NovelToon NovelToon
Suamiku Dokter Sultan

Suamiku Dokter Sultan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: omen_getih72

Yang sudah baca novelku sebelumnya, ini kelanjutan cerita Brayn dan Alina.

Setelah menikah, Brayn baru mengetahui kalau ternyata Alina menderita sebuah penyakit yang cukup serius dan mengancam jiwa.

Akankah mereka mampu melewati ujian berat itu?

Yuk baca kelanjutan ceritanya 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon omen_getih72, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Di sisi lain, Joane berjalan dengan tergesa-gesa menuju ruangan sang bos.

Setelah mendapat informasi dari Brayn, ia bergerak cepat meninggalkan pekerjaannya.

Saat memasuki ruangan, tampak Pak Vino dan Gilang berada di ruangan yang sama.

Keduanya langsung menoleh ke arah pintu.

"Sudah lihat berita yang beredar di sosial media?" tanya Joane.

"Kebetulan, Joan. Zayn yang mengirimkan padaku. Resha juga tadi menghubungiku dan memberitahu tentang ini." Pak Vino meletakkan ponsel di mana kejadian di rumah sakit terlihat pada layar ponselnya.

"Aku tidak percaya dengan berita ini. Lihat ini, Brayn dipeluk dari belakang. Posisinya bukan dia yang memeluk. Lagi pula, bukankah Brayn dan Dokter Siska ini berteman baik?"

"Benar. Mereka sudah berteman lama."

"Brayn menghubungiku dan minta untuk diselidiki penyebar videonya," ucap Joane.

"Iya, kita harus bergerak cepat. Aku akan ke rumah sakit dulu, siapa tahu saja Brayn butuh bantuan." Pak Vino melirik jam tangannya sejenak.

Ia masih punya waktu luang dua jam sebelum pertemuan dengan rekan bisnisnya.

"Video ini sudah tersebar di mana-mana kurang dari dua jam. Bahkan jadi trending di sosial media," imbuh Gilang.

"Aku hanya khawatir Alina akan salah paham. Apalagi mereka baru dua hari menikah," tutur Pak Vino. "Aku akan menemui Bagas dulu."

Pak Vino baru akan berdiri ketika terdengar suara ketukan pintu.

Bagas muncul di ambang pintu dengan menggenggam ponsel di tangannya. Wajah lelaki itu terlihat datar seperti menahan amarah.

"Aku melihat berita di sosial media tentang Brayn dan teman wanitanya," ucap Bagas.

"Ya, kami juga sudah melihatnya. Aku baru akan ke rumah sakit untuk menemui Brayn."

Bagas mengangguk. Ponsel di tangannya ia masukkan ke saku.

**

**

"Silahkan duduk." Pimpinan rumah sakit menunjuk kursi di hadapannya.

Brayn segera duduk di kursi tengah, agak berjarak dari Siska.

Wanita itu masih terisak-isak dan mengusap air matanya dengan tissue.

"Sudah lihat berita yang beredar?" tanya pria paruh baya itu lagi.

"Sudah, Dokter," jawab Brayn menatap tanpa ragu.

"Iya, sekarang nama rumah sakit kita terseret dan menjadi perbincangan publik. Saya sudah mendengar penjelasan dari Dokter Siska tentang kejadiannya. Saya juga sudah memberikan teguran keras terhadap Dokter Siska atas tindakannya. Tapi, saya juga ingin mendengar langsung versi Dokter Wijaya supaya tidak ada salah paham."

"Saya mengerti dan saya minta maaf atas video tersebut."

Sang pimpinan rumah sakit mengangguk. Brayn pun menjelaskan keadaan sebenarnya.

"Sebenarnya hari ini saya sedang cuti, tapi saya ada janji bertemu dengan Dokter Faisal untuk konsultasi. Saat menuju ruang Dokter Faisal, saya bertemu dengan Dokter Siska. Kejadiannya berlangsung cepat dan tidak terduga, saya juga tidak tahu kalau ada yang merekam kami."

"Itulah masalahnya, karena kejadiannya di tempat umum, segala kemungkinan bisa saja terjadi. Saya menyayangkan hal tersebut. Seharusnya sebagai tenaga medis, Dokter Wijaya dan Dokter Siska bisa menjaga etika dan menghormati profesi kedokteran."

Brayn menarik napas panjang.

"Apalagi Dokter Wijaya sudah menikah. Walaupun pernikahannya belum diumumkan, tapi tentu kejadian seperti ini akan mengundang perhatian masyarakat. Orang-orang mencari informasi tentang Anda, termasuk status pernikahan. Orang-orang akan berasumsi tentang adanya perselingkuhan."

Brayn menunduk, paham dengan berbagai resiko yang mungkin akan timbul setelah kejadian ini.

"Saya minta maaf, Dokter. Insyaallah, kejadian ini tidak akan terulang lagi."

Brayn belum selesai bicara ketika terdengar ketukan pintu.

Ketika dipersilahkan untuk masuk, kedua orang tua Siska tampak berdiri dengan memasang wajah murka.

Keduanya langsung masuk begitu mendapat izin dari sang direktur.

Sang ayah bersalaman dengan pimpinan rumah sakit, sementara ibunya memeluk Siska yang menangis.

"Maaf, kami datang kemari setelah melihat video yang beredar dan tuduhan mengarah pada putri kami," ucap wanita itu sambil memeluk putrinya.

Ia melirik Brayn yang duduk tak jauh dari mereka.

Berteman cukup lama, tentu kedua orang tua Siska mengenal Brayn yang merupakan putra sulung di keluarga Hadiwijaya.

"Saya yakin putri saya bisa menjaga kehormatannya sebagai wanita. Dia tidak akan melakukan tindakan tercela di depan umum kalau tidak dirayu atau dipaksa," ucap pria paruh baya yang merupakan ayah Siska.

"Mohon tenang. Kita bisa bicara baik-baik. Saya sudah bicara dengan Dokter Siska dan menanyakan kejadian sebenarnya. Dokter Siska pun sudah menjelaskan pada saya," sahut pimpinan rumah sakit.

"Siska, apa yang terjadi. Bagaimana video itu bisa beredar? Bunda bahkan dapat video itu dari teman-teman Bunda?" desak sang bunda.

Siska hanya menyeka air mata. Tak berani menjawab di hadapan bundanya.

Tentu saja, sebab dalam video tersebut terekam jelas bahwa dirinya yang memeluk Brayn dari belakang.

"Ayo bicara, Siska! Kami percaya padamu, Nak," imbuh ayahnya.

Pria paruh baya itu kemudian menatap Brayn. Setahunya, mereka memang berteman baik sejak lama.

Ia dan Brayn juga beberapa kali bertemu dalam sebuah acara. Bahkan, ia sempat menduga putrinya memiliki hubungan khusus dengan putra Vino Hadiwijaya tersebut.

Kehadiran seorang pria menghentikan pembicaraan mereka sejenak.

Pria tersebut mendekat ke arah pimpinan rumah sakit dan mengabarkan perihal kedatangan Pak Vino.

Ia langsung memerintahkan agar Pak Vino dipersilahkan masuk.

Lelaki itu keluar dan kembali kurang dari dua menit.

Brayn sempat terkejut melihat kedatangan papa dan juga ayah mertuanya. Khawatir video yang beredar itu akan membuat mereka salah paham.

Pak Vino memberi salam dengan santun. Sebagai sesama pengusaha, ia dan orang tua Siska sudah saling mengenal satu sama lain.

Pimpinan rumah sakit pun mengizinkan mereka berbicara secara kekeluargaan.

"Nak Brayn, kalau memang kalian berdua ada hubungan, kenapa tidak memberitahu kami? Bukankah kalian berdua sudah sama-sama dewasa? Tidak pantas melakukan hal seperti ini di depan umum apalagi kalian berdua seorang dokter. Saya tidak akan keberatan kalau memang kalian punya hubungan lebih dari teman. Lebih baik resmikan saja dengan menikah."

Brayn tersentak mendengar ucapan pria itu. Ia melirik Bagas sejenak dan memberi isyarat dengan menggelengkan kepala. Lalu, menatap ayah Siska.

"Saya dan Siska tidak punya hubungan lebih dari teman, Om. Lagi pula, saya sudah menikah dua hari lalu."

"Apa? Sudah menikah?" tanyanya terkejut.

"Benar," angguk Brayn.

"Berarti kamu hanya ingin mempermainkan anak saya? Apa kamu tidak memikirkan apa akibat yang akan diterima Siska dari kejadian ini? Dia bisa dipermalukan dan dianggap tidak punya etika."

Brayn kembali menatap mata lelaki itu dengan tajam.

"Maaf, kalau saya harus mengatakan ini. Siska yang memeluk saya dari belakang. Saya sudah berusaha menjauh dan memperingatkan, tapi kejadian cepat itu rupanya sudah direkam oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Om boleh tanya pada Siska siapa yang memulai."

Pria paruh baya itu tampak menahan amarah. Ia menunduk dengan wajah merah padam.

Sementara Brayn masih terlihat cukup tenang menghadapi situasi di ruangan yang semakin kacau.

Bagas yang sejak tadi diam itu menghela napas.

**********

**********

1
Maulida Maulida
seru bgt
Maulida Maulida
sedih banget part ini😭 suka bgt cerita nya thor
Yasmin Natasya
up dong thor...
Endang 💖
pasti itu akal2n Siska tu hasilnya
DozkyCrazy
dasar siskamling
Endang 💖
jahat juga rupanya si Siska itu

up lagi thor
DozkyCrazy
pasti si siskamling
DozkyCrazy
syukaaa sama cerita author 😘
DozkyCrazy
Alhamdulillah
ovi eliani
Ya Allah semoga benar cuma anemia aja, tidak ada penyakit yg lain, cepat sembuh ya pengantin baru sehat 2, ya, semangat thor
Yasmin Natasya
lanjut Thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!