NovelToon NovelToon
Mari Kita Menikah! Tapi...

Mari Kita Menikah! Tapi...

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Pernikahan Kilat / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Bercocok tanam
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: CatVelvet

"Mulai sekarang, kau bekerja sebagai istriku," tegas Gyan Adriansyah kepada istrinya, Jasmine.

Nasib sial tengah menimpa sang gadis cantik yang terkenal sebagai bunga desa. Mulai dari beredarnya video syur yang menampilkan siluet mirip dirinya dengan calon tunangan. Terungkapnya perselingkuhan, hingga dijadikan tumbal untuk menanggung hutang ayahnya pada pria tua.

Namun, ditengah peliknya masalah yang terjadi. Takdir kembali mempertemukan dirinya dengan musuh bebuyutannya semasa kecil dengan menawarkan pernikahan kontrak. Jasmine tak punya pilihan yang lebih baik daripada harus menikahi pria tua.

Akan seperti apakah pernikahan mereka? Gyan yang ia kenal dulu telah berubah drastis. Ditambah lagi harus menghadapi ibu mertua yang sangat membencinya sejak lama.

Yuk simak keseruan ^⁠_⁠^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CatVelvet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19. Wedding day

Gyan segera kembali ke hotel bersama sekretarisnya. Fero duduk dikursi kemudi. Sedangkan Gyan duduk dikursi belakang. Beberapa kali Fero meliriknya dari kaca spion dalam mobil. Nampaknya Gyan sedang berpikir keras akan sesuatu yang sulit untuk dipahaminya. Hal itu terlihat dari kening yang terus berkerut dan sesekali ia menggelengkan kepalanya. Hal apa yang membuatnya berpikir sampai sedemikian keras? Pikir Fero penasaran.

“Apa ada masalah besar dalam rencana pernikahan anda?“ tanya Fero, mungkin saja ia mendapat jawaban dari rasa penasarannya.

“Tidak ada. Hanya saja… ada sesuatu yang mengganjal dan aneh.“

“Kalau boleh tau, apa itu? Mungkin saya bisa membantu.“

Gyan tampak mempertimbangkan tawaran bantuan dari Fero. Setelah dipikir-pikir, akhirnya ia memutuskan untuk bertanya.

“Apa kau pernah jatuh cinta?“

Pertanyaan diluar dugaan itu cukup mengejutkan Fero. Ia pikir ini tentang masalah persetujuan pernikahan.

“Jatuh cinta?“ ucap Fero mengulangi pertanyaan. Ia terdiam untuk sejenak dan berpikir.

Apa aku tidak salah dengar? Cinta itu sama dengan suka, kan? Sama hal nya juga dengan menyayangi, kan? Hanya saja tingkatnya jauh lebih tinggi atau lebih banyak. Mungkin lebih ke perasaan yang mendalam. Batin Fero memastikan pada dirinya sendiri.

“Ah… itu. Tentu saja pernah,” jawab Fero sambil tersenyum mengingat suatu momen indah di masa lalu.

Gyan cukup terkejut. “Dengan siapa? Bukankah waktu SMA kau terkenal culun dan pendiam sampai-sampai aku bahkan tidak mengenalmu walau sekelas?“

“Ah… haha,” Fero tertawa garing. “Pak Gyan, orang yang culun itu juga manusia. Apa didunia ini ada aturan bagi yang culun dilarang jatuh cinta?“

“Kau benar juga. Aku pikir kau tak pernah merasakannya? Sungguh diluar dugaan.“

“Dia sangat imut dan lucu. Namanya Lucia,” terang Fero.

“Wah, bisanya kau selalu tertutup. Kenapa tiba-tiba kau sejujur ini?“ ucap Gyan dikejutkan lagi dengan sisi lain yang baru ia lihat dari sekretarisnya.

“Tapi dia sudah mati.“

Eh?? Batin Gyan.

“Kenapa?“

“Tersengat listrik saat naik pohon yang cukup tinggi,” ucapnya tiba-tiba terlihat murung. Ekspresi berubah cepat.

Hal ini membuat Gyan merasa aneh. Ada yang janggal dan sulit untuk dibayangkan. Tak habis pikir jika sekretarisnya yang pendiam dan tertutup menyukai wanita yang memanjat pohon. Bukankah itu agak aneh. Apakah gadis yang pernah ia cintai punya hobi memanjat pohon? Apakah wanita itu semacam tarzan? Jasmine juga dulunya begitu saat masih kecil. Apa mungkin gadis yang disukainya juga seperti Jasmine.

“Kematian yang tragis. Turut berdukacita,” ucap Gyan datar berbelasungkawa.

“Ya, tapi itu sudah menjadi kenangan indah yang akan saya simpan sampai mati. Sekarang saya sudah punya dua sosok yang baru,” ucapnya sumringah. Lagi-lagi ekspresi berubah drastis.

“Dua??“ ucap Gyan terkejut tak menyangka.

Ternyata dia punya sisi yang brengsek juga. Batin Gyan.

“Ya, yang satu bulunya oren dan yang satu bulunya hitam. Mereka lah yang akan selalu mengisi hari-hari saya mulai sekarang.“

“Bulu??“

Apa lagi ini??

Rupanya ada kesalahpahaman disini yang membuat Gyan bertanya-tanya. “Se, sebenarnya sosok apa sih yang kau bicarakan?“ timpalnya kesal.

“Loh, anda, kan, menanyakan soal cinta. Jadi saya pernah merasakan cinta. Itulah cinta yang saya rasakan pada kucing-kucing saya. Apakah ada yang salah? Anda tidak menanyakan 'dengan siapa saya jatuh cinta'. Tapi anda hanya bertanya 'apakah saya pernah jatuh cinta?' dan saya menjawab 'ya, saya pernah'. Saya hanya berkata jujur sebagai pengalaman hidup yang pernah saya rasakan,” ungkapnya membela diri dengan polos.

Gyan menepuk keningnya dan mengusap wajahnya merasa konyol. Antara marah, kesal dan rasa ingin tertawa karena merasa tertipu. Sekretarisnya memang pintar dalam urusan pekerjaan. Tapi ternyata ia tak cocok untuk ditanyai masalah perasaan. Sepertinya ia tak akan lagi menanyakan tentang perasaan terhadap sekretarisnya.

“Besok, aku akan ganti sekretaris saja.“

“Loh, kenapa? Salah saya apa??“

“Pokoknya aku akan ganti sekretaris.“

“Tidak bisa, anda tidak bisa membuangku begitu saja.“

“Tidak bisa, pokoknya ganti.“

Suasana dimobil menjadi ribut akibat Gyan yang terus saja menggoda sekretarisnya yang terlalu mudah dibohongi.

***

Hari-hari terus berjalan silih berganti. Sikap Gyan menjadi lebih dingin pada Jasmine. Meski pernikahan ini ditentang keras dan beberapa kali berdebat dengan Bu Vivian, namun tetap tak ada yang bisa menentang keputusan Gyan sendiri. Ayahnya berusaha membujuk ibunya hingga terpaksa menyetujui pernikahan putranya. Akan tetapi Bu Vivian tak bisa merelakan putranya menikah dengan gadis yang tak direstuinya begitu saja. Dalam hati kecilnya, ia memperhitungkan berbagai rencana untuk balas dendam pada gadis desa itu.

Setelah pertunangan dilangsungkan. Gyan mulai sibuk mempersiapkan rencana pernikahan mereka. Acara ini dibuat dengan se-mewah mungkin dan mengundang berbagai macam kalangan termasuk orang-orang terpandang. Seolah ingin menunjukkan pada dunia tentang pernikahannya. Jasmine hanya diminta untuk diam dan tak ikut andil dalam rencana.

Kesehatan kakek Haris dan kakek David semakin lama semakin membaik. Masalah hutang ayahnya Jasmine juga sudah dilunasi dan Jasmine menerima kembali sertifikat rumah serta tanahnya. Perasaannya menjadi lebih lega. Akan tetapi ia juga harus menerima konsekuensi atas bayaran yang ia terima, menjadi istri dari seorang Gyan Adriansyah.

Si gadis miskin dan si pemuda tampan kaya raya. Seperti didalam cerita dongeng Cinderella yang ia kagumi semasa kecilnya dulu. Bedanya, Cinderella yang ini harus menderita setelah pernikahannya.

Jasmine merasa gugup menjelang detik-detik pernikahannya. Ia memandang dirinya didepan cermin meja rias. Gyan bahkan sampai menyewa MUA terbaik untuk merias wajahnya dengan makeup flawless natural. Wajah gadis itu sudah sangat cantik apalagi saat sedang dirias, membuatnya terlihat pangling. Sang MUA sempat memuji kecantikan dan kulit sehat yang dimiliki oleh Jasmine.

“Anda sangat cantik meski tanpa makeup dan kulit Anda juga sangat sehat. Kalau boleh tau dimana anda perawatan salon?“ tanya penasaran MUA itu, yang bernama Angel.

Jasmine tersenyum mendengar pujian itu. “Terima kasih. Tapi saya belum pernah perawatan salon. Saya melakukan perawatan mandiri dengan bahan alami dan sering mengkonsumsi sayur serta buah-buahan. Lalu banyak minum air, itu saja,” jelasnya.

Angel tampak terkejut. “Benarkah hanya itu saja? Saya pikir, anda mendapatkan wajah semulus ini karena perawatan salon.“

Jasmine menggelengkan kepalanya. “Mungkin hanya sekedar memakai pelembab biasa yang dijual di toko-toko dan sunscreen saat bekerja.“

“Oh, begitu, padahal calon suami anda adalah orang yang sangat kaya. Jadi saya pikir anda mendapat perawatan yang sangat mahal. Wah… diluar itu, sejujurnya saya merasa kagum melihat ada seorang lelaki yang mempersiapkan acaranya sendiri untuk pernikahan seindah ini pada orang yang sangat dia cintai. Saya dengar dia mengambil tema 'Flower Garden' pada dekorasinya karena dia tau calon istrinya sangat menyukai bunga. Dia juga memesan sajian beberapa pilihan makanan seafood segar untuk para tamu karena anda sangat menyukai seafood. Dan satu lagi, dia juga berpesan pada saya untuk berikan riasan terbaik agar anda terlihat flawless dan natural karena itu akan sangat cocok untuk anda,” celotehnya panjang lebar.

Jasmine hanya terdiam mendengarkan informasi yang baru ia ketahui dan sesekali tersenyum padanya. Laki-laki yang bersikap dingin sampai hari pernikahannya dan memperlihatkan romantisme palsu didepan orang-orang ternyata mempersiapkan pernikahan ini dengan segala yang ia sukai. Antara percaya dan tidak percaya. Apakah hanya karena, agar pernikahan ini terlihat lebih meyakinkan seperti pasangan yang saling mencintai?

“Oh… tak ketinggalan juga, gaun yang anda pakai, saya dengar itu adalah pesanannya sendiri. Dia mencari referensi gaun yang cocok untuk anda agar tidak terlalu terbuka namun tetap terlihat anggun dan elegan sehingga anda hanya tinggal fitting saja tanpa repot-repot request yang seperti apa. Bukankah suami anda bersikap sangat manis? Hmm… saya jadi iri dan berharap kelak jika menemukan pasangan nanti adalah orang yang sangat peka dan bersikap manis seperti calon suami anda. Saya harap pernikahan anda akan bahagia selamanya,” ucap Angel mengakhiri riasannya dan tersenyum puas menatap kliennya yang terlihat begitu cantik dan manglingi.

Tak berselang lama, tiba saatnya Jasmine mengikrarkan janji suci dengan calon suaminya yang sudah siap menunggu. Pandangan mata Gyan tak bisa luput dari wajah cantik sang istri ketika ia mulai berjalan dengan anggun menampakkan sosoknya yang seperti seorang putri dengan gaun yang sangat indah. Waktu seakan berjalan melambat. Tak ada yang bisa mengalihkan pandangan matanya pada gadis yang akan menjadi istrinya.

Cantik. Batin Gyan mengagumi.

Jantungnya mulai berdetak kencang seakan bunga-bunga sedang bermekaran dengan riang memenuhi dadanya. Gyan menelan ludah karena tiba-tiba ia merasa jadi lebih gugup. Padahal sebelumnya ia sudah mencoba untuk tampil setenang mungkin. Tapi perasaan ini tak bisa dihindari.

Gadis itu kini berada tepat dihadapannya. Gyan bisa menatap dengan jelas kecantikan yang dimiliki calon istri, yang akan hidup bersamanya untuk satu tahun kedepan. Jasmine tersenyum penuh cinta menatapnya. Ternyata aktingnya sudah lebih baik untuk meyakinkan semua mata yang memandangannya, bahwa mereka adalah sepasang kekasih yang saling mencintai.

***

1
Roxanne MA
yuk bantu ramein karya ku jugaa💖
Roxanne MA
akhirnya up jugaa
ARM
oke kak siyap 👍🏻
ARM
Terima kasih banyak kak🙏🏻 btw aku masih pemula, banyak kesalahan yg perlu ku koreksi 🙏🏻☺️
Roxanne MA
lanjut thor
Roxanne MA
baru awalan bab sudah sebagus inii
riniasyifa
Semangat terus berkarya kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!