NovelToon NovelToon
Mas CEO I Love You

Mas CEO I Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor / Persahabatan / Romansa
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: triani

Aluna, 23 tahun, adalah mahasiswi semester akhir desain komunikasi visual yang magang di perusahaan branding ternama di Jakarta. Di sana, ia bertemu Revan Aditya, CEO muda yang dikenal dingin, perfeksionis, dan anti drama. Aluna yang ceria dan penuh ide segar justru menarik perhatian Revan dengan caranya sendiri. Tapi hubungan mereka diuji oleh perbedaan status, masa lalu Revan yang belum selesai, dan fakta bahwa Aluna adalah bagian dari trauma masa lalu Revan membuatnya semakin rumit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon triani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Pagi ini, Aluna datang lebih awal ke kantor. Ia membawa map berisi hasil pekerjaannya yang telah ia susun rapi selama beberapa hari terakhir. Meski jantungnya berdebar, ia mencoba tetap tenang. Hari ini ia akan menyerahkan laporan proyek desain pada Revan—atasan sekaligus pria yang kini berstatus suaminya itu.

Sesampainya di ruangan, Aluna tidak mendapati Revan di ruangannya, sepertinya Aluna lupa jika pagi ini Revan memiliki meeting penting dengan seorang klien.

"Baiklah, aku akan menunggu hingga nanti siang. Aku ingin lihat setelah status kita, apa dia masih bersikap sama dengan pekerjaanku." gumamnya pelan mengingat terakhir kali ia dimarahi oleh Revan karena pekerjaannya yang masih anak magang, bagaimana lagi ia masih hanya anak magang yang hasil pekerjaannya jelas belum bisa jika dibandingkan dengan pekerjaan para senior.

Aluna memutuskan duduk di tempatnya, melanjutkan pekerjaannya yang lain. Setelah ia di pindahkan ke ruang Revan rasanya pekerjaannya semakin banyak saja.

Tapi hingga jam makan siang, pria itu belum juga kembali ke ruangannya, Aluna sedikit kecewa. Untuk pertama kalinya ia merasa ingin melihat pria itu ada di depannya.

"Ahhhh bodoh ...., mikir apa sih aku." Aluna segera mengesampingkan pikirannya yang mulai melunjak.

Aluna melirik jam yang menggantung di dinding, "Ah iya, aku hampir lupa. Aku ada janji sama Tifani." dengan cepat ia meraih tasnya, Tifani akan menunggunya di kafe yang ada di seberang gedung tempat mereka bekerja saat ini.

***

"Maaf, gue telat." ucap Aluna dengan nafas yang ngos-ngosan karena berlari.

"Udah biasa," ucap Tifani santai sambil menyodorkan sebuah gelas yang berisi ice coffe pesanannya.

"Baik banget udah di pesenin, eh tapi nggak Lo kasih sianida kan?"

"Anjirr Lo ...,"

Selalu ada canda setiap kali mereka bertemu membuat suasana hati Aluna yang awalnya tidak begitu baik kini sudah baik-baik saja.

"Ehhh serius Lo nggak di apa-apain kan sama si makluk kutup tapi jelmaan pangeran itu?"

"Banyak banget sih julukannya." protes Aluna.

"Abis gimana lagi, dia itu terlalu ganteng buat gue benci, Lun."

"Dia nggak buruk-buruk amet kok. Ehhh mau aku kasih lihat nggak ?"

"Apa?"

Aluna segera membuka layar ponselnya, menunduk pada sebuah aplikasi perbankan, "Lihat ini," Aluna menunjukkan deretan angka yang menghiasi layarnya, mata Tifani segera membelalak tidak percaya.

"Ini turun dari langit???"

"Awalnya gue mikir juga gitu sebelum pak Bastian datang dan kasih tahu gue kalau itu buat jajan dari pak Revan."

"Serius? dia nggak salah kirim kan? Itu tiga digit loh...," Tifani masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

Aluna mengedipkan bahunya tanda tidak tau, "Mungkin uang segini bagi Revan sedikit kali ..., ya udah lah kita nikmati saja."

Baru mereka berhenti bicara tiba-tiba seseorang menghampirinya,

"Aluna,"

Aluna cukup kenal dengan suara itu, tapi ia tidak pernah menyangka akan bertemu dengan pria itu di sini.

"Dirga, sendiri?" tanya Aluna berusaha biasa saja sambil melihat sekeliling dan tidak menemukan sosok Haira bersamanya.

"Enggak, Haira di kamar mandi. Kamu masih sama Fani aja, mana cowok sewaanmu itu?" tanya Dirga dengan nada meremehkan.

Brakkk

Tifani tidak terima langsung berdiri sambil menggebrak meja, "Kamu jangan asal ngomong ya. Cowok Aluna sibuk, ngapain juga siang-siang berkeliaran. Emang nggak ada pekerjaan apa kayak kamu."

Dirga menarik sudut bibirnya, "Ohhh baguslah kalau begitu. Aku harap nanti pas acara pertunangan ku kalian bisa hadir dan yang lebih penting Aluna bisa datang dengan pacarnya itu."

"Bukan cuma pacar, tapi SUAMI." Aluna sengaja memberi tekanan pada kata suami agar Dirga semakin kesal.

Belum sampai Dirga menjawab ucapan Aluna, dari belakang seseorang menghampiri mereka,

"Maaf Bu Aluna, pak Revan menunggu anda di mobil." itu adalah Bastian,entah sejak kapan datangnya hingga Aluna tidak menyadarinya.

Jangan-jangan dia dengan apa yang barusan aku katakan ...., batin Aluna khawatir.

"Kita mau ke mana?" tanya Aluna bingung.

"Pak Revan ingin mengajak anda ke butik."

"Ke butik?"

"Pak Revan akan mengajak anda bertemu kedua orang tuanya."

Bertemu kedua orang tuanya? Maksudnya dikenalin sebagai menantunya? Yang benar saja, aku belum siap ...

"Mari, Bu Aluna." Bastian mempersilahkan Aluna untuk berjalan lebih dulu.

"Gue duluan ya, Fan." ucap Aluna lalu meninggalkan Tifani dan Dirga. Dirga masih menatap kepergian Aluna dengan tatapan bingung apalagi mobil yang tengah menunggunya buka mobil biasa, itu mobil Alphard keluaran terbaru.

"Kamu bingung kan itu siapa?" Tifani langsung mengambil inisiatif, "Itu tadi yang jemput Aluna, asisten pribadi suaminya Aluna, dan yang ada di dalam mobil mewah itu, suaminya, seorang CEO muda yang tampan. Puas kan sekarang." ucap Tifani panjang lebar dengan penuh kemenangan.

Ia berniat untuk pergi, ia melambaikan tangan pada pelayan hendak membayar, saat pelayan itu datang ia mengatakan jika pesanannya sudah di bayar,

"Di bayar? Sama siapa?" tanya Tifani bingung.

"Pria yang baru pergi dengan wanita yang bersama mbak tadi." ucap pelayan.

"Oh iya, makasih ya mbak."

Lagi-lagi Tifani tersenyum penuh kemenangan sebari menatap pada Dirga.

"Ya udah ya, aku juga nggak punya banyak waktu. Aku pergi dulu. Permisi."

Dirga hanya bisa mengepalkan tangannya menatap kepergian Tifani. Ia masih tidak terima jika Aluna menikah dengan pria lain, bagaimana pun ia masih sangat mencintai Aluna, pertunangannya dengan Haira hanya perjanjian bisnis kedua orang tuanya saja.

"Kamu hanya boleh jadi milikku, Aluna. Aku nggak akan biarin siapapun mengambil mu dariku."

Bersambung

Happy reading

1
yuning
🔥🔥
Entin Fatkurina
makinn penasaran,peristiwa apa yang membuat revan trauma.
yuning
kamu rumahku, sweet
Entin Fatkurina
keren revan.
Entin Fatkurina
tetap semangat
yuning
dia jodohmu Tifani 😁
yuning
asisten sama bosnya sama
yuning
pak CEO keren
Entin Fatkurina
sebelas dua belas dengan bosnya.
Lina Herlina
yg bner aja pagi sampe jm 11 malem
Entin Fatkurina
revan benar benar keren.
Entin Fatkurina
menunggu detik detik penyelamatan aluna.
Entin Fatkurina
intinya, tetap semangat aluna.
yuning
Revan gak mau nurunin gengsi , Aluna gak punya kepercayaan diri 🥴
Entin Fatkurina
lanjut kak tri.
Tri Ani: siapppppp
total 1 replies
yuning
hmmm
Tri Ani: hmmmmm
total 1 replies
Entin Fatkurina
kuatkan imanmu Aluna😊😊😊
Tri Ani: mantap
total 1 replies
yuning
Revan tukang gengsi 😁
Tri Ani: setuju
total 1 replies
Entin Fatkurina
so sweet.
Tri Ani: makacihhhhhh😘😘😘😘
total 1 replies
yuning
pak Revan, sweet juga ya
Tri Ani: menyala
yuning: langsung lunglai kita 😅
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!