NovelToon NovelToon
Koki Kesayangan Tuan Daniel

Koki Kesayangan Tuan Daniel

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Mafia / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / CEO / Menikah dengan Musuhku / Diam-Diam Cinta
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu_ Melani_sunja

Menjadi seorang koki disebuah restoran ternama di kotanya, merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi Ayra. Dia bisa dikenal banyak orang karena keahliannya dalam mengolah masakan.
Akan tetapi kesuksesan karirnya berbanding terbalik dengan kehidupan aslinya yang begitu menyedihkan. Ia selalu dimanfaatkan oleh suami dan mertuanya. Mereka menjadikan Ayra sebagai tulang punggung untuk menghidupi keluarganya.
Hingga suatu hari, ia dipertemukan dengan seorang pria kaya raya bernama Daniel yang terkenal dingin dan kejam. Ayra dipaksa menjadi koki pribadi Daniel dan harus memenuhi selera makan Daniel. Ia dituntut untuk membuat menu masakan yang dapat menggugah selera Daniel. Jika makanan itu tidak enak atau tidak disukai Daniel, maka Ayra akan mendapatkan hukuman.
Bagaimana kah kisah Ayra selanjutnya?
Selamat membaca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu_ Melani_sunja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dihadang

"Bram...! pagi pagi benar kamu harus segera antar Ayra ke bandara, aku menunggu di sana," kata Daniel di dalam teleponnya.

"Tapi tuan, kondisi Ayra masih seperti ini..."

Belum selesai Bram menjelaskan, Daniel sudah memotongnya.

"Lakukan saja perintah ku! Setelah itu kamu harus cepat ikuti ayahku diam diam, dan selidiki. Sementara aku, aku akan mengurus surat perusahaan ibu ku dengan pengacara senior nya."

"Baik tuan..."

"Tut Tut Tut" panggilan Daniel berakhir.

Bram melirik jam dinding, sudah hampir pukul 06.00 pagi.

"Ada apa tuan? Emm maksud ku Bram?" tanya Ayra penasaran.

"Tuan Daniel meminta keterangan untuk mengantarmu ke Bandara."

Ayra terdiam, menatap wajah Bram yang terlihat sedih.

"Kamu kenapa?" tanyanya.

Bram yang semula tertunduk, mulai mendongak menatapnya.

"Gak apa-apa," jawabnya sambil mengulas senyum.

"Aku akan menemui suster dulu dan memintanya untuk melepaskan infus mu," imbuh Bram seraya berdiri.

"Oke baik."

Ayra menatap punggung Bram yang mulai keluar ruangan.

"Seandainya mas Rayyan seperti tuan Bram. Uhhh...! jangan sebut namanya lagi Ayra! si brengsek itu tidak pantas ada dihati mu!!" rutuknya pada diri sendiri.

***

Setelah mendapatkan persetujuan dari rumah sakit, akhirnya Ayra diantar kan oleh Bram menuju bandara. Dalam perjalanan, Bram terus mencuri pandang memperhatikan Ayra yang duduk terlelap di sampingnya.

Ia tersenyum, sebelum akhirnya menambah kecepatan agar segera sampai.

Di bandara, Daniel dan beberapa pengawalnya sudah menunggu. Daniel menyempatkan diri untuk berbicara pada Bram perihal ayahnya.

Ia memerintahkan Bram untuk segera mengurus permasalahannya yang mulai menemukan titik terang.

Bram dengan sigap menyanggupi semua perintah Daniel. Ia dan beberapa anak buahnya, mengantar kepergian Daniel dan Ayra, sebelum akhirnya kembali ke markas mereka.

Ayra menoleh, berbalik dan berhenti menatap Bram. Ia tersenyum lalu melambaikan tangannya.

Bram membalas senyumnya dan ikut melambaikan tangannya.

Di sampingnya, Daniel meliriknya tajam, lalu menarik bahu Ayra paksa.

"Sudah sudah!!" ujarnya.

Ayra memanyunkan bibirnya, lalu mengikutinya dari belakang.

"Tuan...!"

"Heemm"

"Aku takut naik pesawat, bisakah jika kita naik kapal laut saja?" pintanya.

Daniel berbalik seraya berkata,"aku tidak punya banyak waktu!"

Ayra mengembuskan nafas kasar, ia sedikit ragu untuk melangkahkan kakinya naik ke pesawat yang sudah dibooking oleh Daniel sendiri. Namun Daniel segera menariknya paksa, membuat Ayra tak punya banyak pilihan.

Namun keadaan perubahan drastis ketika tiba-tiba ada seorang berlari dan memanggilnya.

Orang itu berlari sambil terengah-engah menghampiri Daniel.

"Tuan...! Tunggu tuan!"

Daniel menoleh, lalu melepaskan genggaman Ayra.

"Ada apa?!" tanya Daniel, pada seseorang yang merupakan seorang manager dari bandara itu.

"Maaf tuan, sepertinya tuan tidak bisa naik pesawat ini," ucapnya.

Daniel mengerenyit, menatap manager yang tak berani balik menatapnya, karena grogi dan takut.

"Apa yang terjadi?" tanya Daniel.

Manager itu diam, ia tak langsung menjawab pertanyaan Daniel.

"Cepat katakan!!" bentak Daniel.

"Maaf tuan, baru saja tuan Steven menghubungi ku, dia memintaku agar penerbangan tuan Daniel dibatalkan. Atau dia akan mengacaukan bandara ini." jawabnya dengan nada gemetar.

"Mereka mengancam mu?"

"I-iya tuan, kami tidak punya pilihan lain, maafkan kami tuan!" ucap manager itu sambil membungkuk.

Daniel menoleh kebelakang, menatap Ayra sekilas, lalu mengajaknya kembali.

"Baiklah, aku akan kembali, tapi ingat! cepat atau lambat bandara ini akan segera tutup. Dan itu bukan karena ayah ku, tapi atas perintah ku sendiri!! Ingat itu!" ancam Daniel.

Manager itu langsung bersujud memeluk kaki Daniel sambil memohon.

"Ampuni kami tuan! kami tidak bermaksud menghina tuan muda, kami hanya menjalankan perintah tuan Steven..." ucapnya memohon.

"Seharusnya kamu tahu siapa aku! jika kamu mau patuh pada ayahku, silahkan. Tapi aku tak akan lupa penghinaan ini!"

"Tidak tuan, ampun...! Baiklah, kami akan izinkan tuan untuk naik pesawat ini!"

Daniel terdiam menatap ke arah depan, Sementara Ayra terus menyenggol tangan Daniel dengan sikunya, ia merasa kasian pada manager bandara itu.

"Sayangnya aku sudah tidak minat!" ujar Daniel sambil berlalu, kakinya mendorong tubuh manager itu hingga membuatnya terjengkang.

Sebelum berjalan mengikuti Daniel, Ayra sempat menolong manager itu untuk berdiri.

"Maaf ya pak! Maaf..." ucap Ayra.

"Ara...!!" panggil Daniel, membuat manager dengan tubuh gembul itu langsung berdiri tegap tapi ketakutan dan gugup.

"Ah...iya tuan!" Ayra buru buru mengikuti langkah Daniel kembali.

Dari arah luar, Bram dan anak buahnya datang dengan langkah yang tergesa-gesa.

"Tuan, sebaiknya kita cepat pergi dari sini tuan!"

"Ada apa?"

"Tuan Steven dan anak buahnya sedang perjalanan menuju kemari."

"Kurang ajar! Apa maunya, bisa bisanya dia mengikuti ku! Kalau begitu, berarti dia sudah siap untuk melawanku!"

"Tapi masalah tuan, kita tidak bisa melakukan perlawanan di sini, ini tempat umum. Kita akan mendapatkan masalah nanti."

"Kamu benar, kalau begitu kita harus segera pergi sebelum mereka datang!"

Bram melirik Ayra yang terlihat kebingungan dan juga takut berada di belakang Daniel.

Ia melangkah dan mengusap lembut pundak Ayra dari belakang tanpa sepengetahuan Daniel.

Ayra tersenyum, hatinya merasa sedikit tenang.

"Mari tuan, akan ku bantu!" ujar Bram berniat ingin membantu Daniel untuk berjalan.

"Tidak perlu Bram, ini sudah tidak sakit!" Tolak Daniel.

Bram yang awalnya berada sedikit di belakang Daniel, maju selangkah dan berjalan terlebih dahulu memimpin langkah mereka.

Sementara Daniel, segera menarik tangan Ayra dan menggandengnya menuju mobil.

Mereka bergegas masuk ke mobil masing masing. Bram mengendarai mobil yang di tumpangi Daniel dan Ayra, sementara anak buahnya mengawal di depan dan di belakang mobil mereka.

Baru beberapa meter berjalan, mereka sudah dihadang beberapa mobil dari arah berlawanan, yang terpaksa membuat mereka harus berhenti.

Bram membenarkan headsetnya, ia hendak berkomunikasi dengan semua anak buahnya agar bersiap siaga dan tetap waspada.

Sementara Daniel segera menarik bahu Ayra, membimbingnya untuk bersembunyi.

Ayra hanya bisa menurut, ia tahu keadaan saat itu benar benar genting. Kepala Ayra diarahkan untuk menunduk dan dipangku diatas pangkuan Daniel, tubuhnya meringkuk di tutup dengan jas milik Daniel.

Ayra hanya bisa menurut tanpa protes sedikit pun, meskipun keadaan itu membuatnya tak nyaman sama sekali.

Terdengar, suara keributan di depan sana. Ayra memejamkan matanya. Apalagi saat terdengar suara tembakan, Ayra segera menutupi telinganya dengan kedua tangan.

Saat melakukan itu, tidak sengaja Ayra menyenggol sesuatu yang berharga milik Daniel. Membuat Daniel tiba tiba saja merasa tegang. Tetapi, kali ini bukan tegang karena takut, melainkan tegang karena ada sesuatu yang telah lama tidak bangun, tiba tiba bangun karena terkena sentuhan dari tangan Ayra.

Daniel mengusap wajahnya karena merasa gugup. Hal itu menimbulkan kekhawatiran Bram yang tak sengaja meliriknya dari kaca spion.

"Tuan baik baik saja?!" tanya Bram khawatir.

"Ah, aku baik. Tenang saja!" jawab Daniel gugup.

Bram menoleh, menatap posisi Ayra yang begitu dekat dengan Daniel. Ia segera mengalihkan pandangan ke arah yang lain, lagi lagi, hatinya terluka karena hal itu.

"Bram...! Apa yang terjadi? Apa anak buah kita ada yang terkena tembakan?" tanya Daniel.

"Tidak tuan, menurut informasi yang saya dapatkan barusan, tuan Steven hanya mengancam dan melepaskan tembakan ke sembarang arah."

"Apa yang dia inginkan?!"

"Tuan Steven meminta anda untuk turun dan ikut dengannya."

"Kita balik arah dan cari jalan lain Bram!"

"Tidak ada jalan lain selain ini tuan, ini jalan satu-satunya."

"Kalau begitu, tidak ada cara lain selain melawannya!"

"Tunggu saja sebentar tuan, anak buahku sedang mencari celah."

Ayra yang merasa engap, dengan cepat mengangkat kepalanya sambil terengah-engah karena hampir kehabisan nafas.

"Bruugh" Daniel kembali menarik pundak Ayra agar tetap berada di posisi semula.

Ayra bangkit kembali,

"Aku tidak bisa nafas tuan!" ucapnya kesal.

"Kamu tak tahu ini sangat berbahaya?! Kalau mereka melihat mu dan menembak mu bagaimana?"

"Lebih baik aku bersembunyi di bagasi!!" ujar Ayra lagi.

"Kamu mau melawan perintah ku, hemm?!"

"Iihhh...!" Ayra mengepal kedua tangannya dihadapan wajah Daniel karena kesal.

"Eheemmm..." Bram berdeham, menghentikan aksi mereka.

"Mobil ini sudah didesain agar tidak tembus peluru tuan," Imbuh Bram.

"Oiya aku lupa!" ujar Daniel.

"Lupa?!?!" ujar Ayra kesal.

"Tapi kan kamu tetap harus bersembunyi, kamu tidak boleh terlihat oleh mereka!!" imbuh Daniel mengalihkan.

1
Devan Wijaya
Tungguin lama-lama juga bikin kangen 😭
eli♤♡♡
Abis baca cerita ini, bikin aku merasa percaya sama cinta lagi. Makasih banget thor!
✨♡vane♡✨
Banjir air mata
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!