Irhaf, seorang pemuda pemain sepakbola berusia 21 tahun yang bermain di liga 2 Indonesia. Dulu ia pernah dilirik oleh klub-klub besar karena memiliki bakat cemerlang tapi semuanya berubah sejak ia menderita cidera lutut yang parah.
Di suatu malam Irhaf mendapatkan email yang menawarkan kesempatan untuk melakukan uji coba di klub dengan nama yang asing bagi irhaf dan mengaku berlaga di liga 1.
Dan suatu keanehan pun terjadi....
Like dan Komentar jika kalian suka cerita ini...
Setelah sekitar 4 tahun sejak novel terakhir saya di akun lain saya yang udh ilang. akhirnya saya coba bikin lagi.
Masukan dan saran saya terima 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irhaf01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harga Sebuah Tekel
Permainan pun segera dilanjutkan. Joko dinyatakan tidak bisa melanjutkan pertandingan oleh tim medis yang segera membawanya ke rumah sakit terdekat.
Oden segera memasukkan Ibrani untuk menggantikan Joko.
Pelatih Bohemian juga terpaksa menggantikan Joesoef yang bermain sebagai sayap kiri dan menggantinya dengan bek kanan Wardi untuk mengisi kekosongan Kuswano di sisi pertahanan.
Ia juga menghabiskan sisa pergantian pemain dengan memasukkan Nobi dan Jen yang merupakan gelandang bertahan dan menarik keluar Midun dan Heroni sang gelandang, ia juga menarik keluar Archie yang bermain sebagai sayap dan Mengantinya dengan Owi yang merupakan bek tengah untuk memperkuat pertahanan, dan ia juga mengganti Declan si striker yang sudah kehabisan stamina dengan Steve yang juga seorang striker untuk mempertahankan kemungkinan untuk mencetak gol jika ada kesempatan.
Dengan ini formasi mereka berubah menjadi 5 - 3 -1 dengan 5 bek, 3 gelandang dan 1 penyerang tengah.
Kiper : Kipli
Bek : Juno, Dewo, Owi, Narji, Wardi
Gelandang : Nobi, Epi, Jen
Penyerang : Steve
Segera, tendangan bebas pun dilakukan. Pelanggaran tadi berjarak 35 meter dari gawang.
Tisna yang merupakan eksekutor tendangan bebas tim memutuskan untuk memberikan tendangan bebas ini kepada Irhaf.
Hal ini karena ia melihat kemampuan tendangan bebas Irhaf saat latihan yang membuatnya sadar bahwa kemampuan Irhaf tidak lebih buruk darinya. Bahkan sedikit lebih mengancam dengan opsi tendangannya yang kuat.
Irhaf dengan senang hati menerima kesempatan ini.
Ia bersiap untuk menendang dan menunggu aba-aba dari wasit.
Tak lama wait meniup peluitnya dan Irhaf segera menendang bolanya dengan keras.
Rupanya Irhaf memilih untuk menendang bola dengan kekuatan yang cukup keras dan presisi menyusuri rumput lapangan menyelinap di bawah kaki pagar betis yang melompat.
Kiper mereka Si Kipli agak terkejut dengan bola yang muncul dari bawah tapi dia dengan sigap menjatuhkan tubuhnya dalam upaya menahan bola yang datang.
Tapi bola yang datang lebih cepat dan masuk ke gawang sepersekian detik sebelum tubuhnya menutup arah bola dengan sempurna.
Priiiiitttttt*
Goooollllllllll....
Stadion Angkasa Raya kembali bergemuruh oleh seruan suporter.
Dengan gol ini, rencana pelatih Bohemian FC untuk berusaha menahan imbang pun musnah bahkan sebelum dimulai.
Tapi ia sudah terlanjur menghabiskan slot pergantian pemain nya yang membuatnya tidak bisa mengubah formasi lagi.
Ia hanya bisa berharap supaya anak didiknya bisa mencuri satu gol dan mendapatkan hasil imbang.
Sayangnya harapannya tak kunjung datang dan justru malah dihancurkan oleh gol kedua Persiray pada menit ke - 75.
Gol ini datang dari kerja sama Irhaf dan Ibrani yang melakukan umpan satu-dua di sisi kanan untuk menghancurkan tata letak pertahanan mereka Bohemian FC yang kemudian Irhaf mengoper bola ke sisi kiri yang dieksekusi dengan baik oleh tisna dengan tendangannya yang menentukan.
Kipli terfokus pada pergerakan Irhaf dan Ibrani disisi kanan dan tidak sadar dengan ancaman Tisna disisi kiri yang membuatnya lengah.
Skor pun kembali berubah menjadi 2 : 0. Pelatih Bohemian pun akhirnya terduduk lemas di kursi pelatih yang berbanding terbalik dengan Oden yang berdiri di pinggir lapangan dan memeluk Sugeng si asisten pelatih dengan gembira.
Dengan gol ini, kemenangan Persiray hanya menunggu waktu habis mengingat kondisi lawannya yang kebanyakan dari mereka adalah pemain bertahan dan juga pemain yang lebih sederhana karena kartu merah.
Tapi Irhaf masih belum puas, ia ingin menciptakan tragedi sebagai balasan terhadap tekel kasar terhadap Joko tadi.
Setelah merayakan gol nya sebentar, Irhaf kemudian berlari untuk mengambil bola.
Pemain Persiray lainnya juga mengerti dan kembali menyusun formasi dan permainan pun segera dilanjutkan.
Semangat pertahanan Bohemian FC semakin tipis karena hampir tidak ada harapan untuk membalikkan skor.
Striker mereka yang baru masuk bahkan belum sempat mendapatkan bola dan terisolasi dari rekan timnya.
Pertahanan Bohemian FC semakin rapuh karena semangat yang memudar. Hal ini membuat serangan Persiray semakin lancar.
Irhaf dengan mudah mengobrak-abrik pertahanan lawan dengan pergerakannya yang cerdas.
Peluang kembali muncul di menit ke - 80.
Husein melakukan umpan tipuan ke arah Tisna tapi ia mengubah arah dan mengopernya ke Irhaf yang posisinya jauh lebih nyaman untuk menerima bola.
Sebelum lawan bereaksi, Irhaf tancap gas dan berakselerasi mendekati kotak penalti dan tanpa menunggu terlalu lama, ia langsung menendang bola dengan kencang dan kembali menjebol gawang.
Kalo ini Ibrani yang langsung mengambil bola dan membawanya ke titik tengah. Hal ini memicu emosi Bohemian FC yang sudah tertekan.
Permainan Bohemian FC menjadi semakin kasar dan selalu melakukan pelanggaran keras di setiap kesempatan yang membuat Oden khawatir.
Akhirnya pada menit ke - 83, Ia pun menarik menarik keluar beberapa pemain utama yang sering berlari kedepan yaitu Irhaf, Tisna, Husein, dan Indra. Lalu menggantinya dengan 3 gelandang Barto, Tora, Mardi, dan juga Tatang yang seorang penyerang.
Oden menarik satu pemain depan kebelakang dan menggunakan formasi 4 - 4 - 2 dan menyuruh para pemain untuk menghentikan serangan mereka untuk menjaga keselamatan mereka.
Ia khawatir jika tindakan Pemain Bohemian FC yang menjadi 'gila' bisa membuat pemain Persiray menjadi cidera dan mengacaukan rencana pertandingan liga mereka kedepannya dan bahkan berpotensi membuat mereka keluar dari persaingan kejuaraan liga.
Walaupun Irhaf belum cukup puas karena skor 3 : 0 belum cukup untuk menciptakan tragedi, tapi mereka juga tahu bahwa keputusan Oden juga untuk keselamatannya dan rekan-rekannya.
Di sisa waktu sekitar 7 menit, permainan mulai tenang karena Persiray sudah menghentikan serangannya. Bohemian FC juga tidak ada niatan untuk menyerang yang membuat permainan menjadi membosankan.
Beberapa suporter tim tamu juga sudah mulai beranjak pergi dari kurainya. Sedangkan suporter tuan rumah masih bernyanyi dengan semangat.
Akhirnya wasit pun meniup peluit panjang yang mengakhiri pertandingan ini.
Pada konferensi pers pasca laga, Oden mengecam tindakan pemain Bohemian FC. Pelatih Bohemian FC tidak mau menanggapi dan pergi setelah beberapa patah kata.
Usai laga, Para pemain serta pelatih segera bergegas ke rumah sakit tempat Joko di rawat.
Mereka khawatir dengan keadaannya dan hanya bisa berharap supaya cederanya tidak parah.
Setibanya di rumah sakit, akhirnya mereka menghela nafas lega karena cdera Joko hanya Strain Otot derajat 1 atau robekan kecil pada sebagian serat otot akibat benturan keras.
Cidera ini bisa dibilang cidera ringan dan butuh waktu pemulihan hanya sekitar 1-3 Minggu dan Joko mungkin bisa kembali bertanding setelah sekitar sebulan tergantung dari pemulihannya.
Walaupun cidera ini membuatnya absen sekitar sebulan, Setidaknya tidak akan mengancam karirnya yang membuat Irhaf dan teman-temannya sangat lega.
Tak lama kemudian mereka semua pun pulang dan beristirahat di rumah masih-masing.
......................
Malam harinya, Irhaf sedang melihat-lihat toko ASA. Pertandingan tadi memberikannya 3.000 KT tambahan. Yang menambah Koin Toko nya menjadi total 12.000 KT
Kemudian Irhaf melihat daftar pencetak gol di hp nya. Posisi Irhaf kini makin unggul setelah mencetak dua gol. Dengan total 7 gol dari 3 pertandingan, Irhaf sudah memimpin jauh di atas pemain lain.
Posisi kedua masih Ahnaf si striker Perkusa yang di match ketiga juga menambah golnya menjadi 4 gol.
Sedangkan pemain lain belum ada yang mencetak 3 gol, beberapa hanya berhasi 2 atau satu gol yang masih wajar karena liga baru dimulai dan baru berjalan kurang dari sebulan dengan total 3 pertandingan.
Tak lama Irhaf pun merasakan kantuk dan menaruh hpnya. Ia cukup lega dengan kondisi Joko karena tidak sampai mengancam karirnya. Tapi Irhaf masih kurang puas dengan performanya tadi karena tidak bisa menciptakan tragedi yang lengkap.
Memikirkan kejadian di pertandingan tadi membuatnya lelah. Ia pun mematikan lampu dan segera mengistirahatkan pikirannya agar siap untuk tantangan berikutnya....
....
....
....
Bersambung....