ini sebenarnya cs, tapi karena terlalu banyak bikin karakter jadi nya dibikin dalam bentuk novel.
kisah cinta antara wanita jutek dengan playboy seantero kampus.
anissa meylani dan thoriq adigantara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Author S., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15.
anissa menoleh pada papa nya, seakan minta penjelasan, dan bagas malah menatap putri nya dengan tatapan datar namun mengintimidasi.
" tadi pak edo yang menitipkan nya pada papa, dan dia bilang itu dari teman laki laki kamu. siapa pacar kamu itu anissa." Ucap nya masih datar. namun reaksi anissa justru malah melotot.
pacar dari hongkong
begitulah yang terbesit di fikiran nya, namun anissa segera menetralkan suasana. " aku ngak punya pacar pah, lagian siapa juga yang dateng ngak kasih kabar " kilah nya gugup. sungguh ia takut papa nya itu menjadi marah.
" Sudah jangan ribut makan aja, namanya rezeki."
Tegur sinta pada suami dan putri nya. " Lihat tuh aldo hampir habis setengah mangkok." sindir nya. bagas dan anissa menoleh pada aldo dan memang betul aldo lahap makan. membuat anissa mendengus sebal. sementara aldo hanya nyengir kuda.
" mubadzir kalau ngak di makan!" Ucap aldo dengan watados.
akhirnya semua ikut makan bakso, jelas saja anissa tak akan menyia nyiakan makanan gratis.
" dari temen kuliah cowok, siapa ya kira kira " Alis nya bekerut tanda sedang mikir. " ngak usah banyak mikir makan aja napa, bukankah kamu pengen makan bakso!" celetuk aldo tanpa dosa. membuat bagas dan sinta menoleh pada putri nya itu.
" ngak pp kita makan bareng bareng aja mah pah dan abang. lagian besok aku juga mau ngucapin terimakasih sama dia." Putus nya sebelum di tanya itu ini.
***
Seorang anak kecil tengah melihat pemandangan di balik kaca mobil, intan barbie mala sepupu kecil kesayangan thoriq adigantara. intan merengek pada orang tua nya ingin bertemu dengan kakak baik, dan akhirnya disinilah mereka, di bandung untuk bertemu thoriq dahulu.
tak sampai satu jam keluarga intan sudah tiba di rumah thoriq, membuat intan bersorak kegirangan.
" om thoriqqq!!.."
intan menggedor pintu rumah thoriq dengan tak sabaran. membuat orangtua nya dan orangtua thoriq terkekeh melihat nya.
" sabar sayang, pelan pelan ketuk pintu nya." Ucap mayang sambil mengelus punggung intan. " tapi tante, aku mau cepat cepat ketemu kakak cantik." cerocos nya dengan bibir mengerucut.
" Iya tapi sabar dulu ya, nanti kita pergi bareng bareng deh, tante juga kepo sama temen om kamu itu." hibur mayang.
Gubrak!! gubrak!!
intan masih terus menggedor pintu, membuat semua nya hanya bisa membiarkan si kecil melakukan apa yang ia sukai.
karena suara gedoran itu amat kencang, thoriq menggerutu sebal, padahal ia ingin menghabiskan libur nya dengan baringan terus, tapi seperti nya semesta tak mendukung keinginan nya.
dengan langkah gontai dan malas thoriq bangun, ia mencuci muka nya agar tampak segar. setelah selesai ia pun mengenakan celana pendek dan kaos oblong nya.
karena jengah, cepat cepat ia keluar dari kamar nya, guna melihat siapa yang sudah menganggu tidur nya.
Ceklek!!..
setelah pintu terbuka, betapa kaget nya thoriq melihat semua keluarga nya, bahkan ummi dan abi nya ikut juga.
" akhirnya om thoriq buka juga, daritadi napa, harus di gedor terus, sakit nih tangan aku." Ucap intan panjang lebar. membuat thoriq mangap mendengar nya.
" udah, kita masuk yuk! thoriq jangan mangap begitu, kemasukan lalat nanti." nadira anindiya bibi nya thoriq. setelah para perempuan masuk kini giliran bapak bapak, yang menegur.
" gimana kabar kamu thoriq" Ucap herman. suksesnya membuat kesadaran thoriq kembali.
" ah baik kok, kalian kesini kenapa ngak bilang bilang dulu sih." Ucap thoriq dengan nada sebal. membuat Adrian tertawa. " Bukan kami tak ingin mengabari mu, tapi putri om yang memaksa ingin bertemu dengan tante cantik." jawab nya membuat mata thoriq terbelalak kaget.
" siapa dia thor?!" tanya boy chandra papa nya intan. Herman menunggu dengan tatapan datar. " kata nya dia teman wanita mu, om baru tahu jika ada teman wanita mu asal sini." sambung boy.
" bukan siapa siapa kok om, cuma teman kampus aja" jawab nya setenang mungkin. boy dan Herman tampak mangut mangut saja. akhir nya mereka semua masuk kedalam rumah thoriq.
setelah semua nya masuk, thoriq salim sama ummi nya,dan tante nya. sedangkan intan gadis kecil itu melotot dengan ekspresi lucu sungguh bikin thoriq menjadi gemas sendiri.
" kok dateng ngak ngabarin dulu sih cantik" goda nya pada intan.
" Sengaja, lagian kalau di kabarin pasti om nya kabur." celoteh intan polos. membuat thoriq mencebik dan yang lain nya tertawa.
" memang nya mau kemana sih? kan bisa sama om tristan mu." Ucap thoriq dengan polos.
" mau main sama tante cantik dong! sekalian minta bakso buatan om."
thoriq hanya geleng geleng kepala, sudah pasti jika pada main ke bandung tujuan kedua nya itu ngebakso.
Kini semua orang kumpul dan berbincang dengan thoriq, hanya intan yang asyik sendiri.
Berbeda dengan keluarga anissa, mereka menghabiskan waktu bersama dengan jalan jalan. karena memang orangtua nya hanya bisa kumpul saat papa bagas tidak sibuk saja.
" happy ngak sayang." tanya bagas pada putri nya.
ya, mereka sedang liburan di puncak. karena anissa memang suka dengan alam yang indah.
" banget pa, makasih ya atas waktu nya. hari ini aku happy banget bisa quality time bareng kalian semua." Ungkap nya dengan kebahagiaan yang tak tersirat.
bagas hanya mengelus punggung anissa yang bersandar manja di pelukan nya. sedangkan aldo dan sinta tengah menikmati cemilan dan melihat orang lalu lalang.
" papa.. nissa makan dulu yuk?" tawar mama sinta yang menoleh pada suami dan anak nya. mereka berdua pun mengangguk karena memang sudah lapar..
Setelah beberapa saat, mereka pun kembali tertawa riang, menikmati liburan dengan penuh sukacita. " kita foto bareng bareng yuk!." ajak aldo.
" boleh banget tuh" jawab anissa.
dan akhirnya mereka melakukan berbagai pose, bahkan tak tanggung tanggung membuat formasi lengkap. meski harus meminta tolong pada turis lain.
" anissa!!..."
Terdengar suara seseorang yang memanggil namanya, anissa menoleh sejenak untuk melihat siapa yang memanggil diri nya.
" wow, kejutan!" Seru anissa. sedangkan yang menyapa dirinya kian mendekat. aldo dan yang lain menatap bingung, karena mereka tak mengenali orang itu.
setelah mereka berdekatan, anissa memeluk erat sahabat baik nya. " azalea, apa kabar nya kamu? kok bisa ada disini sih." tanya nya beruntun membuat azalea terkekeh. " satu satu dong nanya nya. kebetulan aku tinggal disini setelah lulus SMA. membantu ibuku bekerja di kebun teh." Terang nya membuat anissa terharu mendengarnya.
azalea adalah sahabat semasa sekolah anissa, sayang nya mereka tidak kuliah bersama, karena azalea yang terhimpit oleh ekonomi keluarga nya.
" ekhem!!" Suara deheman aldo menyadarkan dua gadis yang sedang bernonstalgia itu.