NovelToon NovelToon
Alea Bos Mafia Vs Gadis Cupu

Alea Bos Mafia Vs Gadis Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas dendam pengganti
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Hinata Ochie

Alea, wanita tangguh berusia 25 tahun, dikenal sebagai bos mafia paling ditakuti di Itali. Dingin, kejam, dan cerdas—tak ada yang bisa menyentuhnya. Namun, sebuah kecelakaan tragis mengubah segalanya. Saat terbangun, Alea menemukan dirinya terjebak dalam tubuh seorang gadis SMA berusia 16 tahun bernama Jasmine—gadis cupu, pendiam, dan selalu menjadi korban perundungan di sekolah.

Jasmine sendiri mengalami kecelakaan yang sama... namun jiwanya menghilang entah ke mana. Kini, tubuh rapuh Jasmine dihuni oleh jiwa Alea sang bos mafia.

Dihadapkan pada dunia remaja yang asing dan penuh drama sekolah, Alea harus belajar menjadi "lemah"—sementara sisi kelam dan insting mematikan dalam dirinya tak bisa begitu saja dikubur. Satu per satu rahasia kelam tentang kehidupan Jasmine mulai terkuak—dan sepertinya, kecelakaan mereka bukanlah sebuah kebetulan.

Apakah Alea bisa bertahan di tubuh yang tak lagi kuat seperti dulu? Atau justru Jasmine akan mendapatkan kekuatan kedua untuk membalas semua lu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hinata Ochie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 – Jejak Masa Lalu Alea

Malam itu Alea terjaga dari tidurnya, ia melihat Raka yang sudah tertidur sambil bersandar pada dinding gua, Alea menghembuskan napas panjang, ia melihat luka pada lengan Raka yang di balut seadanya, Alea menghampiri pemuda itu lalu merapihkan balutan sobekan baju yang menutupi luka pada lengan Raka. setelah ia pikir sudah lumayan rapih, Alea berdiri menghadap ke mulut gua, ia melihat tangannya.

"Aku mungkin bukan Alea yang dulu, queen of mafia, dan aku juga buka Jasmine si gadis cupu yang selalu di bully, tapi gabungan kami berdua bisa jadi senjata yang mematikan bagi mereka" Alea menyeringai sambil menatap lurus ke depan.

Raka terbangun melihat Alea berdiri tak jauh dari tempatnya,

"Kau terbangun lagi Jasmine" Alea menoleh ke arah Raka, ia menghampiri pemuda itu lalu duduk di sampingnya.

"Hei, apa ada kelemahan dari eksperimen yang ayah mu kerjakan ini" tanya Alea.

Raka menghela napas, ia menambahkan kayu pada api unggun yang mulai mengecil apinya. Lalu Raka bercerita lebih dalam tentang ayahnya saat masih jadi mata mata.

Sebelumnya ayah Raka, Ronald yang mantan mata mata bawah tanah pernah menyusup kedalam organisasi untuk menyelidiki proyek sigma,

"Ayah dulu pernah menyusup ke Sigma, menyamar jadi teknisi jaringan. Dia bilang ada proyek bernama Kubah jiwa, proyek itu ingin menciptakan manusia dengan jiwa ganda yang stabil. Tapi semua subjek awal... mati." Raka menjelaskan semua pada Alea.

ia juga menunjukan sebuah buku catatan milik ayahnya, di sana di tulis beberapa simbol data statistik, kode eksperimen dalam satu halaman penuh, dan ada satu nama yang di sorot oleh tanda merah A-01: Alea V. Andrean. Mata Alea terbelalak melihat namanya tercantum dalam buku catatan itu.

"Berarti aku sudah jadi subyek mereka sejak awal" Ia menatap Raka lekat,

"Itu benar, tapi ayahmu membelot dan membawamu kabur, ia menghapus jejak mu dari sistem untuk menyelamatkan mu" jelas Raka.

Alea benar-benar tak percaya dengan semua ini, bagaimana ada orang yang begitu gila melakukan eksperimen seperti ini.

"Kau harus melatih dirimu lagi, agar kau bisa lebih kuat dari sebelumnya" ucap Raka.

Alea pun bertekad berlatih dengan kemampuannya sendiri, walaupun ia tahu pasti akan sulit menyeimbangkan antara dirinya dan Jasmine.

Raka membantu Alea berlatih, bukan sebagai queen of mafia tapi sebagai Alea-Jasmine sosok baru yang belum di kuasai orang lain.

Mereka berlatih di dalam gua dan di sekitar gua, latihan di mulai dengan melatih kecepatan tangan Alea menggunakan benda tumpul, beberapa kali ia gagal, namun Alea tak menyerah begitu saja, ia terus mencoba lagi dan lagi, sampai ia berhasil walaupun belum sepenuhnya sempurna.

Sedangkan Raka melatih Alea dalam teknik bertahan hidup dan juga daya tahan tubuh. Jiwa Jasmine dalam tubuh itu sangat lemah, terkadang Alea merasa tak sanggup dalam ujian bertahan hidup, namun tekad kuat Jasmine untuk kembali ke dirinya yang dulu mengalahkan segalanya, ia mencoba membantu Alea agar dapat menyelesaikan latihan ini.

Yang tersulit dalam latihan ini adalah melatih pikirannya sendiri, terkadang suara suara halus Jasmine bergema di kepalanya, namun ia dapat mengontrol semua itu karena mereka kini bersatu.

"Kita harus bersatu. Bukan saling menguasai, tapi saling mengisi. Jasmine, aku butuh kau tetap bersamaku." ucap Alea. Lalu suara halus Jasmine terdengar di kepalanya.

"Aku tak pernah pergi. Aku hanya butuh waktu untuk percaya padamu." ucap Jasmine.

Setelah lelah berlatih Raka mengajak Alea untuk beristirahat sejenak, karena matahari sudah berada tepat di atas kepala,

"Kita istirahat dulu, perut ku lapar, nanti kita lanjutkan lagi" Alea mengangguk, mereka duduk dan membuka bekal yang tadi pagi mereka bawa. Alea tak begitu bernafsu untuk makan, dalam pikirannya terus saja berkeliaran orang-orang organisasi dan catatan ayah Raka. Ia ingin sekali cepat mengakhiri semua ini.

"Hai kau kenapa, makan lah, berlatih pun butuh tenaga, jangan sampai kau lemas saat waktunya nanti" Teguran Raka membuyarkan lamunannya, akhirnya ia menyantap makanannya dengan lahap.

Setelah cukup beristirahat mereka melanjutkan berlatih, kali ini Raka mengajak Alea untuk menaiki tebing yang curam. karena biasanya seorang mafia pasti selalu menghadapi situasi yang sangat sulit seperti memanjat gedung ataupun tebing. Mereka menyiapkan semua peralatan memanjat, namun Alea ingin melakukannya tanpa alat apapun.

"Aku ingin mencoba kemampuan ku yang dulu saat masih jadi queen mafia" ia mengangkat kedua alisnya sambil tersenyum pada Raka.

Alea mulai memanjat tebing itu, ia mengingat bagaimana dulu ia pernah memanjat bersama teman-teman nya tanpa menggunakan alat bantu apapun. Suara Jasmine menggema lagi di kepalanya,

"Aku takut Lea, aku sangat takut " ucap Jasmine dalam pikiran Alea.

"Jangan takut jika kau percaya padaku, kita pasti berhasil" Alea mencoba meyakinkan Jasmine, dan akhirnya Alea berhasil memanjat tebing itu tanpa bantuan alat, ia bersorak di atas tebing, Raka tertawa melihat tingkah Alea yang kegirangan seperti anak kecil.

Karena hari sudah sore mereka kembali ke gua, tapi belum sampai di mulut gua mereka di kejutkan oleh seseorang yang berdiri di depan mulut gua sambil mengangkat kedua tangannya.

"Kau" Alea menunjuk wanita di harapannya.

"Dia siapa" tanya Raka.

"Dia Tasya, salah satu tangan kanan ku" jawab Alea.

""Butuh waktu lama untuk yakin, tapi setelah lihat cara mu memegang belati itu, aku tahu, kau masih hidup di dalam tubuh itu, maafkan aku Queen" Tasya memberi penghormatan pada Alea. Gadis itu tersenyum lalu menghampiri Tasya. Namun tangannya masih menghunus kan belati ke arah Tasya.

"Queen yang ku kenal tak akan mati semudah itu, jika benar yang di hadapan ku ini adalah Queen Of Dragon maka ia akan menghancurkan sigma lebih dari siapapun" ucap Tasya. Ia masih membungkuk tanda hormatnya pada Alea.

"Tasya, ternyata kau mengenali ku dengan baik" Alea memeluk Tasya, begitu sebaliknya, lalu Raka mengajak mereka masuk ke dalam gua untuk membahas langkah selanjutnya.

Tasya memberitahukan bahwa Cecilia masih hidup dan kini ia di jadikan subjek utama yang di beri nama Gelombang sigma ke 2. Dengan kata lain sigma akan membuat subjek kedua untuk mengalahkan subjek pertama jika subjek pertama melawan.

Dan kini sigma bekerjasama dengan organisasi militer bawah tanah sari luar negeri untuk mengejar Alea dan berniat membuat kloning kesadaran. Tasya juga menjelaskan bahwa ada satu menara resonan pusat kendali dan alat alat resonasi jiwa, jika menara itu bisa di retas maka sistem sigma akan mati.

"Tapi kita nggak bisa serang langsung. Kita butuh tim. Orang dalam. Dan kekuatan dari dalam dirimu." jelas Tasya.

"Kalau mereka ingin menggunakan tubuh ini sebagai senjata, maka aku akan menjadi senjata untuk melawan mereka." Alea mengepal kan tangannya.

...****************...

Malamnya mereka duduk mengitari api unggun kecil di dalam gua, Alea menggunakan sepotong ranting menggambar sketsa sigma, ia menggambarkan pusat sigma dan juga menara resonan. Raka dan Tasya mendengarkan penjelasan Alea mereka berdua mengerti apa yang di rencanakan gadis itu.

"Perang belum dimulai. Tapi kita akan jadi pemicunya." Alea menatap tajam api unggun. Di dalam pikirannya terdengar suara Jasmine yang kini bersatu dalam dirinya, namun kali ini suara Jasmine lebih terdengar seperti tekad yang membara.

Sementara itu di tempat yang sangat jauh dari gua persembunyian Alea, di markas sigma Selena melaporkan bahwa sinyal target kini menyatu dan tidak berkonflik.

"Subjek A-J kini berada dalam fusi stabil. Skenario meningkat ke level merah." Selena mengirimkan email.

"Bagus. Akhirnya mereka mulai jadi senjata seperti yang kami inginkan." terkirim jawaban dari ketua sigma.

Entah mengapa Selena justru terdiam menatap layar laptopnya, seolah ia menyimpan keraguan yang tak ia ungkapkan.

1
Gió mùa hạ
Gila seru abis!
farmy 7
Karakternya juara banget. 🏆
Brock
Wah, keren betul!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!