Sebelum baca sebaiknya baca novel aku yang berjudul, Love You Kak Kenan. soalnya cerita ini ada kaitannya dengan cerita tersebut.
🕊️🕊️🕊️
Kevano Aiden Alaska, adalah seorang pemuda yang kejam dan apa yang ia inginkan harus di turuti. Ia mencintai seorang gadis yang bernama Vania Keyla Clarissta.
Vania adalah seorang gadis yang sangat baik, akibat kebaikannya orang di sekitanya memanfaatkannya dan selalu menjadi bahan bullying di sekolahnya. Ia sangat takut kepada Aiden dan membenci sosok Aiden.
Raiden Azra Alaska, Raiden merupakan adik dari Aiden dan sifatnya berbanding terbalik dengan Aiden, Raiden sangat ceria dan ramah, ia juga mencintai Vania tetapi dalam diam dan tidak berani mengungkapkan perasaannya.
kalau kalian suka, baca langsung ajalah.
ig: fj_kk17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitriishn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15. Curhat
HAPPY HAPPY AJAAA~~~~
Haloooo semuaaaaa selamat malam dan selamat datang di ceritakuuuuu, semoga di bab ini menyediakan baybayyy terimakasih dan selamat membacaaa....
🕊️🕊️🕊️
Dari pagi hingga siang Aiden menemani Vania hingga jadwal makan siang, Aiden berpamitan setalah memberikan Vania makan, "gue pulang dulu, kalau nanti gue gak sibuk pasti datang." Ujar Aiden mengelus sekilas rambut Vania lalu pergi begitu saja.
Vania menatap kepergian Aiden dengan senang, ia kira jika ada hubungan dengan Aiden, ia akan bahaya dan disiksa seperti pertemuan pertamanya. Tapi nyatanya Vania jauh lebih baik walaupun hanya beberapa jam Aiden berada di sampingnya, ia mampu membuat suasana hatinya membaik.
Ia kembali mengingat Raiden, "kenapa harus keduanya? Aku binggung..." Keluh Vania.
"Mereka kan kakak adek? Lalu kenapa kak Aiden gak tau aku pacar kak Raiden?"
"Gimana ya? Mereka berdua sama sama baik, tapi pemaksa! Bahkan mereka belum aku iyain udah langsung gitu. Putusin yang mana ya? Kalau kak Aiden? Aku takut... Tapi kalau kak Raiden...? Nanti dia kecewa dan akan benci sama aku? Tapi gakpapa sih kalau kak Rai, lagian aku sama kak Rai pacaran cuman kerena salah paham surat lagian itu tidak terlalu beresiko dibandingkan kak Aiden." Monolog Vania panjang lebar.
"Tapi... Kalau ketahuan sama kak Raiden aku pacaran sama kak Ai gimana? Aku pengen putus dua duanya boleh gak yah? Aku pengen hidup dengan damai!"
Vania pusing memikirkan pertanyaan yang sangat banyak di benaknya. Ia harus bagaimana sekarang? Ingin hidup tenang aja susah.
🕊️🕊️🕊️
Setelah dari rumah sakit Aiden segera pulang ke rumahnya dengan santai dan melihat Caca yang sudah berdiri di depan pintu sembari berkacak pinggang.
Ia menyalim tangan Caca dan tersenyum menatap Caca, "dari mana kamu? Bunda dengar kamu udah dua hari gak masuk sekolah?" Omel Caca membalas uluran tangan Aiden.
"Kan bentar lagi Aiden akan keluar dari sekolah itu buat apa lagi Ai sekolah di sana?" Tanya Aiden begitu santai.
"Ohh jadi karena kamu pindah gak sekolah lagi? Bahkan surat pindah kamu aja belum di urus Aiden!" Kesal Caca menatap putranya.
"Ya kan dua hari lagi itu beres bunda, pacar aku lagi sakit bunda dan di rawat di rumah sakit, jadi terpaksa Ai harus jaga dia." Ujar Aiden berpura-pura memasang wajah prihatin agar hati Caca luluh.
"Sakit apa pacar kamu?" Tanya Caca mengajak Aiden masuk sembari mengobrol.
Kedua ibu dan anak itu berjalan menuju sofa ruang keluarga, "Dia punya penyakit nyctophobia bund, dia selalu di bully." Cerita Aiden saat mendapat informasi tentang Vania yang bisa ia dapat dari internet.
"Wah kasihan banget pacar kamu? Kenapa dia gak lawan aja? Kalau bunda jadi dia udah bunda sumbat tuh mulut mereka pakai uang biar diam." Ujar Caca kesal.
"Itu dia bund, Ai juga pengen berbuat hal demikian dan berusaha untuk menyembuhkan penyakit pacar aku dengan cara bahagiain dia, gimana menurut bunda cocok gak?" Tanya Aiden meminta saran.
"Cocok tuh! Bunda dukung hubungan kalian, ingat jangan sampai dia di rebut sama laki-laki manapun."
"Cara bunda buat dapatin ayah dan menghindari perempuan lain gimana?" Tanya Aiden penasaran.
"Kalau ada perempuan yang dekat sama ayah kamu, langsung bunda labrak dan Jambak tuh rambutnya." Ujar Caca begitu antusias menceritakan kisahnya bersama Kenan.
"Jadi kalau pacar aku di dekati sama laki-laki sembarangan gakpapa dong Ai hajar?!" Tanya Aiden.
"Gakpapa nak, pokoknya kamu harus lebih jago harus nomor satu di hati dia! Tapi ingat jangan sampai meninggal kalau kamu hajar dia setidaknya masuk rumah sakit biar dia tau rasa." Ucap Caca
Aiden sangat suka mendengar perkataan bundanya, ini hal yang sangat diinginkan oleh semua anak dekat dengan orang tua dan menceritakan bagaimana kehidupannya sehari-hari.
Saat asik bercerita Raiden datang dengan baju sekolah yang masih rapi berbeda dengan wajahnya. Raiden menyalim tangan Caca dan juga Aiden.
"Wajah kamu kenapa nak? Kok kayak baju gak di setrika satu tahun?" Tanya Caca kebingungan melihat wajah murung Raiden.
Raiden duduk di sebelah Aiden dan menghela nafasnya, "pacar Rai gak sekolah udah dua hari bunda dan dia gak ngasih kabar sama Rai." Ujar Raiden lesuh.
"Positif thinking aja, mungkin Lo jelek!" Ujar Aiden sangat ramah.
"Aiden! Jangan jujur jujur banget nak." Tegur Caca hanya bercanda.
Terdengar tawa dari Aiden yang sangat puas melihat wajah murung Raiden.
"Jahad banget sih bund." Sedih Raiden.
"Bercanda ihh, coba kamu datengin kerumah pacar kamu siapa tau kan dia lagi ada masalah."
"Udah bunda, masalahnya aku bukan ketemu sama pacar aku! Melainkan ketemu sama sepupu dia yang dempul."
"Lah kok gitu? Kamu gak nanya pacar kamu kemana gitu?" Tanya Caca.
"Udah bunda! Tapi dia gak mau jawab, si dempul itu suka sama aku dan aku benci sama dia."
"Awas loh dari benci jadi cinta, cuman beda dua huruf aja itu." Sahut Aiden.
"Cik kak Ai aja deh sama dia! Cocok soalnya."
"Sorry gue gak buka lapak." Ujar Aiden.
"Udah udah, kamu coba bujuk sepupunya biar dia mau kasih tau sama kamu."
"Aku udah baikkkkkkk banget nanya sama dia, tapi kakak sama bunda tau gak dia jawab apa?"
Aiden dan Caca saling pandang dan bertanya tanya jawaban sepupu pacar Raiden.
"Dia bilang gini, kakak ngapain sih nyari dia? Dia tuh jelek dan bodoh!"
"Bunda sama kak Ai bayangin deh seberapa hinanya pacar aku di hadapan sepupunya?"
"Wah hina banget sih, kasihan pacar Lo." Ujar Aiden.
"Makannya aku bilang, apa dia kabur yah dari aku?"
"Gak mungkin dong nak? Buat apa dia kabur? Kamu kan ganteng yang ada dia rugi kalau pergi dari kamu."
"Masalahnya bunda, surat cinta yang dia kasih ke aku surat cinta sepupunya dan aku gak mau baca lalu aku berpura-pura gak tau agar dia jadi pacar aku." Cerita Raiden membuat Aiden dan juga Caca tercengang.
"K-amu?"
"Bjir menyala dek..." Ujar Aiden memberi jempol pada Raiden.
Caca kebingungan hendak mau menjawab apa, "kenapa anak-anak aku gak ada yang niru kak Ken aja? Kenapa harus aku? Huaa malu banget." Batin Caca sembari memperhatikan kedua putranya yang saling berargumen dan tertawa.
🕊️🕊️🕊️
Dikit gak? Kalau iya baca berulang-ulang pasti buanyakkkkkkkkkk hehehe bercanda kakak, met malam dan selamat istirahat ya, semoga kalian tidur dengan mimpi yang indah okee bay bayy jangan lupa like komen yang banyak yahhh terimakasih...