Ikhtisar :
Menjadi seorang anak yang di beri kelebihan oleh sang maha kuasa bukanlah perkara yang menyenangkan, mereka harus menjalani hidup yang penuh dengan hal mistis. Belum lagi mereka selalu terganggu dengan suara, aroma bahkan suara-suara makhluk gaib. Adara Aurelia Alvarendra, seorang gadis yang mempunyai kemampuan khusus. Adara bisa melihat bahkan bisa berinteraksi langsung dengan makhluk tak kasat mata, karena kemampuannya tersebut membuat Adara di benci oleh kakek dan neneknya sendiri. Karena mereka menganggap kalau kelebihan yang dimiliki oleh Adara adalah sebuah kutukan. Justin Leon Alvarendra, kakak kandung Adara sangat menyayanginya Adara. Dia selalu membela Adara ketika Adara di hina oleh kakek dan neneknya, namun sifat Adara benar-benar berbeda dari orang yang memiliki kemampuan sepertinya, bagaimana tidak ? kalau hobi Adara membully makhluk gaib. Dia memiliki sifat tengil dan bobrok membuat makhluk gaib takut untuk mendekatinya.
Simak cerita selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 Membingungkan
Bel masuk sudah berbunyi membuat semua siswa yang masih berada di luar, memasuki kelas mereka dengan terburu-buru begitu juga dengan Adara dan Azlan.
Saat Adara memasuki kelasnya dengan langkah pelan, dia merasa bingung karena tidak melihat keberadaan Jingga.
“Lo lihat Jingga gak ?” Tanya Adara pada salah satu teman sekelasnya
“Nggak”
Raut wajah Adara langsung berubah seketika menjadi murung, pasalnya di kelas dia hanya dekat dengan Jingga tapi hari ini Jingga tidak masuk. Dengan malas Adara mendudukkan dirinya di kursi.
“Jingga kemana sih ?, kok nggak masuk sekolah. Apa gara-gara masalah kemarin ?” Gumam Adara, Adara menatap sekeliling kelasnya dia merasa bosan dengan keadaan seperti sekarang belum lagi dia merasa semua teman sekelasnya mengabaikannya
Baru saja Adara berniat ingin tidur, namun dia kaget dengan kedatangan seseorang yang menepuk pundaknya.
“Iya kenapa ?” Tanya Adara
“Dara, nanti lo mau gak ikut kita ?” Tanya Anggita
“Ikut kemana ?” Tanya Adara sambil menatap ketiga temannya yang berdiri di depan
“Ikut kita jalan-jalan, lo tenang aja kita gak bakalan aneh-aneh kok” Timpal Bianca
“Iya lagian kita mau ngumpul sama teman sekelas kita doang, jadi semua orang sekelas kita ikut. Lo juga ikut ya, gue mohon” Bujuk Tina
“Memang acaranya jam berapa ?” Tanya Adara
“Acaranya mulai jam depalan malam” Jawab Bianca
“Itu acara malam ? kalau malam gue taku nggak bolehin sama papa” Ujar Adara mengingat wajah sang papa saat marah
“Lo tenang aja, nanti biar gue sama yang lain izin sama bokap lo” Jawab Bianca
“Kalian mau ?” Tanya Adara
“Tentu saja, kenapa tidak ? jadi lo mau ikut gak ?” Ujar Tina
“Boleh, nanti kalian datang ke rumah gue” Jawab Adara
“Oke, sip” Terlihat teman-temannya tersenyum senang setelah membujuk Adara
Lalu teman-temannya pergi dari hadapan Adara
“Sepertinya mulai sekarang gue harus banyak berbaur sama mereka, mereka semua baik” Gumam Adara sambil menatap sekeliling
“Boleh kenalan ?” Baru saja Adara ingin bangkit dari duduknya, namun ucapan itu membuat niatnya tertunda
Adara menatap kearahnya
“Boleh, gue Adara” Jawab Adara
“Gue Gavin, salam kenal ya. Lo gak usah sungkan kalau lo butuh bantuan, tinggal bilang sama kita aja” Jelas Gavin dengan ramah
Mendengar nada bicara Gavin membuat Adara nyaman
“Perasaan pertama kali gue masuk sekolah itu kemarin deh, tapi kenapa perkenalan sama mereka baru sekarang. Apa karena gara-gara gue kemarin terlihat canggung ?” Gumam Adara sambil meringis pelan
“Adara, lo kenapa ?” Tanya Gavin yang melihat Adara berbicara sendiri
“Nggak papa kok, btw lo ketu kelas kan ?” Ujar Adara
“Iya” Jawab Gavin
“Kok gurunya belum datang sih, padahal gue mau istirahat” Ucap Adara bingung
“Sekarang kita jamkos” Jawab Gavin
“Ya udah kalau sekarang jamkos, kita ke kantin aja yuk” Ajak Adara sangat antusias
“Ya udah ayo” Jawab Gavin
Adara dan Gavin bangkit dari duduknya, sebelum pergi dari kelas Gavin mengajak temannya lebih dulu.
“Jigar, lo mau ke kantin gak bareng kita ?” Tanya Gavin
“Emang udah istirahat ?” Tanya Jigar
“Belum, tapi sekarang kita jamkos” Jawab Gavin
“Ya udah ayo, hey teman-teman ayo kita ke kantin biar Gavin yang bayar” Teriak Jigar membuat kondisi kelas menjadi ricuh
Sedangkan Gavin hanya menatap Jigar dengan datar
“Untung gue anak orang kaya” Gumam Gavin kemudian melanjutkan langkahnya lebih dulu keluar dari kelas sambil menggandengan tangan Adara
Loromg koridor yang tadinya sepi kini terlihat rame akibat ulah kelas 10 IPS 3, hal itu mengundang beberapa perhatian dari berbagai kelas yang sednag belajar.
Namun tiba-tiba Adara melihat keberadaan Riki dan juga Iyem yang sedang duduk di salah satu bangku di depan kelas.
“Lagi ngapain mereka berdua disini ?” Gumam Adara
“Kok wajah mereka seperti gak biasa ?” Lanjut Adara, ketika melewati Iyem dan Riki tapi mereka hanya diam tanpa menyapa Adara
“Mereka kenapa sih ?, apa gue punya salah ?. Makanya mereka marah sama gue” Ucap Adara dalam hati sangat gelisah
“Dara lo kenapa ?” Tanya Gavin melihat Adara yang gelisah
Sedangkan di belakang, Jigar sedang adu mulut dengan Binca dan Tina. Namanya juga Jigar, dia suka jahi dan suka buat masalah.
“Gavin gue ke kamar mandi dulu ya, perut gue mules. Lo sama yang lain duluan aja, biar gue nyusul” Alibi Adara sambil pura-pura memegang perutnya
Saat melihat tatapan Riki dan Iyem yang melayangkan tatapan yang snagat mengerikan, itu membuat Adara tidak nyaman san ingin menghinfarinya.
“Mau gue antar juga ?” Tawar Gavin membuat Adara menggeplak kepala
“Lo mau mesum ya ?” Tuduh Adara sambil menatap tajam
“Nggak, maksud gue bukan gitu. Lo salah paham” Jawab Gavin kesal sambil mengusap kepalnya
“Ya udah gue pergi dulu, udah gak tahan” Ujar Adara pamit kemudian pergi dari hadapan teman-temannya
“Dara lo mau kemana ?” Tanya Anggita
“Gue mau ke toilet, perut gue mules” Jawab Adara tanpa menghentikan langkahnya
“Mau gue antar ?” Tanya Tina
“Nggak usah” Teriak Adara yang sudah sangat jauh dari mereka, akibat teriakan itu membuat beberapa kelas merasa terganggu
Azlan yang kebetulan mendengar teriakan Adara langsung menghentikan aktivitasnya yang sednag menulis, begitu juga dengan Khalid yang kebetulan sekelas dengan Azlan.
Awalnya Azlan menolak, namun yang namanya siswa akan tetap kalah dengan guru karena guru selalu benar.
“Adara ?” Gumam Azlan
“Nj*r, teriakan Adara sampai ke kelas kita” Bisik Lucky karena di depannya ada guru yang tengah mengajar
“Iya benar, udah kaya kuntilanak aja. Suaranya terdengar kemana-mana” Sahut Arghi yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Azlan
Sesampai di toilet, Adara membasuh wajahnya yang terasa panas dna juga napasnya memburu. Hal itu di sebabkan karena Riki dan Iyem mengejar dirinya, bahkan sekarang Adara sendiri masih bingung kenapa Rii dan Iyem berbeda.
“Sebenarnya apa yang terjadi sama mereka ? kenapa mereka menjadi sangat aneh ?” Lontar Adara sambil mengibaskan tangannya di depan wajahnya
Belum juga dirinya tenang, kehadiran Riki dan Iyem tiba-tiba muncul kembali membuat jantung Adara berdebar.
“Anj*r, kalian berdua kalau mau datang itu ngucapin salam gitu. Ngagetin aja sumpah” Ujar Adara kesal sambil menatap Riki dan Iyem secara nergantian
Adara yang merasa dirinya di kacangin menjadi canggung sendiri.
“Kalian berdua marah sama gue ya ? makanya kalian nggak mau bicara sama gue ?” Tanya Adara sambil melihat wajah Riki dan Iyem yang sedari tadi datar
“Iyem, Riki kalian kenapa sih ?. Nggak biasanya loh, kalian kaya gini” Tambah Adara
“Lo harus mati” Ucap Riki dan iyem secara bersamaan embuat Adara menegang di tempatnya
# Ada apa Iyem dan Riki ? #
# Apa yang menyebabnkan mereka seperti itu ?#
masih setia baca