Harusnya, Ziva menghabiskan malam pertamanya itu dengan sang suami. Namun, saking mabuknya, ia malah masuk ke kamar mertuanya dan membuatnya tidur di ranjang yang salah.
Apa yang akan terjadi pada Ziva dan mertuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurma_98, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ngidam
Adegan ini mengandung unsur dewasa 21+, mohon para pembaca untuk bijak dalam berkomentar!
...----------------...
"Dad, apa kau sudah mengunci pintunya?"
"Ya, jangan khawatir. Aku sudah menguncinya."
Heri sebenarnya ragu-ragu untuk melakukan bercinta. Bukan tanpa sebab, ia takut terjadi apa-apa pada janin yang ada dalam kandungan Ziva.
"Sayang, apakah kamu tidak ngidam yang lain? Misalnya rujak, atau buah yang masam?" Tanya Heri.
Ziva menggeleng cepat sebelum menjawab. "Tidak, saat ini aku hanya ingin bercinta saja, aku tidak ingin makanan apapun!"
Karena tak ingin membuat Ziva kesal, akhirnya Heri pun menyetujui ucapannya. Ia akan melakukannya dengan berhati-hati agar janinnya baik-baik saja.
"Kalau begitu- Eh...?
Srettt
Karena posisi Heri yang sedang berdiri, tanpa aba-aba, Ziva langsung menurunkan resleting celana milik Heri dan mengeluarkan si benda yang hampir membesar tersebut. Ziva menggenggamnya, ia bahkan menatap benda yang sekarang sudah membesar, lalu matanya terlihat berbinar.
"Dad, aku ingin mengemut lagi benda ini, boleh? Celetuk Ziva, sembari menyentuh si kekar yang sudah membesar.
Mata Heri terbelalak sempurna. Ia bahkan menganga saat mendengar permintaan Ziva yang tidak seperti biasanya. Tentu saja ini menjadi kesempatan bagi Heri, ia akan merasakan lagi, bagaimana benda kekar miliknya itu masuk ke dalam mulut Ziva.
"Lakukanlah apa yang kamu mau!"
Tanpa menunggu lagi, Ziva langsung memasukan benda besar tersebut ke dalam mulutnya. Ia tak lupa memaju-mundurkan kepalanya dan bergerak dengan cepat.
"Ughhh..."
Heri mendongakan kepalanya merasakan nikmat di bawah sana. Tangannya bahkan reflek menyentuh kepala Ziva dan mencoba menekannya dengan kuat.
Wanita itu semakin pandai, Ziva bahkan memainkan lidahnya di dalam sana dengan cukup lihai. Melihat itu, Heri semakin terangsang dan tanpa sadar ikut menggerakan pinggulnya dengan cepat.
"Hmphhh!!"
"Sayang, aku akan keluar!!"
Muncraaat
Akhirnya, jus kental milik Heri pun keluar cukup banyak di dalam mulut Ziva. Tak lupa wanita itu menelan jus kental tersebut dan mengelap ujung bibirnya dengan lidahnya.
Gluuup
"Ternyata rasanya enak."
Ziva yang sudah tak tahan lagi, ia pun langsung membuka pakaiannya satu persatu di depan sang mertua. Heri menelan ludahnya susah payah saat melihat dua benda yang bergelantungan itu lalu melihat ke area bawah Ziva yang sudah terpampang jelas tanpa rumput-rumput di sekitarnya.
Srukkk
Ziva merebahkan tubuhnya di atas brangkar lalu melebarkan kedua kakinya.
"Dad, ayo masukan sekarang! Milikku sudah basah." Ujar Ziva, dengan tatapan sayunya.
Tak tahan lagi dengan godaan sang menantu, Heri pun tanpa apa-aba langsung memasukan benda kekar miliknya dengan sekali hentakan.
Jlebbb
"Ahhh..."
Ziva menggigit bibir bawahnya dan merasakan nikmatnya benda kekar tersebut yang sudah masuk ke area lembah miliknya. Heri bahkan langsung bergerak cepat dengan memaju mundurkan pinggulnya.
Plokkk
Plokkk
Plokkk
"Sial, milikmu benar-benar membuatku candu, sayang!!"
"Ahh.. Dad, aku benar-benar suka milikmu ini. Benda itu selalu membuatku puas!" Desahnya menikmati gempuran.
Saking enaknya, Ziva bahkan mengalungkan kakinya dan menjepit pinggang Heri. Mertua dan menantu ini benar-benar sudah lupa akan peran masing-masing, yang ada dalam fikiran mereka hanya ini adalah tentang bercinta.
*
*
Di tempat lain...
"Tahu begini, aku ke supermarket saja mencari buah-buahannya. Aku kira ada di sekitar sini, tahunya gak ada."
Victor menggerutu saat dirinya tengah kesal mencari toko buah-buahan yang jaraknya cukup jauh. Ia takut jika sang isteri menunggunya karena sudah pergi telalu lama.
Greb
Tiba-tiba ada seseorang yang memeluk Victor dari arah belakang. Victor terlonjak kaget dan mematung seketika.
"S-siapa?"
"Astaga, ini aku Risa!"
Degh