NovelToon NovelToon
Pembalasan Lewat Tubuh Yang Ku Pinjam.

Pembalasan Lewat Tubuh Yang Ku Pinjam.

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Anara gadis 25 tahun mengalami kecelakaan setelah mengetahui perselingkuhan calon suaminya dengan kakak tirinya. Tubuhnya yang tidak berdaya dan dinyatakan koma, tetapi ternyata arwahnya gentayangan. Arwah bisu itu harus menyaksikan banyaknya kepalsuan yang terjadi selama hidupnya. Ibu diri yang dianggap sudah sebagai ibu kandungnya yang ternyata juga selama ini hanya berpura-pura baik kepadanya. Tetapi takdir berkata lain, Dokter tidak bisa menyelamatkan Anara.
Anara menangis meminta keadilan untuk hidupnya, meminta kesempatan agar diberi kehidupan kembali untuk membalaskan dendam pada orang-orang yang telah menyakitinya.
Siapa sangka di saat matanya terbuka, Anara
berubah menjadi anak kecil yang berusia 6 tahun, walau tubuh Itu tampak kecil, tapi sisi dewasanya masih ada. Anara gunakan kesempatan itu untuk membongkar kepalsuan ibu tirinya.

Jangan lupa untuk ikuti terus novel saya.

Follow Ig saya : Ainuncefenis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15 Rencana

"Akhirnya aku menyiapkan laporan ini juga, dengan begini pak Anthony yang bodoh itu akan tanda tanganinya dan memberikan jumlah anggaran yang cukup besar. Dia akan tidak tahu bahwa anggaran sebelumnya aku gunakan untuk kepentingan pribadiku," langkah Nara terhenti ketika mendengar pria buncit sekitar berusia 50 tahunan yang terlihat senang sekali.

"Kenapa perutku terasa tidak enak seperti ini," ucapnya mengusap-ngusap perutnya, pria itu meletakkan dokumen yang sejak tadi dia pegang di atas meja yang ada di dekat kamar mandi.

"Anggaran apa yang di maksud si tua itu?" tanya Nara penasaran.

Nara mendekati dokumen tersebut, mana meja terlalu tinggi yang membuatnya harus melompat untuk meraih dokumen tersebut dan akhirnya jatuh. Nara membukanya, jelas ingatan masalah perusahaan masih tertanam di benaknya yang mana Nara sangat mengerti maksud dari dokumen tersebut.

"Dia mengatakan bahwa anggaran yang waktu itu juga digunakan untuk dana pribadinya. Aku jelas-jelas mengeluarkan anggaran itu yang ditandatangani oleh Papa sekarang dia ingin melakukan hal itu lagi!" batin Nara membolak-balikkan dokumen tersebut.

"Tidak! Apa yang dilakukan Pak tua itu sudah sangat kelewatan. Dia sudah merugikan Perusahaan. Aku ingin melakukan sesuatu. Papa harus mengeluarkan pria tua itu dari perusahaan," batin Nara yang meninggalkan tempat tersebut dengan cepat karena melihat kenopi pintu bergerak.

Pria bertubuh buncit itu langsung keluar dari kamar mandi.

"Kenapa ini pakai jatuh segala!" ucapnya dengan menghela nafas kesulitan berjongkok untuk mengambil kembali dokumen itu.

"Tidak tahu saja bahwa ini ladang uang untukku huhhhh!" pria itu langsung pergi setelah mengambil dokumennya kembali.

Di dalam ruangan Haris. Nara yang tampak sendirian, dia ternyata tidak diam saja dan justru duduk di meja kerja Haris dengan komputer di depannya dengan tangannya yang sangat lincah sekali mengetik.

Entah apa yang dilakukan Nara yang tampak begitu sangat serius, sepertinya menggunakan kesempatan yang ada untuk melancarkan semua rencananya.

"Apa pak Haris sudah selesai meeting!" ucap Nesya menghela nafas yang membuka pintu pelan. Nesya tidak melanjutkan mendorong pintu itu ketika melihat Nara yang mengetik begitu sangat lincah membuatnya heran.

"Apa yang dilakukan anak kecil itu?" tanya Nesya kebingungan.

"Kamu mencari saya Nesya!" tegur Haris yang membuat Nesya kaget dan begitu juga dengan Nara melihat ke arah pintu. Haris dan Nesya sudah berdiri di sana yang membuat Nara panik dan buru-buru menyalin dokumen yang sudah dia siapkan dan tampak sedang loading.

"Benar! Pak!" jawab Nesya.

"Masuklah!" ucap Haris yang masuk terlebih dahulu yang kemudian diikuti Nesya.

"Om. Maaf Nesya sedang bermain game di komputer Om," ucap Nesya yang masih tetap duduk di depan komputer yang layarnya tidak dilihat oleh Nesya maupun Haris.

"Tidak apa-apa Nara! Kamu lanjutkan saja bermain game. Anak Om juga sangat suka sekali bermain game di komputer Om," sahut Haris yang membuat Nara menganggukkan kepala.

Mata Nara melihat ke layar komputer yang mana ternyata dia sedang menyalin dokumen yang hanya tinggal beberapa persen lagi. Nesya memperhatikan arah dengan rasa curiga yang memang merasa sejak tadi anak kecil itu tidak bermain game.

"Ada yang ingin kamu tanda tangani Nesya?" tegur Haris yang membuat Nesya kembali kaget dan mengalihkan pandangannya pada Haris.

"Benar, Pak. Ini," Nesya berikan dokumen tersebut.

Haris meraba sapunya dan tidak menemukan pulpennya.

"Biar saya ambil, Pak!" ucap Nesya yang membuat Haris menganggukkan kepala, Nesya berjalan kemeja Haris yang membuat Nara panik yang matanya terus melihat ke arah file yang telah disalin.

Sampai akhirnya Nesya sudah berada di meja Haris dan yang ternyata benar tatapan matanya langsung tertuju pada komputer dan memang itu adalah permainan yang sedang dimainkan Nara.

Nara tersenyum pada Nesya merasa lega karena ulahnya tidak ketahuan. Nesya mengambil pulpen tersebut dan kembali pada Haris agar dokumennya segera ditandatangani.

"Syukurlah akhirnya tidak ketahuan," batin Nara.

"Nara apa kamu lapar?" tanya Haris

"Tidak Om," jawab Nara.

"Kalau nanti kamu lapar. Kamu bisa bilang sama Om. Om harus rapat sebentar," ucap Haris yang membuat Nara menganggukkan kepala.

"Nesya saya juga titip Nara pada kamu," ucap Haris.

"Baik. Pak!" jawab Nesya yang tidak masalah melakukan hal itu.

****

Ruangan rapat.

"Apa-apaan ini Rudi!" Haris melihat dokumen yang sejak tadi dia baca yang baru saja diberikan Rudi

Di ruang rapat itu ada beberapa petinggi perusahaan dan termasuk ada Tami di sana Dan juga Heri.

"Kamu membuat anggaran pada dokumen ini untuk kepentingan pribadi kamu dengan semua yang ingin kamu beli?" tanya Haris

"Maksud bapak apa?" tanya Rudi kebingungan.

Brukk

Haris menjatuhkan kasar dokumen tersebut di atas meja untuk dilihat Rudi secara langsung. Tami dan Heri saling melihat satu sama lain yang juga tidak mengerti.

"Kamu sebenarnya lupa mengedit dokumen tersebut atau bagaimana?" tanya Haris lagi

Dengan tangan bergetar yang akhirnya Rudi membuka kembali dokumen yang sudah dia siapkan. Rudi kaget dengan mata melotot yang hampir saja bola mata itu jatuh ketika melihat dokumen tersebut sangat berbeda dengan yang sebelumnya yang sudah dia siapkan.

"Apa kamu melakukan semua ini hah! kamu benar-benar ingin menghancurkan Perusahaan saya!" tegas Haris yang benar-benar marah.

"Tidak pak! ini bukan dokumen yang akan saya serahkan kepada bapak," Rudi mencoba mencari pembelaan.

"Kamu ternyata bermain kurang teliti, sangat buru-buru sekali memberikan dokumen itu kepada saya sehingga kamu lupa mana dokumen yang harus kamu serahkan dan mana dokumen yang untuk kamu sendiri sesuai dengan anggaran untuk pribadi kamu!" tegas Haris.

"Itu tidak benar pak!" ucap Rudi masih berusaha mengelak.

"Saya juga mendapatkan laporan anggaran tahun depan juga tidak berhasil dan saya tanya kamu kemana semua yang sudah dikeluarkan untuk kamu?" tanya hari yang kali ini benar-benar tegas.

"Tidak, Pak. Ini benar-benar fitnah! saya sama sekali tidak melakukan hal itu!" sahut Rudi yang tetap saja mengelak.

"Jangan kamu pikir saya bodoh, saya sudah memiliki banyak bukti. Saya benar-benar tidak menyangka jika kamu bisa melakukan semua ini. Kamu menggelapkan banyak dana Perusahaan, kamu bukan membuat perusahaan ini maju dan justru hancur. Saya beri kamu kesempatan untuk mengakui semua perbuatan kamu dan saya yakin kamu tidak sendirian melakukan semua ini!"

"Kamu datang kepada saya dan berbicara berdua, kamu tidak ingin saya benar-benar membongkar semuanya di depan semua orang!" tegas Haris memberikan ancaman kepada Rudi

"Pak Tapi saya...." Haris mengangkat tangan yang tidak mengizinkan Rudi berbicara lagi.

"Untuk sementara waktu kamu jangan datang ke Perusahaan, Nesya menghentikan semua kegiatan dia dan kamu cari penggantinya secepatnya untuk menyelesaikan pekerjaan yang masih dia tangani!" tegas Haris memberikan perintah kepada Nesya yang membuat Nesya menganggukkan kepala.

"Ini menjadi peringatan untuk kalian semua. Saya sepertinya memang harus bersih-bersih untuk mengetahui pekerjaan kalian sebenarnya selama ini benar atau tidak. Saya akan membuang orang-orang yang berani mengkhianati saya dan apalagi mencoba macam-macam pada saya yang merugikan perusahaan ini!" tegas Danu.

Orang-orang yang ada di meja rapat itu mendadak menunduk, terlihat sepertinya mereka memiliki kesalahan masing-masing. Nindy dan Heri juga terlihat panik yang pasti ada sesuatu yang mereka sembunyikan

Bersambung.....

1
Osie
penulisnya msh byk typo tapi gpp ceritanya bagus
Nur Adam
lnjut
Osie
msh awal awal moga ke depannya tdk mengecewakan
Osie
moga antara bisa balas dendam ke orang orang yg udah jahat dia
Osie
aku mampiiirrr..selalu suka ceeita transmigrasi..apalagi MC nya sosok tangguh n gak cengeng..
dan pastinya ku harap ini cerita sp end..sumpeh capek bgt baca cerita udah baca berbab" eh diujung malah diganting kayak jemuran...gariiinngggg bookk
ChikoRamadani
kenapa tiba" om haris menghilang?
ChikoRamadani
Akhirnya terbongkar sudah kebusukan tami, yang sudah menggelapkan uang perusahaan melalui perantara rudi yg sering sekali mentransfer ke rekening tami....
apa setelah ini ada kejutan lainnya yang akan terbongkar??? wah, pasti seru ini...
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
bagus sekali 🥰🥰🥰❤️❤️❤️
Naufal Affiq
lanjut thor
ChikoRamadani
Sangat menarik...
Ceritanya bagus, Konfliknya tidak terlalu bertele2 dan Sesuai alurnya jadi gak buat bosan ...
Penyampaian kosakatanya mudah dipahami....

Semoga sukses kakk othor❤️
ChikoRamadani
lanjut dong thor, seru nih ceritanya...
kasian anara dikeliling orang jahat yang suka berkhianat apalagi ibu tiri & kakak tirinya, ingin menguasai apa yg dimiliki anara... termasuk heri, berselingkuh dgn kakak tiri anara.
Angga Gati
cuz meluncur baca kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!