bercerita tentang seorang pemuda yang berusia 16 tahun yang memiliki hidup menyedihkan. sejak kematian ibunya, pemuda itu sering mendapatkan kekerasan dari ayahnya.
pemuda itu bernama Naoto, Naoto mendapatkan kekerasan dari ayahnya sejak usianya 10 tahun waktu ibunya meninggal.
Naoto mendapatkan kekerasan itu bukan hanya dari ayahnya saja melainkan dari teman-teman sekolahnya bisa dibilang dia korban bullying.
Naoto merasa muak dengan nasibnya itu, ia berharap suatu saat nanti dirinya mempunyai sebuah kekuatan dan merubah nasib malangnya serta membalaskan dendam kepada orang-orang yang menyakiti dirinya.
° asli karya author bukan plagit.
° bacalah dengan bijak!!
° Like Komen ikuti.
[ Author ]
-M. FAIQ NABIL-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faiq Nabil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15 : Barang yang sudah terjual.
Tanpa berlama-lama Naoto langsung mengeluarkan sisik naga dan empat kulit seriga itu lalu meletakannya di Meja.
"aku sedikit terkejut, bagaimana kau mendapatkan sisik naga ini? dan dimana tempatnya? "Tanya Legolas dengan nada penasaran.
"aku bertarung dengan Naga air lalu aku mengalahkan naga air itu, tempatnya air terjun yang ada di hutan. "Jawab Naoto dengan nada percaya diri.
"begitukah, aku membayar sisik naga itu sebesar 8 koin Emas, 20 koin perak, 35 koin tembaga, untuk kulit serigala aku membayar sebesar 20 koin perak, bagaimana setuju? "Tanya Legolas.
"baiklah setuju. "Jawab Naoto.
Legolas memberikan sebuah kain kantong yang berwarna coklat dengan isi koin yang sudah di sepakati.
Naoto mengambilnya lalu ia membuka kantong itu dan menghitung koin itu untuk memastikan koin itu sesuai yang sudah disepakati.
setelah beberapa menit Naoto mengangguk-anggukan kepalanya bahwa koin itu sesuai yang dibicarakan legolas, ia memutuskan untuk mencari tempat restoran karena perutnya sudah terasa lapar.
Naoto memasukan kantong itu kedalam sakunya lalu ia beranjak berdiri dari tempat duduknya, ketika Naoto akan melangkah untuk pergi.
"tunggu Naoto. "ujar Legolas dengan nada serius.
"ada apa Master? "Tanya Naoto dengan nada penasaran.
"Naoto bergabunglah Dengan Guild Petualang, kemampuanmu sangat meyakinkan. "ujar Legolas dengan nada serius.
"maaf aku menolak permintaanmu itu. "ujar Naoto.
"ayolah Naoto, kota kerajaan Gladius Sanctus sedang membutuhkan orang yang kuat sepertimu, karena Raja iblis yang sudah tersegel ribuan tahun akan bangkit dalam waktu yang sangat dekat. "ujar Legolas dengan nada memaksa.
"aku tetap menolak, tapi jika waktunya raja iblis telah bangkit dan menyerang kota ini, aku akan membantu kalian melawan raja iblis itu. "ujar Naoto kemudian ia pergi dari ruangan Guild Master.
-TAP!! TAP!!-
Naoto menutup pintu ruangan itu lalu turun ke bawah dan berpamitan kepada Aira, ia keluar dari Guild Petualang untuk mencari restoran.
-TAP!! TAP!!-
Naoto berjalan-jalan di kota yang sangat ramai, sambil menikmati suasana sore, tampaknya Naoto tidak berhenti menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di kota.
-TAP!! TAP!!-
setelah beberapa menit ia telah menemukan restoran, lalu ia masuk dan melihat banyak orang dari berbagi Ras yang sedang menikmati makanan mereka.
Naoto pergi ke kasir disana ada seorang pria dan perempuan yang sedang hamil mereka merupakan sepasang suami istri yang baru menikah, sebelum memesan makanan Naoto melihat Daftar Menu yang terpasang di meja.
setelah melihat-lihat berbagai menu makanan, Naoto memutuskan untuk memesan sop daging kelinci karena ia penasaran dengan rasanya.
"aku pesan sop daging kelinci ini. "ujar Naoto.
"baiklah tunggu di tempat duduk. "ujar perempuan yang ramah itu, perempuan itu langsung memasak.
15 menit kemudian..
perempuan itu menyerahkan makanan pesanan Naoto kepada suaminya, lalu pria itu mengantarkan makanan Naoto.
-TAP!! TAP!!-
setelah tiba dihadapan Naoto, pria itu meletakan pesanan Naoto yaitu sup daging kelinci, kemudian pria itu pergi mengantarkan pesanan yang lainnya.
Naoto merasakan harumnya sup daging kelinci itu yang terlihat sangat nikmat, Naoto langsung memakan itu, dan ia langsung terkejut dengan nikmatnya rasa sup itu, ia mulai makan dengan lahap.
orang-orang matanya terpaku kepada Naoto yang sedang memakan sup daging kelinci itu dengan sangat lahap.
"bagaimana bocah apa nikmat Sup daging kelinci itu? "Tanya Seorang laki-laki paruh baya yang berada di sisi kanan.
pandangan Naoto terangkat ia melihat ke arah orang yang berbicara itu, ternyata laki-laki paruh baya itu seorang Drawaf pandai besi.
"ya, makanan ini sangat enak!. "ujar Naoto dengan nada antusias sambil memakan sup itu sampai habis tidak tersisa sedikit-pun.
Naoto merasa kenyang lalu ia pergi ke kasir untuk membayar makannya, setelah tiba di kasir. "berapa harga sup daging kelinci barusan? "Tanya Naoto dengan nada penasaran.
"sup daging kelinci seharga 2 koin perak dan 2 koin tembaga. "Jawab perempuan itu dengan nada ramah.
Naoto mengangguk kemudian ia mengambil 1 koin emas dan memberikannya, perempuan itu terkejut. "tuan 1 Koin emas itu bisa menghidupi selama 1 tahun jadi koin ini terlalu besar. "ujar perempuan itu dengan nada merasa tidak enak.
"tidak apa-apa ambil saja anggap saja itu untuk bekal bayi yang ada dalam kandunganmu, pasakan-mu sangat memuskan. "ujar Naoto sambil tersenyum.
"tapi tuan. "ujar perempuan itu.
"tidak apa-apa. "ujar Naoto.
"baiklah aku terima dengan senang hati, terima kasih. "ujar Perempuan itu sambil membungkuk berterima kasih.
"ya, oh-iya dimana tempat penginapan untuk istirahat? "Tanya Naoto dengan nada penasaran.
"kami mengadakan penginapan disini untuk beristirahat. "ujar laki-laki yang merupakan suami dari perempuan itu.
"eh, begitukah bagus kalo begitu, aku memesan untuk satu malam berapa harganya? "Tanya Naoto.
"tidak usah bayar, silahkan pergi ke atas disana ada kamar yang masih kosong. "ujar laki-laki itu.
"eh, benarkah, terima kasih. "ujar Naoto dengan nada bahagia kemudian ia pergi ke atas mencari kamar yang kosong.
setelah mencari-cari kamar yang kosong Naoto telah menemukan kamar yang menandakan bahwa kamar itu kosong.
Naoto membuka kamar itu dan melihat kasur yang berwarna putih halus kemudian ia meloncat ke kasur, Naoto merasakan kelembutan dan kehangatan kasur itu..
