Elia dulu adalah seorang gadis yang dibesarkan oleh kakek dan nenek Jonathan atau yang sering disebut Oppung Jonathan di Bahasa batak. Tinggal dan dibesarkan di keluarga Jonathan selama enam tahun lalu kemudian kuliah dan merantau di jawa sampai akhirnya saat ini bisa memiliki karir tentunya Elia tetap menjaga komunikasi dengan kakek dan nenek yang sudah membesarkannya meski hanya terhubung dari WA (whatsapp). Kemudian Elia dan Jonathan bertemu Kembali setelah 9 tahun. Disini lah cerita dan permasalah mereka di mulai saat Elia mendapati kekasihnya selingkuh, pekerjaan yang sedang tidak baik baik saja dan di saat bersamaan Jonathan didesak untuk menikahi Elia oleh kakek dan nenek nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enjels, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERBINCANGAN WANITA LAGI
Rabu, Jakarta Selatan
Jonathan tampak gelisah, ia menggenggam ponselnya menghubungi seseorang namun sampai dua kali ia menghubungi tidak kunjung terhubung juga.
"Santai bro... mungkin lagi mandi, lagi makan atau lagi apa gitu. Coba telfon lagi nanti" Ucap Dandy yang baru saja keluar dari kamar mandi setelah membersihkan tubuhnya.
Setelah berpikir sejenak, ia lalu meletakkan ponsel nya dan meraih handuknya dan masuk ke kamar mandi. Jika sedang ke luar kota seperti ini, Jonathan dan dandy memang selalu berbagi kamar. Supaya memudahkan mereka dalam banyak hal terutama berdiskusi terkiat kasus yang mereka sedang tanganin. Toh saat mereka masih sama-sama melajang juga mereka sering menginap satu sama lain.
Tak berselang lama Jonathan kemudian keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang lebih fresh. Ia menyimpan handuknya dan kemudian naik ke tempat tidur.
Ia kembali mengotak-atik ponselnya, setelah ia chek tetap tidak ada pesan atau telfon kembali dari seseorang yang ia telfon tai.
"mckk.... dia yang meminta harus selalu dikabari tapi dia juga tidak mengangkat telfon ku. Maksud dia apa sih..." rutuk Jonathan kesal namun tetap terdengar oleh Dandy. Dandy yang menyaksikan hal itu senyum-senyum dan menggelengkan kepalanya.
Ia mencoba menghubungi orang itu lagi. "Apa" ucap seorang perempuan di sebrang telfon dengan ketus setelah beberapa kali panggilan itu berdering akhirnya diangkat juga. Jonathan menarik ponsel dari telinganya dan memastikan kembali bahwa ia tidak salah menelfon orang. Namun setelah dipastikan dia memang menelfon orang yang benar. Elia istrinya.
"Aku sudah sampai di penginapan"
"hmmmmm" Ucap Elia lagi di seberang telfon yang membuat Jonathan memeriksa kembali panggilan telfon itu dan lagi-lagi ia emmang malakukan panggilan kepada orang yang benar. Namun Ia heran dan ragu akan jawaban Elia yang tak biasanya. Karena sebelumnya Elia pasti akan sibuk bertanya jam berapa sampai nya, sudah makan atau belum, dengan siapa disana dll.
"Apa kau sudah sampai rumah?" Jonathan memberanikan diri untuk bertanya lagi
"hmmm iya" Ucap Elia.
"Baiklah... " baru saja Jonathan ingin memberi aba-aba untuk menutup telfon tetapi Elia sudah memustuskan sambungan telfon kali ini yang membuat Jonathan semakin bingung. Karena tak biasanya istrinya bersikap seperti itu.
"Ada apa dengannya" rutuk Jonathan lagi sambil meletakkan ponselnya
"Mungkin lagi PMS"Ucap Dandy ngasal saat itu dan Jonathan mengangguk-angguk seolah membenarkan dugaan Jonathan
"Aku juga mau telfon kecintaaanku. Ahk... Aku sangat merindukannya. Seminggu ini aku selalu sibuk pulang tengah malam dan berangkat pagi-pagi. Aku tidak punya waktu untuknya" Ucap Dandy pada dirinya sendiri namun terdengar oleh Jonathan sambil meraih ponselnya.
"Halo... Cintaku, kesayanganku..." Sama-samar Jonathan dengar saat Dandy menelfon istrinya.
******
Keesokan harinya Elia bangun dengan mata yang sembab dan badan yang pegal di bagian tubuhnya karena tidurnya sangat tidak berkualitas tadi malam. Ia berangkat ke kantor dengan kondisi yang kurang bersemangat. Ia tidak menghubungi Jonathan seperti yang sebelumnya dia lakukan beberapa minggu terakhir ini jika Jonathan pergi keluar kota. Perkataan Olivia tadi malam membuat dia mengurungkan niatnya untuk menghubungi Jonathan meskipun sebenarnya dia sangat berharap Jonathan menghubunginya terlebih dahulu. Namun sepertinya itu hal yang mustahil, bahkan sudah sampai sore hari Elia selalu memeriksa ponselnya setiap saat tapi tetap tidak ada pesan dari suaminya itu.
Sepulang kerja ia bertemu dengan Clara dan Sania untuk makan malam bersama sekaligus bercerita sana sini. Karena sama seperti Elia, suami Clara juga sedang tidak ada disini, sedangkan Sania sudah bertukar peran dengan suaminya untuk malam ini. Jeremy jaga anak di rumah dan Sania pergi untuk makan malam.
Sania dan Clara asik bercerita dan tertawa. Sesekali Elia juga ikut tertawa. Tapi ia memang tidak bisa berbohong, ia lebih banyak diam saat ini.
"bagaimana dengan misi mu kak?. Apa kau sudah berhasil?" Tanya Sania pada Elia
"Sepertinya aku melihat kendala di sana " Ucap Sania lagi kemudian
"Ada apa?. Apa yang terjadi?" tanya Clara
Elia hanya menghardikkan bahu nya. Ia bingung juga akan meceritakan dari mana dan ia malas sekali harus menceritakan semua. Menurut Elia untuk menceritakannya sesuatu yang sangat membuat dia sakit, atau kepikiran akan menguras banyak energinya itulah sebab nya ia lebih senang memendam sampai kemudian bisa menerima hal itu menurut dia.
"Ada apa? Apa Jonathan masih tetap sama dinginnya? Atau berbicara kasar padamu?"
"Tidak sih, Aku rasa Jonathan sekarang sudah lebih memberi ruang" Jawab Elia.
"Lalu apa yang menjadi masalahnya?"
"Kemarin aku bertemu dengan Olivia" Jawab Elia memulai ceritanya
"Olivia??"
"Iya Olivia Stone"
"Model itu kan??' kata Sania memastikan
"hmmm"
"Lalu?"
"Sepertinya aku tau siapa perempuan yang belum bisa buat Jonathan Move On" ucap Elia
"Maksudmu Olivia yang membuat Jonathan belum bisa move on?" Tanya Clara dan Elia menganggukkan kepalanya.
"Kenapa kau berpikir seperti itu? Apa Olivia mengatakannya? "
"Olivia itu kan teman TK, SD dan teman satu lingkungan Jonathan. Dulu juga Olivia ada di SMA yng sama dengan kami tapi hanya satu tahun saja kalau tidak salah karna ia melanjutkan
karirnya di luar negeri. Dan Jonathan menyusulnya ke kesana. Kalau di pikir-pikir apa yang Dandy Ucapkan memang mengarah ke Olivia sih. Olivia juga bilang dia dekat dengan Jonathan setelah mereka bertemu di LA. ke Club bareng... " tutur Elia kemuian. Ia juga teringat pada perkataan Reza saat ia menampingi Reza beberapa bulan lalu
"Dia punya banyak uang, dia pernah tinggal di LA. Kamu jelas tau bagaimana pergaulan disana kan?" ~Reza
"Olivia Juga bilang setelah menikah Jonathan jadi lebih pendiam. Dia bilang pernikahan ini menjadi tekanan untuk Jonathan". tutur Elia lagi.
"Kalau dari kalimatnya jelas-jelas Olivia tidak suka dengan pernikahan kalian. Cemburu. Tapi kalau dia memang menyukai Jonathan dan Jonathan suka padanya kenapa mereka tidak menikah dari dulu. Kenapa Jonathan malah menerima pernikahan denganmu" gumam Clara.
"Tekanan dai Oppung mungkin. Oppung memang jarang menyinggung hal ini padaku. Tapi bisa jadi pada Jonathan sering. Makanya dia sebenci itu padaku" Ucap Elia sembari tertawa jenaka
"Sepertinya bukan sih... bisa jadi karena Olivia punya pacar lain atau memilih dengan pria lain. Karen beberap lalu kan ada berita bahwa dia mengalami penganiayaan dari mantan pacarnya dan saat itu juga Jonathan sebagai kuasa hukumnya" Ucap Clara yang membuat kedua perempuan lainnya mengangguk anggukan kepalanya.
"Yasudah lah kakak, akan lebih baik jika kakak fokus saja pada tujuan awal. Olivia akan merasa menang jika kakak menyerah dan rumah tangga kalian berantakan. Itu kan yang dia mau".
"Jonathan yang memutuskan untuk menerima pernikahan ini kan... jadi sebelum Jonathan mengatakan apapun untuk berhenti berarti kamu memang masih mempunyai peluang. Jangan pikirkan apapun yang orang hilang termasuk Olivia" Ucap Clara
"Iya sih.... tapi bukankah itu terlalu kejam Cla? Jika Jonathan belum mengatakan selesai maka aku harus berjuang, dan jika mungkin nanti Jonathan bilang selesai apa aku harus selesai juga?. Seolah aku tak menentukan arah ini. Apa aku tidak berhak mempertahankan apa yang kuinginkan? ucap Elia pelan sambil mengaduk-aduk minumannya kali ini.
"Bukan itu maksudku El.... paling tidak kalau Jonathan tidak mengatakan selesai dengan pernikahan kalian, itu berarti kedepannya akan lebih berpeluang untuk mendapatkan hatinya El" ucap Clara
udah berani cap cip cup ya Jo...
😆😆😆😆
lama lama Elia juga akan lelah...
kapan bisa ber kasih sayang dengan suami,kapan bisa bermanja-manja dengan suami...
klo suami nya modelan Jonathan mending pisah,gak jelas kemana arah rumah tangga nya
bahkan sampai saat ini Jonathan gak pernah minta itu ke Elia...
lanjut kk, semangat 💪💖
ini nih tipe cewe yang gak laku,
masih aja ngejar suami orang...🤬
atau olivia gak tau Jonathan udah nikah...
dan lebih parahnya suami mu welcome aja 😒
namanya mau pendekatan,ya harus tahan banting ya kan 😆😆😆
semoga cepat bucinnya ya Jo