawab singkat Mamah Hana.

" Omm....Tante..." Sapa Zela mencium kedua orang tua paruh baya itu.

Tiba tiba mata Zela melihat ke kursi sebelah betapa terkejutnya Dia saat melihat Brayen yang sedang duduk didepannya,

" Loe....??? Tunjuk Zela ke Brayen.

Semua orang hanya terkejut melihat sikap Zela ke Brayen, Tak lama Brayenpun menyadari kalau cewek cantik didepannya itu si cewek aneh,

*Shiitt....Kenapa gue nggak sadar sih kalau Dia sicewek aneh... Batin Brayen.

"* Kenapa nggak usah melotot gitu liatnya.. gue emang cakep.." Jelas Brayen kikuk.

" Iihhh...KePeDean deh..." Ketus Zela.

" Klian udah saling kenal..?? Tanya Pak Riko.

" nggak... " Jawab kompak mereka.

Para orang tua seketika tertawa melihat tingkah Zela dan juga Brayen, Mereka terlihat lucu seperti tom dan jerry. Namun tidak dengan Zifa, Dia begitu kesal melihat kedekatan Brayen dan juga adiknya Zela, Meskipun mereka berantem tapi itu membuat Zifa kesal.

Sialll... Kenapa bisa sih Zela udah kenal Brayen,, Kenapa juga gue nggak tahu..??Akhhh... Batin Zifa kesal.

Setelah mengobrol cukup lama mereka para orang tua paruh baya itu melanjutkan acara yg dinanti nanti. Pak Riko memulai pembicaraan, Suana hening seketika.

" Ray... Mereka adalah calon istri kamu,, Tapi ingat kamu harus memilih salah satu dari putri sahabat Ayah..." Jelas Pak Riko.

" Tapi Ayah...?" Ucap Brayen menggantung.

" nggak ada tapi tapian Ray, Seperti yg sudah pernah Ayah dan Bunda katakan, ayah yakin kamu bisa memilih diantara mereka tanpa menyakiti salah satu dari mereka.." Jelas Pak Riko lagi.

" Baik Ayah.." Jawab Brayen pasrah.

*Tenang tenang..Zel... Dia pasti pilih kak Zifa,,jadi cukup menurut saja untuk saat ini. Batin Zela menenangkan dirinya.

"* Nak.... Kamu jangan merasa terbebani..,pilih saja menurut kata hati kamu,, Kedua putri Tante anak anak yg baik kok.." Jelas Mamah Hana kepada Brayen.

" Iya sayang.. Benar kata Tante Hana..." sambung Bunda Wina.

Apanya yg baik.. Yang satu diobral murah banget dan yang satu lagi akhh... Bisa mati muda gue denger ocehan tuh cewek.. Batin Brayen.

Brayen melihat kedua orang tuanya lalu melirik kearah orang tua calon istrinya, Setelah itu baru Dia melirik kearah cewek cewek cantik yang akan dipilhnya menjadi calon istri, Seketika senyum Brayen mengambang.

* Gueee bakal pilih loe cewek aneh.. Gue nggak bakal dong sama bekas orang, Dan kamu sepertinya sangat membutuhkn sosok suami tegas sepertiku. Loe liat saja apa yang bakal gue lakuin sama loe..

batin Brayen.

"* Baik... Bund.. yah... Tante...Dan juga Om... Brayen akan memilih salah satu diantara putri Omm dan Tante yang cantik ini.." Jelas Brayen.

" Baiklah nak.. Putuskan sekrang jika kamu sudah mantap dengan pilihanmu.." Sambung Pak Riko.

" Ray pilih.... Dia Pah.."Jawab Brayen melihat ke arah Zela.

" Haaa.. Gue maksud loe?? Tanya Zela tak percaya.

" Iyaa loe..." Jawab Brayen dengan senyum misteriusnya.

Sial ni cowok pasti Dia mau ngebully Gue nih.. akhh Gue harus berusaha menolak. Batin Zela.

" Emmm...Maaf Omm Tante..Bukan maksud Saya tidak mau menerima perjodohan ini tapi saya rasa kak Zifa yang lebih pantas untuk anak Omm dan Tante, Karna Dia yg lbih matang dan mengenal kak Brayen dan Saya juga masih sekolah.." Jelas Zela panjang lebar.

Hmmm pintar juga ini anak tau saja kalau emang Gue yang lebih pantas untuk Brayen.batin Zifa.

" Maaf nak semua Om dan Tante serahkan ke anak kami... Karna dia yg akan menjalani hidupnya.. Jika kamu merasa keberatan kamu bisa mengatakan pdanya.." Jelas Pak Riko.

" Baik Ommm...Tante... Terimaksih.." Jawab Zela.

" Bagaimana kak Ray, Bukannya kak Zifa yang lebih pantas untuk kak Ray..?? Tanya Zela, Dan ini pertama kalinya Zela menyebut nama Ray bukn dengan sebutan cowok pembawa sial.

Sejenak Brayen terlihat seperti berpikir, Tapi Dia masih dengan pendiriannya.

" nggak bisa..Gue sudah milih Loe..dan Gue bukan orng yang gampang mengubah pilihan Gue gitu aja..." Jawab Brayen dengan datar.

" Sayang...Kamu nggak boleh gitu itu udah menjadi keputusan Nak Brayen, Mamah yakin Dia akan menjaga kamu dengan baik..."Jelas Mamah Hana.

" Baik Mah.." Jawab Zela singkat.

*Kenapa bisa sih Dia milih Gue bukannya Dia sebel banget ya sama Gue.. Pasti ada sesuatu.. Batin Zela melihat tajam kearah Brayen.

"* Berarti Zela yang akan menjadi istri Brayen, dan Zifa..kamu bisa menjadi kakak juga sahabat Brayen, Bukan bgitu Rk..Win?? Tanya Pak Adam kepada kedua sahabatnya.

" Tentu... dong Dam... Zifa kamu boleh main kapan saja kerumah Tante setelah Zela menikah nanti....Eehh salah mulai sekrang kalian panggil Tante bunda ya... Nak Zifa juga anak Bunda.." Jelaas Bunda Wina.

" Baik Tante...eh..Bunda.." Jawab Zifa menahan amarah.

Zifa sedari tadi sudah ingin berontak tapi Dia berusaha bersikap sebaik mungkin, Dia punya cara sendiri untuk merebut Brayen sebelum mereka menikah. Tohh masih lamaran pikir dia.

" Yaa sudah.. Kalau begitu sekarang saatnya kalian tukar cincin..." Jelas Pak Riko dengan senyum mengembangnya.

Tukar cincin antara Zela dan juga Brayenpun selesai, Tampak dimeja banyak sekali barang yang dibawa dari keluarga Zafano.

" Aduhh Winn banyak banget ini..kamu nggak usah repot repot begini.." Ucap Mamah Hana.

" nggak repot Han.. Ini tidakk seberapa dengan saya yg akan meminta putrimu...." Jawab Bunda Wina.

Mereka makan malam bersama para orang tua mengobrol dengan hangatnya sedangkan anak-anak mereka tampak menyembunyikan sesuatu satu sama lain.