NovelToon NovelToon
Pertemuan Dua Hati Yang Terluka

Pertemuan Dua Hati Yang Terluka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:15.1k
Nilai: 5
Nama Author: Favreaa

Kisah CEO dingin dan galak, memiliki sekretaris yang sedikit barbar, berani dan ceplas-ceplos. Mereka sering terlibat perdebatan. Tapi sama-sama pernah dikecewakan oleh pasangan masing-masing di masa lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Favreaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15

Tiba kembali di kantor, Elena dikejutkan oleh sosok Rian yang sedang menunggunya di lobby. Lelaki itu langsung berdiri dari duduknya, begitu dia melihat kedatangan gadis itu bersama bossnya. Tentu saja Elena kaget dan seakan tak percaya dengan penglihatannya.

"Duh, apalagi sih ini, Tuhan?" gumam Elena pelan, tapi raut wajahnya terlihat kesal. Alvaro yang mendengar gumamannya menoleh pada gadis itu.

"Ada apa?" tanyanya. Elena menggeleng sambil meringis dan tetap berjalan, berusaha tidak terpengaruh dengan keberadaan Rian.

"El," Rian sudah berdiri di hadapan Elena dan menghalangi langkahnya. Lelaki tersenyum hangat dengan sorot mata penuh kerinduan.

"Rian, ngapain kamu di sini?" tanya Elena setengah berbisik. Elena membalas tatapan lelaki itu dengan perasaan tidak suka yang tak berusaha disembunyikannya.

"Aku ke sini ingin menemui kamu, aku aku sangat merindukanmu, El." Katanya tanpa rasa malu.

"Rindu tai kucing! Aku justru muak dan tidak suka ada kamu di sini!" Jawab Elena tegas dan frontal. Dia melanjutkan langkahnya, mengikuti langkah Alvaro yang sudah pergi lebih dulu.

"Tolong El, ada hal penting yang ingin aku bicarakan sama kamu." Ucap Rian memaksa, seakan tak peduli dengan raut wajah Elena yang menunjukkan penolakan.

"Hal penting apapun, aku tidak mau dengar! Apalagi itu dari mulut kamu!" Desis Elena dengan menggigit giginya sendiri, hingga terdengar bunyi kriet. Rona merah menjalar di pipinya. Bukan karena merasa salah tingkah karena tersanjung, tapi karena kegeraman pada laki-laki yang tidak tahu malu ini.

"Pergi kamu dari sini, Rian!" usirnya tajam

"Aku akan tetap di sini sebelum bicara dengan kamu!" Balas Rian tak kalah tajam. Menurutnya, penolakan Elena karena dia masih sakit hati padanya. Tapi dia yakin, jika terus melakukan pendekatan, hati Elena akan luluh juga. Diapun yakin kalau Elena masih mencintainya, tapi tertutup oleh kemarahannya saja.

"Mau kamu apa sih? Kamu tidak sadar, semuak apa aku sama kamu?"

"Tidak El, aku yakin kamu masih mencintaiku. Begitu juga dengan aku! Ayo kita bersama lagi, aku akan menceraikan Nadia setelah dia melahirkan." Rian bersungguh-sungguh, tapi membuat Elena tegang.

"Pemikiran yang sangat bodoh dan tidak masuk akal. Jelas-jelas aku sudah ilfil, masih saja berlagak pilon. Tujuanmu ke sini sudah bisa terbaca, kamu ingin minta uang dariku kan, untuk melunasi sisa pembayaran itu? Aku lebih suka melihatmu mendekam di penjara daripada memberikan bantuan! Kamu dengar kan? sudah, sekarang pergi dari sini dan jangan pernah mencariku lagi!" setelah berkata setajam itu, Elena mundur dan segera pergi.

"Aku hanya pinjam El, nanti juga dibalikin lagi secepatnya. Kalau perlu sama bunganya."

Tak tahu malu, lelaki itu masih berusaha menahan tangan Elena. Gadis itu semakin marah dan menepis kasar cekalan Rian. Tapi tidak bisa karena tangan Rian terlalu kuat.

"Pergi atau aku akan panggil security untuk menyeret kamu ke luar!"

"El, kumohon!" Wajah Rian begitu memelas dan hampir menangis. Tapi Elena terus berontak hingga menarik perhatian security yang ada di situ. Diapun menghampiri mereka.

"Ada apa ini bu Elena?" Tanya security itu. dia menatap tajam ke arah Rian yang masih mencekal kuat pergelangan tangan Elena.

"Tolong pak, usir orang ini, dia sudah gila!" tanpa Rian perkirakan, Elena menundukkan kepalanya dan menggigit kuat tangan Rian yang mencekal tangannya.

"Argh! Elena, sakit!" Rian menjerit dan melepaskan cekalannya di tangan Elena.

"Usir dia pak dan jangan biarkan dia kembali ke kantor ini!"

Setelah itu Elena benar-benar pergi dengan amarah yang meluap. Sementara si security segera mengusir Rian yang masih meringis kesakitan akibat gigitan Elena.

***

Sepulang dari kantor Elena, Rian tak kembali ke kantornya. Tapi dia pulang ke rumah orangtuanya untuk mengobati tangannya yang masih terasa sakit. Dia langsung menuju ke arah ke kamarnya tanpa menyapa Arum yang tengah menonton televisi di ruang keluarga. Wanita itu menatap punggung sang putra yang berjalan sambil menunduk.

"Rian" panggilnya. "Kamu kenapa?" dia berdiri dan menyusul putranya yang sudah menaiki beberapa tangga. Rian tak menggubris panggilan ibunya. Dia terus melangkah hingga tiba di tangga teratas dan mendengar teriakan sang ibu.

"RIAN!" Rian menghentikan langkahnya, menanti Arum mendekat.

"Kamu itu tidak sopan sekali sama orang tua!" bentaknya sambil melotot, saat tiba di depan putranya.

"Aku ingin mengobati ini mah, tak tahan sakit sekali." Rengeknya setengah mengadu sambil memperlihatkan bekas gigitan Elena. Masih ada cap gigi tercetak di punggung tangan Rian dan bercak darah yang sudah mengering. Tentu saja Arum kaget, lalu menarik tangan anaknya.

"Ini kamu digigit binatang apa sampai seperti ini?" Rian mendelik mendengar pertanyaan ibunya.

"Ini bekas gigitan Elena, mah."

"Lah, kok bisa?"

"Tadi aku ke kantornya untuk pinjam uang, tapi dia tak mau kasih dan ingin pergi begitu saja. Aku mencekal lengannya dan dia malah menggigitku sampai seperti ini."

Tiba-tiba Arum tertawa sampai terbahak-bahak.

"Mama, kenapa tertawa? Mama gak kasihan sama anakmu? Bukannya ngobatin malah mengejekku."

Rian menghentakkan kaki sambil pergi dan masuk ke kamarnya. Melihat itu Arum segera menghentikan tawanya lalu ikut masuk ke kamar sang putra.

"Bukan begitu, mama tertawa karena menertawakan Elena. Dia itu perempuan asli atau binatang jadi-jadian? Dan kamu sendiri malah pasrah aja digituin. Bukannya melawan. Setidaknya tampar dia atau jambak rambutnya."

"Mama pikir aku wanita, main jambak-jambakkan? Sudah ah, ayo tolong obatin ini!"

Kali ini Arum tak mendebat lagi. Dia segera mengambil kotak P3K yang ada di kamar itu. Lalu mengobati luka Rian.

"Mah, jadi gimana nasib aku? Mama sama papa tega lihat aku dipenjara? Mereka sudah menambah waktu jatuh tempo tapi ini untuk terakhir kalinya. Kalau besok aku masih belum bisa bayar, mereka akan langsung membawa polisi untuk menangkapku." Suara Rian begitu sendu dan tercekat di tenggorokan. Matanya pun mulai berkaca-kaca.

"Kamu tenang saja, uangnya sudah ada. Mama sudah menggadaikan sertifikat rumah ini. Tapi nanti kamu harus ikut bertanggung jawab dengan cicilannya setiap bulan."

Mendengar itu, wajah Rian langsung sumringah dan lega. Seperti pecah bisul.

"Bener mah? Terimakasih banyak mah. Aku janji akan bantu membayar cicilan semampu aku nanti."

Rian langsung memeluk dan menciumi pipi ibunya, saking bahagia sudah bisa keluar dari lubang jarum. Sekarang luka gigitan Elena pun sudah tak dirasakannya lagi.

***

"Siapa dia?"

"Heh? Apa?"

Elena tidak paham. Tapi kemudian langsung menggeleng saat teringat Rian.

"Bukan siapa-siapa pak, dia hanya ODGJ yang sedang kumat." Jawab gadis itu sekenanya.

Alvaro menatap sekretarisnya. Dia merasa penasaran, ada masalah apa laki-laki itu sampai memaksa Elena? Malah diapun hampir tertawa terbahak-bahak saat melihat ke-barbar-an gadis itu dengan menggigit tangan si lelaki. Alvaro merasa takjub, heran dengan tingkah gadis ini. sedikit ajaib tapi lucu juga. Tanpa sadar bibinya tersenyum, meski sangat tipis.

Sementara Elena masih berdiri di depan meja sang boss, menunggu laporannya diperiksa. Ingatannya kembali pada kejadian-kejadian tadi.

"Kenapa bisa kompak ya? Gue sama si boss diteror mantan. Hihihi " tanpa sadar Elena tertawa. Alvaro yang sedang tertunduk menekuni pekerjaannya, langsung mengangkat wajahnya dan menatap gadis itu.

"Ada apa?"

Elena tersadar, dia menggeleng sambil cengar-cengir.

"Cuma inget kejadian-kejadian tadi aja. Kok bisa ya kita, maksud nya saya dan anda diteror mantan di hari yang sama. Tapi yang lebih serem pacar anda boss. Mengerikan!" katanya diakhiri kekehan.

"Bukannya hampir semua cewek begitu ya? Mengerikan, seperti kamu yang menggigit pacarmu!"

"Hahhh?" Elena terbelalak. "Jadi anda tahu apa yang saya lakukan pada Rian tadi? Wajar aja, orang dia maksa terus ingin bicara sama saya. Tapi saya udah gak mau sama dia."

"Memangnya kenapa?"

"Ada sesuatu yang menyakitkan dan membuat harga diri saya diinjak-injak."

Elena menerima berkas laporannya, saat lelaki itu mengembalikan padanya.

"Ada beberapa sudah saya tandai, kamu tinggal perbaiki?"

"Apa? Apa gue gak salah dengar? Biasanya kalau gue bikin kesalahan, berkasnya akan mendapatkan tanda silang yang besar. Tapi sekarang, dia dengan bijak menandainya? Itu berarti dia akan lebih mudah mengoreksi kesalahannya. Oh, terima kasih Tuhan, semoga boss galak ini sudah insaf!" batin Elena, tak sadar dia bergumam 'amin' untuk doanya dan mengusap wajah.

"Kenapa?"

"Eh, oh, tidak-tidak, tidak apa-apa, permisi!" Elena salah tingkah dan langsung keluar dari ruangan itu. Menyisakan Alvaro yang bengong sambil geleng-geleng kepala. Tapi lagi-lagi di bibirnya tersungging senyum tipis. Entah kenapa, akhir-akhir ini dia jadi sering tersenyum seperti ini.

***

"Nama kamu siapa? Sepertinya familiar ya?" Laki-laki yang menolong Cassandra mengulurkan tangannya. Sejenak Cassandra hanya menatapnya.

"Duh, ganteng juga nih cowok. Mana dandanannya keren juga, tak kalah dari Alvaro. Oh, beruntungnya aku."

"Hallo?" laki-laki itu menggerak-gerakkan telapak tangannya di depan wajah Cassandra.

"Eh, sorry!"

Cassandra tersipu lalu menyambut uluran tangan pria itu.

"Cassandra."

"Dika."

Lelaki itu menatap Cassandra dari ujung rambut hingga ujung kaki. Entah apa yang dia pikirkan saat diam-diam satu ujung bibirnya terangkat ke atas.

1
A F I S ❀
lanjutt
Azwan Ramhan
lanjut
Siti Rahayu
up
Siti Rahayu
seruuuu bgt ..lanjut
Siti Rahayu
up
Rasshke Cndv
aku suka banget,ceritanya ngak membosankan.
Rasshke Cndv
sangat suka ceritanya...up terus ya...
Adyava
sukaa banget sama ceritanya/Kiss/
diselingkuhi sama tunangannya gak bikin FL nya nangis sampe mewek² tapi malah tetep tegar/Kiss/
A F I S ❀
upp
Sri Buwana Yuliati
bacanya lumayan
Yong Chel
cerita yang sangat menarik🥰up
HjRosdiana Arsyam
Luar biasa
Dewi Andayani
Nice, please... up thor
A F I S ❀
lanjutt
Bunda HB
gaya lah semampunya, klo gubuk reot knpa gk diperbaiki rmh nya biar jdi istana. angel" org miskin gaya org KAYA SULTAN...
Denna
biarin aja si cassandra ketimpa sama buldoser biar sekalian end aja/Grin//Chuckle/
Denna
kan kan si cassandra kejebak sama mucikari/Tongue/
Queen
seorang elena mau dilawan? ya jelas kalah lah si ulet bulu cassandra itu
Queen
al, gak mau to the point aja gitu sama mamamu alasan kalian putus?? daripada mantanmu makin ngarang ceritanya ke mamamu.
Queen
bau bau cassandra bakal dijual sama dika
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!