Seorang perempuan bernama Maharani Saputri mengalami kegagalan dalam sebuah pernikahan membuatnya frustasi ,ia menikah yang kedua kali juga gagal .
Apakah ia akan bertahan menjadi seorang janda atau kembali menikah dengan harapan bisa memiliki pasangan yang menerima apa adanya ?
Baca yuk sampai selesai ya agar tahu endingnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter Rahasia Di balik Pernikahan
Malam di sebuah apartemen Deni berdebat dengan kekasihnya Meira . "Kalau kamu tidak mau menikahi ku lebih baik aku cari yang lain yang mau sama aku lagi pula aku tidak jelek amat kok ," Meira dengan pedenya . "Kamu yakin mau menikah dengan orang lain , setelah tidur denganku bahkan kamu sudah tidur dengan pria lain ?" Deni menatap dalam wajah Meira dari dekat .
Meira merasa tersudut dengan perkataan Deni seolah mengancam . "Kenapa tidak,,, kamu sendiri sudah punya istri oh iya aku sampai lupa mamamu pernah berkata kalau usia pernikahan kalian hanya satu tahun cukup lama juga apa aku bertahan atau putus ya ," Meira mempertimbangkan ucapannya .
Deni terkejut mendengar perkataan Meira ia bahkan tidak tahu kalau mamanya juga tidak menyukai kehadiaran Maharani di dalam keluarganya . "Maumu apa sekarang ?"Deni menjauh dan duduk sambil bersandar di tempat tidur .
Meira mendekati Deni lalu mencium seluruh wajah Deni dengan penuh gairah membuat Deni merasa bersemangat melakukan hubungan terlarang itu . Mereka sangat menikmati momen kebersamaan seperti sepasang suami istri waktu melakukan pelepasan Deni menyebut nama Maharani namun tidak terdengar oleh Meira .
Saat terbangun pagi harinya Deni teringat Maharani bahkan ia ingat saat melakukan pelepasan menyebut nama Maharani kenapa bisa begitu ya batin Deni sambil melihat Meira yang terlelap sambil memeluknya .
Deni beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh .Setelah selesai segera memakai pakaian dan keluar dari apartemen sementara Meira masih terlelap dalam tidurnya seperti kecapekan karena semalam ia yang paling aktif saat melakukan aktifitas ranjang .
Deni tiba di rumah saat semua sedang menikmati sarapan namun tidak ada Maharani di sana , ia langsung bergabung dengan ke dua orang tuanya ."Kamu tidak pulang bareng Hani , Den ?"tanya Edi merasa curiga .
Deni yang sedang minum tersedak menghentikan dan melihat papanya merasa bersalah . "Tidak pa ,aku pulang duluan , Hani masih membantu ibunya mengurus katering ," jawabnya sambil makan roti selai .
Mery melihat Deni merasa ada yang disembunyikan sepertinya aku harus bergerak lebih cepat batin Mery tersenyum tipis sampai tidak ada yang menyadarinya .
"Pa ,ma , aku ke kamar dulu ," pamit Deni berjalan ke kamar . “Aku akan mengajaknya pergi ke luar kota untuk mengurus perusahaannya agar ia tidak seperti pengangguran mungkin satu sampai dua hari di sana ," kata Edi kepada istrinya lalu mencium keningnya .
"Terserah papa saja yang terbaik buat Deni ," balas Mery tersenyum senang . Edi berpamitan pada istrinya pergi ke kantor , sementara Deni memikirkan cara menceraikan Maharani tapi isi surat perjanjian ia harus menikah paling tidak setahun usia pernikahan .
Deni keluar kamar melihat mamanya sedang menerima telepon dengan seseorang , bersembunyi di belakang dinding pemisah ruangan . "Kamu tidak usah khawatir sayang Deni pasti bertanggung jawab kok justru tante senang karena kamu mengandung anak Deni , Tante sudah sangat mengenalmu sayang tidak usah khawatir ya ,,,, hati-hati jaga kandunganmu ," Mery lalu menutup ponselnya dan pergi ke kamarnya .
Deni merasa penasaran siapa yang harus dipertanggungjawabkan ,urus nanti sekarang aku harus ke kampus batin Deni keluar dari persembunyiannya lalu berangkat ke kampus dengan mengendarai motor .
Tiba di kampus bersamaan Maharani masuk gerbang kampus membuat semua orang yang melihat merasa curiga . Deni dan Maharani saling memandang dan mengunci .
